"Mark doang emang Mark. Lucknut," gerutu Jeno.
"Bang Mark, tolong." Koreksi Jaemin.
"Kalo dia lagi lucknut, ga kenal gue sapa itu Bang Mark," sahut Jeno. Jaemin mencibir doang, gini nih Jeno kalo jeles.
"Bododah. Gue laper, makan ati pegel."
"Dih galau lo?"
"Ssssuuah! Masuk-masuk!" Kata Lucas sambil ngeayun-ayun tangannya, berasa ngusir ayam.
"Dikata ayam apa," protes Renjun, yang tiba-tiba banyak ngomong.
"Renjun bawel ah!" Sahut Haechan.
"Diem apa? Nyaut mulu lu," Jeno panas sendiri.
"Ah buacot. Ayo masuk!" Jaemin ikutan ngegas.
"Tau ya. Gue laper, mau makan sambil disuapin bebeb," kata Haechan dengan suara sok imut.
"Suara lu gausa gitu napa? Geli coy." Protes Jaemin.
"Ga demen ae lu, hah?? Ngajak ribut??" Balas Haechan.
"Woe bacot woe! Masuk sana!" Usir Lucas.
"Siap 'aa,"
"Najis." Lucas ngedatarin mukanya.
•••
tok. tok. tok.
"Paket woi~!"
"Eh tuh. Mas paket dateng," kata Johnny yang sedang memainkan ponsel.
Pria berambut coklat itu pun berdiri dari posisinya. Membuka pintu dan dapat terlihat Taeyong berdiri di depan pintu. Membawa beberapa dokumen dengan Yuta di belakangnya.
"Eh, Jaehyun. Lo ada kenalan cewek gak?" Tanya Taeyong.
Jaehyun mengerutkan alis. Agak kaget kenapa pas dateng gini, Taeyong malah nagihin cewek, "buat?"
"Our next mission needs a girl."
"We can talk about this inside." Kata Jaehyun dan membuka pintu lebar-lebar. "Johnny paling cakep soal cewek. Bukannya lo juga?"
"Gue kenalnya cewek dewasa. Bukan gadis," jelas Taeyong dan masuk ke dalam.
Jaehyun mengerutkan alisnya. Apa maksudnya cewek dewasa dan gadis? Misi selanjutnya membutuhkan seorang gadis?
Yuta di belakangnya mengekori Taeyong, setelah pria itu meletakkan dokumen ke meja besar di ruangan itu.
"Attention guys! We got a mission!"
Semuanya pun menuju meja bundar itu dengan cepat. Akhirnya setelah dihukum sebulan tidak boleh melaksanakan misi, mereka pun dapat misi.
Tapi sekalinya diberi, harus membutuhkan seorang gadis. Kenapa?
"Misi pertama kita setelah masa hukuman ini adalah..." Taeyong membuka lembaran di dokumennya, "menagih hutang dari anak tunggal perusahaan OSH."
"Hm? Perusahaan OSH?" Tanya Johnny sambil melirik Taeyong.
"Yoi. Temen lu, Si Bang Sehun. Sampe sekarang belum bayar hutangnya, alasan pertama sih bilangnya lagi ngumpulin duitnya." Kata Taeyong.
"Alasan pertama? Dia punya berapa alasan? Kita sering nagihin?" Tanya Jaehyun beruntun.
"Seringlah Jep, udah setahun setengah dia minjem," sambung Yuta setelah mencuri kripik di meja.
"Lama juga." Desis Johnny.
"Trus dia juga ngadain pesta di hotel bintang lima? Di Seminyak, Bali???" Tanya seorang pria sambil mengangkat sebuah kartu undangan.
Nama yang tertera disana adalah Lee Soo Man. Salah satu pemilik kelompok mafia NCT ini. Jadi Lee Soo Man itu adalah CEO kaya raya yang punya sebuah komplotan mafia, NCT salah satunya.
"Bali? Jauh amat??" Tanya salah seorang lagi, wajahnya adem.
"Nah itu dia makanya, Young, Kun. Papa Sooman baik sekali ampe ngebeliin kita pesawat," kata Taeyong.
"ASIK LIBURAN !!" Seru Yuta sambil loncat-loncat.
Taeyong memukul kepala yuta pelan, "pala lu liburan! Kalo kita gagal lagi, kita mati taugak??"
Yuta mendadak kaget. Terus menatap Taeyong. "Mati dalam artian serius atau..."
"Artian serius."
Semua anggota mendadak bungkam. Mulai merasa berdebar, tapi salah seorang langsung angkat bicara.
"Misinya kita bikin dia bayar hutangnya sepenuhnya?"
Taeyong menjentikkan jarinya ke arah pria manis disana.
"Nah! Winwin cerdas. Tapi kita ga mungkin main nagih gitu aja kan? Di tengah pesta pora-nya dia?" Tanya Taeyong dengan nada serius.
Semuanya mengangguk.
"Jadi... misi kita adalah nyulik Sehun tanpa ketahuan publik." Kata taeyong, "sounds easy, isn't it?"
Semuanya mengangguk. (2)
"Tapi gak semudah itu. Semenjak ancaman CEO Choi ke Sehun beberapa bulan lalu, Sehun dijaga super ketat."
"Dijaga super ketat tuh gimana? Di toilet di pasangin cctv?" Celetuk Jaehyun.
"Ya ga gitu juga oon," balas Johnny.
"Kali aja brader,"
"Yah intinya dijaga super ketatlah ya dan kita gaboleh sampe ketahuan nyulik, jadi harus natural Sehun sendiri yang hilang."
"Hah? Sehunnya sendiri yang hilang?" Doyoung ngerutin alis.
"Yup, kita ambil salah satu contoh Sehun hilang dengan sendirinya adalah.." Taeyong tampak berfikir. Lalu menjentikkan jari,
"Dia berduaan di kamar sama seorang cewek. Hilang dengan sendirinya kan?"
"Oh! Jadi maksudnya dia sendiri yang bilang kalo dia mau pergi?" Kata Johnny, Taeyong mengangguk.
Semuanya ber-oh ria seraya tepuk tangan. Gatau apa yang di tepuk tangan-in. Bahkan Taeyong aja bingung.
"Woi! Kok malah tepuk tangan?? Pikirin ini gimana buat nemuin cewenya!" Kata Taeyong.
"Hah? Cewek?"
"Oh. Contoh lo itu serius?" Jaehyun kedip-kedip.
Taeyong hanya tepok jidat. Gemas. Gatau yang salah siapa.
"Kok kata gue... cewek yang kemaren cocok ya?"
Semua mata tertuju pada pria berkulit putih dengan rahang tajam itu.
"Yang Lucas dan kawan bawa kemaren?" Tebak Taeyong.
Pria itu mengangguk.
"Boleh juga sih yang Ten bilang, tapi di bawah umur anjir." Kata Johnny.
"Yaelah paling 16 17-an, gak di bawah umur amat." Kata Taeyong.
"Badannya baguslah. Pasti kepincut Si Sehun mah," kata Yuta dengan entengnya makan kripik.
Semuanya pun nyorakin Yuta. penasaran selama ini Yuta nge-hacknya apa aja :)
•••
Kita bertujuh pun duduk di ruang tengah. Sambil sarapan yang dibuat mereka tadi. Ah ya jangan lupa campur tangan gue, kalo gaada gue, gabakal jadi tuh sarapan.
Kebakaran iya :)
Sekalian nungguin kabar dari kakaknya mereka. Tapi kayaknya mereka juga ga kepengen pulang-_-
"Gimana? Udah?" Tanya Jaemin.
"Belom," sahut Mark.
"Ini padahal udah jam 7, biasanya jam 5 mereka uda selesai?" Gumam Jaemin.
"Gatau. Targetnya mau berak dulu kali," canda Haechan.
Oke gais. Gue ngakak bentar.
"Adu, mood aku langsung naik denger ketawanya kamu." Kata Lucas dan ngelus kepala gue.
Gue pun berhenti ketawa dan ngelirik Lucas sinis. Yang dilirik senyum gantenk, ga sih. Gatau deng.
"Hilih kamu-kamu. Pencitraan lo, biasanya juga brengsek, goblok, taㅡ*sensor kpi* woo!" Samber Mark.
"Merhatiin aja sih lu? Demen ama gue ya?" Sahut Lucas.
"Gue masih demen Kyra ya. Sori ajanih, gausa geer,"
"Apaan seh anjeng bahasannya. Mark punya gue!" Seru Haechan.
"INI APAAN LAGI COBAK?!?!" Celetuk Mark.
Gue cekikikan. Apabanget sih mereka astaga.
"Eh gengs. Gue dapet kabar dari Jisung!" Ucap Jeno.
"Manamanamanamana?!?" Jaemin ngibrit lari ke Jeno.
Mereka pun langsung ngerubungin Jeno. Gak uruslah gue. Gaada urusannya juga ama gue. Akhirnya mereka pulang juga.
Dan gue menikmati libur 3 hari yang menyenangkan ini♡
..
"Kyra..."
"Hm?" Gue pun noleh ke mereka.
Kenapa muka mereka syok gitu sih? Gajelas. Jangan-jangan ga rela ninggalin gue lagi?
/geer lau syaland.
"Kenapa sih?"
"Aaa.. itu.. "
Jaemin ngejilat bibirnya. Ragu sama yang dia omongin. Jadi penasaran.
"Itu kenapa?"
"Lo.. kita, maksudnya. Kita berenam, butuh bantuan lo." Kata Jeno, agak takut gitu.
"Ya lo pada mah emang tiap saat minta bantuan gue," kata gue dengan santai.
"Enggak. Bukan itu, kita butuh lo buat misi kita." Sambung Haechan.
deg.
Apa? MISI ? MISI MEREKA? MAFIA?
MISI MAFIA? GUE DIBUTUHIN BUAT MISI MAFIA?
"Maksud lo apaan? Lo berenam doang yang dapet misi?"
"Ini misi untuk NCT, kita butuh penyamar. Tepatnya gadis. Kayak kamu, cinta." Jelas Lucas.
..
..
..
..
..
..
..
..
WHAAT?!?!
udah kecium belom aroma aroma masalahnya :v atau kalian peka sama sesuatu hal(?) hwhwhw
gue mau bilang makasih ya gais, uda nge-vote. komen sabi deh wkwkw. apalagi kalau ada yang bikin bingung atau typo, atau apapun itu.
kalian sider aja gue seneng, apalagi kalian vote serta komen?
iya gue tau sih, gue seneng apa kagak juga ga penting-penting amat🤣 yah intinya makasi ya kawanku💚
🌟💬