sore ini hujan turun lagi, tidak terhitung berapa banyak tetes nya.
aku, menatap nya penuh arti sembari berharap kamu hadir di tengah rintik hujan itu.
satu jam sudah aku terpanah oleh air langit, tapi kamu tidak kunjung datang hingga hujan berhenti.
setelahnya, semburat jingga menghampiri langit ku. memberi pesan, bahwa aku harus melupakan mu dengan segera. tapi, sulit bagi ku untuk membuang semua yang tentang kamu itu jauh dari ku.
pernah ku berpikir, kamu hanya bermain main untuk mencari udara segar di luar sana. jadi, ku biarkan kamu pergi karena ku pikir kamu akan pulang. ternyata, aku salah.
lalu, aku semakin tersesat. jauh terseret arus untuk terus menemukan mu dan menjemput mu pulang.
berlari, tanpa pernah berpikir untuk berhenti. padahal, kamu tidak ingin aku mencari mu.
aku tidak peduli biru.
untuk disuruh melupa, aku tidak bisa.
—kt