Fierce Bunny (KIM DOYOUNG) -E...

By ooiisaram

173K 16.9K 953

Kisah kebucinanku dengan kakak Tingkat jurusan Kimia yang galak, tapi lucu seperti kelinci. More

Hujan
Terlambat
Kecelakaan
Di culik
Rindu
Stenografi
Ulang tahun
Oh
Gara-gara terlalu tampan
Bukan Mimpi
Double Date
I Miss You, But ...
Panas
Api lilin yang mengejek.
Bukan sia-sia
Serendipity
Flashback
It's Over
Finally
+ Special (Doyoung)
+ Perfect
Kak Taeyong
[•><•] Promosi
+ Kepedulian
Selamat Ulang tahun Mark
Debut
NEW

Tambah Tinggi

7.5K 772 22
By ooiisaram







Hujan lagi, kapan hujannya reda? Aku ingin ke minimarket beli permen marsmallow. Aku suka marsmallow.

Semua orang sedang tidak di rumah. Mama dan kak Taeyong sedang pergi katanya mau kemana gitu aku lupa. Jadi aku sendiri di kamar. Pengen chat kak Doyoung tapi dia sibuk.

Aku jadi bingung harus ngapain.

Sampai mama pulang aku hanya duduk menghadap jendela dengan lagu yang ternyata sudah berputar 2 kali.

"Lagi ngapain?" Tanya kak Taeyong aku menoleh.

"Lagi diem." Jawabku dia terkekeh.

"Turun sana, ada yang mau ketemu." Kata kak Taeyong lagi aku langsung keluar kamar.

Disana aku melihat sosok lelaki tinggi dan lucu. Ah tapi siapa? Tidak mungkin calon papaku? Ah ngaco.

Aku mendekat lalu memanggil mama.

"Eh kak Taeya." Sapanya, aku hanya tersenyum.

"Siapa ya?"

"Kakak lupa?" Tanyanya, aku masih bingung siapa ya?

"Aku Jisung kak. Jisung." Tekannya di nama Jisung.

Jisung?

"Oh Jisung," seruku.

"Kok jadi tinggian kamu sih?" Ucapku sambil mengusap pelan rambutnya.

Memang dulu dia hanya setinggi bahuku, sekarang aku yang setinggi bahunya.

Dia hanya tertawa.

"Jisung makan apa sih kamu? Kamu makan Daging jerapah ya?" Tanyaku Jisung tertawa, matanya sampai hilang.

"Kakak, masih aja lucu. Nggak berubah." Ucapnya membuatku tersipu.

"Gemas." Aku mencoba mencubit pipinya tapi dia menghindar.

"Jisung sudah besar ya, jangan anggap Jisung masih kecil." Ancamnya aku mengangguk kaku.

"Oh ya kak dapat salam dari mantan."

Mantan?

Siapa?

"Ya salam balik." Jawabku, karena aku lupa siapa mantanku.





Tok tok tok

Aku membuka pintu dengan berjalan sedikit lunglai.

"Loh kakak?" Kejutku, kemudian dia tersenyum. Aku mempersilahkannya masuk.

"KAK TAEYONG DI CARI KAK JAEHYUN." Teriakku membuat kak Jaehyun tertawa. Entahlah kenapa.

"Kakak nggak nyari Taeyong. Kakak nyari kamu." Jawab kak Jaehyun membuatku terkejut sebentar lalu tertawa.

"Kakak mau ngajak kamu-"

"Taeya harus belajar. Besok ada mata kuliah penting." Ini yang membuatku lebih terkejut lagi. Kak Doyoung yang tiba-tiba muncul dari pintu. Sambil membawa satu kantong yang aku tidak tahu isinya.

Kak Jaehyun tertawa lagi.

Kurasa kak Jaehyun butuh di ruqiyah.

"Kasihan pacar lo juga, belajar terus." Ucapnya setelah tertawa.

Kak Doyoung senyum simpul.

"Biar dia sukses. Biar sama-sama sukses." Balas kak Doyoung.

Aku masih bingung mereka kenapa?

"Kak Taeya. Pinjam penggaris dong." Panggil Jisung membuatku undur diri dari ruang tamu dan pergi ke kamar mengambilkan si kecil Penggaris.











Sudah bermenit-menit kemusdian saat aku kembali ke lantai satu, aku melihat kak Jaehyun, kak Doyoung, dan kak Taeyong sedang duduk bertiga sambil bermain ponsel.

Kutebak mereka sedang main game.

Aku merotasikan bola mataku.

"Kak Doyoung itu apa?" Tanyaku menunjuk kantong diatas meja.

"Ambil." Katanya membuatku merogoh isinya.

"Aaa coklat." Seruku sambil membukanya. Tapi susah.

"Kak susah bukanya."

Tidak ada yang menyaut saat ku arahkan coklat tadi ke mereka bertiga.

"Kak Taeyong, Taeya nggak bisa buka bungkusnya." Gagal, kak Taeyong malah berteriak tidak jelas.

"Kak Doy, to-"

"Berisik."

Oke aku diam.

"Kak Jae-"

Dengan cekatan kak Jaehyun mempause gamenya lalu meraih coklat milikku dan membukanya lalu menyodorkan padaku lagi.

Aku tersenyum lalu mengucapkan terimakasih.











"Kak, kak Taeyong masih jomblo ya?" Tanya Jisung membuat kak Taeyong tersedak lalu terbatuk-batuk.

"Nggak usah di perjelas." Jawabku lalu aku terkikik.

Kami sedang sarapan bersama di ruang makan.

"Lo anak kecil nanya-nanya pacar. Emang lo udah ada?" Sengit kak Taeyong.

"Jisung udah ada, satu kelas sama Jisung malah."

Tawaku benar benar menggelegar.

"Hahaha,,,, kakak kalah sama bocah."

"Heh bocah. Masih kecil nggak usah main pacar-pacaran. Jatuh aja masih nangis."

"Jisung nggak bocah ya, Jisung udah SMA. Ingat! SMA." Tekan Jisung.

"Apaan baru kelas 1. Sok sokan."

"Heh sung. Bener kata kakak jangan pacaran dulu lah. Masih kecil lo. Belum bisa bedain cemburu sama khawatir." Ucapku kemudian menyuapkan sesendok terakhir bubur ayam.

"Udah tahu ya Jisung tuh. Emang kak Taeyong."

"Wah ngeledek terus nih."

"Apaan? Jomblo."

Aku hanya diam menikmati keributan di depanku ini.

"Wah ngajak ribut ni anak!" Kak Taeyong berdiri.

Jisung berdiri juga lalu aku tertawa.

"Ya Ampun kak. Pendek bener lo, tinggian Jisung loh." Ucapku kemudian tertawa lagi.

"Heh lo juga pendek." Balas kak Taeyong.

"Kakak tuh minum susu dong. Biat tumbuh." Ledek Jisung sambil menepuk bahu kak Taeyong.

"Nggak usah mulai lo!"

"Tumbuh tuh keatas nggak kebawah."

"Wah bocah baik bener! Hajar nih." Kak Taeyong siap dengan jurusnya.

"Makanya, moveon biar perkembangan sel peninggi itu berfungsi."

"Nggak ada hubungannya bego! Lo nya aja yang minum air sungai amazon. Makannya daging anakonda." Sungut kak Taeyong kemudian kembali duduk.

"Heh, kok tahu Jisung makan daging anakonda?"

"Lah demi apa sung?" Tanyaku.

"Demi bohong." Kemudian Jisung tertawa.

"MAMA! KAPAN JISUNG DI PULANGIN? TAEYA NGGAK KUAT!" Teriakku lalu berdiri dan pergi dari ruang makan.

"MAMA TAEYONG MAU PINDAH PLANET AJA." aku mendengar kak Taeyong berteriak dan menyusulku ke dapur untuk mengembalikan mangkuk.

"TANTE JISUNG TINGGI, KAK TAEYONG DAN KAK TAEYA PENDEK!"
Itu suara Jisung yang kulihat langsung berlari masuk ke kamarnya.














"Tau nggak sih kak? Jisung tuh tambah tinggi tambah nyebelin."

"Terus?"

"Ya aku bete lah kak. Masa di ejek pendek."

"Bener."

"Kakak kok ngeledek juga sih? Sebel sama kak Doyoung."

"Mengingatkan."

"Ngingetin apa coba?"

"Lo pendek."

"Kak Doyoung, ngeselin. Udah aku matiin aja."

"Jangan."

"Apa? Kenapa?" Cuekku.

"Pendek itu ngegemesin."

"A-apa? Nggak denger." Aku mencoba menggodanya, tapi aku sendiri yang malu.

"Gue kangen orang pendek."

"Siapa?"

"Lo."

"Kak, keluar yuk beli makan." Aku tersenyum sempurna.

"Gak."

"Katanya kangen."

"Sibuk."

"Yaudah." Senyumku hilang. Lebih memilih sibuk ternyata.

"Hm."

Panggilan kami terputus.

Setelah bercuhat dengan kak Doyoung tanpa ada keuntungan sama sekali aku masih bertahan di kamar. Tengkurap sambil bermain ponsel.

Kurang lebih setengah jam, ada chat masuk dari kak Doyoung.

Aku membukanya lalu terkejut.

Dengan cepat aku keluar kamar. Dan menuju pintu rumah. Kemudian berlari menuju mobil kak Doyoung.

"Katanya-"

"Ganti baju gak?" Tanyanya.

Aku menatap bawahku, astaga aku hanya memakai celana pendek diatas lutut motif pororo. Dengan kaos bertuliskan "No Drama." Itu aku dapat  hadiah.

Aku mengangguk lalu secepat kilat masuk kerumah lagi, berlari menuju tangga yang berat dan menutup pintu kamar.

"Pakai baju apa?" Gumamku sambil membuka lemariku.

Sebenarnya bajuku banyak, tapi nggak tahu aku bingung.

Berakhir aku mengambil baju berwarna biru.


Lalu dengan cepat lagi aku keluar rumah.

Didalam mobil aku masih ngos-ngosan. Lelah seperti berlari marathon.

"Lama." Kata kak Doyoung membuatku melemas dan menyandarksn punggungku di sandaran jok.







.

Continue Reading

You'll Also Like

142K 19.5K 40
"Apa yang kau lihat?" "Menurutmu?" "Jangan terus menatapku seperti itu." "Ini mataku. Terserahku mau menatap siapa." __________________ Kim Doyoung d...
140K 15.1K 28
(n.) hence Byun Baekhyun Lelaki sempurna yang kehadiran nya tidak pernah ku harapkan. Aku sepenuhnya telah terikat, tak bisa menjauh tak bisa pula be...
356K 34.5K 60
Hidup itu banyak drama.
56.3K 6.9K 31
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...