KHS Punya Cerita

By indiegorose

23.5K 2.1K 376

Jadi saksi keuwuan orang lain? Hayuk! KHS punya ceritanya Genre : comedy, romance, parody, slice of life and... More

ada yang kepo..cieee
modus kalem
pendekatan level 1
pendekatan level 2
ngechat doi
pendekatan level...entahlah
Mon maap
you are my favourite notification

iih...kok ganteng?

6.2K 304 29
By indiegorose


Warning: bahasa non baku, typo kebablasan. OOC kelas kakap

.
.
.
Semua karakter milik masashi kishimoto. Coco cuma minjem
.
.
.
Alternate Universe
.
.
.
This story is dedicated for sasuhina.
.
.
.
enjoooy.
.
.
.

"Jangan lupa makan siang, hp jangan dimatiin, harus selalu aktif, kalo mama nelfon ngga di jawab awas aja ya"

"Iya maaa"
Drawstringbag nya ia sandangkan, tangannya mengobrak abrik isi tas, mengecek kelengkapan barang penting, meminimalisir terjadinya penyesalan jika nanti ada sesuatu yang tertinggal.

"Eh, earphone hinata dimana ya"

Ini hari minggu, minggu pagi tepatnya. Menjadi istimewa karena disini kelegaan muncul saat teringat tak perlu bangun terlalu pagi untuk menjalani rutinitas sekolah. Biasanya top list di to do list in sunday morningnya hinata yaitu "to do nothing." Namun kali ini gadis mungil itu megganti top listnya dengan mengahadiri acara reuni yang dengan sentuhan keajaiban bisa terwujud.

Suatu keajaiban kan?

"Terakhir kali pakenya dimana?"

"Lupa ma"

Hinata merunduk, mencari keberadaan earphone putihnya yang sering terbelit belit dibawah sofa. Sang mama memberi bala bantuan, namun tak lupa turut meberi ceramah dengan tema "jangan taruh barang kecil sembarangan". Papa hiasi tak ikut. Ia tengah serius membaca iklan di koran pagi dengan kopi hangat yang mengepul. Dari lantai dua hanabi memberi kabar baik, tangannya melambai lambaikan earphone hinata.

"Nih, tadi dimainin kuru-kun"

Hanabi menjejaki tangga, kuru kun-kucing tambun kesayangan keluarga hyuga- mengikuti dengan wajah masam, Yang kemudian diangkat oleh hinata untuk diberi kecupan.

"Mau kemana, hinata?"
Hiashi, selaku kepala keluarga melongok dari balik koran, bertanya pada anak gadisnya yang paling manis. Bukan berarti hiashi membanding bandingkan kedua putrinya, hanya saja wajah dan sikap hinata itu sinkron, sama sama manis alami, berbeda dengan Hanabi yang 'apa apa main otot', Makanya predikat paling manis dari hiashi jatuh ke hinata.

"Konoha mall pa, ada reuni kecil kecilan bareng temen smp"

"Oh, perginya naik apa? Nggak perlu dianterin?"

"Ngaak usah pa, hinata naik ojol juga nyampe"
Di zaman auto gampang begini, hiashi tak perlu khawatir anak gadisnya itu tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Walaupun begitu petuah dari papah hiashi untuk menjaga diri tidak boleh ketinggalan.

"Uangnya cukup ngga?"
Kalo udah ditanya beginian, hinata berubah semangat.

"Cukup kok, tapi kalo papa mau nambahin hinata ikhlas kok"

Diluar matahari semakin menunjukkan diri, hinata yang ready to go berpamitan. Memberi kecupan di pipi hiashi setelah mendapat uang jajan tambahan. Salim mama, nyomot pockynya hanabi, dan mengelus kucing manja tapi jutek nya.

"Usahkan pulangnya sebelum neji dateng ya, nanti dia bakalan ngambek kalau ngga ketemu kamu"

"Siayyap, Hinata pergi ya, daaa".
.
.
.

Konoha mall, seperti kebanyakan mall lainnya, sering dijadikan sarang nongkrongnya anak anak muda. Tempatnya kece, cafe dan restoran ada disini, pernak pernik yang cewe banget juga ada, baju kece dan unyu apa lagi.

hinata memasuki gedung mall, merasa sejuk dengan sambutan ac-nya. ia menatap sekitar, merasa agak asing dengan konoha mall yang sekarang. dulu biasanya, disebelah kiri pintu utama ada kedai es krim dengan design yang disenangi anak remaja. sekarang kedai es krim langganan hinata dan kawan kawan semasa smp telah digantikan oleh kedai kopi dengan design kalem yang ramai pengunjung. agak kecewa sih. disitu hinata sering dapet es krim gratis soalnya, karena dulu anak pemilik kedai tersebut naksir berat dengannya.

"mereka dimana ya"

Para pengunjung mall berlalu lalang, ada muda mudi yang tengah dimabuk asmara, keluarga yang terlihat bahagia, dan yang terakhir ibu ibu yang sedang membujuk anaknya yang hampir guling guling karena ngga diizinin beli mainan baru. hinata membuka handphone-nya, merasa retinanya tak menangkap sosok sosok dengan rambut pink, pirang ataupun coklat, hinata memutuskan private massage dengan ino, menanyakan lokasi pastinya.

Skefo( sekedar info) Ino, temannya yang menjadi penggagas acara yang katanya hampir mustahil ini. ngumpulin para anggota buat reunian emang sulit, tapi kalo udah ino yang jadi ketua acara, pasti reunian bukan sekedar halusinasi. cewek pirang itu akan meneror partisipan reuni untuk wajib hadir ke acaranya. dari broadcast hal hal gak penting, sampe ngespam ngga jelas.

Ino, dimana? Aku udah di pintu masuk

Berfikir ino akan membalas lama, hinata menyimpan ponselnya, kembali memperhatikan suasana pusat perbelanjaan paling beken di konoha. Ia berjalan lebih ke dalam, tertarik dengan poster besar ber-design kece, ia membacanya. Isinya tentang pemberitahuan adanya kontes musik berhadiah jutaan rupiah, info para juri dan tamu spesialnya.

"Jam 11? Bentar lagi dong"

"Mau ikut kontesnya kaka?"

Hinata kaget, mbak mbak spg nya kaya tukang parkir indomaret ih, suka muncul tiba tiba.

"Daftar 100k aja lo kak, kaka bisa menampilkan bakat terpendam kaka di atas panggung sana, menari, nyanyi, jingkrak jingkrak doang juga boleh kak. Jurinya merupakan para experet di bidang musik lo kak, daftar ya? Ya? Ya? Iya dooong!"

"E-engga mbak, saya ngga pinter nyanyi atau jingkrak jingkrak"
Hinata tertawa canggung, berusaha menolak dengan halus si mbak spg yang gagal melafalkan kata expert. Lagian hinata nggak punya bakat terpendam sih, sayang sama orang tanpa disayangin balik bukan bakat kan? lagian kontes musik kok ada spg nya sih.

"Kak daftar dong ka, ngejar target nih, kaya-"

KYAAAAAAAA

hianata menutup telinganya, sedikit menggerutu dengan teriakan yang hinata taksir berfrekuensi lebih dari 20.000 Hz itu. Entah apa yang membuat ciwi ciwi menggila, si mbak spg nya juga ikutan, ia melempar brosur brosurnya dan berlari ke kerumunan itu.

"ada apaan si? teriaknya kok kaya liat kecoa terbang"

penasaran, hinata melihat ke arah kerumunan, arah jam 1, dekat lift, cewek beragam bentuk, rupa, dan usia mengerubungi seseorang yang tengah membelakanginya. Dari postur tubuhnya yang tinggi, tengkuknya yang seksi abiz, sampai bahunya yang lebar, dapat dipastikan si pelaku penyebab transformasinya ciwi ciwi jadi ganas adalah cowok, cowok ganteng lebih tepatnya.

"dari belakang aja udah ganteng, artis kali ya"

ting!

kami di anteiku cafe beb, lantai 1 dekat lift, cepetan kesini, gaada kamu gak seru.

oke, lantai satu dekat lift, tunggu, berarti harus melewati si cowok yang dari belakang aja udah ganteng dan para pengikutanya dong? hinata menatap ke depan, ia menelan ludah, serem booi, kerumunannya udah kaya ibu ibu yang berebut diskon akhir tahun. Yaudah lah ya, modal nekat aja.

hinata mendekat, langkah pertama memasuki kerumunan, ia disambut dorongan keras dari mbak mbak spg yang tadi.

"ih, lo apaan sih? antri dong!"

elaaah, kaya di toilet umum aja harus ngantri, lagian si mbaknya bisa kontras banget gitu sikapnya, baru aja tadi dibaik baikin, sekarang udah di jahatin.

"i-iya, sorry"

tak menyerah sampai disitu, hinata mencoba peruntungannya, ia mencoba menyelip dengan tubuh mungilnya. anggap aja kaya film-film, dimana hinata berperan sebagai side character yang tengah berjuang menyelamatkan Hero-nya. eh, tapi hinata dan si ganteng kan ngga saling kenal. bodo ah. suka suka imajinasi hinata aja.

satu langkah, dua langkah, tiga langkah, hinata mulai bangga dengan tubuh mungilnya. mencoba menghiraukan bau parfum menyengat yang tercampur dan polusi suara berupa teriakan seperti aw-aw, kyaa!, hinata semakin pede menerobos para villain, Namun modal nekat dan pede aja nggak cukup, layaknya di game, semakin dekat dengan tujuan semakin sulit pula tantangannya. di langkah ke empat, hinata mulai panik, ia terjebak! kali ini tubuh mungilnya tak lagi menguntungkan. di depannya ada dua ciwies. yang satu rambut merah, yang satu pirang, dengan semangat mereka mendorong semua ciwies yang coba mendekat. serem cuy, secara ngga langsung mereka memberikan sinyal 'senggol bacok'. Mari kita analogikan mereka sebagai bos para villain, yang artinya, side chara sepertinya imposibel melawannya!

sudah ia duga menerobos kerumunan ciwi ciwi yang sedang menggila bukan ide yang bagus. Insting mereka sebagai perempuan yang akan berteriak ketika melihat cowo ganteng semakin membuat hinata merasa seperti anak kecil yang tersesat di kerumunan ibu ibu yang berebut diskon. hinata boleh pingsan disini nggak ya?

sama halnya dengan hinata, Si ganteng juga kelihatan repot, terus berusaha menjauh dari dua bos para villain yang menggelayut manja dengannya. lehernya keringetan, begitu juga dahinya, jika diperhatikan, wajahmya agak memerah karena panas dan gerah. hinata bisa mencium aroma parfumnya dari sini, wanginya...eumm cowok ganteng banget lah. duuuh, walaupun keringetan begitu tetep aja ganteng. kok bisa ya.

"permisi"

"eh, lo ngga usah gatel deh, jauh jauh sono. sok banget sih mau deket deket sasuke"

eh, pengen memaki tapi tak biasa, akhirnya hinata hanya mengkeret dibawah tatapan si rambut merah yang terlanjur hinata tandai sebagi gadis songong.

"Hi-hinata cuma pengen numpang lewat doang kok"

duh, kumat lagi deh. kalo udah gugup, kebiasaan gagap dan memanggil dirinya dengan nama muncul.

berbeda dengan si rambut merah yang tak acuh, si mas mas ganteng yang dianalogikan sebagai Hero oleh hinata tiba tiba berbalik dengan cepat saat telinganya mendengar nama 'keramat' disebutkan. mata gantengnya mencari cari sesuatu di kerumunan para gadis, entah apa.

'hinata?'

"Sas, bantuin gue dong! makin banyak nih ciwies nya. ih! jangan gigit kali mbak!"

temennya si pirang mengeluh, meskipun begitu ia masih turun ke lapangan untuk memberi bala bantuan agar mereka bebas dari ciwies yang seperti anak kos di akhir bulan saat melihat persediaan mi instan gratis.

"Lo kenapa sas?"
naruto, nama si pirang bertanya. Ia mengikuti arah pandang sasuke yang acak, Merasa heran dengan si sobat yang seperti sedang mencari tujuan hidup.

"gak, cuma ngerasa terpanggil"

.

.

.

"bebyyyyyyy!!! demi apa kita bisa ketemu lagi beeb. aduh aku rindu banget seriuus!! ih, aku cium boleh nggak siiih, gemeesh ihhh, kamu makin gemesin aja beeb!!!!"

ucapan selamat datang dengan bumbu lebay itu datang dari ino. Ia memeluk hinata erat, menggoyang-goyangkannya dalam pelukan. hinata selaku korban berusaha bernafas, lupa mengantisipasi pelukan maut ino.

"oi! hinata ngga bisa nafas tuh, kamu meluk orang kaya meluk squishy" sakura masuk, melepas paksa pelukan ino dari hinata.

"malu tau, kita diliatin tuh"

yang ini tenten, ia mendekat ke hinata kemudian merangkulnya. si cepol juga meminta maaf pada pengunjung kafe lain akibat keributan yang mereka buat.

"adek gue balik lagi niih"

"Aduuh...kamu nggak numbuh numbuh deh, tingginya sama sama aja dari esempe"
Gininih, topik sensitiv yang buat hinata cemberut, lagian hinata tumbuh kok, cuma rada rada fana aja.

"udah dua tahun ngga ketemu hin, kita kita kangen banget loh, kok baru sekarang sih baliknya. contact nya ngga ada yang bisa dihubungi lagi"

matsuri manyun, menunjukkan smartphonennya yang menampilkan ruang chat dirinya dengan hinata. hanya ada matsuri yang tiada henti ngespam tanpa ada balasan dari hinata. kasihan.

"ehehe, sorry ya, abis handphonenya rusak, kelempar, terus melambung tinggi di angkasa, lalu jatuh dari lantai 4, akhirnya nyebur ke kolam renang. Minta beli yang baru, belum diizinin sama papa. Baru sekarang dapetnya."

hinata menceritakan nasib handphonenya yang tragis, ia kemudian tertawa mengingatnya, ya, agak ironis memang.

"Kak Temari terus nanyain kamu loh, pas tau kita bakal ketemuan sama kamu, dia ngebet banget buat ikut, tapi sayang, dia harus ke suna ngurusin adik tercintah"

"Kamu ke konoha, dia ke suna, kalian bisa kebalik gitu ya. Pasti dia terus nyalahin adiknya tuh"

"kamu hutang cerita sama kami hin tentang your life in suna, tega ih dua tahun nggak ngabarin"

jarum jam menuju angka sebelas, konoha mall semakin ramai pengunjung. Hinata dan teman lamanya memilih duduk di meja dekat jendela. Ia meneliti design kafe ini, tak ada design spesifik, hanya design klasik cafe pada umumnya, namun entah bagimana membawa kehangatan memori masa lalu.

"Perasaan udah lama banget ngga ke sini, tapi bukannya anteiku cafe adanya di jalan ghoul gaul ya?"

"Iya, tapi mereka buka cabang disini, eh, kamu masih ingat sama kaneki kan hin? Yang itu looh, pelayan di anteiku dulu yang rambut item, yang suka ngasih es teh gratis ke kamu. Ih dia makin ganteng looh, banget malah. Rambutnya dicat jadi putih, Tapi kayaknya orangnya lagi ngga disini deh"
Ino celingak celinguk, mecari penampakan sosok yang sekarang rada nyeremin tapi ganteng.

"Oo...yang punya temen pirang itu kan? Kalo nga salah namanya kak hide ya?"
Cowo berambut putih itu hampir terasingkan dari memori hinata, namun kata kunci 'suka ngasih es teh gratis' memulihkan ingatannya.

"Anak anak yang lain pada kemana sih?"
Matsuri menggerutu, ia menatap ke luar jendela, diikuti oleh hinata. Dari jendela, ia bisa melihat lalu lalang pengunjung mall. Ia jadi teringat akan perjuangannya sampai ke sini yang menguras keringat dan air mata, Matanya mencari cari kerumunan para ciwies yang tadi dilaluinya.

"Kok ilang ya?"

"Apanya yang hilang? Hati kamu?"
Sakura nanya, tangannya sibuk mengetikkan teror onlen ke teman semasa SMP yang janjinya akan datang. Selain ino, sakura juga menjadi dalang dari berlangsungnya acara ini.

"Ih Bukan, tadi di depan ada ciwies yang histeris sambil ngerubungi satu cowok. Sekarang kok ilang, Emang ada artis dateng ya?"

Mendengar itu, serempak keempat kepala berbeda warna
Itu menatap hinata. mereka berubah semangat bagai mendapat gaji di akhir bulan.

"Ih! Bukan beeb, bukan artis, tapi idola, idola di hati kitaaa"

"Tadi malaikat turun dari langit, jadi deh dikerumunin begitu"

"Ngga usah heran, Yang dateng tadi cowo yang mau ngelamar aku"

"Tadi itu, ada ayahnya dari anak anakku di masa depan hin, nanti aku kenalin deeh"

"Ih, apaan si, kok jadi halu gini?"
Hinata bingung, dua tahun tak bertemu temennya kok jadi halu begitu. Ia curiga, jangan jangan ada zat adiktif ikut campur nih. Si eneng nggak tau aja, zat adiktifnya itu si ganteng kesayangan konoha.

"Gini hin, tadi yang dikerubungi para ciwies itu adalah sesosok cowo yang ngga tahu kenapa cara nafasnya aja udah ganteng, makanya para ciwies histeris"
akhirnya hinata mendapat jawaban yang agak waras dari sakura. Ia mengangguk angguk faham, iya sih, dari belakang aja udah ganteng, hinata jadi penasaran sama wajahnya. ternyata dampak hadirnya cowo ganteng di tempat umum besar juga ya.

"Dan lagi, dia bakalan nyanyi buat kitaaa!!! Aduuuh, siap siap meleleh daah"

Keempat gadis itu berteriak, mbak-mbak penghuni meja tetangga mereka yang curi curi dengar pun ikutan berteriak.

"Emang ada acara apaan sih?"

"Ih beby, hari ini ada kontes musik, liat nooh, ada panggung kan?"

hinata baru sadar ada yang istimewa hari ini, bagian pusat mall di lantai satu, berdiri sebuah panggung minimalis yang tak seberapa tinggi. Dibelakangnya ada layar besar dengan cetakan yang sama seperti poster yang hinata lihat tadi, dibagian pusat panggung, ada grand piano hitam ya masih menjadi misteri siapa yang akan mainin hati- eh pianonya. di samping kiri dan kanannya ada dekorasi berupa tiang hitam yang dibelit oleh string light. lavender imitasi turut memperindah dekorasi panggung.

"Hee, konoha got talent? Jadi dia bakalan ikut kontesnya ya?"

"Bukan say, di tuh jadi tamu istimewa di kontes ini"

"Berarti Orang penting dong?"

"Yaiyalah, apalagi di hati aku, akan selalu jadi prioritas"

Mbak mbak pelayan dateng, bersiap menerima pesanan. dari warna rambutnya, hinata kaya kenal.

"Jadi kalian pesen apa nih dik adik? Awas aja ya kaya biasanya! Pesen french fries cuma seporsi, nongkrongnya berjam jam! Gue putusin juga nih wifinya!"

"Hehe, jangan dong mbak touka, wifinya jangan diputusin, ntar move on-nya susah lo"

"Bodo!"

"Kali ini kita pesen buaanyak kok mbak, liat noh, ada pelanggan istimewa"
Sakura nunjukin hinata. Yang ditunjukin masih meneliti wajah si mbak pelayan.

"Eh, dek hinata, ih udah lama banget ngga jumpa! Kangen banget looh"

"Eh, mbaknya kenal saya?"

"Ih serius kamu tega banget! Masa ngga kenal sih sama aku? Touka loooh, touka!"

"Eh mbak touka? Kok jadi cewek!?"

Ino dan yang lain ngakak parah, kata katanya emang polos, tapi deep banget nusuk ke kokoro yang telah lama kosong ini.

"ma-maksud hinata, kok jadi makin cewek! soalnya dulu kak touka tomboy banget, rambutnya juga berubah, sekarang mbak touka elegan bangeet siiiih"
Mencoba mengubah raut cemberut touka, hinata tertawa canggung. Asli dia beneran ngga nyangka itu touka,

"Yaudah deh iya, dek hinata kapan baliknya?"

"Mbak, kami mau pesen loh ini"

"Yawdah, ganggu amat sih no, pesen apa?"

Dikarenakan waktu mendekati akhir bulan, mereka tak memesan banyak, walaupun tak separah biasanya, seporsi french fries untuk enam orang, gengsi dong, masa reunian cuma makan itu doang.

"Yang lain mana sih ten? Kok jam karet bener"
Ini jam 10:45, perjanjian yang telah dibuat ino dkk, harus TIBA pukul 10, dan kiba, shino, lee dan naruto tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Lanjutkan teror onlennya kur, ancem kalo perlu"

"Okeh bosque!!"

Lonceng di pintu masuk berbunyi, Naruto menyapa, mengundang perhatian para pengunjung lain, ia mendekat dengan kunci mobil yang ia mainkan. Merasa punya pesona warbiasyah, ia senyum senyum ke ciwi ciwi.

"Haii gaeeess!!! Waazzap!! Pada nungguin gue ya, kagak ada gue gak seru siiih"

"Kiba sama yang lain mana nar? Kok cuma lo doang?"

"Ya mana gue tau, gue kesini nebeng mobilnya sasuke"

"Eh, suamiku mana? Kok ngga diajak sihhh!!!"

"Lagi dibelakang panggung noh, siap siap buat tampil pertama"

"Uuuuuuncchhh, kok gue ngga diajak siih"

"Sasuke itu siapa sih?"
Hinata nimbrung, kepo bener siapa itu sasuke. Perasaan dari tadi namanya disebut sebut mulu.

"Eh! Hinata kan? Yeeeyyy!!!!, bini gue baliiik!! Aduh gue peluk yaaa!"

Belum sempat melancarkan niatnya, satu jitakan dari sakura mampir dikepala kuningnya, naruto mengaduh, sakit beneran cuuk.

"Maen nyosor aje lu! Gue panggilin juga nih abangnya"

"Aduuh! Gue kan kangen!! Hinata kapan baliknya?"

"Tiga hari lalu nar, pas malem minggu. Hihi...naruto masih ingat aku ya"
Hinata tertawa kecil, fyi nih gaes, naruto sama hinata satu smp, tapi ngga satu kelas, mereka kenal karena sakura yang punya kenalan cowok dari macam macam kelas, jadi naruto ini sering ikut nongkrong bareng sama mereka.

"Aduh manisnya tawanya...ngga mungkin lupa, kamu tuh terlalu manis untuk dilupakan"

"Btw, lo abis dikeroyok banci yang sering nongkrong di depan air mancur ya nar? kok kusut bener penampilannya?"

sakura memperhatikan tampilan naruto dari atas sampe bawah. keringatan, rambut berantakan, kucel bener deh.

"enak aja, yang ada dikeroyok ciwies, ya gimanalah namanya juga babang tamvan"

"jadi yang bikin rusuh didepan tadi kamu nar?"

"iya dong beb"

"jangan percaya hin, dia cuma numpang tenar, yang bikin ciwi menggila tadi sasuke"

dari kalimat tenten tadi, hinata akhirnya mendapat jawaban bahwa sasuke itu cowo yang kata sakura cara nafasnya aja udah ganteng.

" syirik bener lo ten, jangan terlalu jujur kali"

oppening lagu BNHA tiba tiba membahana, setelah ditelisik asalnya dari kantong kering naruto.

Jakun ayam calling,

itu yang tertera di layarnya.

"Itu sasuke ya? Ih! Jahat bener lo ngasih nama bebeb gue begituan!"

"Lah, dari pada dia, ngasih nama gue si kuning ngambang, lebih parah!!"

Klik

"Oi! Lo dimana nar?"

naruto ini jenis spesies yang kalo telfonan sama orang selalu nyalain loudspeaker, ngga terlalu mementingkan privasi. kadang itu mengganggu, tapi kali ini ino dan kawan kawan malah bersyukur, pasalnya mereka jadi bisa mendengar suara seksinya si penelpon. mereka semakin mepet ke naruto.

"Biasalah, nongkrong sama ciwies"

"Kunci mobil gua ada sama lo?"

"Aman, nih gua pegangin"

"Lo niat maling ya? Gue cekokin racun tikus mau nggak?"

Dibagian ini ciwi ciwi yang nguping ketawa, tapi ketawanya sambil sayang gitu, emang bisa ya?

"Santai broo, gue cuma jaga jaga, ntar kalo kunci mobilnya ngga gue pegangin, yang ada lo ninggalin gue sendiri"

"Tck. posisi lo dimana? Ntar gua samperin"

"Aduh, perhatian baget sih ayam ayangku, makin sayang deeh"
Nah, kalo dibagian ini, sasuke dan the ciwies ngerasa kaya ibu hamil yang kecium bau duren, pengen muntah!

"gue sama yang lain lagi di anteiku cafe, lantai satu deket lift, ada acara reuni kecil kecilan bareng temen esempe, sekaligus penyambutan temen lama, kesini aja, mana tau dapet gebetan baru kan?"
Kata kata naruto kali ini sukses membuat pendengar setianya memperbaiki penampilan, nyisirin rambut, nebelin bedak, sampe ino yang niat nyatok rambut juga ada.

"Jangan kabur lo! Abis tampil gue kesana"

"Siyyyyaaap!!!"

Sambungan telefon dimatiin oleh yang disana. Menyisakan kerempongan disini. Dalam sekejap, Anteiku cafe menjadi spa dadakan.

"Sasuke beneran kesini kan nar?"
Itu sakura yang ikut ikutan mencatok rambutnya.

"Duh, gue pake susuk aja kali ya"

"Kalo doi nggak dateng abis lu nar"
Matusri menerapkan liptint dibibirnya, lalu membentuk blowing kiss.

"Ya kan lo denger sendiri tadi, lagian rempong amat lu pada, mau ketemu si jakun ayam sampe segitunya, untung aja bini gue ngga ikut ikutan, ya kan hin?"
naruto berubah sensi, agak iri dengan sobatnya itu, jadi orang ganteng emang enak ya, lagi nafas aja diperhatiin.

"Kalian kok bisa kenal sama si sasuke itu sih?"
Sedari tadi, hinta merasa seperti anak tk yang bisanya cuma nontonin orang dewasa ngegosip. Apalah dayanya yang bahkan belum pernah liat muka si ganteng dari depan.

"Yaiyalah hin, kami satu sekolah. eh, kamu mulai besok juga udah msuk khs kan? Nah mulai besok kamu bakalan ngerasain apa yang kami rasain"

"Yoi, di khs mah beda, murid cewek pasti bakalan semangat selalu ke sekolah karena ada si ganteng kesayangan kitaah"

"Haaaaaai semuaanyaaaa!!!"

"Haaaiii!!!"

Suara ciwi yang rada centil menyapa, Hinata dan yang lain spontan melihat keluar jendela, disana, diatas panggung tepatnya, berdiri cewek berambut merah yang tadi hinata tandai sebagai gadis songong. Disampingnya ada cowo yang tak setampan sasuke -itu pemikiran ino dan yang lain-berambut putih dengan gaya jadul, badannya gede, gayanya sok ganteng.

Pengunjung mall yang merasa tertarik dan telah menantikan acara ini berbondong bondong mendekati panggung, namun dua mas-mas yang badannya gede berseragam dan berkacamata hitam segera bertindak untuk menciptakan suasana kondusif. Menjaga agar audience tak terlalu rapat ke panggung. Untung bagi hinata dan yang lain, karena meja yang mereka tempati cukup strategis untuk dapat melihat apa yang tengah berlangsung di sana.

"Naaah gaeees...karena sekarang udah jam sebelas, watunya acara konoha got talent dimulaaaai!!!"
Musik intro dimainkan oleh band disisi kiri panggung.

"Itu karin kan? Anak kelas sebelas ipa dua yang kerjanya nempelin sasuke mulu"
Hinata menoleh ke tenten, jadi cewek yang terlanjur hinata labeli songong itu namanya karin, dan anak KHS juga ya.

"Tapi sebelum itu, mari kita sambut para juri terhormat kebanggaan kita!!! Yang pertama musisi kebanggaan konoha yang telah dikenal namanya, ladies and gentle man, please wellcome, jirayaa senseeeeei!!!"
Kali ini yang cowo memberi sambutan, Musik intro itu semakin heboh, dari balik panggung, muncul pria dengan rambut yang putih sempurna, hinata tak tahu faktor umur atau gen yang menjadi dalangnya. Ia dadah dadah ke audience, terutama yang cewek. ditaksir umurnya 69 tahun, wajahnya mesum sih, jadi asumsi mereka umurnya segitu.

Jiraya sensei duduk di kursi khusus juri, alisnya naik turun menatap ciwi ciwi.

"Kakek lo tuh nar, geli gue liatnya"

"Kalian mirip sih ya, sama sama gatel kaya getahnya keladi"

"Sembarangan, gitu gitu kakek gue setia orangnya, sama kaya cucunya"

"selanjutnya, komposer lagu dan ketua yayasan konoha academi, please wellcome, mitarshi ankoooo!!!"
Kalo juri sebelumnya bikin cowo tak semangat, kalo kali ini cowo cowo merem melek dibuatnya. Dari balik panggung ada macan, iya macan, mama cantik. Yang bikin cowo semangat busananya transparan gileeee. Anko tersenyum culas, siap memberikan komentar pedas pake afgan(baca: pedas pake sadis).

"Dan yang terakhir nih gaes, ada gitaris dari band aktsuki, deidaraaaaa!!!"
Kali ini ada cowok yang paling muda antara dua juri tadi. Rambutnya pirang, mirip ino, gitaris dari band akatsuki yang namanya udah tenar banget di konoha.

"Eh, itu abang kamu kan no?"
Muka muka mirip lady boy begitu hinata hafal, mereka sering ketemu kalo hinata udah nginep di rumah ino pas esempe. Hinata ingat, Dua manusia itu pernah berantem saat hinata menginap di rumah ino, membuat hinata canggung dan pura pura bicara sama tembok.

"Hu'um, abang sepupu hin. Kecewa gue dia yang dateng, gue kira kak itachi"

"Nah, tanpa memperpanjang waktu lagi, mari kita mulai acaranya!!!"
Sorak sorak dan tepuk tangan datang dari audience, hinata baru sadar dari lantai dua juga ada yang nontonin.

"Tapi nihh, sebelum kita ke peserta peratama..."
Disini karin menahan nafas, dan entah mengapa ciwi lain mengikutinya, wajah mereka benar benar excited .

"Sasuke kesayangan kita bakal membawakan sebuah lagu buat kitaaaaa!!!...kyaaaaaa"
Ia berkata dengan cepat, teriakannya diikuti oleh yang lainnya, bahkan dicurigai ada teriakan cowo ikut nyelip di sana. Suasana jadi heboh, yang didalam cafe juga ikutan. Hinata jadi bingung, emang sasuke itu seterkenal ini ya di Konoha.

"Tanpa berlama lama lagi karena hati ini uda ngga sanggup, mari kita sambut SASUKE UCHIHA!!!!"

>TBC<

Continue Reading

You'll Also Like

188K 1.4K 26
kalau gak BP yaaa gs minor dni udah pasti jorok jadi mending kalau gak sesuai jauh2 reupload karena di ban wp 😌☝️
82.5K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
82.1K 8.7K 26
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
81K 8.2K 35
FIKSI