Tracing dalam grafis berarti menggambar ulang menggunakan acuan yang sudah ada. Biasanya kata ini juga sering diartikan sebagai 'menjiplak'.
Tracing adalah jawaban untuk tuntutan proses produksi yang berpacu dengan waktu, atau dapat digunakan sebagai media latihan bagi para pemula yang baru belajar untuk mendesign sesuatu (yak, terima kasih gugel).
Nah, hari ini aku akan memberitahu bagaimana caraku biasa membuat lineart dengan melakukan teknik tracing. Bagi kamu yang belum bisa menggambar sendiri, tracing bisa membantu kamu untuk dapat lebih memahami langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan saat menggambar.
Karena dari kemarin aku selalu ngetutor menggunakan Photoshop, kali ini aku mau memberikan tutorial dengan menggunakan aplikasi Infinite Design yang bisa kamu download di ponsel ataupun tablet yang kamu punya.
Jika tertarik, yuk ikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. BUKA aplikasi Infinite Design.
Pilih New, kemudian atur ukuran kanvasnya sesuai dengan yang kamu butuhkan.
Pada awalnya, Infinite Canvas-nya akan aktif, jadi sebaiknya kamu matikan dulu sebelum mengatur ukuran kanvasnya, ya.
2. SETELAH lembar kerja telah terbuka, klik titik tiga di pojok kanan atas. Akan muncul opsi seperti yang tertera di bawah ini:
Untuk memasukkan gambar acuan yang akan kamu 'jiplak', pilih menu import kemudian cari letak gambar acuan tersebut di galeri ponselmu.
Atur letak dan besar-kecilnya sesuai kebutuhan (Aku pakai screenshot-an playlist, lel. Halu, Om Sam Smith!). Tekan tanda ceklis setelah kamu rasa sesuai.
3. TEKAN icon jangka yang ada di bagian atas layar kerja.
Ketika muncul berbagai macam tools seperti gambar di atas, pilih Pen. Pen ini nanti gunanya untuk mempermudah kamu saat akan mengikuti garis-garis yang ada pada foto yang akan kamu tracing tadi.
4. Atur ukuran, warna, dan jenis brush yang akan kamu pakai.
Biasanya aku menggunakan brush Tapered untuk outline dan garis rambut, tapi ini perihal style masing-masing sih. Jika kamu lebih nyaman menggunakan brush lain ya silakeun.
5. ZOOM gambar acuanmu tadi, kemudian mulailah mengikuti garis-garis dasar yang ada. Jika sudah sesuai, klik ceklis untuk memutus pen-nya. Ulangi kembali step tersebut untuk membuat garis-garis berikutnya.
6. UNTUK mengetahui apakah garis buatanmu sudah sesuai atau belum, kamu bisa menyembunyikan layer foto acuan terlebih dahulu. Nanti yang terlihat hanya garis yang sudah kamu gambar.
Hal ini harus dilakukan karena terkadang, meskipun kita menggunakan foto acuan, ada saja kesalahan yang membuat garis-garis buatan kita terlihat tidak sedap dipandang mata.
Untuk melihat daftar layer kamu bisa klik icon di tengan jangka dan titik tiga. Untuk menyembunyikan layer foto acuan, kamu bisa klik layer fotonya, kemudian klik gambar mata yang ada di dekat layer foto tersebut.
Kalau ada yang aneh, segera edit. Untuk menghapus kamu cukup tekan icon paling bawah di samping kiri lembar kerja. Untuk menghapus aku biasanya menggunakan brush Lasso. Untuk mengubah jenis brushnya, lakukan seperti step memilih brush di awal tadi.
7. JANGAN lupa tambahkan sentuhan khas kamu, ya. Soalnya kalau bener-bener menjiplak itu rasanya kurang spesial, haha. Di sini Sam Smithnya kutambahin kumis dan kerutan supaya mirip bapak-bapak pos kamling yang hobi nonton bola sampai tengah malem.
Aku biasanya hanya menggunakan pen untuk membuat lengkungan mata dan rahang aja, sih. Selebihnya langsung coret aja pakai jari supaya tidak terlalu kaku. Tapi, jika kamu belum percaya diri dengan coretanmu, kamu bisa menggunakan pen-nya terus, kok! Santai aja mah, kita belajar pelan-pelan.
8. JIKA sudah selesai dan ingin menyimpan, tekan titik tiga di pojok kanan atas lagi.
Pilih export, dan klik OK. Selesai, deh!
Atau kamu bisa tambahkan shading ala-ala lagi sebelum menyimpan.
(((iya itu shadingnya ngaco sekali, hanya sebagai contoh ya temans-temans)))
Hal favoritku dari gambar ini ya kumisnya, HAHA. Cinta, deh.
Contoh coverku yang lineartnya dibuat di Infinite Design:
Itu jenis brush dan style gambarnya emang beda sih, haha. Hal ini membuktikan kamu bisa mengeksplorasi banyak style hanya dengan menggunakan ukuran dan jenis brush yang berbeda. Hayuk pada dicoba.
Sekian tutorial abalku hari ini. Semoga menghibur /eh, semoga membantu. Jika ada pertanyaan sila langsung ketik di kolom komentar, ya! Jika ada salah-salah kata mohon dimaafkeun.
Terima kasih sudah mampir hari ini. Semoga harimu menyenangkan!
Sampai jumpa di bagian selanjutnya!
—Sha, April 2019