EPISODE 16
Aku ingin pulang,
Aku tidak betah lagi untuk terus berada di sini,
Bawa aku pergi dari sini.
Tania melangkah longlai tanpa arah tujuan. Dia hanya menuruti langkah kakinya.
_____________________________________
Moon menangis teresak-esak dalam pelukan kakaknya, Kristal.
" Kakak, saya telah gagal menyelamatkan Tania. Tania pasti sunyi di alam sana. Dia cuma ada saya di alam sana. Dan sekarang dia sendirian lagi. I miss her so much," tangis Moon, setelah sedarkan diri di istana Permaisuri. Dia amat merindui Tania.
" Kita hanya mampu memberi petunjuk kepadanya. Selebihnya adalah usaha Tania sendiri untuk mencari jalan keluar. Kita telah mencuba sedaya upaya kita membantunya. Usahlah kamu menyalahkan diri kamu," Kata Kristal memujuk adiknya.
____________________________________
Masa berlalu dengan pantasnya di alam itu. Tidak seperti di alam nyata. Rambut Tania mulai tumbuh panjang semula. Tania kini tinggal di sebuah villa usang tanpa penghuni di tengah-tengah hutan belantara. Entah bagaimana dia boleh sampai ke situ. Tania menyelak helaian buku di tangannya.
" Sia-sia sahaja. Aku tidak dapat membaca isi kandungan buku ini," Tania mula bengang dan membaling buku yang dijumpainya itu. Buku itulah yang mengakibatkan dia terjatuh semasa sesat di hutan tempoh hari dan mengakibatkan lututnya luka.
Prannnggg.. bunyi kaca jatuh berderai saat buku dibalingnya itu mengenai suatu objek di atas meja.
" Haaaaaah...," Tania mengeluh berat. Dia mula bergerak ke arah tempat dia membaling bukunya tadi. Dia mula mengutip kaca-kaca di lantai dan membuangnya ke dalam tong sampah yang berada di tepi meja tersebut. Tania bergerak ke katilnya semula.
" Ahh!! ," Tania mengerang kesakitan saat kakinya terpijak butiran kaca yang tertinggal di lantai itu... Darah dari kakinya mengalir mengenai seekor labah-labah yang terdampar lemah di lantai itu. Labah-labah tersebut dengan ajaibnya sembuh, dan sihat semula. Tania duduk di katilnya sambil membalut kakinya yang terluka tanpa menyedari ada sepasang mata yang memandangnya di satu sudut bilik tersebut. Tania terlelap beberapa minit kemudian.
Malam itu dia bermimpi.
" Tolong..tolong.. lepaskan aku.. lepaskan aku," Rintih satu suara.
Tania mencari-cari arah datangnya suara itu.
PRANNNGGG!!!
bunyi kaca berderai.
Tania terbangun dari mimpinya.
Saat itu Tania mula menyedari yang dirinya sedang diperhatikan. Dan kedudukannya sangat rapat dengannya.
Tania tidak dapat melihatnya. Namun dia dapat merasakan lembaga itu mula merapatinya .Tania kaku di situ.