Setelah baju dan rambut nya tak sebasah tadi,Ashley pun jalan perlahan ke kelas nya. Ia merasa sakit. Apalagi mendapatkan perlakuan tak baik dari Bianca cs.
Ashley jalan menelusuri lorong. Bel istirahat kedua berbunyi. Semua murdi keluar kelas. Banyak murid yang menghentikan langkah nya karena iba pada Ashley. Ashley sangat kacau.
Ashley pun masuk ke kelas nya. Semua murid terperangah melihat penampilan nya. Pipi nya memerah akibat tamparan, baju dan rok nya basah,rambut nya juga berantakan.
"Ashley?! Kamu kenapa nak?!" kaget sang guru yang belum keluar dari kelas mereka
Nicole yang melihat itu pun terkaget dan menghanpiri Ashley
"Ashley! Lo kok bisa begini!" kaget Nicole
"Kamu tampak sakit sayang. Kamu mau pulang saja? Biar ibu ambilkan surat izin?" Tanya sang guru.
Ashley tak bisa berbicara saat ini. Ia hanya mengangguk
"Nicole,tolong bereskan barang barang dia ya" Ujar sang guru
"Baik bu" Nicole mengangguk dan ia memasukkan semua buku Ashley ke dalam tas nya. Ashley pun duduk di samping nya
"Ashley. Lo kenapa? Apa yang terjadi sama lo?Kenapa lo kacau banget kayak gini?" Tanya Nicole khawatir
Air mata Ashley tumpah setelah mengingat kejadian tadi. Banyak teman Ashley menghampiri nya dan mulai menanyakan
"Ashley lo kenapa?"
"Ashley yang sabar ya.."
"Ashley lo gapapa?"
"Muka lo merah banget,Ashley"
Dan banyak lainnya. Ashley pun semakin menangis. mata nya sembab.
Nicole pun memeluk nya. Ia sudah ada firasat bahwa Bianca lah pelaku di balik kejadian ini. Karena tadi Ara, teman Bianca yang memanggil Ashley.
Nicole benar benar geram ingin mengadukan hal itu.
Guru tadi pun datang membawakan selembar kertas berisi surat izin pulang.
"Kamu pulang naik apa nak?" Tanya guru nya dan Ashley masih diam
"Um..biasanya dia sama supir nya,bu" Akhirnya Nicole buka suara
"Ada nomor telpon nya?" tanya sang guru
Ashley memberikan handphone nya dan sang guru menelpon supir nya
"Halo non Ashley. Ada apa non?"
"iya pak ini guru nya Ashley. Bisa bapak jemput ia? Ia tampak sakit"
"oh baik bu. saya akan kesana"
"baik terimakasih ya pak"
sambungan pun di matikan oleh gurunya. ia pun memberi handphone Ashley balik.
"Nak..kalau ada apa apa,jangan sungkan ceritakan pada ibu ya" bisik guru nya dan Ashley hanya mengangguk dalam tatapan kosong.
Karena guru nya juga curiga kalau Ashley terkena Bully oleh salah satu siswi sekolah.
beberapa menit kemudian handphone Ashley berdering dan Ashley mengangkat nya
"Non,bapak sudah di depan gerbang"
"b..b..baik..pak.."
Ashley menutup sambungan nya
"Nicole bisa kamu antar dia sampai ke depan gerbang? Ibu sebenarnya harus rapat bahkan sekarang sudah telat" Ujar sang guru
"Iya bu gapapa akan saya antar" Ujar Nicole
Nicole dan Ashley pun keluar kelas dan seketika mata semua orang tertuju pada mereka berdua. Tak sedikit yang iba dan ikut membicarakan Ashley
"Bro" ujar Bryan menyenggol lenga Shawn.
"Huh?" balas shawn
Bryan melirik ke arah Nicole yang jalan dengan Ashley ke arah gerbang.
Shawn kaget bukan main saat melihat keadaan Ashley. Ia basah kuyup,rambut nya sangat berantakan, Mata nya berlinang air mata dan juga sembab. Dan ada bekas tamparan di pipi kanan nya. Keceriaan Ashley sangat tertutup.
"Ashley kasian banget" Ujar Bryan
"Siapa yang lakuin itu ke Ashley?!" Kaget shawn dan Bryan menaikkan bahu nya pertanda ia juga gak tau
Shawn pun berlari menghampiri Ashley dan Nicole.
"Ashley!" panggil nya. Ashley tetap berjalan karena ia tau itu adalah suara shawn
Shawn pun menggenggam tangan Ashley dan gadis itu seketika berhenti berjalan
"Ashley,kamu kenapa?? Siapa yang lakuin ini?" Tanya Shawn dan Ashley menangis kembali
Shawn hendak memeluk nya tapi Ashley mendorong nya duluan. Shawn kaget karena Ashley tak pernah melakukan ini padanya
Ashley menarik Nicole ke gerbang meninggalkan Shawn yang memanggil mamggil nama nya.
Ashley pun masuk ke mobil nya dan sang supir kaget atas keadaan majikan muda nya itu
"Loh? Non kenapa bisa begini non?!" kaget Supir nya
supir nya pun meletak tas Ashley di bagasi dan melajukan mobil nya.
"Ashleh kenapa?Ada apa Nicole?" Tanya Shawn saat Nicole kembali
"Semua ini juga karena kakak!" Bentak Nicole
"Aku?Kenapa aku?! bahkan aku gatau apa yang terjadi" Ujar Shawn kaget
"Nanti kakak tau sendiri. Kasian Ashley baru aja disini udah dapat perlakuan seperti itu" Ucap Nicole sinis pada Shawn dan pergi ke kelas nya
"Aku harus cari tau apa penyebab nya. Dan kenapa Nicole malah menyalahkan ku" Gumam Shawn
🌞
Ashley turun dari mobil di bantu oleh supir nya.
"Bi ina! Bi ina!" Jerit supir nya memanggil asisten rumah tangga Ashley
Wanita paruh baya itu keluar dan kaget melihat Ashley.
"Astaga non Ashley kenapa bisa begini pak?! Ayo ke dalam non" Ujar Bi ina membawa Ashley ke dalam sementara sang supir membawa kan tas nya
"Bibi udah siapkan air hangat,non mandi ya. Nanti bibi obatin" Ujar Bi Ina
"iya bi" balas Ashley singkat.
Ia pun masuk ke kamar mandi.
🌞
Setelah pengobatan sudah selesai, Ashley pun di baringkan di kasur king size nya
"Non kayak nya demam nih non. Ayo minum obat dulu non" Ujar bi Ina
Ashley menggeleng
"Gamau bi" Ujar nya
Keceriaan gadis itu benar benar hilang
"Sedikit aja non" Ujar bi Ina
"Nanti aja bi.." pinta Ashley
"Ya sudah,bibi ambil air kompres lagi sebentar ya" Ujar Bi Ina lalu keluar kamar Ashley
Ashley meneteskan air mata nya. mengingat kejadian tadi. Ia ingin ayah nya disini sekarang juga,memeluk nya.
"Papa...papa.." panggil Ashley menangis-nangis
"Papa..papa pulang.." Tangisan Ashley semakin menjadi-jadi
Bi Ina yang mendengar itu pun langsung pergi ke kamar Ashley. Dan menenangkan nya
"Non kenapa non?" Tanya Bi Ina dengan iba
"Tolong bilangi ke papa suruh pulang bi..Ashley pengen papa pulang" Tangis Ashley
"iya non iya. Bibi telpon kan biar tuan pulang ya" Ujar Bi Ina keluar untuk menelpon majikan besar nya
"halo tuan"
"eh bi ina,ada apa bi?"
"non ashley minta tuan pulang"
"loh ashley di rumah? dia ga sekolah?"
"sekolah,tuan. tapi ia sakit dan kacau sekali tadi. saya juga tak tau kenapa. dia mau tuan menemani nya"
"baik bi,saya akan sampai kesana 15 menit lagi ya"
"baik tuan terimakasih ya tuan"
sambungan pun di putuskan oleh ayah Ashley
"bi?non Ashley kenapa bi?" tanya supir nya yang mendengar tangisan Ashley
"Dia minta tuan pulang,pak" Ujar bi Ina
"ada apa sih pak dengan non ashley sampai begitunya? saya kasian padanya"
"saya juga gatau bi,saya juga kaget kenapa non ashley bisa begitu"
15 menit kemudia,BMW hitam terparkir di depan rumah Ashley. Ayah nya,-David- keluar dari sana dan berlari ke rumah nya
"dimana Ashley bi?" tanya nya langsung
"ada di kamar tuan" jawab bi Ina
David pun membuka pintu kamar putri nya dan langsung memeluk putri nya yang masih menangis itu
"Kamu kenapa sayang?Kamu kenapa pulang sekolah menangis kayak gini?" Tanya David menghapus air mata Ashley
"Badan kamu panas juga" Ujar David lagi setelah mengecek suhu badan Ashley
"Ashley mau di temenin sama papa. Papa pulang malam terus. Aku bosan sama Bi Ina dan Pak Edo" Ujar Ashley
Ya,gadis itu setiap hari hanya bersama supir dan pembantu nya. Sementara ayah nya pulang malam karena bekerja
David pun membaringkan tubuh mungil putri nya ke tenpat tidur. Memeluk nya dan mengusap usap kepala Ashley hingga tangisan nya reda
"Siapa yang lakuin hal begini ke kamu sayang? Bilang sama papa" Ujar David
Ashley hanya menggeleng. Ia takut untuk mengadukan Bianca pada ayah nya. Karena ia tau masalah nya akan bertambah panjang.
David yakin,putri nya menyembunyikan sesuatu padanya.
David kembali memeluk lembut Ashley sehingga gadis itu tertidur di pelukan ayah nya.
David merasa sedih karena keadaan putri nya. Ashley menjadi terpuruk sejak kematian ibu nya. Apalagi ibu nya kecelakaan di depan mata nya. Yang menyebabkan ibu nya meninggal di tempat.
sisa lah ia dan ayah nya. karena sang ayah sibuk maka dari itu Ashley di temankan oleh pembantu dan supir nya.
To be continued...