My Idol 'Im Jaebum'

By siluxury

10K 712 31

Seorang lelaki yang berprofesi sebagai penulis lagu terkenal dan mulai mencintai salah satu fansnya More

Prolog
Eps. 1
Eps. 2
Eps. 3
Eps. 4
Eps. 5
Eps. 6
Eps. 7
Eps. 8
Eps. 9
Eps. 10
Eps. 11
Eps. 13
Eps. 14
Eps. 15
Eps. 16
Eps. 17
Eps. 18
Eps. 19
Epilog

Eps. 12

304 24 4
By siluxury

Jb membuka matanya karna merasa kamarnya sangat dingin, dia melihat jam ke nakas ternyata sudah jam 9 pagi dan dia mendengar percikan air dari luar.

"Aisshh pantas dingin di luar hujan"

Jb menutup kembali matanya dan membukanya kembali ketika perutnya merasakan ada yang menimpanya. Jb menoleh ke samping ternyata Rose sedang tertidur sambil memeluknya sangat erat dan kali ini Jb ingat tentang kejadian tadi malam.

"Kau kedinginan ya"

Jb memegang tangan Rose dan benar saja tangannya sangat dingin padahal dia dan Jb terselimuti.

"Aku harus apa yaa"

Jb sedang memikirkan sesuatu agar Rose tidak kedinginan dia baru sadar bahwa Rose menggunakan celana pendek dan kaus tipis.

"Aishh kesian sekali"

Jb menemukan ide yang cemerlang dia memindahkan tangan dingin Rose lalu bangun secara perlahan agar Rose tidak bangun, setelah berhasil duduk Jb langsung membuka bajunya lalu menidurkan dirinya kembali dengan sangat hati-hati.

"Sepertinya aku harus memelukmu"

Jb mematikan ac di kamarnya lalu tangan Jb masuk diantara bantal dan leher Rose lalu memeluk pinggang Rose dan mendekapnya didada bidangnya.

"Eummm" gumam Rose ketika merasakan dirinya sangat hangat.

Jb tersenyum lalu dia semakin mempererat pelukannya di dalam selimut tebal itu. Jb merasa geli ketika nafas Rose menyapu dadanya.

"Rose jangan bernafas itu membuatku geli"

Rose mendengar seseorang berbicara lalu perlahan membuka matanya dia terkejut ketika yang dilihat dada bidang milik Jb.

"Oppa" panggil Rose.

Jb mempererat pelukannya lalu mengusap punggung Rose.

"Aku kedinginan"

"Kalau kedinginan kenapa membuka baju?"

Jb terkekeh lalu dia melepas pelukannya dan melihat wajah Rose.

"Aku berbohong, kau yang kedinginan"

Rose tersenyum, memang benar dia sangat kedinginan hari ini.

"Tetapi kenapa sampai melepas baju?"

"Karna tubuhku hangat"

Rose tersenyum lalu menempelkan kembali wajahnya di dada bidang Jb begitupun Jb dia memeluk Rose kembali di balik selimut tebalnya.

"Aahh nyaman sekali"

Rose memeluk Jb lalu menghirup aroma Jb sangat dalam.

"Kau nyaman bersamaku?" Tanya Jb lalu Rose mengangguk.

"Berarti kau harus bersamaku setiap hari"

Rose menyengir lalu menggit dada Jb.

"Awww"

"Hahahaha kau sangat menggemaskan oppa"

"Kau menggodaku Rose?" Tanya Jb lalu Rose menggeleng.

"Oppa kau tahu aku sangat menyukaimu bahkan foto-foto dan postermu aku bawa kemari"

"Jongmal?" Tanya Jb lalu Rose mengangguk.

"Gomawo" ucap Jb.

"Aku juga menyukaimu kau berbeda dari yang lain entah kenapa aku merasakannya"

Rose tersenyum dia merasa nyaman berada di dekat Jb.

"Kau tahu oppa, dulu aku selalu menghayal agar bertemu denganmu"

"Kau kan sudah bertemu denganku"

"Aku selalu menghayal berada di sisimu, bernyanyi bersama dan melakukan semua hal denganmu"

Jb diam dia hanya mendengarkan penuturan Rose yang begitu sangat menyukainya.

"Bahkan aku sangat stupid aku selalu menghayal menjadi pacarmu bahkan aku bermimpi menjadi istrimu hahaha sangat lucu"

Jb hanya diam dia benci dalam pernikahan sebenarnya.

"Oppa"

"Hemmm"

Jb menundukan kepalanya dia dapat melihat Rose sedang memerhatikannya.

"Kenapa kau melakukan itu kepadaku?"

Jb mengerutkan keningnya yang sangat bingung kepada pertanyaan Rose.

"Kenapa kau menciumku? Dan sekarang kita saling berpelukan"

Jb hanya diam dia tidak mempunyai alasan untuk itu tetapi setiap di dekat Rose dia merasa nyaman dan darahnya langsung berdesir.

'Apa aku harus mengatakannya?' Batin Jb.

'Tapi ini terlalu cepat' lanjut Jb.

'Aku harus mengatakannya' yakin Jb.

"Karna aku juga menyukaimu" ucap santai Jb yang masih menatap mata Rose.

Rose tersenyum lalu membenamkan wajahnya lagi.

"Gomawo" ucap Rose.

Jb tersenyum sambil mengelus rambut panjang Rose.

"Oppa apa hari ini kita tidak ada kegiatan?"

"Ani, besok kita akan mengadakan world tour kan di seoul jadi kita harus mempersiapkannya dan aku akan memesan hotel jadi kita langsung kebandara untuk pergi ke Jepang"

"Apa Mark oppa ikut?"

Jb diam karna dia tidak tahu Mark ikut atau tidak.

"Aku tidak tahu aku takut Mark ada pemotretan"

Rose melepaskan pelukannya lalu bangun dan pergi.

"Kau marah? Mau kemana?" Tanya Jb yang masih tiduran di ranjangnya.

Rose menoleh lalu menyengir.

"Aku numpang ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan membasuh wajahku"

Jb tersenyum lalu duduk dan berdiri ke arah meja musiknya.

"Emmmm lagu apa ya?"

Jb sedang memilih lagu untuk dia setel di dalam kamarnya.

"Hari ini hujan jadi aku malas keluar lebih baik aku dikamar"

Rose sudah selesai lalu dia melihat Jb sedang duduk di meja musiknya yang masih bertelanjang dada.

"Oppa pergi ke kamar mandi basuh wajahmu kalau tidak mandi"

Jb menoleh, dia melihat Rose yang sedang menguncir rambutnya tanpa sadar Rose telah memamerkan perut putihnya.

"Sempurnaaa"

Rose bingung mendengar perktaan Jb.

"Mwo?" Tanya Rose.

Jb berdiri lalu mendekati Rose dan berbisik.

"Setiap harilah kau menguncir rambutmu agar aku bisa melihat perutmu"

"YAAKK IM JEABUM" teriak Rose tetapi Jb hanya terkekeh.

Rose duduk di meja musik Jb, dia tidak tahu bagaimana memainkan alat-alat ini jadi dia hanya memerhatikannya saja sampai Jb datang Rose hanya melihat.

"Kau ingin mendengarkan lagu?"

Rose menoleh kearah Jb yang sedang berjalan kearahnya.

"Ne oppa tapi aku tidak mengerti"

Jb menyengir lalu membungkukan tubuhnya untuk memainkan alat-alat itu.

"Lagu apa?"

"Bagaimana kalau instrumen musik jazz?"

"Heemm bagus"

Rose tersenyum ketika mendengar alunan musik jazz itu lalu dia berdiri di samping Jb.

"Oppa pakai bajumu diluar hujan pasti dingin"

Jb tersenyum lalu mendekatkan dirinya kepada Rose dan memeluknya.

"Karna aku dingin kau harus memelukku agar hangat"

"Dasar mesum" balas Rose lalu membalas pelukan Jb.

"Hemmmmm nyaman sekali" ucap Jb.

Rose tersenyum lalu tanpa sadar dia menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri karna terpancing oleh alunan musik jazznya.

"Ingin menari?" Tanya Jb dalam peluknya.

"Kau tidak merasakannya? Bahkan aku sedang menggoyangkan tubuhku"

"Kau tidak lapar?"

Jb berhenti dalam menggerakan tubuhnya lalu menatap wajah Rose.

"Sangat lapar"

"Baiklah ayo turun dan makan" balas Rose sambil melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah pintu.

Jb berlari lalu memeluk Rose dari belakang sebelum dia membuka pintunya. Rose terkejut tetapi dia langsung tersenyum dan mengusap tangan Jb yang melingkar di perutnya

"Suruh imo kesini saja aku tidak ingin keluar sebentar lagi pasti imo kesini"

Jb membalikan tubuh Rose lalu mendorongnya ke dinding dan menguncinya, lagi.

"Alunan musiknya sangat indah bukan?" Tanya Jb lalu Rose mengangguk sambil tersenyum.

"Sama indahnya dengan senyumanmu" lanjut Jb.

Rose bersemu mendengar perkataan Jb.

"Oppa kau ini hehe"

Jb tersenyum lalu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Rose, Rose sudah tidak terkejut lagi karna dia tahu apa yang akan Jb lakukan kepadanya.

Jb tersenyum ketika Rose membalas ciumannya yang semakin panas itu, Jb melepaskan tangannya dari dinding lalu beralih ke pinggang Rose dan memeluknya agar mereka dekat sedangkan Rose dia menggantungkan tangannya di leher Jb sesekali dia menjenggut pelan rambut halus Jb.

Jb melepaskan ciumannya lalu mengusap bibir tipis Rose masih dalam pelukannya.

"Ini sangat manis dan hanya aku yang akan menciumnya"

Rose tersenyum lalu mengangguk.

"Rose benar kau menyukaiku?"

"Nde oppa"

Jb memeluk Rose lagi lalu berbisik.

"Tidak maukah kau menjadi kekasihku? Setelah apa yang kita lakukan?"

Duarrr

Rose seperti tersambar petir ketika Jb mengucapkan itu, ini yang Rose mau dari dulu, dia ingin menjadi kekasih idolanya itu.

"Ulijima" ucap Jb ketika dia tahu Rose menangis.

"Op-oppa" panggil Rose dengan tangisnya.

Jb melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata Rose.

"Oppa bahkan kita baru mengenal beberapa hari"

Jb tersenyum lalu mencium kening Rose.

"Aku tahu ini terlalu cepat tetapi aku merasa nyaman bersamamu, kau tahu jantung sialan ini selalu berdetak sangat cepat melihat kau tersenyum dan darahku selalu berdesir melihatmu..."

"... sebenarnya aku takut akan pernikahan tetapi ketika melihatmu aku merasakan kau sangat tulus menyukaiku, aku tahu Rose kau sekedar menyukaiku sebagai idolmu tetapi kau mencintaiku di luar rasamu sebagai fangirlku"

Rose diam ia membenarkan perkataan Jb lalu memeluk Jb sangat erat.

"Kau selalu tahu perasaan orang lain oppa"

Jb tersenyum lalu membalas pelukan Rose.

"Jadi ayo berkencan"

Rose tersenyum lalu mengangguk di dalam pelukan Jb.

"Gomawo"

***

Jb dan Rose makan siang karna Rose yang meminta keluar lalu Jb menurutinya disaat Jb sedang makan ponselnya berdering, dilihat nama yang tercantum dan Jb tersenyum siapa yang menelponnya.

"Tunggu sebentar" ucap Jb lalu pergi beberapa meter meninggalkan Rose.

"..."

"Kerja bagus"

"..."

"Yaa gomawo dan aku harap bayaranmu cukup"

"Berhasil, Mark tidak ikut denganku dan Rose jadi tidak ada yang mengganggu, mianhe hyung"

Jb kembali lagi ke meja makan untuk melanjutkan makan siangnya.

"Wae oppa?"

"Ani"

Jb kembali makan lalu Mark menelponnya dan Jb tersenyum lagi.

"..."

"Gwenchana hyung"

"..."

"Nde hyung annyeong"

"..."

"Hyung mianhe untuk kemarin"

"..."

"Nde hyung"

Rose memerhatikan Jb yang sangat senang padahal hanya mengobrol dengan Mark.

"Mark oppa bilang apa?"

"Aku benar, Mark tidak bisa ikut world tour karna pemotretan"

"Kenapa kau selalu yakin dan benar"

***

Jb dan Rose kembali ke kamar ternyata hujan belum berhenti juga.

"Hujan seperti ini tuh bikin orang malas ngapa-ngapain"

Jb tersenyun mendengar perkataan Rose.

"Benar"

Rose membalikan tubuhnya lalu naik ke ranjang Jb untuk tertidur lagi.

"Kau ingin tidur lagi?"

"Semua orang akan melakukannya jika sedang hujan oppa"

Jb berdiri lalu menghampiri Rose dan mencium kening Rose.

"Tidurlah"

Rose tersenyum lalu memutar tubuhnya yang membelakangi Jb. Jb menarik selimut tebal berwarna biru itu untuk menutupi tubuh Rose sampai pinggangnya.

"Aku tidak akan melepaskanmu"
.
.
.
.
.
.
Bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

7.3M 352K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
365K 28.4K 59
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...
238K 16.2K 38
Ya Tuhan bila saja ada kesempatan kedua ... aku pasti akan ... Pernahkan kalian berpikir semacam ini? Apa yang akan kalian lakukan bila diberikan kes...
1M 153K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...