The One & Only ; Choi Soobin

By jnbyolaa

509 77 108

❝Apa kamu tahu, betapa beratinya dirimu di hidupku.❞ ©07032019 by jnbyolaa Cover by @keyralaws 💜 More

00 - I'm Not Perfect

01- Chatter

289 38 92
By jnbyolaa

"Eh  itu si Soobin sama si buta."

"Gak nyangka gue, selera Soobin rendahan gitu."

"Cantik sih, tapi buta."

"Asli gue kaget banget tau si Soobin pacaran sama orang buta."

"Aduh kapten basket sekolah kita pacaran sama orang buta."

"Soobin di pelet apa si sama dia?"

"Heran gue sama ni sekolah, mau aja nerima orang buta sekolah di sini."

Omongan para umat di kantin itu sangat menusuk pendengaran Lia, sampai ke ulu hati. Sejak Soobin mempublikasikan hubungan mereka, membuat warga sekolah menjadi gempar, terutama kaum hawa.

Seorang Choi Soobin, sang kapten basket, laki-laki populer dan tertampan di sekolah berpacaran dengan seorang gadis tunanetra.

Inilah yang Lia takutan, ia sudah menduga jika banyak yang tidak akan mendukung hubungannya dengan Soobin. Lia awalnya melarang, tidak setuju jika Soobin mempublikasikan hubungan mereka. Tapi Soobin bersikeras sangat  ingin mempublikasikannya, ia tidak mau lagi menutupi hubungannya dengan Lia. Karna ia sangat mencintai gadisnya itu. Semua orang harus tahu.

"Udah aku pesen, tunggu aja ya."

Soobin yang baru selesai memesan pesanan untuk keduanya pun langsung duduk di hadapan Lia. Tangannya langsung meraih dan mengenggam tangan gadisnya itu, membuat siapa saja kaum hawa yang melihatnya menatap sinis dan juga iri ke arah Lia.

Lia langsung menarik cepat, melepas tautan tangan Soobin pada tangannya.

"Kenapa sayang? Kok di lepas?"

"Gak enak kalo di lihat orang. Kita kan lagi di tempat umum."

"Gak papa, kamu kan pacar aku."

****

"Gue denger si Soobin pacaran sama anak kelas sebelah? Yang buta itu, bener gak sih?"

Lagi-lagi Lia mendengar kalimat yang sangat menusuknya itu saat hendak masuk ke dalam toilet. Kalimat yang membuatnya menjadi down seketika.

"Eh?!"

Dua gadis itu terlonjak kaget saat mengetahui keberadaan Lia. Lia hanya tersenyum kecil lalu langsung memasuki bilik toilet dengan bantuan tongkat petunjuk jalannya.

"Lo sih ngomong gak liat-liat dulu!"

"Lo kok gue?"

Suara kedua gadis itu sudah tidak terdengar lagi, yang artinya mereka sudah pergi meninggalkan toilet.

BRUKK

"Woi!"

"Kalo jalan pake mata dong!"

"Ji, dia kan buta." bisik Yeri pada ketua gengnya itu.

"Ups. Gue lupa."

"Maㅡmaaf..." ucap Lia sambil meraba-raba lantai di koridor itu untuk mencari tongkatnya yang terlepas dari tangannya.

"LIA!"

Soobin langsung berlari menghampiri Lia yang sudah tersungkur di lantai koridor itu sambil mencari-cari sesuatu. Betapa terkejutnya Soobin saat melihat Lia yang ingin menggambil tongkatnya tapi tongkatnya malah di tendang Yeri.

"Hei! Kalian bener-bener keterlaluan!"

Tajam Soobin pada ke empat orang itu. Ia langsung berjongkok, membantu Lia berdiri dan juga menggambilkan tongkat yang barusan di tendang Yeri.

"Soㅡsobin, ituㅡ jangan salah paham duluㅡ"

"Tolong bilangin ke anak geng lo, jangan sekali-kali berani gangguin pacar gue, atau bakal berurusan sama gue!" potong Soobin dengan tatapan tajamnya dan langsung membawa Lia pergi dari koridor yang sudah mulai ramai itu.

"Soobin, mau kemana?" tanya Lia sembari terus mengikuti langkah kaki Soobin yang menariknya.

Mereka tiba di taman dekat sekolah. Ya, Soobin membawa Lia ketaman yang kebetulan sedang sepi, dan kebetulan juga sekarang masih dalam jam istirahat.

"Kamu gak lagi merahasiakan sesuatu dari aku kan?"

"Hㅡ hah? Merahasiakan apa? Aku gak pernah merahasiakan apa-apa."

Soobin memutar tubuh Lia agar menghadapnya.

"Maaf karna selama aku ini gak tau. Tapi kenapa kamu gak bilang ke aku? Kenapa aku harus tau sendiri dan dengar sendiri?"

"Tau apa maksud kamu?"

Soobin menghela nafasnya. "Omongan orang tentang hubungan kita."

"Kamu sudah dengar?"

"Kenapa sih kamu gak bilang ke aku?"

"Maaf..."

Hanya itu yang dapat Lia katakan sambil menundukkan kepalanya. Soobin kembali menghela nafasnya pelan. Tangannya bergerak menuju dagu itu lalu mengangkatnya pelan. Kemudian  di lanjutkan menuju surai legam itu dan menyelipkannya kebelakang telinga.

"Sudah sejak kapan?"

"1 minggu yang lalu, sejak kamu mempublishkannya."

Ada rasa bersalah dalam diri Soobin, jika saja ia tidak mempublikasikannya maka tidak akan terjadi hal seperti ini.  Soobin kira semuanya akan menjadi lebih baik dan banyak yang akan mendukung hubungan mereka. Dengan mempublikasikan hubungannya dengan Lia para kaum hawa di sekolah akan berhenti mengejarnya karna tahu ia sudah memiliki kekasih. Tapi itu tidak sesuai dugaan dan malah kemungkinan akan berdampak buruk.

"Apa ini alasan kamu mau putus sama aku waktu itu? Karna omongan orang?"

Lia mengangguk pelan. "Maaf..."

"Tolong jangan dengerin kata orang-orang!"

"Tapi kata mereka semua itu benar, kita gak cocok, kamu sempurna dan aku gak sempurna."

"Gak ada manusia yang sempurna di dunia ini."

"Kenapa kamu mau pacaran sama aku? Apa kamu gak malu?"

"Karna aku suka kamu. Malu? Untuk apa aku malu."

"Aku ini buta."

"Terus kenapa? Aku mencintai kamu apa adanya."

Entahlah, apa yang di katakan Soobin itu benar-benar tulus, tapi rasanya Lia ingin menangis sekarang juga.

"Jangan pikirin mereka, jangan dengarin kata orang. Yang menjalaninya itu kita, bukan mereka."

"Mereka aja yang gak tau betapa beruntung dan bahagianya aku sama kamu."

****

"Bin besok ps yok!" ajak Yeonjun seraya merangkul Soobin.

"Apaan si lo rangkul-rangkul."

"Yeuu, giliran Lia yang ngerangkul lo suka kan?!"

"Ya suka lah, dia kan pacar gue."

"Iya deh yang gak solo." ucap Boemgyu di ikuti anggukan Yeonjun.

Soobin terkekeh. "Makanya jangan nyolo terus lo berdua."

"Hei brader!"

Lambai Taehyun dan NingNing yang baru keluar dari kelas mereka dan langsung menuju kelas bradernya. Yeonjun, Soobin, Boemgyu.

"Oi bocah!"

Kelimanya lantas tertawa, selalu saja seperti itu.

"Bang, lo liat sempak gue gak?" tanya NingNing pada Yeonjun.

"Lah bocah, datang-datang nanyain sempak."

"Woi, yang bagusan dikit napa, underwear gitu." Taehyun tertawa geli.

"Gue enak nyebutnya sempak, gimana dong?"

"Enak? Bisa dimakan?"

"Apaan, orang sempak."

"Eh kok jadi bahas sempak si?" Boemgyu bersuara.

Soobin hanya geleng-geleng melihat keempat sahabatnya yang kelewat waras itu.

Yah, diantara mereka hanya Soobin lah yang tidak bichi naneun  solo.

"Bang seriusan? Lo gak liat sempak gue? Sumpah deh, itu hadiah dari mami gue."

Rasanya Yeonjun ingin menampol si bungsu itu sekarang juga.

"Aww!" pekik NingNing saat telinganya di jewer oleh Mr. Namjoon.

"Mr, why jewer-jewer i'm?" tanya NingNing saat Mr. Namjoon melepaskan jewerannya, ia pun mengusap pelan telinganya.

"Sudahlah jangan bermain-main. Kamu lupa tadi saya suruh apa?"

NingNing lantas memukul keningnya.

"Sorry Mr. saya lupa karna mikirin sempak saya yang ilang."

"Ikut saya sekarang juga."

"Okay Mr."

Dasar si NingNing.

"Eh, emang Mr. Namjoon nyuruh NingNing apaan?" tanya Soobin pada Taehyun yang sekelas dengan NingNing.

"Gak tau, tadi gue tidur waktu pelajaran Mr. Namjoon."

"Dasar, kebiasan emang."

"Em, besok gimana? Jadikan ngumpul dirumah gue sambil maen ps?" tanya Yeonjun.

"Jadi!" ucap Boemgyu dan Taehyun bersamaan dengan semangat 45, pasalnya dirumah Yeonjun itu enak, udah wifi gratis, makan gratis, apa-apa gratis, enak banget.

"Yah, sorry. Gue udah ada janji."

"Ah, gaasik lo Bin!"

"Ga bosan apa udah ketemu di sekolah tiap hari, eh hari libur ketemu juga."

"Sembarangan! Jarang-jarang gue bisa jalan sama pacar gue. Lia kalo diajak jalan kadang susah."

"Iya dah serah lo deh, btw emang lo jalan jam berapa besok?"

"Pagi."

"Habis lo jalan deh, langsung kerumah gue. Para bocah sampe malem juga."

"Gue usahaiin."

"Bawa juga pacar lo, gapapa."

"Yaudah oke. Tapi jangan ngiri ya lo pada."

***

"Kamu mau bawa aku kemana?"

"Kepelaminan." Soobin tersenyum, "Nah sampai."

"Soobin serius!"

Lia memukul pelan tangan kekasihnya, membuat Soobin terkekeh karna berhasil membuat kekasihnya itu menjadi salah tingkah.

"Iya serius, aku mau nikahin kamu."

"Soobin, udah deh bercandanya!"

"Siapa yang bercanda hm..."

Soobin mendekatkan tubuhnya pada Lia, dan hanya menyisakan jarak beberapa senti. Lia pun dapat merasakan deruan nafas hangat Soobin yang menerpa wajahnya.

"Soㅡsobin kamu mau ngapain?"

Lia sedikit memundurkan tubuhnya, agar sedikit menjauh dari tubuh Soobin yang di rasanya sangat dekat dengan tubuhnyaㅡ nyaris bersentuhan.

"Lia, itu di rambut kamu ada kecoa."

Dengan refleks Lia langsung memeluk tubuh tinggi itu.

"AAAA... Mana, tolong buang!" jerit Lia takut, matanya pun sudah berair.

"Hehe maaf."

Mendengar Soobin yang tertawa pun Lia langsung melepaskan pelukannya dan langsung memasang wajah kesalnya. Lia sangat phobia terhadap kecoa, karna saat di sekolah dasar dia pernah di jahilin temannya dengan memasukan kecoa kedalam tas, dan alhasil saat Lia membuka tasnya tidak sengaja ia menyentuh kecoa itu dan kecoa itu merayap di kulit putihnya. Sungguh sangat mengelikan.

"Kamu tuh, gak lucu tau!" kesal Lia pada Soobin.

"Maaf, habisnya kamu sih."

"Loh kok aku?"

"Kamu ngapain tadi mundur gitu? Emang kamu kira aku mau ngapain hm?"

"Emㅡ aku gak enak aja, habisnya telalu dekat." ucap Lia dengan wajah polosnya.

"Mah, lihat deh, kakak itu cantik banget!" ucap seorang anak kecil pada ibunya saat melewati Lia dan juga Soobin.

"Iya sayang cantik." ucap sang ibu pada anaknya, lalu matanya pun melihat tongkat yang ada di tangan Lia.

"Tapi sayangnya dia buta."









To be continued...










Choi Jisu as Julia Kim. Disini untuk main cast perempuannya aku pakai Choi Jisu (Lia ITZY). Suka aja hehe. (^v^)

Dan ke empat memb TXT  lainnya juga berperan juga loh di story ini.💙 Sebagai sahabat Soobin yang kelewat waras dan solo, yang belum menemukan sang pujaan hati .g

Dan ini Mr. Namjoon.💜

.
.
.

Hmm, itu aja sih.

Gimna nih, dilanjut nggak?

Continue Reading

You'll Also Like

43.8K 6.8K 37
Rahasia dibalik semuanya
86.7K 16.8K 181
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
42.4K 3.1K 47
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
34.4K 7.6K 38
Selama ini Taehyun tidak pernah menyadari jika cowok populer di kelasnya itu berhasil membuat dirinya menjadi seperti orang bodoh karena jatuh cinta...