Miss You

By moonypotatoes

73.1K 9K 1.8K

"Shit, Maybe I Miss You, Granger," © moonypotatoes 2 0 1 9 character by J.K Rowling More

½ : Introduction
1 : Ketua Murid Granger
2 : Kedatangan Genevieve
3 : Lemon, Mint dan Apel Hijau
5 : Lorong Lembap dan Panas
6 : Sore di Hari Sabtu
7 : Di Atas Lapangan Quidditch
8 : Detensi dan Malam Itu
9 : Tetesan dan Genangan Air
10 : Terlalu Lapar untuk Malu
11 : Ginevra dan Jean
12 : Bunga Mawar dan Mistletoe
13 : Malam Di Hospital Wing
14 : Sedikit Menyukainya
15 : Lubang Hitam
16 : Cermin dan Boggart
18 : Menyembunyikannya
19 : Tak Ada Yang Bilang Mudah
17 : Yang Terjadi Malam Itu
20 : Aku Tidak Merindukanmu
21 : Bagaimana Saat Ini
22 : Tak Bisa Menahannya
23 : Sial, Aku Merindukanmu
24 : Epilog

4 : Tertarik Padanya

2.4K 376 20
By moonypotatoes

Draco mengambil sebutir apel hijau dari meja. Ini sudah apel ketiga semenjak Hermione masuk ke Asrama dengan amarah yang meledak-ledak, membanting pintu, masuk ke kamarnya kemudian terdengar umpatan-umpatan setelah kata Ronald.

Draco tidak mengerti apa yang terjadi. Ia baru saja kembali dari Latihan Quidditch dan berganti pakaian. Duduk menunggu Hermione sambil memakan apel dan Hermione masuk lalu bla bla bla. Dan akhirnya, setelah lima belas menit berada di dalam kamarnya, Hermione keluar dengan ekspresi yang mudah untuk dijelaskan ; marah.

Ketika gadis berambut cokelat itu duduk di atas sofa dengan kaki diluruskan dan naik ke atas meja, Draco tahu ada yang tidak beres.

"Semak," Draco memanggil Hermione. "Siapa saja yang mau kau jadikan Prefek?"

"Tidak tahu," Hermione tampak tak acuh. Ia malah melilitkan rambut dengan jari, hingga rambutnya semakin keriting.

Draco menatap Hermione aneh. Bisa-bisanya ia jadi seperti ini. Namun pikirannya terhenti ketika Hermione balik menatapnya galak. Tiba-tiba saja Hermione berdiri.

"Jangan ajak aku bicara, aku sedang kesal," kemudian, Hermione masuk ke kamarnya. Meninggalkan Draco yang kebingungan.

"Terserah," Draco akhirnya ikut-ikutan masuk ke kamar. "Lebih baik tidur daripada berbicara denganmu!" Ia berteriak lalu menutup pintu kamar sebelum Hermione berbalik dan meninjunya lagi.

***

Musim Quidditch nampaknya mulai lebih awal. Hari ini saja sudah ada tiga tim yang menyewa Lapangan. Pertama Slytherin, Ravenclaw lalu Gryffindor.

Hermione terpaksa keluar dari Asrama Ketua Murid untuk menyaksikan Harry dan Ginny berlatih di atas sapu mereka. Menurut Ron, Harry menghabiskan liburan di The Burrow dengan berlatih mengejar golden snitch. Hal itu menimbulkan masalah, karena Harry menggunakan Firebolt Supreme dengan kecepatan menggila di halaman berumput The Burrow, sontak saja jembalang-jembalang itu berterbangan dan akhirnya hinggap di tubuh Ron. Ia jadi gatal-gatal.

"Kau tidak akan percaya," ujar Ginny ketika merapihkan seragam Quidditchnya. "Harry dapat meraih snitch hanya dengan lima belas detik!"

Hermione hanya terdiam. Tampaknya Quidditch memang menyenangkan bagi siapapun yang ahli menggunakan sapu. Yang berarti, Hermione tidak.

Ia tidak bisa terbang dengan lancar menggunakan sapu di udara. Selalu berbelok, terlalu lambat dan hal buruk lainnya. Penerbangan paling lancar yang Hermione lakukan ketika memyelamatkan Malfoy dan Goyle di Ruang Kebutuhan yang dilalap api naga. Setelahnya, tidak ada. Apalagi ia sama sekali tidak berlatih menggunakan sapu selama setahun.

"Doakan kami sukses," ujar Harry dengan semangat yang menggebu-gebu. Matanya menyiratkan api yang membara.

"Harry, ini bukan pertandingan. Hanya latihan," Hermione melipat tangannya di depan dada.

Harry hanya meringis. Begitupun Ginny. Kemudian, Ginny mencubit pipi Harry. "Kau lucu sekali, Potter,"

"Kau juga lucu sekali, soon to be Potter," Harry balas mencubit pipi Ginny. Hermione memutar bola matanya dan berjalan keluar tenda sebelum dua pasangan itu berciuman. Ia berjalan melewati Ron dengan enggan. Hermione kira Ron akan meminta maaf, mengajaknya ke Honeydukes atau bahkan mengajarkannya terbang, tetapi tidak. Ron tampak tidak peduli dengannya.

Hermione hanya bisa menghela nafas dan berjalan menuju bangku penonton. Ia duduk di samping Neville.

"Hai, Hermione. Lama tidak bertemu," Neville menyapanya. Sementara Hermione membalas sapaan Neville dengan senyuman. Liburan satu tahun membuat semua tampak berbeda ; Neville khususnya. Ia jadi lebih tinggi dan lebih berotot. Hermione bahkan menemukan beberapa anak kelas satu memberikannya bunga dan cokelat di depan Kelas Herbiologi tadi pagi.

Neville tidak datang sendiri. Ia datang bersama Seamus dan Dean. Sementara mereka bertiga mengobrol, Hermione hanya membaca buku Quidditch dari Masa ke Masa dengan malas. Ia benar-benar merasa bosan.

"Boleh aku duduk disini?" Seseorang mengalihkan perhatian Hermione. Orang itu adalah Genevieve. Ia memakai sweater gelap, celana hitam serta syal Gryffindor. Tangannya diselimuti sarung tangan Gryffindor dan rambutnya diikat menjadi dua.

"Tentu saja, Genevieve," Hermione mempersilahkan Genevieve untuk duduk.

Genevieve duduk. Ia tersenyum memandangi Hermione sebelum akhirnya fokus pada lapangan quidditch yang masih kosong. Mereka tidak berbicara selama beberapa saat, keheningan pun dimulai.

Hermione berusaha untuk membuka pembicaraan. "Apa kau suka Quidditch, Genevieve?"

"Oh, ya, aku cukup suka Quidditch. Aku suka Puddlemere―seperti Ayahku," jawab Genevieve. "Oh, Hermione. Tidak perlu memanggil nama lengkapku, cukup panggil Gen saja,"

"Gen?"

"Iya.Gen. Beberapa temanku di Beauxbatons biasanya memanggilku seperti itu," ujar Genevieve.

Hermione tersenyum. "Baiklah, Gen,"

Wuushhh

Sapu-sapu secara mengejutkan terbang melewati bangku penonton. Diawali oleh Harry Potter sang Kapten Quidditch dengan Firebolt seri terbarunya. Dibelakangnya berjejer para Chaser : Ginny Weasley, Katie Bell dan Demelza Robins. Lalu Dua Beater : Jimmy Peakes dan Ritchie Coote dan terakhir, Ron Weasley sebagai Keeper. Mereka semua naik sapu Nimbus keluaran terbaru, kecuali Harry yang memakai Firebolt Supreme, Ron memakai Firebolt dan Ginny memakai Panah Perak keluaran terbaru.

"Wow, Kementrian memberi mereka sapu-sapu terbaru!" ujar Seamus.

Hermione terkagum-kagum dengan aksi Tim Quidditch Gryffindor yang menggunakan formasi baru. Begitupun orang-orang yang ada di bangku penonton. Semua terkagum-kagum dengan Firebolt Supreme. Sayang sekali tidak ada Lee Jordan yang sangat humoris sebagai komentator.

Sebagai permulaan, Madam Hooch melempar Quaffle ke udara. Yang langsung disambut oleh Demelza Robins. Ia terbang meliuk-liuk melewati pemain yang lain. Setelah menyadari waktunya, ia melempar Quaffle itu pada Ginny Weasley. Ginny memegang Quaffle itu sampai akhirnya ia memasukannya pada gawang tanpa kesulitan sedikitpun.

Penonton bersorak.

Harry Potter tampak meliuk-liuk di udara mencari Snitch. Ketika ia menemukannya, Sebuah bludger terbang tepat di depan wajahnya. Untung saja Harry langsung mengerem. Jika tidak, mukanya sudah pasti akan babak belur.

Bludger itu berbalik dan mengejar Harry. Dengan ganas, ia menyerbu Harry hanya dalam jeda dua detik. Harry kalang kabut dan menjalankan sapunya menjauhi Bludger. Ketika Jimmy Peakes memberi tanda, Harry terbang secara vertikal ke atas dan Tongkat pemukul Jimmy berhasil menabrak Bludger gila itu.

Tetapi pertandingan belum usai. Dari awalnya menyerang Harry, bludger itu berganti mengejar-ngejar Katie Bell. Bludger itu mengenai ujung sapunya. sehingga Nimbus milik Katie sedikit goyah. Katie berusaha untuk menyeimbangkan sapunya untuk terbang menjauh dari Bludger. Meskipun sedikit terantuk-antuk, tapi Bludger itu bisa diatasi oleh Beater Ritchie Coote.

Tiba-tiba saja sebuah benda kecil mengilap terbang di dekat gawang lawan. Harry memacu sapunya dengan mantap sebelum akhirnya bludger gila itu melewatinya lagi dan berakhir mengejar Ginny Weasley.

Harry kehilangan kesempatan untuk meraih Snitch hanya karena Bludger. Ia tampak kesal sampai akhirnya menggenggam sapunya erat-erat. Namun amarahnya tidak berlangsung lama setelah melihat apa yang terjadi pada Ginny.

Bludger itu mengejar-ngejar Ginny meskipun Ritchie dan Jimmy berkali-kali mencoba mengalihkannya. Ginny kesulitan untuk mengambil Quaffle, ia sibuk dikejar oleh Bludger. Demelza dan Katie kebingungan sendiri dengan hal itu. Mereka sudah lebih dua puluh kali memasukkan Quaffle dengan begitu mudah. Ron hanya meliuk-liuk bosan di dekat gawang. Tampak asyik melihat adiknya dikejar-kejar Bludger.

Tsingg

Benda kecil berterbangan di dekat bangku penonton. Namun, tidak ada yang menyadari hal itu karena mereka semua sedang fokus dengan Bludger yang entah kenapa tertarik pada Ginny Weasley. Harry sudah berupaya untuk membantu pacarnya, tapi ada tugas mencari snitch yang harus ia kerjakan.

Tiba-tiba saja ada air berjatuhan dari langit. Lama kelamaan semakin deras dan membasahi tubuh. Hermione tetap setia menonton, begitupun Gen yang tampaknya sangat tertarik dengan Quidditch.

Di tengah hujan itu, Snitch terbang tepat di depan Hermione. Dan berhenti di depan wajah Gen. Harry Potter dan Fireboltnya langsung menyadari kehadiran itu. Ia terbang menembus beberapa penonton dan berhenti tepat empat puluh senti dari depan Gen. Tangannya meraih snitch. Gen tampak terkejut sementara Harry tersenyum padanya.

Latihan pun usai karena Snitch telah ditangkap oleh Harry. Semua anggota tim bersorak, meskipun Ginny tampak protes mengenai Bludger itu. Penonton mulai berdiri dan meninggalkan tempat duduk. Sementara Gen masih diam di tempatnya. Bajunya bahkan sudah basah terkena air hujan.

Hermione baru saja akan berdiri ketika Gen menarik pergelangan tangannya.

"Hermione," tanya Gen. "Apa tadi itu Harry Potter?"

"Hah?" Hermione kebingungan sampai akhirnya Ia menangkap maksud dari pertanyaan Gen. "Iya, tadi itu Harry, dia Kapten dan Seeker Tim Gryffin―"

"Apa kau bisa mengenalkannya padaku? Kurasa aku sedikit―kau tahu?" Gen tampak malu-malu. Pipinya dihiasi semburat pink. "Tertarik padanya,"

Hermione melongo. Mulutnya membentuk huruf O besar. Matanya mengedip-ngedip tidak percaya. "Ah, Gen―Aku―,"

Seseorang menepuk pundaknya. Dan itu adalah Ginny yang bajunya basah terkena air hujan.

"Ayo, Hermione. Disini hujan besar. Kau juga, Mason," ujar Ginny riang.

Hermione berdiri. Begitupun Gen. Mereka bertiga berjalan beriringan menuju Kastil dengan keheningan. Mereka semua menggigil karena kedinginan. Hari itu, semuanya menjadi jauh lebih rumit bagi Hermione. Bukan hanya tentang Ron, tapi juga Harry, Ginny dan Genevieve.

***

KALO MALAM MINGGU GINI ENAKNYA UPLOAD YAGA

BTW JGN LUPA VOMMENT YA LOPYU

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 101K 30
It is the start of their Seventh Year, the Dark Lord is dead, and the only commotion the Golden Trio expects is to have boring, mundane lives from he...
1M 40K 93
𝗟𝗼𝘃𝗶𝗻𝗴 𝗵𝗲𝗿 𝘄𝗮𝘀 𝗹𝗶𝗸𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 𝗳𝗶𝗿𝗲, 𝗹𝘂𝗰𝗸𝗶𝗹𝘆 𝗳𝗼𝗿 𝗵𝗲𝗿, 𝗔𝗻𝘁𝗮𝗿𝗲𝘀 𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 �...
7M 165K 111
UNDER HEAVY EDITING (Edited chapters will have gifs at the beginning of them to signal that they have been edited.) ▃▃▃▃▃▃▃ ❖❖❖ ▃▃▃▃▃▃▃ ❛𝘠𝘰𝘶 𝘬𝘯...
42.2M 1.2M 164
» I didn't know you had a sister, Potter. «