Unknown Fate (Naruto Fanfic)

By AbizarAvair

8.6K 1.1K 84

[SLOW UPDATE] Shinji, seorang remaja berumur 12 tahun yang memiliki kelainan aseksual dengan tiba tiba dikiri... More

Prolog
Elemental Nation and Orochimaru
Training and Sasuke
Adaptation
Understanding
The First Mission
Konoha-Nin
Team Hebbi
Kage
Uchiha's Brother
The Memory
Split up
Ghost

Rei-bi and the bond

551 78 12
By AbizarAvair

'Wow,, jika Kouru disini aku akan meminjam kareranya untuk memfoto semua ini. It was so cool'. Saat mereka hampir sampai di yang sepertinya ruang tengah, mereka merasakan adanya tiga chakra yang berbeda. Dan dua diantaranya sedang bertarung.

Saat Shinji melihat kearah Sasuke, Shinji hampir tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Didalam mata Sasuke terdapat sebuah kerinduan yang ditujukan kepada seseorang dan mata itu, Shinji yakin mata itu menjadi lebih lembut. Melihat itu, Shinji menampilkan seringaianya.

'Welp, i think the almighty cold prince Uchiha Sasuke, not so cold afterall'

~ Disclaimer : Masashi Kishimoto~

Hampir selama beberapa menit Sasuke dan Shinji hanya memperhatikan pertarungan antara Shinnou dan Naruto. Shinji hanya dapat menggelengkan kepala saat lagi dan lagi Naruto kembali mendapatkan pukulan yang dilancarkan oleh shinnou.

Disisi lain, Shinji sedikit gemas dengan perempuan berambut merah panjang yang hanya diam menangis tidak melakukkan apa apa saat temanya sedang dalam kesulitan.

'Dia itu temanya Narutokan? Dan benar benar si Naruto itu, dia tidak tau kata menyerah ya?'.

Saat Shinji kembali melihat Sasuke yang juga melihat pertarungan mereka, dari ujung matanya dia dapat melihat jika Sasuke benar benar tidak bisa melepaskan pandanganya dari Naruto.

"Kau bercanda?" suara yang dikeluarkan Naruto kembali memfokuskan perhatian Shinji kearah dua orang yang sedang bertarung itu.

" -Hanya karena kau memperoleh jutsu aneh itu, kau melupakan jati dirimu. Bukanya aku ingin membanggakan diri, tapi seluruh guru dan temanku ada di sampingku,pertapa genit juga. Aku menyayangi mereka. Aku sungguh menyayangi mereka semua. Aku sungguh tidak mengerti" dengan itu Naruto kembali berlari kearah Shinnou yang tentu saja Shinnou mengerahkan Chakra kegelapan yang membuat Naruto terlempar.

'Kalau tidak salah dia bilang, membukan kedelapan indra ya? Tapi indra kedelapan itu apa? '

"Mou ii Yamette kure. Aku minta maaf. Apa yang harus aku katakan pada orang bodoh sepertimu? Guru? Kasih sayang? Heheheh, izinkan aku bertanya, Amaru perasaanmu berubah menjadi apa? Sudah jelas apa yang melukaimu sekarang –"
orang yang menyebut dirinya Shinnou itu berbicara dengan nada yang merendahkan.

'Jika aku bertemu orang seperti itu sebelumnya aku pasti sudah memasuki pikiranya dan mempermalukan dia di depan umum' Shinji hanya bisa menggerutu di dalam hati dengan tetap memperhatikan kedua orang itu.

Sebelumnya saat Shinji melihat tubuh si Shinnou itu tumbuh otot dengan cepat, Shinji sempat tidak percaya jika itu dikarenakan Chakra. Tapi mengingat ini juga di negara elemental, Shinji langsung mengclaim jika itu adalah hal yang wajar.

'well, jika ada hewa berbicara manusia kenapa hal seperti itu juga tidak ada? ' begitu pikir Shinji. Shinji juga sesekali melirik kearah Sasuke yang entah sejak kapan sudah mengaktifkan Sharingan miliknya.

"Damare! "

"Naruto,,,, aku,,,, kekuatanku" Amaru dengan lirih berkata dengan menatap khatir Naruto yang lagi lagi terkena pukulan Shinnou.

"Itu tidak bekerja. Ini dia"

Lagi dan lagi Naruto berusaha untuk menyerang Shinnou namun dipatahkan dengan Chakra kebencian milik Shinnou yang lagi lagi membuat Naruto terlempar. Melihat Naruto yang sudah babak belur begitu, membuat Shinji sedikit mengernyit saat Naruto kembali berusaha bangkit.

'Aku tidak tau kenapa, tapi yang pasti aku mulai menganggumi orang itu'

"Naruto" Amaru berlari ke sisi Naruto saat Naruto kembali di lempar oleh Shinnou.

"Apa kau merasakan itu Amaru? Itulah yang dinamakan kebencian. Jangan lupakan kebencian itu"

"Amaru, aku masih bisa bertarung tidak peduli dengan kesedihan dan lukamu. Kau bisa mengerti bukan? Aku akan menangani semuanya sendiri. Jangan bergerak, karena aku datang untuk mengalahkanmu" tanpa disangka.

Saat Naruto sedang mengatakan perkataan yang seharusnya menginspirasi tapi tidak dalam pertarungan itu, ditangkap berbeda oleh perempuan berambut merah. Amaru dengan perlahan mengarahkan pisau yang diberikan oleh Shinnou kearah dirinya sendiri. Shinji sedikit terkejut saat melihat itu.

Namun, saat tinggal menancap ke dada di perempuan merah, pisau tersebut terhalang oleh tangan Naruto yang mengakibatkan tangan Naruto yang terluka.

Shinji juga sedikit terkejut dengan posisi mereka saat itu. Naruto yang berada di belakang Amaru dengan tangan yang berada di depanya. Seakan akan si pirang sedang memeluk Amaru dengan sebelah tangan. Atau memang seperti itu?.

Saat Shinji melirik ke sebelahnya, Shinji melihat Sasuke yang mengetatkan rahangnya dan seakan akan raut wajahnya yang memang sudah datar menjadi semakin datar. Tidak lupa dengan tanganya yang menggenggam seperti bersiap untuk memukul seseorang.

'Wow someone is jealous '.

"Bukan. Bukan begitu. Kau harus tetap hidup untuk mengucapkan salam perpisahan. Kau tidak pernah mengucapkanya bukan? Kau tidak pernah menyatakan perasaanmu. Kau harus memberitahunkanya, ne? "

"pertama kali tersanjung saat dia menyanjungku-"

Dengan perlahan Amaru meraih tangan Naruto yang terluka lalu berusaha mengobatinya

"Pertama kali aku belajarapa yang harus aku lakukkan saat dia mengajariku"

"Aku tau"

"pertama kali aku menyadari bahwa aku cantik,,,, saat aku menyadari apa yang dia pikirkan tentangku. Bagiku segala pikiranku hanya untuk Sensei. Pertama kali aku ingin di kasihi dan ingin dicintai. Zutto,,,, zutto,, sensei ga daisuki desu" dengan itu entah kenapa setelah Amaru berkata seperti itu, si Shinnou itu tertawa terbahak bahak.

"Dasar bodoh! "dengan teriakkan tersebut Naruto berhasil memukul Shinnou.

"Jangan memaksa semua orang dengan pemikiran rumitmu mengenai orang lain. Perasaan orang yang mencintai orang lain. Hati itu tidak akan pernah dikalahkan oleh kegelapan. Kau bukan apa apa. Kau hanyalah sampah" Saat Naruto akan melancarkan Rasengan kearah Shinnou, Sasuke menggagalkan jutsu itu dengan Chidori.

Shinji bahkan tidak tau jika Sasuke sudah keluar dari persembunyian mereka. Dengan begitu Shinji hanya dapat menghela nafas lelah.

  Tap

"Sasuke"

   --Shinji Pov--

Aku tidak tau jika sebuah misi bisa semelelahkan ini. Setelah Sasuke keluar dari persembunyian, aku lebih memilih untuk tetap bersembunyi dengan memperhatikan apa yang Sasuke dan Shinnou si Maniak itu bicarakan.

"Setelah sekian lama, sepertinya Orochimaru membutuhkan bantuanmu sekarang" bisa kulihat jika Shinnou seperti tidak mau berkompromi dengan Sasuke.

"Bantuanku? Dan jika aku menolak? Apa kau bermaksud untuk memaksaku? " dengan nada yang tenang, dengan cepat Sasuke beralih ke belakang Shinnou.

"jika kau menginginkanya"

"Kau meremehkanku? Apa kau pikir Chakra kegelapan sudah lenyap? Kau salah. Dunia ini di penuhi oleh kegelapan dari setiap orang dengan jutsu aktivasi tanganku-" tanpa mendengar dengan selesai apa yang dikatakan Shinnou, Sasuke memotong ucapanya.

"Apapun itu terserah kau, silahkan, cepat dan tunjukkan" Seperti sebelumnya, Si Shinnou itu kembali mengeluarkan Chakra kegelapanya.

Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Dia seperti menua dan menjadi lebih lemah. Ah ya, pasti itu tadi karena Chidori Sasuke yang merusak Chakranya.

"Sasuke Yamerro, dia akan menjadi lebih kuat saat kau memukulnya! "

"Sensei! "Aku menghiraukan suara suara tersebut dan tetap memfokuskan apa yang terjadi dengan Shinnou. Dunia Shinobi kejam ya.

"Ada apa? Tidak bisa menyembuhkan dirimu sendiri?"

"Apa yang kau lakukkan?"

"Aku sudah melihat aliran Chakramu dengan mataku terlihat bahwa kau tidak menyadari Chidori senbon milikku"

"Kau mengganggu titik aliran chakraku, kapan kau? "

"Aku tidak akan membunuhmu, aku akan membawamu kepada Orochimaru" Wow to the point ya.

Ku kira missi ini untuk meminta gulunganya bukan orangnya?. Dan benar apa yang tadi aku pikirkan, memang karena Chidori milik Sasuke.

"Apa yang Orochimaru butuhkan bukanlah aku, tapi ini-"dia mengambil sebuah gulungan yang tersembunyi di tembok kerajaan yang di sebut Ancor Vantian ini. Aku mengetahuinya dari pikiranya tentu saja. Lalu menyerahkan gulungan itu kepada Sasuke.

"-gulungan yang kucuri dari Konoha" Lagi, kupikir itu gulungan jutsu. Aku mengerutkan keningku saat menyadari itu.

Setelah menyerahkan gungan itu, Shinnou lalu menekan sebuah tomboh yang ada di tembok yang sama yang membuat lantai di bawahnya terbuka dan membuat dia terjatuh. Yah, mau tidak mau aku harus keluar dari persembunyianku.

"Aku belum selesai, belum ada yang selesai" tanpa berbicara apapun aku mengikuti Sasuke.

Aku hanya sempat melihat dari ujung mataku, Naruto yang sedang menenangkan Amaru dan menyuruhnya untuk menyelamatkan orang orang.

-Skip-

Dengan Katana miliknya, Sasuke membuat lubang untuk menuju ke arah Shinnou berada.

"Ne, Sasuke bukanya tugas kita hanya untuk mengambil gulunganya saja? Kenapa kita mengejar orangnya? " untuk pertama kalinya dalam misi itu aku kembali mengeluarkan suaraku yang sialnya hanya dijawab oleh 'Hn'nya yang entah apa itu artinya.

Aku juga dapat merasakan pandangan Naruto yang mengikuti kami kearahku. Tatapanya yang tidak lepas dariku maupun Sasuke dan pikiranya yang bertanya tanya aku ini siapa.

"Jangan memandangiku seperti itu. Dan fokuskan pikiranmu kedepan. Aku bukan siapa siapa"

Sengaja aku berkata seperti itu karena aku mulai merasa risih. Dan tentu saja hal itu membuat yang bersangkutan tersentak. Aku tidak begitu memperhatikan apa yang Naruto dan Shinnou itu katakan.

Yang jelas benda yang di sebut Rei-bi yang berbentuk ulat itu dapat menyerap chakra dan membuatnya menjadi kekuatan yang dapat di tembakkan dari Ancor Vantian dan dapat menghancurkan Lima negara besar. Lalu dia akan menjadi penguasa di negara langit. Benar saja, saat Sasuke mencoba untuk menggunakan Chidorinya, chakra Sasuke langsung menyerap ke dalam Rei-bi.

Lalu si Shinnou teme menunjukkan jika kekuatan Rei-bi memang dapat menghancurkan lima negara besar. Aku hanya melihat dari atas bagaimana Sasuke dan Naruto berusaha untuk mengalahkan Shinnou tanpa chakra namun mereka tertangkap oleh tangan Rei-bi.

"Ah,, Sasuke aku akan membunuhmu terlebih dahulu baru bocah kyuubi itu" tanpa mengatakan apapun aku mengeluarkan Chakraku dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga sedikit membuat mereka bertiga terkejut.

"Ah, warui. Aku hanya kesal karena merasa di abaikan, Ossan" kataku tenang dengan melompat ke arena pertarungan.

"hooo,,,, masih ada pengganggu rupanya. Baiklah akan kubunuh kalian semua"

"Ck" 'dalam hitungan ketiga keluarkan chakra kalian sebanyak banyaknya. Jangan bertanya' tambahku saat menggunakan telepati karena yah ku pastikan Naruto akan bertanya tanpa henti.

"tiga" sesuai dengan perintahku Naruto menggunakan kagebunshin dengan chakra kurama sedangkan Sasuke mengaktifkan segel kutukan yang di berikan oleh Orochimaru.

Seperti apa yang aku lihat di visi milikku, Rei-bi akhirnya lepas dari pengekangnya. Seharusnya aku menggunakan chakraku, namun chakraku terlalu destructive mengingat masih ada orang orang tidak bersalah di Ancor Vantian ini.

"Ckckck,, Sasuke ku pikir kau adalah satu satunya Uchiha yang selamat huh? Dan kau kyuubi tapi siapa kau. Kau tidak melakukkan apapun, namun seakan akan kau tau apa yang akan aku lakukkan sesaat setelah itu melintas di kepalaku"

Shinnou berkata dengan wajah yang sangat dekat denganku. Namun, sama seperti Sasuke, aku tidak menunjukkan sekspresi apapun kecuali wajah monoton.

Secara diam diam aku menyeliapkan chakra destructive milikku ke dalam tubuh Rei-bi sehingga makhluk itu dapat meledak saat waktunya nanti, dan mungkin meringankan pekerjaan Naruto.

Saat tangan tangan Rei-bi menjalar ke seluruh ruangan, aku mengikuti Sasuke untuk keluar dari ruangan itu.

"Sasuke! Doko irunda" Bisa kurasakan Aura Rei-bi yang kuat, kegelapan, ketakutan dan aura positif yang entah kenapa di keluarkan oleh makhluk pirang penjara dari Kyuubi yang sedang mengejar aku yang Sasuke.

Saat sampai di jalan keluar, aku hanya meperhatikan mereka berdua melakukkan reuni kecil kecilan.

"Hinata, aku hanya perlu menarik tuas inikan? "Aku hanya melirik ke arah Naruto.

"Naruto! Sen-"

"Naiklah Amaru"

"Yada! Aku harus bersamamu naruto. Sen-" belum sempat Amaru menyelesaikan apa yang diucapkanya, Sasuke melemparkan Amaru ke arah Hinata yang berada di kapal terbang.

'benar benar tidak sopan'pikirku dengan mendengus.

"Sasuke-kun"

"Urusai"

"Ice prince" gumamku.

Aku hanya menjadi penonton saat kapal tersebut terbang dan Sasuke yang menyelamatkan para penumpangnya dengan memotong tangan tangan rei-bi yang menghalangi jalanya kapal.

"Sudah kuduga"

Setelah itu Naruto menghancurkan tempat dimana Sasuke berdiri sebelumnya. Membuat pijakan Sasuje terjatuh.

"Sangkyu, Sasuke" perkataan itu dikatakan saat Sasuke sedang terjatuh dan entah apa yang dia katakan pada Sasuke setelah itu.

"Yare Yare, itu tidak sopan namanya" celetukku saat melihat Sasuke yang terjatuh membuat Naruto terkejut dan menatapku.

"O-omae"

"Yo! "

"S-sejak kapan kau-"

"sejak tadilah"

"Terimakasih " aku mengerutkan keningku saat mendengar dia berterimaksih kepadaku.

"Untuk? "

"entahlah, aku hanya ingin berterimakasih"

"its me that should thanks to you. Because its refreshing to be near with such a huge positif aura like you after near much darker aura" kataku tak perduli dia mengerti atau tidak.

"Kau tidak perlu khawatir tentang Sasuke. Dia masih Sasuke yang dulu. So or less. Kau membutuhkan waktu tiga menit ngomong ngomong. Buh bye" hormat dua jariku sebagai perpisahanku dengan Naruto.

"Kuchiyose no jutsu" aku mensummon Taka untuk membawaku ke arah Sasuke. Saat diatas Taka aku ikut tenggelam dalam memori yang ada dalam Naruto.

"Bersiap siaplah kalian, kalian harus menghentikan ini. Apa kau tau kenapa shinobi membohongi murid mereka? Itu agar kita dapat melalui jalan ninja kita sendiri. Kau masih punya jalan yang panjang dengan jutsumu. Tapi setidaknya kegigihan dan jalan ninjamu sama denganku"

"Ero - sennin,,, kegigihan,, kegigihan,, kegigihan,,, " dengan itu aku mendengar hancurnya Ancor Vantian oleh rasengan milik Naruto.

Bersamaan dengan itu juga aku sampai pada Sasuke. Saat aku kembali melihat kearah Naruto aku membaca pikiranya yang sedang terjatuh bersama Amaru.

"Sasuke mengatakan ini kepadaku, katanya Bisakah kau mengerti perasaan seseorang yang sendirian? Kau lihat aku selalu sendirian" saat aku melihat ke arah Sasuke dia sedang menatap ke langit dengan senyuman kecil yang terpatri di bibirnya.

Lalu dia membalikkan badanya. Aku hanya menahan senyumanku.

"Bagaimana? Apa kau benar benar akan merelakanya. Pikirkan kembali perkataanku yang dulu" kulihat dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan langkah kakinya.

"Oh ya,, aku sudah mengatakan kepada Orochimaru - san jika aku akan ke desa terdekat untuk membeli buku. Jadi kau pulang sendiri"

"Hn"

'You know what. I can't let someone lost the key of their happiness. Its included you, Sasuke. I won't let you miss it because he's belong to you"

Continue Reading

You'll Also Like

1M 60.9K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
206K 31.5K 57
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
41.3K 4.3K 17
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
279K 21.8K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...