BECAME A PRINCE

By Fit_Hand083

28.8K 4.9K 184

Zhuoyue, gadis yang bekerja sebagai guru. Demi menyelamatkan muridnya dari penculikan, dia meninggal. Ketika... More

1 Penculikan
2 Terlahir kembali
3 Pangeran ke lima Zhuoyue
4 Peninggalan sang Ibu
5 Menyelinap ke Pesta
6 Tangan hijau dan sihir
7 Cara Bertahan Hidup
8 Mempersiapkan Hadiah di Perjalanan
9 Keluarga Qiang
11 Mulai Belajar
12 Bela diri
13 An Shizi
14 Di tempat pelatihan
15 Pulang
16 Hari pernikahan
17 Kembali ke Ibu Kota
18 Membantu
19 Pemberian Kaisar
20 Berkemas
21 Sampai
22 Membersihkan
23 Rapat pertama
24 Membangun
25 Cincin Giok
26 Pertemuan kedua
27 Proposal
28 Memulai pembangunan sekolah
29 Pesta Ulang Tahun
30 Hadiah
31 Berkemas
32 Guang Sheng
33 Guang Sheng sampai
34 Lomba Mengecat
35 Tugas baru dari Kaisar
36 Sampai di perbatasan
37 Gadis kecil
38 Diluar rencana
39 diskusi keluarga
40 Hari pernikahan
41 Sebelum berangkat
42 Sampai di ibu kota
43 Kunjungan dan identitas
44 Undangan Kaisar Barat
45 Kekhawatiran
46
47

10 Rumah Baru

680 120 0
By Fit_Hand083


Menjadi laki-laki pada zaman ini memang menguntungkan. Laki-laki menjadi sebuah berkah. Lebih dihormati dan lebih bebas. Bebas untuk sekolah, bebas untu keluar rumah, bebas berpetualang. Mendapatkan uang saku lebih banyak dari perempuan.

Perempuan zaman ini? Tidak bebas untuk pergi ke luar rumah, memiliki peraturan yang sangat banyak, kurang dihargai, sangat sedikit kebebasan berendapat. Digunakan sebagai alat pemersatu keluarga. Maksudnya tidak bebas memilih jodoh. Semua masa depannya diatur oleh orangtuanya.

Zhuoyue merasakan manfaatnya. Walaupun statusnya sekarang adalah anak selir, tapi dia memiliki kediaman yang sama besarnya dengan anak dari istri pertama. Mereka memiliki kamar besar, ruang tamu, kamar mandi, dapur, kamar untuk pelayan dan halaman yang luas. Walaupun mereka memiliki dapur sendiri, mereka wajib untuk sarapan bersama di rumah utama.

Zhuoyue tidak langsung membenahi kediamannya karena kelelahan. Malam itu dia tidur secepatnya.

Keesokan harinya, Zhuoyue bangun pagi, sekitar pukul 05.00. dia dan ketiga pelayannya secara rutin melakukan lari pagi. Walapun dipandang aneh oleh pelayan-pelayan di sana, mereka menebalkan wajah.

Setelah setengah jam berlari, mereka bersiap-siap. Zhuoyue mandi sibantu oleh Mei Li. Mei Lan mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan Zhuoyue, sedangkan Mei Ling membereskan kamarnya.

Zhuoyue keluar mandi memakai celana pendek. Dia melihat ekpsresi Me Lan yang sedikit bingung.

"Ada apa?" tanya Zhuoyue.

"Pangeran, ah bukan. Tuan muda. Begini. Untuk pakaian tuan muda..." ucap Mei Lan sedikit ragu.

"Pakaian tuan muda tidak ada yang baru. Pakaian yang dipakai kemarin saja tidak lebih baik dari pelayan di sini." ucap Mei Ling.

"Tak apa, asalkan itu bersih." ucap Zhuoyue.

Mei Lan membantu Zhuoyue berpakaian. Setelah selesai, Zhuoyue meminta pelayannya mengepang rambut nya. Dia juga memberikan pita putih bersih untuk mereka bertiga.

Dengan percaya diri Zhuoyue melangkah menuju rumah utama. Diruangan sudah ada jenderal Qiang.

Zhuoyue datang paling paling pagi. Dia langsung datang kehadapan jenderal Qiang dan bersujud untuk melakukan penghormatan.

"Selamat pagi ayah."

"Selamat pagi. Apakah tidurmu nyenyak?"

"Nyenyak." Zhuoyue duduk di sebelah kiri ayahnya.

Jenderal Qiang memperhatikan pakaian Zhuoyue.

Tak lama kemudian furen dan putri-putrinya tiba. Para selir dan kedua putri juga ada di belakangnya.

Sistem di keluarga ini bagus. Status istri utama dan selir dibedakan. Di kursi utama, jenderal Qiang duduk. Di sebelah kanan ada istri pertama Kaihua dan putrinya serta putri selir. Di sebelah kiri hanya Zhuoyue. Sedangkan meja para selir berada di belakang para putrinya.

Sarapan berlangsung dengan damai.

"Furen, tolong atur kebutuhan Zhuo'er. Sepertinya dia membuthkan beberapa baju baru."

"Baik."

"Untuk pendidikan anak-anak, besok aku akan mengundang tiga guru untuk mereka."

"Tiga orang guru?"

"Ya. Zhao'er, Lan'er, dan Mo'er harus mulai belajar membaca ,menulis dan menghitung."

"....."

"Yan'er dan Ru'er akan mendapatkan guru mereka masing masing."

"Benar. Dalam tiga tahun kedepan Yan'er akan menikah."

"Hmmm."

"Tentang Zhao'er...."

"Furen, aku akan merepotkanmu. Anggaplah dia sebagai anak kandungmu sendiri. Kelak ketika kita tua, hanya dia yang dapat mendukung kita." ucap jenderal Qiang.

Jenderal Qiang langsung pergi ke kantor setelah dia menepuk kepala Zhuoyue.

Qiang furen pergi ke ruang belajar untuk menghitung akun. Para selir juga pergi ke kediamannya masing-masing. Di ruangn hanya ada anak-anak.

Qiang Cheng Lan memelototi Zhuoyue dan mencibir.

"Huh! Baru datang tapi sudah mendapatkan perhatian ayah."

"Apa Masalahmu?" ucap Qiang Jiaoyan.

"Tidak. Tapi perlakuan ayah sangat berbeda. Dia baru masuk dan ayah telah memberikan banyakhal padanya."

"Banyak hal?" tanya Qiang Ruan.

"Kau dengar sendiri apa yang ayah katakan."

"Kenapa kau meributkannya. Apapun yang ayah kehendaki bukan urusanmu." ucap Qiang Jioyan.

"Tapi tetap tidak adil!!"

"Kenapa kakak-kakakku malah ribut?" tanya Zhuoyue.

"Memangnya kenapa? Aku tidak menyukaimu!" ucap Qiang Cheng Lan.

"Mengapa kakak tidak menyukaiku? Kami baru bertemu kemarin. Kesalahan apa yang telah ku perbuat?"

"......" Cheng Lan memelototi Zhuoyue.

"Apa karena kakak tidak menykai hadiah ku? Hadiah apa yang kakak pikir akan terima? Aku baru empat tahun. Hidup selama ini tanpa orang tua. Juga aku tak punya sepeserpun uang. Kami bahkan tidak pernah makan daging. Aku ingin berbuat baik. Hadiah itu aku beli dengan menjual barang-barang peninggalan ibuku." Ucap Zhuoyue dengan penuh air mata. Dia menghapus air matanya dan berdiri. Setelah memberi hormat dia pergi dari ruangan itu. Ketiga pelayannya pun berdiri dan mengikuti.

Qiang Jiaoyan bangkit diikuti oleh adiknya. Mereka pergi tanpa mengucapkan apapun. Huang Mo pun berdiri dan pergi.

___________________

Sesampainya di kediamannya, Zhuoyue memerintahkan untuk menutup gerbang. Dia menghadap ketiga pelayannya dengan tersenyum.

"Sekarang kita akan membereskan kediaman ini. Jadi aku akan mengandalkan kalian bertiga untuk membantu." ucap Zhuoyue semangat.

"Tentu tuan muda."

"Tapi dengan kita bertiga tidak akan cepat selesai." ucap Mei Ling.

"Tak apa. Kediaman ini memang tak banyak barang, tapi sangat luas dan bersih. Tak perlu banyak perubahan."

'Kalaupun nanti aku membutuhkan sesuatu, aku akan memintanya pada jenderal Qiang atau Qiang furen.'

Continue Reading

You'll Also Like

Lady Amethyst By huuusth14

Historical Fiction

172K 12.9K 38
BRAKKK!!! Agnessa Ayudia Wicaksono, seorang anak konglomerat di Indonesia. Berusaha membuka matanya, tubuhnya terpental jauh dan kepalanya terbentur...
Jenderal's Wife By rumira

Historical Fiction

297K 21.7K 24
Oliver Maxcmilian Grant, merupakan Jenderal paling di takuti di kerjaan Engrasia yang di kenal sangat tegas dan kejam dalam membasmi musuh musuhnya...
33.2K 2.2K 20
Pelacur, wanita penghibur, murahan, atau apapun yang orang lain sematkan padanya tak membuat gadis itu menyesali keputusannya. Awalnya seperti itu, s...
2.8M 303K 39
Zara Foster, mahasiswi Ilmu Sejarah yang meninggal karena menyelamatkan seorang anak kecil, tiba-tiba terbangun sebagai Duchess Griffin di abad ke-19...