Bangsaku & Bank Saku {Wattys...

By prastiwara

137K 18.5K 1.6K

[Kumpulan Cerita] Yang culas sembunyi di fana ujaran; Yang bernas berbunyi di kekal tulisan. Bangsaku dan Ba... More

[ ]
Alibi
Bingkisan
Ceban
Damai
Ekstravaganza
Fiasko
Genderuwo
Hiper-
Ijazah
Jemawa
Ke(me)nangan
Lingkaran
Melodrama
Nir-
Oi
Pembunuhan
QWERTY
Rp.
Sambalewa
Trap
U(l)ang
Visi
Wanprestasi
Yth.
Zilioner
[.]
Eksel dan Worda
Hidup dan Penjara
Ponsel dan Pintar
Kereta dan Mereka
Sapi dan Gila
Buaya dan Bualan
Hantu dan Ketakutan
Miskin dan Bahagia
Beruang (Part 1)
Beruang (Part 2)
Beruang (Part 3)
Beruang (Part 4)
Beruang (Part 5)
Senja dan Televisi
Mengeluh dan Obatnya

XOXO

2.4K 362 65
By prastiwara

(Lingkar perut 40.075,017 kilometer. Berat badan 5,97219 kali 10 pangkat 24 kilogram. Gembrot, bukan? Terima kasih karena tidak mengejek saya. Jadi, tunggu apa lagi? Naikilah bisul saya ini. Akan saya manjakan mata kalian berdua.)

"Terus mendaki, Lusi!"

"Terjal!"

"Lihat bendera di atas itu?!"

"Ya!"

"Berkibar-kibar menyambut kita!"

"Kakiku!"

"Puncak gunung ini!"

"Kram!"

"Sedikit lagi!"

"Sunrise terindah dalam hidupku?!"

"Pasti!"

(Sesampainya kalian ... aduhai, romantis sekali. Cium, peluk. Cium, peluk. Reuni yang mengharukan. Kalian bahkan tidak peduli gelap dan dingin yang menusuk. Bagus, bergandenganlah. Fajar segera tiba.)

"Kompasnya, Lusi?"

"Nih."

"Aku akan memasangkanmu penutup mata."

"Untuk?"

"Nanti, begitu cahaya pertama rekah di ufuk timur, penutup matamu baru boleh dibuka."

(Menanti kunjungan rutin ibu saya, Matahari, terhanyutlah kalian dalam hangatnya perbincangan. Tentang ibu kota yang terhampar di bawah sana. Kemacetan yang tinggal sejarah. Permukiman serba tertata. Taman-taman. Gedung-gedung futuristik. Serta, yang terpenting, manusianya. Telah imun terhadap korupsi. Berpendidikan dan berdikari. Nasionalis. Toleran. Meninggalkan mentalitas massa. Selamat, impian kalian terwujud!)

"Penutup mataku—"

"Sabar, Lusi. Beberapa menit lagi."

"Kelamaan tinggal di negeri orang ... ah, menyesal."

"Kamu, sih, pesimis sama bangsa sendiri."

"Dulu, gatal rasanya tangan hendak membasmi gengsi yang mewabah di sini. Bukannya bertindak, aku keburu angkat kaki. Maafkan aku, Bangsaku."

(Laksana fouettés-nya balerina, saya berotasi 1.674,4 kilometer per jam. Sekaligus 365,25 hari sekalinya berevolusi. Itulah sebagian kecil kewajiban saya. Sudah milyaran tahun, tidak lelah, tidak berhak juga mengeluh. Namun, sepertinya—entahlah. Tiba-tiba—eh. Kaki saya—tumben-tumbennya ibu—kram! Kaki saya kram!)

"Mataharinya sudah muncul? Penutup mata kulepas, ya?"

"Hmm—oh! Silakan."

"Kok masih gelap?"

"Entahlah. Sudah jam 7 padahal."

"Ini benar 'kan kita menghadap timur?"

"Nih, periksalah."

"Di kompas memang timur, tetapi—"

"Berbaliklah."

"Lah? Kok di barat terang?! Ini pagi atau sore, sih?!"

"Pagi—"

"Gempa!"

"Lusi, bertahanlah!"

"Aku mencintaimu, Revo!"

"Lusi!"

(Cium, peluk. Cium, peluk. Kalian berdua. Hal terakhir yang saya saksikan sebelum ....)

Continue Reading

You'll Also Like

883K 57.9K 37
ļ¼³ļ¼¬ļ¼Æļ¼· ļ¼µļ¼°ļ¼¤ļ¼”ļ¼“ļ¼„ Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata lentik...
1.6M 123K 57
Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Jeffrey Alexander...
405K 25K 36
Kehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! Bugh! "KENNIRO!!"
216K 7.5K 56
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.