CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔

By Guppyjeon

143K 25K 2.2K

ㅡ Roseanna ; Jaefri ; Jekalidian ㅡ "Umur lo ga panjang lagi" "J-jaef, seseorang sedang mencoba membunuh Gue"... More

Opening
O1
O2
O3
O4
O5
O6
O7
O8
O9
1O
11
13
1 4
15
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Open this Please
LIEFDE EEN ORLOG (UP)

12

3.1K 574 29
By Guppyjeon

Setelah kejadian itu, Rose dan Jaefri memang bisa dibilang jadi lebih dekat dari sebelumnya. Dan Jeka, masih berstatus samaㅡpacar Rose.

Rose tak langsung memutuskan hubungannya dengan Jeka, walaupun ia sempat menghadapi kemarahan Jaemin.

<>

ㅡRose menangis, Jaemin yang terus menanyakan apa yang terjadi lama kelamaan jadi jengkel, ia tahu bahwa ini karena Jeka-Jeka itu, maka dari itu menunggu kakaknya untuk jujur benar-benar membuang waktu.

Karena tak tahan harus mendengar tangisan Rose yang tak berujung, Jaemin memilih bangkit dan pergi keluar rumah dan duduk di teras.

Jaemin meraih ponselnya, mencari kontak Jeno hingga sambungan telfon itu terhubung dengan seseorang disana.

"Gue mau ngomong sama Abang lo bisa?" ucapnya to the point.

Jeno heran diujung sana, ini temennya kenapa deh. "Kenapa?"

"Bawel eh, buruan anjay"

"Iya-iyaa..!"

"Hemm.."

Tak selang begitu lama, terdengar suara yang samar-samar menunjukkan adik kakak itu tengah beradu bacotnya. Sampai akhirnya, Jaemin mendengar suara Jaefri diujung sana.

"Halo, Assalamualaikum Jaem, ada apa?" tanya Jaefri.

"Wa'alaikumsalam Bang, Kak Rose nangis, Bang Jaef tahu kenapa?" tanyanya to the point.

"Haduh kok nangis lagi"

"Iya, Bang Jaef tau penyebabnya engga?"

"Tadi dia berantem sama cowoknya, gue ada disana jadi gue sempet culik dia ke cafe, terus gue tenangin" mendengar hal itu, Jaemin berdecak kesal karena apa yang ia khawatirkan selama ini terjadi.

"Dia main tangan?" tanya Jaemin.

Jaefri diujung sana dilanda kebingungan harus jujur atau tidak, tapi akhirnya ia berkata iya demi kebaikan Rose.

"Makasih Bang, jangan lupa dateng ke pemakamannya ya"

"Heh! Jaemin! Gausah aneh-aneh, jangan bikin kakak lo makin stress"

"GUE GA TAHAN LAGI BANG! DARI DULU DIA UDAH GITU TERUS!" Tanpa sadar air mata Jaemin ikut mengalir, rasa sesak memenuhi dadanya.

Jaemin tak tahan lagi harus melihat kakaknya tersakiti untuk waktu yang lebih lama, tapi Rose juga tidak memberikannya ijin untuk bertindak lebih.

"Masalah engga selalunya harus diselesaikan pakai emosi" Sedangkan Jaefri di ujung sana mencoba tenang, agar Jaemin tak merasakan bagaimana emosinya dirinya mendengar Rose kembali menangis.

Aneh memang, Jaefri masih bisa dibilang stranger untuk Rose, tapi sudah bisa merasakan click yang selama ini ia cari ada pada pandangan Rose.

"Ya terus lo mau gue gimana?! Disaat kakak gue nangis kayak gini, gue gabisa diem lagi. Dari dulu gue lihat kebusukan itu cowok tapi gue masih berusaha ngejaga perasan kakak gue, hubungan mereka, gue gak tahan lagi" Jaefri dapat mendengar isakan tangis Jaemin di ujung sana.

"Iya-Iya, gue tahu tapi please biarin gue ikut selesaiin masalah ini. Kasih gue waktu"

"Gue percaya sama lo Bang, tapi Kakak gue..ash! Bisa-bisanya dia macarin cowok bangsat kek dia"

"Jaemin!"

". . . ."

"Tolong kasihin telfonnya ke Rose"

Jaemin menghela nafasnya berat, lalu berdeham sambil mengusap air matanya. Jaemin berjalan memasuki kamar Rose, berjongkok menatap Kakaknya yang masih menangis.

"Kak, Bang Jaefri mau ngomong" ucap Jaemin sembari memberikan ponselnya kepada kakaknya.

Rose mengusap air matanya, meraih ponsel Jaemin dan mengucapkan Hallo dengan nada bicaranya yang manisㅡmenyembunyikan suara paraunya.

"Rose nangis lagi ya?"

"Haha engga kok Jaef, kenapa? Mau pesen obat jerawat ya? Hahaha"

"Ihh Rose kok nangis, kan Jaefri bilang jangan nangis eum?"

"Engga kok Jaef"

"Bohong ya?"

"Ih engga"

"Hahaha lucu"

"Apanya yang lucu?!"

"Kebayang Rose pouting terus pipinya merah karena kebanyakan nangis, ayo tangannya digerakin, usap air matanya"

Rose benar-benar menggerakkan tangannya, menghapus sisa air matanya yang tersisa di pelupuk matanya.

Jaefri kembali bersuara, "Terus cubit pipinya" Rose tersadar lalu melayangkan protesnya, kenapa ia harus bergerak untuk menyakiti dirinya sendiri.

Jaefri terkekeh, Rose polos banget.

"Kenapa ketawa?!" gertaknya.

Jaefri menggeleng-geleng kan kepalanya, "Sadar ga kalo lo nangis terus, galau, bertahan didalam sebuah hubungan yang toxic itu secara engga langsung menuntun diri lo sendiri buat menanam penyakit hati" Rose terdiam mendengar kalimat Jaefri barusan.

Ia sadar bahwa Jaefri tengah menuntunnya untuk menyadari sesuatu mengenai dirinya sendiri. Rose tersenyum tipis lalu menggeleng. Kamu anak sasing apa psikologi sih jaef.

"Sekarang angkat tangan lo, arahin ke puncak kepala lo, usap kepala lo pelan, bayangin gue lagi usap-usap kepala lo sambil senyum" Rose bergerak mengikuti instruksi yang Jaefri berikan, mengusap kepalanya sendiri tak lupa membayangkan bagaimana Jaefri tersenyum sambil mengusap rambutnyaㅡtenang.

Jaemin yang melihat hal itu merasa bingung dan lega melihat tingkah kakaknya. Yang jelas Jaemin tahu bahwa itu adalah salah satu usaha Jaefri untuk menenangkan Kakaknya.

Buktinya Rose sudah berhenti menangis sekarang.

"Makasih Jaef"

"Sama-sama, sekarang udah lebih tenang?"

"Iya, lumayan"

"Jangan nangis, mahasiswi paling cantik di FISIP masa dateng kekampus matanya bengkak, gak banget deh"

"Yah masa mahasiswa paling ganteng di Sasing kok masih jomblo aja"

"Jomblo itu pilihan ya! Lagian masih ada Erlang tuh yang dielu-elukan sama satu Kampus"

(Erlangga Adiyata)

"Hahaha iyaa" Rose mengiyakan apa yang Jaefri katakan. Rose juga mengiyakan bagian bahwa Erlang memang jauh lebih tampan dari Jaefri, tapi Jaefri menang dengan sikap manis dan dimplenya yang mempesona.

Jaefri berdehem, "Jangan bilang Rose lagi mikirin tak tik buat deketin Erlang ya?!" todong Jaefri.

Rose tertawa sambil menggeleng, "Enggak kok, Erlang ganteng ya?" ucap Rose ditengah-tengah tawanya.

"Emang ganteng, heran deh dia ini beneran manusia apa engga"

"Astaga hahaha Jaefri terpesona juga sama Erlang ternyata, awas belok"

"Enak aja belok, cewek masih banyak ngapain belok"

"Nah tuh kenapa masih jomblo aja"

"Hehehe"

Obrolan itu berakhir dengan ajakan Jaefri untuk belajar bareng besok, setelah Rose curhat bahwa banyak papernya yang terbengkalai karena moodnya, Jaefri dengan senang hati menawarkan bantuannya.

Sebelumnya Rose menolak tapi sebuah kalimat receh berhasil meyakinkan Rose untuk menyetujui ajakan Jaefri. "Hey, I've been lived in America for five years" dan Jaefri juga menambahkan bahwa ia tertarik dengan konflik internationalㅡmodus apapun halal untuk Jaefri.

Rose mengembalikan ponsel Jaemin, melihat adiknya itu tersenyum lebar.

"Kakak cocok sama Bang Jaef" ucap Jaemin. Rose tersenyum.

"Cocok dari mananya coba?" tanya Rose.

"Kalian ngobrol aja nyambung, kelihatan udah. Jadi besok mau ketemuan dimana? Mau Jaemin anterin?"

"Plumeria di Cikudai ya"

Jaemin mengangguk lalu tersenyum lebar kearah Rose, ia berdiri lalu menepuk pundak Rose pelan.

"You deserve more than him" ucap Jaemin.

Rose hanya tersenyum lalu bangkit dari duduknya lalu merangkul Jaemin keluar kamarnya, ia menawarkan menu makan malam kepada Jaemin, namun keduanya setuju dengan pilihan mie instan rebus.

Jaemin membantu Rose menyiapkan mangkuk dan membuka bumbu-bumbu mie instan tersebut, sedangkan Rose sibuk bergelut di daerah kompor.

Rose duduk diseberang Jaemin, mereka banyak mengobrol setelah itu, termasuk membahas Jaefri.

"Ih seriusan kak, dia suka kakak kali"

"Heh enak banget kalo ngomong, baru juga kenal"

"Alah palingan habis sama Bang Jeka kalian jadian"

"Udah ah bawel, habis ini bantuin kakak pilihin baju"

"Iya-iyaa..."

"I love you brother"

"Hm same"

TBC

PARAH WOI MV NYA BP
AKU KOBAM MASA
ROSE CANTIK BANGET

HADEH HADEH HADEH
























Continue Reading

You'll Also Like

498K 5.3K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
186K 15.5K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
316K 23.9K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
55.2K 8.5K 52
Rahasia dibalik semuanya