Provinsi Huang sebenarnya daerah yang cukup subur. Hanya saja banyak sekali pejabat yang korup. Kaisar tidak bisa menindak mereka karena provinsi ini terlalu jauh. Provinsi ini juga kurang menghasilkan bagi negara. Saat musim hujan, mereka dapat panen besar, tapi ketika kemarau, mereka tak bisa menanam sama sekali.
Zhuoyue sepanjang perjalanan memproduksi kain dengan motif-motif indah. Dia juga membuat beberapa kain katun yang polos. Selain itu, dia memproduksi berbagai jenis benang dengan berbagai warna. Semua hal itu dia simpan di gelang giok.
Jalan-jalan yang mereka lalui cenderung lancar karena hampir seua barang bawaan dimasukan ke gelang giok, sehingga kereta lebih ringan. Di tambah lagi, satu keret di bawa oleh dua ekor kuda. Karena takada bandit yang menghadang, perjalanan mereka relatif aman.
Setiap tempat yang mereka singgahi, Zhuoyue selalu membeli bibit dan bahan makanan. Dia membeli ratusan daging ayam, pilihan kilo daging sapi dan daging kambing. Zhuoyue juga membeli banyak sekali tulang sapi. Zhuoyue tak pernah membeli perhiasan, pakaian dan sepatu. Karena itu lebih mengeluarkan banyak uang dibandingkan dengan membeli makanan. Dengan gelang giok, makanan yang dia beli bisa tahan lama.
.
Yingsu merasa aneh dengan tuannya ini. Dia membeli hanyak hal, tapi dia tak bisa melihatnya sama sekali. Yingsu hanya bisa menebak bahwa ada ruang rahasia di kereta yang ditumpangi Zhuoyue. Yingsu juga melihat Zhuoyue menjual banyak perhiasan giok dan kain sutra cantik dengan harga tinggi. Yingsu tak menyangkan tuannya ini sangat pandai menghasilkan uang.
Yingsu merasa beruntung dapat mengikuti tuannya. Ibu nya yang sakit berangsur-angsur sehat kembali. Adiknya juga sudah menumbuhkan beberapa daging. Dia juga sering melihat senyum di wajah mereka berdua. Yingsu merasa bahagia.
Tinggal melewati satu kota ini dan dia dapat sampai di kabupaten huang.
"Yingsu. Bisakah kau kemari."
"Ya tuan muda."
"Kau lihat orang yang sedang menjual ternak itu?"
"Ya."
"Beli dua sapi betina, satu kerbau jantan muda dan empat kambing betina dan satu kambing jantan."
"......"
"Oh, dan jangan lupa membeli seratus anak ayam dan seratus anak bebek."
"....."
"Kau mendengar apa yang aku katakan?"
"Ya Tuan. Tapi bagaimana kita akan membawa mereka?"
Zhuoyue memperhatikan sekeliling. Dia memanggil dua orang penjaganya.
"Kalian beli dua buah gerobak dan bantu Yingsu membeli beberapa hewan. Juga beli dua budak anak laki-laki dan dua anak perempuan. Aku tak butuh orang dewasa." Zhuoyue memberi mereka lima puluh keping emas. "Kalau tidak cukup, kalian kembali lagi padaku."
Yignsu hampir buta dengan koin emas di depannya.
.
Zhuoyue memakan buah pir sambil menunggu mereka.
"Tuan, mengapa kau membeli budak?" tanya Mei Li.
"Mei Lan dan Mei Ling akan menyusul kita, tapi aku butuh banyak orang. kalian bertiga adalah orang kepercayaan ku. Aku tak mungkin menugaskan kalian untuk membersihkan rumah atau memberi makan ternak. Aku juga tak ingin membeli dari Kabupaten Huang. Aku berniat memecat orang-orang yang ada di sana. Mereka tak mungkin dapat kita percayai."
"Hanya empat anak?"
"Kau akan mendidik mereka. Empat orang hanya awal. Setelah empat orang ahli, aku akan membeli empat lagi."
"Kenapa harus anak-anak?"
"Kau tega melihat anak-anak kecil itu menjadi budak?"
"..... Kami juga menjadi budak saat kami masih muda."
"Kau tinggal di istana. Walaupun berbahaya, tapi kalian tak kekurangan pakaian dan makanan. Tapi budak yang di jual di kota seperti ini, siapa tahu nasib apa yang menunggu mereka?"
"..... Hamba sudah mengerti."
"Baguslah. Aku akan selalu merepotkan kalian nanti."
"Tuan muda tak usah khawatir. Ini sudah tugas kami."
Dalam satu jam, Yingsu dan pengawalnya sudah membeli apa yang di perlukan. Setelah makan, mereka melanjutkan perjalanan.
.
Pada malam hari mereka baru sampai di depan gerbang kediaman gubernur. Segera Zhuoyue dan rombongan bergegas masuk.
"Siapa kalian?"
"Kami rombongan gubernur baru."
"Gubernur baru? Kami tak pernah mendengar itu."
"Kami memiliki bukti. Kami membawa dekrit kaisar!"
".... Tunggu kami akan melaporkannya pada Gubernur Hong."
Zhuoyue tak mau menunggu. Jadi dia masuk begitu saja.
"Hei nak, kau tidak bisa masuk begitu saja."
"Aku adalah gubernur baru. Berarti ini adalah rumahku. Kau ingin menghalangiku memasuki kediamanku?"
".... Maafkan kamitapi gubernur Hong..."
"Sekarang aku gubernurnya. Pengawal, bangunkan semua orang di kediaman ini. Kumpulkan mereka semua di halaman depan. Jangan sampai mereka melarikan diri."
"Baik."
Mei Li menyediakan Zhuoyue kursi dan meja. Dia juga mendapatkan teh panas untuknya. Jangan tanya bagaimana dia mendapatkannya.
Semua orang dari pejabat dan pelayan digiring menuju halaman depan.
"Apa-apaan ini? Kau tidak tahu ini kediaman siapa?" seorang pria berteriak pada mereka.
Setelah mereka semua berkumpul, Zhuoyue bangkit dari kursinya.
"Siapa disini yang bernama pejabat Hong?"
"Aku!"
"Kau sudah mendapat kabar soal kedatangan gubernur baru bukan?"
"...Ya. Tapi seharusnya bulan depan dia baru datang."
"Walaupun aku akan datang bulan depan, kau seharusnya mempersiakan tempatini lebih awal."
"...."
"Pengawal. Jangan biarkan mereka beranjak dari tempatnya. Mei Li ikut aku."
Yang pertama kali Zhuo Yue kunjungi adalah tempat pembendaharaan. Di pembendaharaan, Zhuoyue mengambil semua emas, perak dan semua dokumen ke dalam gelang giok. Setelah itu dia menyegel pebendaharaan dengan sihirnya.
"Selanjutnya ruang dokumen."
Zhuoyue juga mengambil semua buku dan dokumen untuk diamankan. Kemudian dia masuk ke kamar pejabat hong beserta keluarganya yang tinggal disini. Zhuoyue menggunakan serbuk sari untuk mendeteksi tempat-tempat rahasia, bahkan kamar anak-anak. Zhuoyue mengamankan semua dokumen rahasia dan harta yang diseludupkan oleh pejabat tersebut. Setelah selesai, dia menyapu semua halaman. Dia menemukan banyak emas dan perak yang dikuburkan di halaman. Zhuoyue juga mengamankan semuanya. Setelah selesai, Zhuoyue kembali ke halaman depan.
"Aku sudah mengecek semua tempat. Kalian semua bisa mulai berkemas sekaran." ucap Zhuoyue.
"Ta..tapi sekarang sudah malam."
"Memangnya kenapa kalau malam? Aku berkendara berhari-hari siang dan malam."
"....."
"Sekarang mulai berkemas. Termasuk semua pelayan yang ada."
"Tuan kami ingin bekerja di sini. Kami mohon ijinkan kami bekerja disini."
"...."
"Aku tidak akan memperkerjakan mereka yang tidak aku percayai." Ucap Zhuoyue.
"Apakalian tidak mendengarnya. Cepat berkemas!"
Semua orang bergegas mengemas barang-barang mereka.
.
"Tidak ada."
"Apa yang tidak ada?"
"Dokumen keuangan yang aku sembunyikan tidak ada di sini."
"Bagaimana bisa tidak ada?"
"Surat-surat rahasia kami juga tidak ada."
"Sayang jangan bercanda. Ayo cari lagi."
"Tidak ada! Jangan bilang bocah kecil itu yang mengambilnya?"
"......."
Mereka merasa dunia mereka retak perlahan.