Abiding

By Churniekova

55.2K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 3: Chance
ch. 4: Hidden Future
ch. 5: Reject
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 8: Tricks
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.11: Mix Feeling
ch.12: Foolish
ch.13: Pretending
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.31: Paris With Love
ch.32: Marry U

ch.20: To Be Loved

1.6K 209 94
By Churniekova

PIC: Ilustrasi Infinity Tower 'Menghilang'

######

Sungmin kembali ke kamar, dia mengusap rambut basahnya dengan handuk yang disampirkan di pundaknya, dia memakai celana training dan kaos tipis lengan panjang.

"Kau mau mandi? Kau bisa pakai shower air hangat atau kau mau berendam?" Sungmin kembali seperti biasanya, yang ceria dan banyak bicara, hanya saja karena masih berduka dia tidak banyak tertawa. Dia tidak mau membuat tamu rumahnya stres melihat wajah murungnya, jadi Sungmin tersenyum.
"Aku pakai shower saja, tidak perlu berendam"
"Oh..baiklah, tapi kami cuma punya satu kamar mandi, jadi...jangan lama-lama" Sungmin mengambilkan handuk dari dalam lemari, "oh ya, kau tidak bawa baju atau koper?"
"Aku pergi terburu-buru, tidak punya waktu mengemasi barang".
"Maaf~" Sungmin mengeluarkan sedikit nada aegyo di belakang kalimat, "tapi... aku tidak memaksamu untuk datang, seharusnya kau tidak perlu datang".
"Oh ya?" Kyuhyun menyilangkan kaki dan menopangkan tangan ke ranjang di belakangnya, "yang kudengar ditelpon kemarin pagi kau seperti memohon padaku"
Karena perbedaan waktu yang panjang antara Amerika dan Korea saat Kyuhyun menerima telpon dari Sungmin adalah pagi hari ini waktu Amerika.
"Aku tidak memohon" Sungmin pura-pura berkilah.
"Kau kesepian, iya kan?"
"Kau mau mandi sekarang atau tidak? Ayahku mungkin juga mau mandi".
"Hm..baiklah" Kyuhyun berdiri membawa handuk yang Sungmin berikan.
"Ini baju untukmu, oh ya..kamar mandi kami kecil jadi bertahanlah"
Kyuhyun hanya tersenyum.

Tipe rumah Sungmin sama seperti rumah pada umumnya, rumah bertingkat dua sederhana, dengan kontur tanah berbukit membuat pintu rumah Sungmin ada diatas, jadi dari pagar pintu naik tangga untuk ke pintu rumah.

Kyuhyun santai saja mandi di kamar mandi sempit milik keluarga Sungmin, biasanya Kyuhyun selalu menikmati fasilitas kamar mandi yang mewah, di apartmennya sendiri kamar mandi Kyuhyun sebesar satu kamar Sungmin. Tidak perlu ditanya lagi sebesar apa bathtub dan wastafelnya.

Selesai mandi Kyuhyun mau kembali ke kamar Sungmin di lantai atas tapi dia melihat Sungmin di dapur jadi dia mendekati Sungmin.

"Kau mau minum?" Sungmin membawa sebotol wine dan membawanya ke kamar, "aku takut kau tidak terbiasa tidur dirumah orang lain, jadi mungkin kau tidak cepat mengantuk"
"Aku bisa membiasakan diri dengan tempat baru, tapi aku tidak terbiasa pakai celana sependek ini".
Jelas saja celana training Sungmin hanya sebatas atas mata kaki Kyuhyun, kakinya lebih panjang dari Sungmin jadi celananya lebih pendek dipakai Kyuhyun.
"Aku tahu kau tinggi, kau tidak perlu mengatakannya" Sungmin mencibir sambil masuk ke kamar.
Sungmin duduk di kursi belajar yang sudah ada dikamarnya sejak dia sekolah, sementara Kyuhyun duduk diranjang.
"Oh ya, kalau kau meninggalkan barang-barangmu di Amerika apa kau akan menyuruh seseorang mengirimkannya?"
"Aku akan kembali ke Amerika besok pagi"
"Besok?" Sungmin terkejut, dia tidak menyangka Kyuhyun akan pergi lagi.
"Hm..aku masih ada pekerjaan disana, aku pergi tanpa memberitahu boss, rapat belum selesai jadi aku masih harus kembali"
"Oh..hm..." Sungmin mengangguk sambil minum wine digelasnya.

Sungmin bisa saja meminta Kyuhyun tinggal sehari lagi, untuk menemaninya cuti, dia bisa mengeluarkan permintaan egoisnya lagi tapi dia tidak bisa, dia sudah bersikap egois sekali, jika terus menerus dia bersikap seperti itu Kyuhyun akan membencinya. Sungmin berusaha berpikir logis, agar dia tidak menuruti kata hatinya yang negatif, tapi suasana hatinya sedang buruk jadi dia ingin berbuat negatif.

"Kalau aku ingin kau tinggal besok pagi bagaimana?" Sungmin melirik Kyuhyun.
Kyuhyun menoleh memandang Sungmin dengan heran. Dia paham sifat Sungmin, Sungmin tidak akan merepotkan orang lain dan bersikap egois, tapi dia menyadari Sungmin sudah berbuat aneh sejak kemarin, Kyuhyun mengira ini hanya karena Sungmin sedang berduka.
"Tentu aku akan tinggal" Kyuhyun menjawab singkat.
Sungmin tersenyum, "aku tahu kau akan melakukannya untukku, tapi kau bekerja untuk orang lain dan hidupku juga bergantung pada bossmu, akan berbahaya sekali kalau sampai boss itu marah, aku tidak mau dipecat karena sudah menahanmu disini".
"Aku bisa mengatasi bossku,"
"Tidak..kau pergi saja besok pagi, aku masih ada cuti sehari lagi, aku mau beristirahat saja".
"Kau boleh kembali bekerja kapanpun kau mau, seminggu atau dua minggu, ambil waktu cuti sepuasmu".
"Tidak mau, terlalu lama, aku ingin segera bekerja".
"Baiklah..terserah kau saja" Kyuhyun meletakkan gelas di meja kecil di samping ranjang, "kau sudah lelah seharian, ayo tidurlah" Kyuhyun menepuk sisi ranjang sebelahnya.

Sungmin meletakkan gelas wine dimeja belajar lalu beranjak ke ranjang. Dia masuk selimut dan berbaring.

"Ranjangku kecil, maaf kalau tidurmu tidak nyaman" Sungmin mendongak pada Kyuhyun yang masih duduk bersandar headboard.
"Aku jadi bisa dekat denganmu, tentu saja aku tidak keberatan". Kyuhyun bicara dengan santai seperti biasa.
"Selamat malam" Sungmin berbalik memunggungi Kyuhyun dan terpejam.
"Selamat malam" Kyuhyun melihat punggung Sungmin dan diapun berbaring.

Ranjang Sungmin hanya ukuran sedang, ditiduri 2 orang pria dewasa membuat pundak mereka bersentuhan jika berbaring telentang, jadi Sungmin memilih untuk berbaring miring.

Kyuhyun memperhatikan punggung Sungmin sejenak, jika dia menuruti impulse yang dia rasakan dia ingin memeluk punggung Sungmin dan mencium tengkuk leher yang dilihatnya saat ini, tapi itu tidak mungkin karena Kyuhyun tidak mau menakut-nakuti Sungmin.

Kyuhyun akhirnya terpejam karena lelah dengan penerbangan panjangnya, Sungmin membuka kembali matanya begitu tahu Kyuhyun sudah berbaring.

"Kyuhyun aku ingin kau tinggal menemaniku, aku ingin merasakan kehadiranmu disampingku, meski kita hanya duduk dan tidak melakukan apapun, aku ingin kau...ada disini, bersamaku"

Sungmin tidak mengatakannya.

Dia sudah memutuskan untuk tetap diam. Agar Kyuhyun tetap menjadi temannya.

****

Sungmin mengantar Kyuhyun ke bandara Incheon walau hanya memakai taksi, karena Sungmin tidak punya mobil.

Kyuhyun sebenarnya sudah menolak agar Sungmin tidak perlu mengantarnya, tapi Sungmin beralasan dia tidak ada kegiatan apa-apa jadi setidaknya dia bisa jalan-jalan ke bandara.

Dari ruang tunggu Sungmin melihat pesawat-pesawat berjajar, Kyuhyun sudah masuk ke gerbang keberangkatan tapi Sungmin masih berada di ruang tunggu umum untuk melihat-lihat pesawat yang akan lepas landas.

Jika Sungmin masih menganggap Kyuhyun teman seperti biasanya Sungmin tidak akan repot-repot pergi mengantar Kyuhyun apalagi dia sendiri pergi memakai taksi.

Jika Sungmin masih menganggap Kyuhyun teman seperti biasanya Sungmin akan berpikir Kyuhyun pria dewasa yang bisa pergi sendiri dan tidak perlu dikhawatirkan.

Dia tidak perlu berada di Incheon saat ini.

Tapi Sungmin berada disini.

Dia tidak mau menyatakannya, tidak mau mengungkapkannya dan tidak mau mengakuinya, tapi dia membiarkan perasaan itu ada, dan dia sadar keberadaan perasaan itu dihatinya.

Kyuhyun jalan di lorong menuju pesawat yang akan dinaikinya, dari dinding kaca lorong dia melihat bagian gedung bandara dan sekilas melihat Sungmin berdiri di sisi dinding kaca, memegang dinding kaca melihat ke arah pesawat.

Kyuhyun sekali lagi merasa heran, dia tidak tahu kenapa Sungmin bersikap aneh belakangan ini. Dia hanya berpikir karena Sungmin masih berduka jadi mungkin sikapnya juga aneh.

*****

Sungmin kembali bekerja setelah cuti beberapa hari, dia tidak mau berlarut-larut dalam sedih.

Saat Sungmin baru masuk bekerja Kyuhyun masih di Amerika, begitu Kyuhyun pulang dia langsung menemani Sungmin tidak hanya untuk menemani bekerja tapi menemani makan seperti biasa.


Kyuhyun mengajak Sungmin makan siang seperti biasa di sela pekerjaan rutinitasnya.

"Sebentar lagi kau akan genap satu tahun bekerja bersama GDS, aku ingin membuatkan pesta perayaan untukmu".
"Pesta?" Sungmin sudah kembali ceria seperti biasanya, dia makan dengan lahap dan bercerita dengan semangat.
"Hm..apa kau mau mengundang semua teman kerjamu?"
"Tidak..tidak..aku rasa itu terlalu besar, aku tidak mau seperti itu..lagipula...akan terasa aneh jika direktur merayakan anniversary-ku kan?"
"Aku tidak perduli"
"Aihh...aku tahu aku tahu, tapi aku tidak mau, kita rayakan berdua saja" Sungmin merasa tidak enak hati jika harus merayakan satu bekerja di GDS dengan teman-teman GDS yang jauh lebih senior dibidangnya dan jauh lebih ahli.
"Berdua? Dimana kira-kira kita bisa merayakan anniversary-mu hanya berdua?"
"Hmm...sudah lama aku tidak pergi ke bar, bagaimana kalai kita pergi ke bar saja, tidak perlu jauh-jauh".
"Kalau itu yang kau mau" Kyuhyun mengangguk.

Weekend setelah selesai bekerja jam 9 malam Sungmin dan Kyuhyun diantar sekretaris Kim pergi ke salah satu bar di Itaewon, tidak jauh dari kantor GDS.

Bar yang mereka masuki ramai pengunjung asing karena kebetulan kawasan Itaewon memang banyak wisawatan asing maupun delegasi asing. Tidak jarang juga ada pengunjung asing gay yang datang, dan karena mereka orang asing maka mereka secara terbuka menunjukkan kemesraan mereka, tidak perduli siapa yang melihat mereka.

Sungmin tidak merasa risih tapi diam-diam dia melirik dan memperhatikan couple yang dia lihat.

Karena bar yang mereka masuki bukan khusus gay bar jadi pengunjung perempuan pun banyak berdatangan, kebanyakan wanita asing dan wanita Korea yang sudah terbiasa dengan orang asing, seolah tidak perduli ada couple gay dihadapan mereka.

Beberapa perempuan mencoba menggoda Kyuhyun, datang mendekati mereka dan mengajak Kyuhyun menari tapi Kyuhyun hanya mengibaskan tangan menolaknya.

Sungmin tidak heran, Kyuhyun memang tampan dan melihatnya sekilas saja sudah bisa membuat perempuan tertarik padanya, lain dengan Sungmin yang selalu tidak bisa menjadi magnet perempuan seperti Kyuhyun.

Sungmin menikmati musik dan happy saja meski dia tidak didekati wanita satupun, dia sendiri merasa senang Kyuhyun menolak ajakan wanita-wanita itu, ya meskipun tanpa perlu ditanyapun Kyuhyun akan menolak mereka.

Saat tengah menikmati musik EDM Sungmin melihat pandangan Kyuhyun tertuju ke tengah lantai dansa, ada sekumpulan idol yang sedang menikmati party musik, tidak jarang memang bar kelas atas seperti ini didatangi artis atau idol, dari bajunya Sungmin bisa mengenali kumpulan laki-laki muda yang modis dan tampan itu adalah idol, apalagi beberapa wajah diantaranya memang Sungmin pernah melihatnya di tv.

Mereka bersenang-senang dan beberapa diantara mereka mulai beradu b-boying, lantai dansa segera kosong dan pengunjung melingkar menyaksikan satu per satu idol beraksi b-boying.

Hal itu tentu membuat perhatian para pengunjung lain tertuju pada mereka, bukan hanya Kyuhyun tapi semua juga memperhatikan lantai dansa.

Kemudian ada salah satu idol yang minggir dan pergi ke konter bar, dia berdiri di samping Kyuhyun memesan minuman.

Idol memiliki aura yang berbeda, tidak hanya wajah mereka yang terkesan cantik 'kkotminam' tapi keberadaan mereka sendiri berbeda dari masyarakat umum.

"Hai..." Idol itu tersenyum pada Kyuhyun yang duduk membelakangi meja konter.
Kyuhyun tersenyum membalasnya.

Tidak aneh karena Kyuhyun hanya membalas sapaan, tapi Sungmin tahu jelas Kyuhyun bahkan tidak menanggapi sapaan wanita yang jelas-jelas mendatanginya, dia sangat acuh pada wanita, tapi Kyuhyun tersenyum membalas sapaan idol laki-laki itu, Sungmin memperhatikan gerak gerik Kyuhyun, dia sangat memahami Kyuhyun.

Meski itu tidak berarti Kyuhyun menggoda idol itu tapi dia memiliki empati untuk laki-laki cantik tampan itu! Dia tidak sekedar mengacuhkannya begitu saja seperti pada wanita-wanita lainnya.

"Kau benar-benar...suka dengan tipe seperti itu hm?" Sungmin bergumam membuat Kyuhyun menoleh.

Idol itu selesai memesan minuman lalu pergi.

"Kenapa kau tidak mentraktirnya?" Sungmin bertanya pada Kyuhyun, karena sudah paham bagaimana Kyuhyun menyukai laki-laki muda yang cantik-tampan Sungmin pun sudah tidak merasa aneh untuk membicarakannya.
"Mentraktir?"
"Idol itu tadi, bukankah kau tertarik padanya?"
"Aku??" Kyuhyun tersenyum.
Dia bahkan tersenyum!
"Ung...kenapa kau tidak membayar minuman itu?"
"Kalau aku melakukan itu dia akan tahu aku tertarik padanya"
"Memang begitu kan?"
"Kalau dia tidak suka gay, dia akan menolakku di depan mukaku"
Sungmin diam mencerna maksud ucapan Kyuhyun.
Kyuhyun paham dunia showbiz, diantara mereka juga bukan hal yang mustahil untuk menyukai sesama jenisnya, tapi mereka tidak melakukannya secara terus terang, maka dari itu jika ada yang mendekati mereka dengan terus terang juga mereka pasti akan menolaknya secara langsung. Meski itu hanya sekedar menutupi maksud hati mereka yang sesungguhnya.
"Bukan seperti itu cara seorang gay memikat hati seseorang, karena itu bisa membuat mereka merasa tidak nyaman"
"Oh ya? Lalu seperti apa?"
"Lakukan dengan secara natural, berada didekatnya setiap waktu, berikan perhatian-perhatian kecil, tanyakan apa dia sudah lapar atau mau makan? Mengajaknya makan lalu mengantarnya pulang" Kyuhyun menatap mata Sungmin sambil bicara dari awal hingga akhir kalimat.
Sungmin tahu maksud Kyuhyun, itu semua yang Kyuhyun lakukan padanya, Sungmin hanya menaikkan ujung sudut bibirnya merespon godaan Kyuhyun, setelah itu Sungmin berbalik menghadap konter bar dan minum koktail pesanannya.
"Kau tidak mau melihat itu? Mereka masih beraksi".
"Tidak mau, lagipula aku tidak suka idol"
"Aku juga tidak suka idol".

Sungmin menoleh heran, dari yang dia lihat Kyuhyun jelas menyukai tipe laki-laki idol, dari reaksinya Kyuhyun jelas 'menyukai' orang yang menyapanya, tadinya Sungmin berpikir mungkin Kyuhyun sudah bisa move-on dan mungkin dia tertarik dengan idol itu, tapi jawaban Kyuhyun memastikan sebaliknya, dari ucapan Kyuhyun Sungmin bisa mengerti Kyuhyun masih menyukainya, tapi kenapa dia bilang dia tidak suka idol?

Melihat tatapan curiga Sungmin Kyuhyun pun akhirnya menjelaskan.
"Kau tahu kan aku ingin sebuah hubungan yang memiliki masa depan, tidak akan ada manfaatnya aku berhubungan dengan seorang idol,"
Sungmin kini mengerti maksud Kyuhyun, Kyuhyun pria dewasa yang berpikiran serius, bahkan dalam berhubungan pun Kyuhyun ingin sesuatu yang serius.

Hal ini membuat Sungmin berpikir...

Jika aku berhubungan dengannya.. Itu berarti hubungan kami juga serius hingga ke jenjang..masa depan?

Sungmin tidak bisa memikirkan hal sejauh itu.

Meski Sungmin sudah merasa sangat nyaman dengan Kyuhyun dan merasa selalu membutuhkan Kyuhyun tapi dia menyangkal jika dia harus menjalin hubungan dengan Kyuhyun.

Seperti biasa Kyuhyun dan Sungmin pulang bersama naik taxi, karena mereka dalam pengaruh alkohol tidak boleh menyetir sendiri. Mereka turun di depan lobi apartmen dan masuk bersama. Di lantai yang dituju Sungmin Kyuhyun ikut keluar demi untuk mengantar Sungmin ke kamar apartmennya.

Weekend besok Kyuhyun tidak punya rencana mengajak Sungmin pergi karena dia pikir Sungmin akan minum sampai mabuk malam ini, biasanya Kyuhyun akan mengajaknya pergi saat libur weekend, meski mereka hanya pergi ke kota dekat Seoul tapi belum pernah Sungmin kunjungi sebelumnya seperti kebun anggur, kebun strawberry, peternakan kuda, peternakan sapi perah, seperti wisatawan anak SD tapi Sungmin menikmatinya. Hal ini menjadi kebiasaan Kyuhyun untuk mengajak Sungmin jalan-jalan sejak dia mengajak Sungmin ke Onsen - Jepang waktu itu.

Bahkan saat ulang tahun Kyuhyun Sungmin diajak makan malam bersama keluarganya, hal itu dilakukan secara mendadak, pulang bekerja Kyuhyun langsung mengajak Sungmin ke rumah orang tuanya yang memang menyiapkan sup rumput laut untuk ulang tahunnya, karena rumah keluarga Kyuhyun masih di Seoul jadi dia tidak pernah membahasnya, bukannya Kyuhyun juga bisa mengajak Sungmin berlibur dengan mengunjungi rumahnya karena rumahnya masih terletak di satu kota.

Saat itu Sungmin shock dan bingung karena tidak membawa oleh-oleh seperti layaknya dia mengunjungi orang-orang tua, jadi Sungmin malu karena tiba-tiba datang untuk menumpang makan.

Saat ini Sungmin tiba-tiba ingin pergi mengunjungi orang tua Kyuhyun lagi.
"Kyuhyun bagaimana kalau besok kita pergi menemui orang tuamu? Apa mereka bisa pergi makan siang?"
Kyuhyun terkejut dan menoleh  memandang Sungmin dengan heran.
"Dulu waktu pergi berkunjung aku tidak sempat membawa oleh-oleh, aku mau menemui orang tuamu lagi, tapi kali ini aku mau bawa oleh-oleh"
"Hm..kalau begitu besok kau turun jam 11, kita pergi cari oleh-oleh dulu"
"Okay, sampai besok" Sungmin membuka pintu apartmennya dan masuk.

Setelah Sungmin masuk baru Kyuhyun kembali ke lift dan naik ke lantai penthouse.

****

Kyuhyun masih tidak merasakan perubahan perasaan Sungmin karena memang Sungmin tidak menunjukkannya, dia bersikap biasa saja dan tidak memberikan perhatian berlebih pada Kyuhyun seperti yang Kyuhyun lakukan padanya.

Jadi Kyuhyun santai menjalani hari-harinya seperti biasa, meski setiap malam saat dia sendirian Kyuhyun selalu bermimpi untuk menyentuh Sungmin, memeluk Sungmin dan memilikinya tapi Kyuhyun selalu bisa mengontrol dirinya saat berada bersama Sungmin.

Setelah Sungmin siap dia langsung turun dan menunggu Kyuhyun di lobi, tidak lama menunggu Kyuhyun sudah turun dan mereka pergi bersama naik mobil sedan milik Kyuhyun.

Kyuhyun sudah memberitahu orang tuanya dia akan pulang untuk mengajak orang tuanya makan siang, meski Kyuhyun tinggal di Seoul tapi dia jarang sekali pulang ke rumah dan orang tuanya sudah terbiasa dengan hal itu, jadi mereka cukup terkejut putra mereka sampai menyempatkan waktu untuk mengajak mereka makan siang seperti ada acara formal apa.

Kyuhyun mengantar Sungmin ke pusat pertokoan dan Sungmin turun untuk membeli parcel untuk oleh-oleh, isinya minuman kesehatan. Setelah dapat parcel yang sudah dihias Sungmin kembali ke mobil, Kyuhyun hanya menunggu di dalam mobil sampai Sungmin kembali.

Sampai di kediaman keluarga Cho mereka masuk.

"Maaf saya baru datang membawa oleh-oleh, waktu itu Kyuhyun mengajak saya secara mendadak jadi saya tidak sempat membeli oleh-oleh"
"Aigoo.. Kau tidak perlu repot-repot, terimakasih".
"Omma pikir kau mengajak omma appa makan siang untuk memperkenalkan seseorang, ucapanmu di telpon terdengar sangat serius"
"Haha..ommamu memikirkannya sepanjang malam" appa tertawa.

Sebenarnya kedua orang tua Kyuhyun tahu Kyuhyun tidak pernah mau membahas soal pernikahan, mereka juga berhenti untuk meminta Kyuhyun menikah yang penting putra mereka sukses.

Saat hari ulang tahun Kyuhyun mereka terkejut Kyuhyun membawa seseorang ke rumah dan berpikir mungkin itu jawaban dari pertanyaan mereka selama ini, kalau Kyuhyun mengajak laki-laki ke rumah untuk mengenalkannya sebagai calon menantu. Mereka sudah siap mental untuk itu.

Tapi sikap Sungmin yang ramah dan menganggap Kyuhyun hanya sebagai teman membuat orang tua Kyuhyun kembali 'berharap'.

"Maaf..yang datang ternyata hanya teman kerja Kyuhyun" Sungmin meringis, tahu maksud kedua orang tua Kyuhyun yang ingin anaknya datang mengenalkan calon menantu.
"Tidak masalah..omma berterimakasih kau sudah datang membawa oleh-oleh," omma mengusap punggung Sungmin dan Sungmin hanya tersenyum.
"Kita pergi makan sekarang" Kyuhyun tidak berekspresi dan keluar rumah lagi.
"Iya iya ayo pergi".

Mereka naik mobil berempat dengan Sungmin duduk di samping Kyuhyun seperti biasa. Kyuhyun hanya diam sama seperti saat dia menghadapi klien, tidak banyak bicara dan hanya bicara saat perlu saja. Sungmin yang selalu mengajak bicara kedua orang tua Kyuhyun membuat mereka merasa suka dengan teman anaknya.

Mereka makan di sebuah restoran mewah dan kali ini Sungmin merasa lebih nyaman menghadapi orang tua Kyuhyun, karena dia juga sudah bawa oleh-oleh sebagaimana mestinya jadi dia tidak merasa tidak enak hati. Sungmin juga punya banyak cerita yang membuat kedua orang tua Kyuhyun tidak pernah bosan, sama seperti Kyuhyun mereka tertarik dengan kepribadian Sungmin yang ramah dan ceria itu.

"Pelayan" Kyuhyun memanggil pelayan setelah makan siang selesai, mereka sudah beberapa jam, mungkin dua jam lebih, untuk makan dan mengobrol.
"Biar aku saja" Sungmin menahan tangan Kyuhyun yang mau mengambil dimpetnya disaku jas dalam.
"Aku yang akan membayarnya"
"Aku ingin mentraktir bumonim, biarkan aku yang membayarnya"
"Aku tidak suka kau membayarnya, kau sudah membeli oleh-oleh untuk mereka dan itu cukup"
Kedua orang tua Kyuhyun memperhatikan anaknya yang tidak menutupi bagaimana dia perduli pada Sungmin dan tidak suka Sungmin mengeluarkan uang untuknya. Mereka dapat memahami anak mereka lebih dari orang lain, hal ini pun mereka bisa membaca situasinya lebih dari orang lain. 'Harapan' yang mereka inginkan tidak akan kunjung datang.
"Ini bill anda" pelayan menunjukkan tagihan dan Kyuhyun memegang buku yang terdapat kertas bill di dalamnya.
"Biar aku saja, aku ingin mentraktir bumonim Kyuhyun" tapi Sungmin merebut buku itu dan segera mengeluarkan kartu kreditnya.
Kyuhyun tidak memarahi Sungmin karena dia perduli untuk menjaga image Sungmin di depan umum, dia hanya diam sambil minum air putihnya.

Setelah mengantar bumonim kembali ke rumah Kyuhyun tidak banyak bicara dan langsung kembali ke mobil, Sungmin buru-buru membungkuk dan berlari mengejar Kyuhyun masuk mobil. Sungmin tahu dia bisa-bisa ditinggal Kyuhyun pergi karena Kyuhyun sedang kesal.

"Kyuhyun jangan marah, kau tidak marah kan? Aku hanya ingin mentraktir bumonim"
"Aku tidak memintamu melakukan itu".
"Memang tidak..tapi tidak baik kalau aku hanya menikmati traktiranmu di depan mereka" Sungmin ingin menunjukkan kalau dia juga bisa diandalkan, dia ingin orang tua Kyuhyun tahu dia laki-laki mandiri yang bisa diandalkan. Meski Sungmin tidak mengatakan pada Kyuhyun kalau Sungmin memiliki tujuan sendiri dengan meminta bertemu orang tua Kyuhyun kali ini. Dia ingin orang tua Kyuhyun makin mengenalnya dan tahu dia anak yang baik, cukup baik untuk bisa menemani anak mereka.
Sungmin tidak mengatakan maksud dia yang sebenarnya, dia hanya menerima keadaan kalau saat ini Kyuhyun marah padanya.

Kyuhyun diam sepanjang perjalanan kembali ke apartmen.

"Kyuhyun bagaimana kalau kita pergi ke Myeongdong dulu? Aku mau melihat film ini" Sungmin menunjukkan ponselnya tapi karena Kyuhyun sedang menyetir dia tidak perduli untuk melihat ponsel Sungmin, "Aquaman, aku jadi teringat proyek di Busan kemarin setiap kali aku melihat promosi film ini, mungkin ini seperti Busan Underwater Park kan? Kehidupan di bawah laut" Sungmin terus berucap dengan semangatnya.
"Apa menonton disini bisa?"
Sungmin melihat keluar jendela mobil, ada sebuah mall yang dekat di jalan mereka melintas.
"Tapi aku mau menonton di Myeongdong, kita bisa makan di pasar malam"

Kyuhyun mengerutkan alisnya mendengar ide Sungmin makan di pasar malam, mendengarnya saja Kyuhyun sudah tahu seperti apa kondisi pasar malam. Kyuhyun tidak suka keadaan penuh sesak seperti itu.
Akhirnya dengan diam Kyuhyun melewati mall yang tadinya dia mau tuju, dan dia melajukan mobilnya sampai ke Myeongdong.

"Kau boleh mentraktirku sekarang, agar kau tidak marah lagi" Sungmin memesan popcorn dan cola, tapi Kyuhyun mengambilnya sebelum Sungmin sempat, dua tangannya penuh kotak popcorn dan cola.
"Kenapa kau tidak membayarnya sekalian, kau mau mentraktir kan" Kyuhyun pergi meninggalkan konter membuat Sungmin speechless.
"Jadi kau merajuk sekarang?" Sungmin membayar dengan uang tunai lalu pergi ke mesin tiket sementara Kyuhyun duduk disebuah kursi besi dan meletakkan popcorn dan cola di meja.
"Apa kau sengaja ingin menemui orang tuaku, mengajak mereka makan dan mentraktir mereka?"
"Eh?" Sungmin duduk di depan Kyuhyun, wajah Kyuhyun sudah tidak dingin lagi, dia tersenyum.
"Biasanya kau merasa malu saat kuajak menemui mereka, sekarang kau sangat nyaman bersama mereka".
" itu...itu du...dulu" Sungmin tergagap setiap kali dia terkejut, "aku kan baru pertama kali bertemu mereka, sekarang aku merasa nyaman karena aku sudah menemui mereka untuk yang kedua kalinya" Sungmin mengambil minuman di depan Kyuhyun.
"Kenapa kau cuma memesan satu gelas? Kau ingin aku minum dari gelasmu?"
"Pffft!!" Sungmin tersedak dan terbatuk-batuk sementara Kyuhyun tersenyum.
Kyuhyun tidak tahu ada apa Sungmin hari ini, tapi dia terlihat berbeda, "kau pesan sendiri sana"
Kyuhyun geleng kepala dan hanya duduk menyilangkan tangan. Cola dan fast food buruk untuk kesehatan, Kyuhyun tidak terlalu suka.

Kyuhyun dan Sungmin masuk atrium, ruang bioskop yang Sungmin pilih hanya ruang umum, bukan ruang VIP yang memakai sofa dan setiap sofa memiliki meja. Tapi Kyuhyun berusaha duduk dengan nyaman sambil melihat Sungmin yang memegang popcorn dan memakannya bahkan sebelum film dimulai.

"Kau mau?" Sungmin menyuapkan popcorn ke depan bibir Kyuhyun.
Kyuhyun diam memandangnya yang mengulurkan tangan untuk menyuapkan popcorn. Sungmin menaikkan alisnya sambil mendekatkan popcorn ke bibir Kyuhyun lagi diikuti melebarkan bibir seperti mengucap huruf A.
Akhirnya Kyuhyun membuka mulut dan memakan popcorn yang disuapi Sungmin.
Sungmin mengerutkan tangannya dan mengulurkan box popcorn sebagai gantinya. Tapi Kyuhyun hanya mengangkat bahunya lalu duduk menghadap ke layar di depan.

Kyuhyun menolak memakan popcorn sendiri dan itu artinya Sungmin harus menyuapinya sebagai gantinya, Sungmin duduk memeluk box popcorn tidak mau menyuapi Kyuhyun lagi.

Sepanjang film akhirnya Sungmin menyuapi Kyuhyun perlahan, Kyuhyun heran setiap kali Sungmin menyuapinya, dia menoleh tapi diam saja. Dia pikir Sungmin tidak akan melakukannya lagi karena malu, tapi yang Kyuhyun lihat Sungmin tidak merasa malu untuk menyuapinya.

Hal itu membuat perasaan Kyuhyun bergejolak, dia sangat ingin memeluk Sungmin saat itu juga tapi dia juga tidak ingin Sungmin marah karena sikapnya yang melampaui batas, dia jadi tidak tahu harus berbuat apa.

Melihat tangan Sungmin dilengan kursi membuat Kyuhyun ingin menggenggam tanganya. Akhirnya Kyuhyun mengepalkan tangannya dan melipat tangan di dada agar dia tidak merasa ingin menggenggam tangan Sungmin.

#########

Continue Reading

You'll Also Like

461K 31.4K 47
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...
638K 32.2K 60
A Story of a cute naughty prince who called himself Mr Taetae got Married to a Handsome yet Cold King Jeon Jungkook. The Union of Two totally differe...
1.3M 57.8K 104
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
23M 804K 69
"The Hacker and the Mob Boss" ❦ Reyna Fields seems to be an ordinary girl with her thick-framed glasses, baggy clothes, hair always up in a ponytail...