Trapped (Terbit) ✓

By Isarsta

4.7M 346K 4.4K

[Pemenang Wattys Award 2020 Kategori Romance] #Highest Rank 1 in Chicklit (01-01-2020) #Highest Rank 1 in Met... More

[Blurb]
Prolog
01. He's Devil
02. Banyak Maunya!
03. Produk Gagal Move On
04. Nightmare
05. Crazy Morning
06. Meet Old Friend
08. Pertunangan Yuki
09. Masalah Ari
10. Meet Daniel
11. Bolos Ngantor
12. Chicken Wings dan Siluman Tikus Got
13. Jika Waktu Dapat diputar Kembali
14. Gosip
15. Anniversary Daniel's Parents
16. Berdebar (lagi)
17. H-1
18. Ayu Birthday
19. Enplane
20. Bali
21. Bali (B)
22. Bali (C); Pesta
23. Bali (D); Pantai
24. Pulang
25. Bandung
26. Bandung (2); Hug
27. Kentjan?
28. Gagal ke Monas?
29. Little Kiss
30. Resign
31. Hurting
32. Curhat
33. Menghindar
34. Bertemu
35. Penjelasan
36. Keputusan
37. Haruskah?
38. I'm Sorry
39. Tentang Pitaloka
40. Tentang Pitaloka (2)
41. First Meet
42. Gimana Bisa?
43. Trapped (End)
Epilog
Hello🌻
Chapter Tambahan (1)
Chapter Tambahan (2)
Thank You🌻
Weekend Sale, lagi!

07. Hadiah

97.7K 8.2K 105
By Isarsta

Lagu senam poco-poco yang bergema dari rumah bu RT bahkan lebih enak didengar daripada suara ganteng Shawn Mendes dan suara seksi Camila Cabello yang berduet menyanyikan lagu Senõrita.

Selama seminggu ini Senõrita menjadi lagu kesukaanku, sehingga aku menjadikannya nada dering telepon. Namun, saat lirik ‘You say were just friend. But friend don’t know the way you taste lalala~’ bergema dari ponselku dan menginfokan jika ada telepon dari si kampret Dewangga Nasution aku jadi tidak begitu menyukai lagu ini.

Yaelah ngapain coba, tuh, bocah tengik telepon gue pagi-pagi? Tolong, ya, ini hari Sabtu! Gue pengen tidur sampe siang!

Aku menghela napas panjang seraya berharap Dewa mungkin salah sambung karena pria itu baru bangun dan matanya masih setengah terpejam. Karena jelas pasti ada sesuatu yang penting nan menyebalkan kalau sampai bosku itu rela meneleponku pagi-pagi sekali di hari libur begini.

“Halo. Selamat pagi, Mas Dewa! Ada yang bisa saya bantu, Mas?” sapaku ramah.

“Pagi juga, Pitaloka. Kamu sibuk hari ini?” tanya Dewa di ujung sana.

Kalo rebahan adalah sebuah kesibukan, maka ya, gue sibuk. Super duper sibuk.

“Nggak, Mas. Kenapa, ya?”

Tolong cariin hadiah buat pertunangan Yuki nanti malam!” perintahnya.

“Hadiah apa Mas?” tanyaku  bingung.

Hadiah untuk pertunangan Yuki, Pitaloka.”

Yeh, kampret! Kalo itu gue juga tau! Maksudnya hadiahnya jenis apa? Lingerie?

“Maksud saya hadiahnya apa, Mas?”

Terserah kamu saja, Pitaloka. Pakai uang kamu dulu, ya? Nanti saya ganti.”

“Ta-tapi, Mas, say—“

Tut ... tut ... tut ....

Sialan! Dimatiin dong!

Sekali lagi aku mengembuskan napas kasar. Setelah itu aku mencari kontak Ayu dan menelepon gadis itu. Aku mengajak Ayu ketemuan di mal GI yang untungnya langsung disetujui oleh sahabatku itu.

***

“Yaelah, Yu. Mau beli hadiah apa coba buat Yuki?” keluhku seraya berdecak kesal.

Ayu memasukan ponselnya ke dalam tas. “Beliin barang kesukaan dia aja.”

Aku memutar bola mata malas. “Gue aja baru sekali ketemu Yuki. Gimana bisa gue tau barang kesukaannya apa!”

“Lo bilang dia keturunan Jepang, ‘kan?”

Aku mengangguk. “Ho-oh”

“Yaudah beliin aja sushi,” ujar Ayu enteng.

Aku melotot ke arah gadis itu. “Sushi? Are you fucking kidding me? Ya, kali gue beliin sushi! Mending kalo Yuki buka kadonya hari itu juga, kalo seminggu kemudian? Udah basi dong digerumut belatung. Terus Yuki ngadu sama Dewa dan akhirnya gue dipecat. Lo tau, kan, belanjaan gue masih teronggok di keranjang Shopee? Terus cicilan mobil masih dua tahun lagi.”

Stop it! Kok, lo malah curhat, sih, Pita? Maksud gue bukan sushi yang bisa dimakan kali. Kan, bisa boneka unyu bentuk sushi, atau gantungan kunci, topi—“

Aku membekap mulu Ayu agar berhenti nyerocos. Gadis itu bersungut sebal tapi aku abaikan.
Setelah melihat-lihat sekeliling, akhirnya aku memutuskan menyeret Ayu memasuki toko yang sepertinya menjual berbagai barang couple-an. Toko itu bernama ‘Love Birds’.

Aku menatap baju couple yang dipajang berjejeran. Baju yang satu bertuliskan ‘Lope U Mamih’ dan baju yang satunya lagi bertuliskan ‘Lope U Papih’. Melihat itu aku langsung menggeleng keras. Dewa bisa memecatku tanpa pesangon kalau aku nekat membelikan Yuki dan tunangannya baju itu. Membayangkannya saja aku sudah bergidik ngeri.

Setelah mengelilingi Love Birds kurang lebih lima belas menit, akhirnya aku memutuskan membeli sepasang cangkir cantik berwarna putih polos. Cangkir yang satu bertuliskan ‘I setengah Love’ sedangkan cangkir yang satunya bertuliskan ‘Setengah Love U’ kalau diletakan berjejeran akan membentuk tulisan ‘I❤U’ raksasa. Tidak buruk juga.

Akhirnya aku memutuskan untuk membeli cangkir tersebut. Kemudian aku berjalan ke arah kasir untuk membayar. Aku juga meminta kasir untuk membungkus rapi cangkir couple tersebut dengan kertas kado bergambar Doraemon. Sumpah, bungkus kado itu bukan aku yang memilih, tapi Ayu.

Kata Ayu, karena Yuki keturunan Jepang sudah pasti gadis itu suka Doraemon. Jelas ini asumsi ngawur. Sebenarnya sejak tadi aku sudah protes, tapi Ayu tidak mendengar protesanku dan tetap menyuruh si mbak kasir membungkus kado tersebut. Alhasil aku cuma bisa pasrah. Semoga Dewa tidak kena serangan jantung saat melihat kado ini. Terus kalau nanti si bos protes, aku tinggal pakai quotes pasaran: ‘Yang penting itu isinya bukan bungkusnya.’

Aku membuka pesan yang baru saja masuk. “Si Ari udah nunggu di Bakmi GM. Kita samperin yuk!” seruku.

Ayu mengangguk setuju, lalu kami pun segera naik ke lantai tiga—letak resto Bakmi GM berada.

“Halo orang sibuk! Apa kabar kamuhhh?” tanyaku alay seraya terkekeh pelan.

Ari mendingus sinis. “Jijay, Pita! Baru dua bulan nggak ketemu dan level kealayan lo udah naik ke voltase tertinggi. Pantesan di umur segini lo masih jomlo aja. Cowok yang mau deketin lo pasti bakal mikir seribuuuuu kali lipat!”

“Cuma di negara +62 maling teriak maling. Jomlo teriak jomlo,” cibirku.

“Gue, kan, cowok. Jadi, jomlo sampai umur berapa pun nggak masalah,” sombongnya.

“Gue yakin saat ini ibu Kartini lagi nangis di dalem kuburannya gara-gara usahanya memperjuangkan emansipasi wanita sama sekali nggak dihargai. Lagian pikiran lo sempit banget, sih, Ri!” dengusku kesal.

Ari melotot ke arahku. Ingin membalas ucapanku tapi Ayu sudah memotongnya lebih dulu. “Bisa diem nggak kalian? Gue di sini mau makan bukan jadi juri lomba debat tingkat kecamatan. Lagian kenapa, sih, kalian kalo ketemu berantem mulu kaya Tom & Jerry?”

“Kalo mesra kaya Romeo & Juliet nanti kita jodoh dan ewh banget kalo Ari si kutu kupret jadi my Romeo! Lagian, gue nggak suka nikung teman sendiri,” ujarku tanpa dosa.

Kalimat saktiku membuat Ayu dan Ari bungkam. Nahkan. Suasana pun menjadi canggung untuk mereka berdua. Untunglah pelayan yang mengantarkan pesanan kami menyelamatkan suasana.

Akhirnya kami makan bakmi pesanan masing-masing dengan lahap. Setelah makan, kami kembali bernostalgia tentang masa lalu. Suasana canggung tadi benar-benar sudah menguap entah ke mana.

“Tapi sumpah gue paling nggak nyangka sama Ari. Soalnya gue masih inget cita-cita Ari Abimanyu waktu kecil adalah jadi Power Rangers merah. But look him now ... Ari udah jadi dokter bedah paling berbakat se-Indonesia. Gue bangga sama lo, sist!” Seruku seraya mengedip genit kepada Ari.

Ari menatapku geli. “Jijay!”

“Denger, Pita, kalo lo lupa. Waktu kecil lo juga punya cita-cita jadi si perfect boneka Barbie. Cuma cita-cita gue doang yang paling waras. Yaitu, jadi pramugari biar bisa keliling dunia gratis. Tapi sialnya sekarang gue cuma jadi budaknya mami monster!” sungut Ayu.

Aku mendengus. “Lo mending jadi budaknya mami monster. Lha, gue jadi budaknya raja iblis!”

Sontak kami tertawa bersama dan sesi nostalgia kami berlanjut hingga dua jam ke depan. Sampai aku memutuskan pulang duluan, karena Dewa nanti sore akan mampir untuk mengambil hadiah yang aku beli untuk pertunangan Yuki nanti malam.

Walau si kampret Dewa cuma mau mampir untuk mengambil hadiah, aku tetap harus siap-siap, ’kan? Siapa yang tahu kalau Dewa memutuskan mampir sebentar dan minta disuguhin jus jeruk yang jeruknya wajib kupetik sendiri. Si bos, kan, banyak maunya!

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 61.9K 19
(Spin off Dunia Maya, Bisa dibaca terpisah) Namanya Wika Kharisma, dia cantik tapi sayang terlalu 'berterus terang' dalam hal apapun. Pertemuan perta...
4.9M 334K 24
Shera Kinanti, 25 tahun, Manajer Produksi Beta Laktam di sebuah perusahaan farmasi, punya poin-poin yang tidak disukai dari seorang pria. Sayangnya s...
904K 43.2K 20
Follow me before read. Diprivat acak. Kamu tahu betapa menyedihkan rasanya ketika kamu tidak bisa memanggil kekasihmu dengan sebutan "Sayang" di dep...
2M 9.5K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...