•home•
_____
Tak pernah sekalipun Yujin berharap untuk dilahirkan dari rahim seorang ibu yang tega membuang anaknya sendiri.
Sejak kecil, Yujin tinggal di salah satu lagi panti asuhan yang dikelola oleh sebuah gereja tua.
Yujin itu cantik, banyak orang tua yang ingin mengadopsinya. Namun Yujin selalu kembali, membawa pulang luka dan memar ditubuh.
Disampig paras rupawan yang dimiliki, gadis itu mempunyai kekurangan. Yujin memiliki gangguan tidur berjalan dan paranoid yang parah.
Sering kalo Yujin memecahkan barang tanpa sadar, berakhir dengan dirinya dipukuli dan dihajar. Yujin selalu kabur setelahnya.
Kemanapun Yujin menuju, ia selalu berakhir kembali di panti asuhan.
Menyedihkan bukan?
Dan hari ini, Yujin akan diadopsi lagi.
"Aku mau tinggal disini aja sama kakak." kata Yujin pada seorang perempuan dengan pakaian putih-biru yang sedang menyisir surainya.
Orang-orang memanggilnya suster, namun Yujin lebih suka memanggilnya kak Yoona.
Biarawati muda itu hanya tersenyum, "Gak bisa sayang, Tuhan sudah mendatangkan anugrah. Dosa kalau kamu menolaknya."
Selalu seperti ini. Anugrah apanya.
"Kali ini pasti beda sama yang sebelumnya, kakak janji."
Yujin tersenyum kemudian mengangguk. Setelah selsai, suster mengantar Yujin keluar bertemu dengan calon orang tua barunya.
Dua orang berpakaian rapih berdiri di bibir pintu, melebarkan tangan untuk menyambut pelukan.
"Halo, sayang." sapa si laki-laki, tersenyum lebar.
"Mau kan ikut Papa Suho sama mama Irene?"