Setitik embun dibalik salju

By Runni001

1.3K 76 2

Apa yang kau inginkan bila mendapat sebuah cawan suci yang dapat kabulkan segala keinginan? Apakah itu harta... More

Pengenalan karakter
Jeanne dan Jane
Serangan pertama
Perkenalan yang tidak wajar
Api yang tak akan padam
Harga diri dan keputusasaan
Perbandingan yang tak setara
Dibalik kegelapan
Tragedi Fuyuki
Tragedi Fuyuki (2)

Dua sisi

73 6 2
By Runni001

Disclaimer : BSD adalah milik Harukawa Sango sensei dan Kafka Asagiri sensei. Serial Fate adalah milik Nasuverse dan Kinoko Nasu sensei beserta cabang-cabangnya (Lord El Melloi II case files adalah milik Sanda Makoto dan Mineji Sakamoto). Kesamaan karakter, latar, dan tempat hanyalah kebetulan semata dan untuk keperluan fanfiksi. Cerita bersifat AU (Alternate Universe). Akan dilakukan perbaikan EYD kedepannya. (semua sumber gambar di cerita ini adalah milik dari pemilik gambar tersebut hanya digunakan sebagai ilustrasi)

.

.

Selamat membaca!

.

.

"Rapat kali ini membahas soal pilar... tidak kusangka para guardian lain akan terlibat," Oda memberi komentar pada majikannya setelah melihat beberapa dokumen hasil penyelidikan. "Suzuka-san juga telah bergerak sesuai perintah bersama Tomoe-san." sambungnya. Tuannya tidak terkejut mendengar kabar ini, tapi perasaan bersalah hadir di benaknya.

"Apa aku membuat kesalahan kali ini..." nada suara wanita itu merendah dan ia mulai menutupi wajahnya. Ketika melihatnya bersedih, pria penyuka kari itu mengelus pelan kepalanya. "Percayalah, master. Semua akan baik-baik saja." berusaha meyakinkan, Oda mengahadapkan wajah Jane kearahnya. "Jika terjadi sesuatu, kami semua akan membantu, termasuk Clock Tower dan Sigma-san." Jane terdiam sesaat dan mulai merubah sikapnya kembali seolah tidak terjadi apa-apa. "Ah, Oda-san ini...."

"Jane Watson, datang melapor," ia memberikan tanda kehadiran dan memasuki ruang rapat, disana sendiri sudah ada beberapa orang yang berseragam sama seperti dirinya. Odasakunosuke, salah satu servant sekaligus familiar dari Jane menatap sekelilingnya. Familiar sendiri memiliki bermacam-macam bentuk, tidak hanya sebatas wujud manusia atau mahluk mistis yang menjadi servant, bisa juga mahluk atau bentukan lain yang memiliki energi khusus.

"Odasakunosuke-san! Lama tidak berjumpa," seseorang memanggilnya dengan nada ceria. Tak lain dan tak bukan, orang itu adalah Suzuka Gozen, servant yang dipanggil oleh Counter Force. "Ah, Suzuka-san. Sudah lama tidak berjumpa,"

"Sepertinya kau baik-baik saja, syukurlah. Watson-san juga terlihat sehat. Ah, aku benar-benar merindukan masakan Emiya-san..."

"Kau sudah lapar jam segini? Tidak kusangka. Setelah rapat, seperti biasa dia akan menyajikan makan malam."

"Iya sih... Eh, kau melihat dimana Enkidu? Kukira dia bersamamu tadi,"

"Enki? Oh, dia tadi pergi memanggil tuan Charlie setelah makan cemilan di kantin."

"Begitu rupanya..."

***

Sementara itu, Agatha tengah menghadiri perjamuan penting dengan para petinggi kerajaan Inggris bersama para komandan organisasi. Bibirnya menyesap segelas martini yang dibawakan oleh para pelayan. Sejujurnya ia terlalu lelah menghadiri acara, tapi apa mau dikata, relasi dan permintaan mereka amatlah penting.

"Pestanya menyenangkan?" seorang pria bertanya padanya. Agatha mendapati rekannya, sir Arthur Conan Doyle tengah menenggak wine dengan tatapan berat.

"Kau mengantuk, Arthur." komentar jenderal itu dengan nada jengah disela kalimatnya.

"Tatapanmu tajam seperti biasa. Aku memang ingin istirahat setelah pesta, hari ini cukup melelahkan."

"Begitu rupanya,"

"... bagaimana kondisinya?"

"Ah, dia? Anak itu ke kantor pusat menangani masalah pilar."

"Maksudmu pertemuan itu? Tidak kusangka hal ini akan merembet kemana-mana."

"Mahluk itu bukanlah perkara mudah. Belum lagi jumlahnya masih dianggap acak,"

"Begitu ya. Kalau begitu, hal ini hanya dia yang dapat selesaikan,"

***

"Jane belum pulang?" Gorgon terlihat khawatir sesaat sebelum diperhatikan Salieri. Pria itu hanya menghela nafas sejenak sebelum menepuk pelan pundaknya. "Tenang saja, sebentar lagi tuan kita akan pulang." tersentak kaget, Gorgon dengan merah padam kembali ke kamarnya.

Pemalu sekali servant satu ini...

Salieri mencari sesuatu di rak buku dan mendapatkannya. Sebuah album foto berisikan foto Jane dan para servant. Salah satu menunjukkan foto persiapan misi ke Suriah berseragam lengkap, disebelahnya foto ulang tahun Jeanne yang tengah meniup lilin dengan pipi menggembung. Lalu, ada foto dirinya tengah adakan konser piano untuk donasi rumah sakit anak-anak. Tak sengaja, dirinya melihat sebuah foto yang membuatnya meneteskan air mata.

Foto itu berisikan seorang pria mengenakan jas putih tersenyum bersama Jane dan mereka semua. Senyuman yang dipancarkan terlihat benar-benar menenangkan sekaligus membuat hati terasa sesak.

Dantes melihatnya dari dapur dan hanya bisa diam tanpa kata. Sedangkan Sigurd menahan air matanya sesaat sebelum benar-benar tumpah. Ia tahu, bahwa orang itu takkan pernah kembali pada mereka, begitu pula Jane.

***

Rapat akhirnya selesai dengan keputusan bahwa bantuan tambahan dikerahkan dalam penanganan Demon God Pillar. Hal ini ditujukan agar mencari biang kerok masalah ini.

"Akhirnya selesai juga," Jane menghela nafas sambil merapikan kembali materi yang ia bawa. Enkidu tampak membantunya dengan wajah ramah, sesekali tertawa kecil. Oda segera kembali ke ruangan misi dan mengambil misi penyelamatan anak-anak di Bangladesh.

"Penyelamatan anak-anak lagi, ya? Kau benar-benar hebat, Oda." seseorang memujinya sambil menopangkan kepalanya ke telapak tangannya. Wajahnya terlihat penat karena terlalu lama menatap layar monitor dan memutuskan untuk membaca buku sambil meliat beberapa misi yang dipilih mereka. Surai yang senada dengan matanya seolah-olah menciptakan kesan tak nyata, layaknya sebuah boneka

"Tuan Hans, lama tak berjumpa. Seperti biasa anda terlihat lelah, apa kau cukup istirahat?"

"Masih saja tidak, Oda. Meskipun pekerjaanku telah dibantu oleh Murasaki dan Shakespeare tetap saja masih banyak yang harus diselesaikan."

"Ah, begitukah? Sebaiknya kita minta pada atasan untuk memberi bantuan di bidangmu."

"Odasakunosuke....Dirimu tahu bahwa kalau aku sudah kesini maka tugasku sudah selesai, bukan? Kau mengalihkan pembicaraan terlalu jauh, padahal aku baru saja berbicara soal misi yang akan kau jalankan. Apa kau menyembunyikan sesuatu?"

".... Sepertinya matamu tidak bisa dibohongi seperti biasa. Aku akan mencoba beberapa dinamit rakitan untuk misi nanti. Walau aku tahu kemungkinan besar beberapa dari mereka akan tewas."

"Kau berubah, Odasakunosuke."

"Jika kau terus mengharapkanku melakukan sesuatu yang mustahil maka aku akan menolaknya."

"Rasa bersalah atas kematian mereka yang mengubahmu, 'kan?"

"Sebenarnya tidak hanya itu. Mereka yang menjadi korban di luar sana adalah tanggung jawabku. Semua itu sudah kurasakan sejak beberapa tahun aku bekerja disini."

"Lebih dari empat tahun setelah ciptakan kematian palsu demi tutupi identitas adalah hal yang wajar. Oda yang lama sudah tiada setelah penyergapan ke Mimic."

"Memang seperti itu rencananya."

Sementara itu, Suzuka terlihat menyentuh wajah Jane yang terlihat pucat. Ia terlihat menahan sakit dan berusaha untuk tetap bangun, segera ia bawa ke ruang perawatan dan memintanya untuk istirahat.

"Kau gila bisa menahan lelah selama rapat. Bila servantmu tahu bisa-bisa mereka minta bunuh diri semua karena tidak peka akan dirimu."

"Aku sengaja membuat mereka tidak tahu melalui pembatas sihir. Lagipula, bila tidak kubatasi mereka akan segera tahu dengan cepat." suaranya terdengar pelan

"Selain itu... aku tidak mau mereka menanggung apa yang aku rasakan."

"Dark Matter*..."

Bersambung

Catatan :

Dark Matter* : energi sihir hitam yang sifatnya kuat namun merusak

Continue Reading

You'll Also Like

123K 8.8K 56
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
486K 36.7K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.4M 81.1K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
47.3K 4K 84
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...