hyunjin's [✅]

By myhwangs

444K 39K 3.5K

hyunjin one shot imagines lowercase start: 07/11/18 end: 28/01/20 highest rank: #5 in hhj #1 in imagine #8 in... More

스타트
stargazing
long night
a list why i love you
kind
in the name of love
san francisco
hyunjin
hujan
happier
opposite
capek
kardus
🍓 & 🚬 (2)
barista
sorai
prince & princess
bickering
bickering pt. 2
roommate
♡♡♡
hurt
stop
bickering pt. 3
morning
pms
happy birthday prince
prince & princess pt. 2
to all the boys i've loved before ft maknae line
bickering pt 4
bickering pt 5
42
pilot
vampire
pink skies
bickering pt 6
good enough
sakit
dream dream
giveaway
good enough pt 2
bickering pt 7
winner + announcement
hai
coffee
random number
cupid
bickering 8
possessive
possessive 2
a list why i love you [hyunjin ver.]
heartbreak boy
forelsket
complex
sᴛᴜᴅʏ ᴅᴀᴛᴇ
ʜʏᴜɴᴊɪɴ, ᴀʟᴜɴ-ᴀʟᴜɴ ᴅᴀɴ ʙᴀᴛᴀɢᴏʀ
run away
nail polish
ᴊᴋᴛ-ᴊᴏɢ
heartbreak boy 2
heartbreak boy 3
just a bet
home

🍓 & 🚬 (1)

8.5K 701 51
By myhwangs

hi! mau curhat dikit :D

kalo misal book ini aku tamatin gimana? wkwk. kalian bosen ga sih.....

lagian kayaknya topik ceritanya juga hampir sama semua, iya ga sih :(

aku dari kemarin mau nulis, susah. KEBAYANG MUKA HYUNJIN PAS UNVEIL KEMARIN, JADI PAS MAU NULIS, NGERASA TAKUT GATAU KENAPA. ini serius :(

tapi ga pasti juga sih bakal tamat, aku sendiri ga yakin. misal aku ada ide lain mungkin bakal aku lanjutin hehe

vote dan comment ya:')

kalo misal commentnya nembus 40+, langsung aku next lusa hehe

enjoy!

ps. dapet salam hearteu dari seo changbin

🍓 & 🚬

remember when we first met?
you said "light my cigarette"

perempuan itu mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. mencari meja yang kosong, namun na'as tidak ada satupun. kemudian netranya tertuju pada satu meja yang hanya diisi oleh satu laki-laki. kakinya lantas melangkah kesana.

"permisi, gue boleh duduk disini? soalnya meja lain udah penuh." izinnya.

laki-laki itu mengedarkan pandangannya untuk membuktikan perkataan si perempuan.

"oh boleh silahkan." ujarnya.

lantas si perempuan meletakkan gelas jus stroberi nya di atas meja dan mendudukan dirinya di kursi yang berhadapan dengan laki-laki tadi. hening menyapa keduanya. masing-masing sibuk dengan kegiatannya.

"lo ada korek ga?" ujar laki-laki tadi tiba-tiba.

"buat apa?" bingung perempuan itu.

"gue mau ngehidupin rokok gue. tapi gue ga ada korek." katanya sambil mengangkat rokoknya. "eh gue ngerokok gapapa kan?"

"iya gapapa kok ngerokok, tapi gue ga ada korek."

"kalo gitu gue nyari korek dulu ya. titip tas gue." laki-laki itu beranjak berdiri setelah mendapat anggukan dari lawan bicaranya.

beberapa menit kemudian, dia kembali dengan mengapit rokok yang menyala diantara kedua belah bibirnya.

"thanks" ujar lelaki tadi.

"no prob"

lantas, kembali fokus lagi ke kegiatan masing-masing. setelah bosan menatap ponselnya, laki-laki itu mengarahkan pandangannya ke perempuan di hadapannya.

"lo suka banget sama stroberi ya?" tanya nya saat dia melihat bekal dan minuman perempuan itu.

"ha? oh iya gue suka stroberi. kenapa? lo mau?"

"engga, itu bekal lo isinya buah doang. mana paling banyak stroberi. terus jus lo juga jus stroberi."

"hehe, habis enak sih. manis." cengir perempuan itu.

"bukannya stroberi ada yang asem ya?"

"iyaa, gue juga suka yang itu. pokoknya gue suka sama buah stroberi dan semua makanan yang ada stroberi nya."

"berarti stroberi udah kayak candu gitu ya buat lo?"

"iyaa, gue sehari pokoknya harus makan stroberi minimal sekali. kalo ga, rasanya kayak ada yang kurang gitu." cerita perempuan itu. "kalo lo, punya candu gitu ga?"

"rokok. candu gue. sama kayak lo, kalo sehari gue ga sebat, berasa ada yang kurang." senyum laki-laki tersebut.

"bukannya rokok bahaya ya kalo kebanyakan?"

"iya sih, tapi rokok satu-satu nya yang bisa ngediktrasi pikiran gue dari semua masalah yang gue punya, walau sementara."

"oiya, dari tadi kita ngobrol, tapi gue gatau nama lo. gue hyunjin. lo siapa, cewe stroberi?" senyum hyunjin sambil mengulurkan tangannya.

"nama bikinan lo bagus juga, tapi gue lebih prefer dipanggil (y/n)." balas (y/n) tersenyum sambil menjabat tangan hyunjin.

so i lied to my mom and dad
i jumped the fence and i ran
but we couldn't go very far
cause you locked your keys in your car

"halo (y/n)"

"kenapa jin? udah malem lho ini."

"gue di depan rumah lo nih. turun dong. ganti baju ya. gue mau ngajak lo jalan-jalan."

"gila ya lo? ini udah jam 11 lebih!"

"gapapa. pokoknya gue tunggu di bawah."

setelah berganti pakaian, --menjadi hoodie dan celana jeans-- (y/n) bergegas turun dan keluar dari rumahnya dengan mengendap-endap untuk menemui hyunjin, teman yang didapatnya sejak percakapan mereka tentang stroberi dan rokok di kantin setahun yang lalu.

"akhirnya turun juga." ujar hyunjin setelah melihat (y/n) keluar dari halaman rumahnya.

"lo ngapain sih?"

"ayo naik. kita ke mcd dulu, habis itu baru gue ajak lo jalan-jalan." ajak hyunjin sambil menahan pintu mobil untuk temannya itu.

"ada-ada aja lo." gerutu (y/n) kesal, namun tetap masuk ke dalam CRV hitam milik hyunjin.

"nih, gue bawain stroberi." hyunjin memberikan mika berisi stroberi kepada (y/n) saat dia sudah duduk di kursi kemudi.

"beli dimana lo? kan toko udah pada tutup." kata (y/n) sambil mencomot satu stroberi dari dalam mika tadi.

"gue punya stock lah. harus siap sedia stroberi biar lo ga ngomel mulu." ujar hyunjin bangga.

"ngeselin tapi bener juga."

perjalanan selama 10 menit diisi dengan obrolan ringan dan lagu youth milik troye sivan.

"makan disini aja ya, gue males drive thru." ujar hyunjin setelah selesai memarkirkan mobilnya.

setelah selesai dengan kegiatan makan, mereka lantas kembali ke parkiran. atensi (y/n) sepenuhnya teralih ke hyunjin, saat dia melihat raut wajah hyunjin yang gelisah saat memeriksa kantong di jaketnya.

"lo kenapa? kayak orang kehilangan kunci aja." candanya.

"kunci gue beneran ilang anjir. ga ada dimana-mana." panik hyunjin.

"jin, jangan bercanda woi. saku celana? kaos? jaket?"

"ga ada anying. udah gue periksain daritadi." kata hyunjin yang masih merogoh saku celana jeans nya.

"tadi lo keluarin ga pas makan? jangan-jangan di meja tadi?", (y/n) ikut panik.

"engga gue keluarin sama sekali. tadi sebelum pergi, gue juga udah ngecek ga ada barang yang ketinggalan di meja."

"coba lo liat di mobil lo?" usul (y/n) tidak yakin.

hyunjin lantas memeriksa bagian dalam mobil CRVnya lewat jendela.

"anjing!" maki hyunjin.

"kenapa woi?" kata (y/n) mendekat.

"kuncinya ada di dalem. goblok banget gue." kata hyunjin sambil mengacak rambutnya kasar.

"anjir, terus ini mobil kekunci? terus kita gajadi jalan-jalan? TERUS GUE PULANGNYA GIMANA DONG? mana ada gojek jam segini??"

"bentar, lo duduk dulu aja di kap mobil. gue mau nelfon felix dulu."

"ngapain nelfon felix?"

"minta tolong dia ambilin kunci cadangan di apart gue." hyunjin mengeluarkan ponselnya.

(y/n) pun lantas mengikuti saran hyunjin untuk duduk di kap mobilnya. tak lama, hyunjin datang menyusul dan duduk di samping perempuan itu.

so you sat and stared at my lips
and i could already feel your kiss

"gimana? felix mau nganterin?"

"mau kok."

"lo sogok apa? felix kan ga mungkin mau direpotin malem-malem gini."

"gue sogok traktir makan seminggu hehe" cengir hyunjin.

"dasar wkwk."

setelah obrolan singkat itu, keduanya terdiam. (y/n) memilih memandang langit, mencoba menghitung bintang yang ada, walau tidak akan mungkin bisa.

sedangkan hyunjin, lebih tertarik untuk memandang profile wajah (y/n) dari samping. dia baru sadar wajah teman perempuannya ini tergolong manis. ditambah dengan lesung pipit yang muncul di kedua pipinya saat dia tersenyum, semakin menambah kadar manis dari wajah (y/n). matanya lantas beralih ke bibir (y/n) yang menggumamkan sesuatu. kedua belah bibirnya berwarna pink, entah karena lipstick atau memang warna naturalnya.

"(y/n)" panggil hyunjin.

"ya?" yang dipanggil lantas menoleh kearahnya.

"bibir lo pink." fokus hyunjin masih di bibir (y/n).

"terus kenapa?" tanya (y/n) tidak mengerti.

"kalo gue cium, gimana?" kata hyunjin tiba-tiba.

(y/n) yang sempat kaget, lantas menjawab pertanyaan hyunjin, "ya gapapa." jawabnya tersenyum.

"serius?!"

"iya, tapi ntar jangan marah ya kalo gue gampar bolak-balik." kata (y/n) sambil menahan tawa.

"yah galak, gajadi ah." gumam hyunjin ciut.

long night, daydreams
sugar and smoke ring, i've been a fool
but strawberries and cigarettes always taste like you

malam itu berlanjut setelah felix datang membawakan kunci cadangan mobil hyunjin. jarum jam sudah menunjukkan pukul 01.25 am saat hyunjin memberhentikan mobilnya di atas sebuah tebing. dari atas sini mereka bisa melihat cahaya dari lampu-lampu di kota. hyunjin mengajak (y/n) keluar dan duduk di bangku yang berada lumayan dekat dengan pinggiran tebing.

"kenapa ngajak gue kesini?"

"gapapa, pengen aja." jawab hyunjin sembari mengeluarkan box rokoknya dari saku jaket.

"lagi ada masalah?" tanya (y/n).

"engga. ga ada apa-apa." hyunjin mulai mengambil sebatang rokok dari box nya.

"gausah bohong. lo kalo ngerokok pasti ada masalah. kenapa lagi?"

"lo terlalu kenal gue ya?" kekeh hyunjin sambil mengeluarkan korek api dari saku jeans nya.

"ya masalah biasa sih. masalah gue kan cuma seputar itu aja."

"mau lo bahas sama gue?"

"engga. lagi ga mood." ujar hyunjin sambil menghembuskan asap rokoknya.

"gue kan udah bilang, kalo lo ada masalah, cerita sama gue. gue bakal coba buat lo terdistraksi dari masalah lo tanpa harus ngerokok kan?" omel (y/n).

"lo tau sendiri rokok satu-satunya distraksi gue kan?"

"iya, tapi kalo kebanyakan bahaya hyunjin! gue gamau lo sakit. mending lo makan ini deh." (y/n) menyodorkan satu buah stroberi yang sudah dibaluri gula. sisa dari stroberi pemberian hyunjin tadi dan gula dari mcd.

"lo juga tau kan gue ga terlalu suka stroberi? apalagi yang asem." ujar hyunjin yang hanya melirik stroberi pemberian (y/n).

"lo juga tau kan kalo stroberi yang gue kasih ke lo udah gue kasih gula? jadi kalo asem juga ga bakal kerasa banget."

hyunjin masih terdiam sambil melirik stroberi yang disodorkan temannya itu. sampai akhirnya dia meletakkan rokoknya di pinggir bangku yang dia duduki dan mengambil stroberi yang (y/n) beri tadi.

"manis" gumam hyunjin setelah menelan stroberi itu.

"kan apa gue bilang? nih lagi." ujar (y/n) sembari memberi hyunjin stroberi lagi.

"yang ini agak asem" hyunjin merengut saat merasakan rasa asam.

"ga terlalu kan tapi? itu gunanya gula tadi."

remember when you taught me fate
said it'd all be worth the wait
like that night in the back of the cab
when your finger walked in my hand

"halo hyunjin. gue temen (y/n). dia sama lo ga ya?"

"engga tuh. gue tadi sore ketemu dia sih. kenapa?"

"gue kan sekarang lagi di rumah dia, tapi pas gue dateng (y/n)nya ga ada. lo tau dia dimana? soalnya gue telfonin ga diangkat juga."

"serius lo? lagi pergi cari makan kali dia."

"kayaknya engga deh. ini dompet dia ada di rumah."

"yaudah ntar gue cari. bye."

setelah menutup panggilan tadi, hyunjin lantas beranjak pergi.

"mau kemana lo?" tanya jisung yang melihat hyunjin bersiap pergi.

"nyari (y/n). dia ga ada di rumahnya."

"kenapa ga lo telfon aja?" sekarang giliran seungmin yang bertanya.

"udah ditelfon temennya tadi, tapi ga diangkat." ujar hyunjin sembari mencoba menghubungi (y/n).

"nih gue telfon malah nomernya ga aktif." sambung hyunjin.

"harus banget lo nyari dia? khawatir banget kayaknya." ujar felix dengan alis yang naik-turun.

"masalahnya tadi sore waktu gue ketemu dia, (y/n) lesu banget. ga kayak biasanya. gue cuma takut dia ada masalah. udah ya gue cabut."

"lo mau pergi naik apa anjer? lo kan kesini bareng gue." tanya minho.

"gue naik taksi aja. udah ya!"

hyunjin lantas memberhentikan sebuah taksi dan masuk ke dalamnya. "perpus kota ya pak."

setelah sampai disana, hyunjin lantas berjalan ke sisi samping gedung perpustakaan dan mulai meniti satu persatu anak tangga besi yang ada. tangga besi yang menempel di dinding samping gedung perpustakaan ini terhubung dengan rooftop perpustakaan.

setelah sampai di rooftop, hyunjin mengedarkan pandangannya dan mendapati seorang perempuan yang sedang berdiri dengan siku tangan yang bertumpu di pagar pengaman rooftop.

"udah gue duga lo disini." ujar hyunjin saat sudah berdiri di samping (y/n).

"astaga, lo kapan dateng?" tanya (y/n) terkejut.

"lo fokus banget ngeliatin langit sih jadi ga denger langkah kaki gue."

"kok tau gue disini?"

"lo kan pernah bilang dulu, kalo lo tiba-tiba ilang atau pengen sendiri, pasti lari kesini." hyunjin ikut menumpukan sikunya di pagar pengaman.

"kenapa? temen lo nyariin tuh tadi."

"gapapa kok. capek doang." jawab (y/n) dengan senyum yang dipaksakan.

"capek kenapa? ada masalah?"

"gue capek sama kuliah. capek juga dibohongin mulu.", jawabnya sendu.

"dibohongin gimana? sama siapa?"

"lo tau kan gue suka kak lucas dari dulu terus akhir-akhir ini gue lagi deket sama dia."

"hm, terus?"

"gue udah terlanjur baper. dia nya juga keliatan ngejar gue banget. tapi ternyata itu cuma bohongan doang, jin."

"lo dibohongin gimana sama dia? dia ternyata udah ada pacar gitu?" tebak hyunjin.

"bukan, dia cuma jadiin gue taruhan doang. gue tadi ga sengaja denger obrolan dia sama temennya."

"anjir, serius? lucas anak fakultas mana sih?"

"lah kenapa jadi nanyain dia fakultas mana? mau lo hajar?" canda (y/n).

"yaiyalah! berani banget dia mainin lo gini. biar gue kasih pelajaran." ujar hyunjin emosi.

"gila lo. dia tuh kating kita, goblok. yakali lo mau ngehajar kating."

"ya gapapa. salah siapa main-main sama lo!"

"udah sih biarin aja. gue juga udah menjauh ini."

"ya tapi kan (y/n) te-"

"udah hwang hyunjin. gue gapapa. serius!" ucap (y/n) sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

"hh kalo ada yang macem-macem sama lo bilang ke gue ya. gue gamau lo kenapa-napa. ada masalah cerita juga ke gue. jangan lo simpen sendiri." kata hyunjin sembari mengusap rambut (y/n).

"btw lo kesini naik apa dah? lo juga ga bawa dompet kan?"

"gue naik taksi, tadi gue bayar pake uang sisa di kantong. gue lupa bawa dompet tadi hehe." cengir (y/n).

"terus sekarang lo balik naik apa? masih ada duit ga?"

"jalan kaki kayaknya, duit gue habis."

"ye dasar. pulang sama gue aja ya. yuk."

"lho, lo kesini naik apa? gue ga liat mobil atau motor lo tuh dibawah?"

"gue naik taksi juga hehe"

"ye sama aja kayak gue dong, hwang."

"yang penting gue ada dompet, wle" ujar hyunjin sambil menjulurkan lidahnya, mengejek (y/n). "udah ayo pulang."

"tapi gue masih mau disini"

"ini udah jam 2 kurang 10 menit, pinter. lo mau nginep disini?"

"ih tap-"

"ga ada penolakan. ayo pulang." hyunjin menarik tangan (y/n) untuk turun tangga.

"daripada lo mikirin si lucas mulu, mending lo lupain aja tuh cowok. terus tunggu aja. kalo takdir lo emang sama dia, yaudah pasti jadi ntar. percaya deh kalo lo sabar, pasti semua bakal indah kok." ujar hyunjin saat mereka sedang menunggu taksi.

"dih siapa juga yang lagi mikirin kak lucas, orang engga ada." elak (y/n) sembari memberhentikan sebuah taksi.

"heh gue tau ya, lo daritadi sore lesu sama diem mulu tuh gara-gara mikirin dia mulu. terus inget-inget tuh yang gue bilang tadi." kata hyunjin sambil menoyor kepala temannya itu.

"iya iya gue inget, tapi ya gausah pake noyor gue dong! btw lo kok tiba-tiba bijak gini sih? kebentur dimana?"

"bacot lo. udah cepetan masuk atau gue tinggal?" kata hyunjin sambil membuka pintu taksi untuk (y/n).

"ish galak, pantes jomblo." gumam (y/n).

perjalanan menuju rumah (y/n) hanya diisi keheningan, sampai hyunjin melihat perempuan itu terkantuk-kantuk hingga kepalanya berulang kali membentur jendela taksi.

tangan kanan hyunjin meraih tangan kiri (y/n) yang tergeletak manis diantara mereka. (y/n) yang kaget karena tangannya tiba-tiba digenggam, menoleh kepada hyunjin. "kenapa?"

"lo ngantuk tuh. sini nyender di bahu gue." kata hyunjin sambil bergeser mendekat ke arahnya.

"eh, gausah. gue senderan jendela aja." tolak (y/n).

"ck, kepala lo kebentur mulu kalo di jendela. udah sini bahu gue." kata hyunjin sambil mendorong lembut kepala (y/n) ke bahunya.

"tapi ntar bahu lo capek, jin." kata (y/n) yang sudah bersender ke hyunjin.

"ga bakal. udah tidur aja. ntar kalo udah nyampe rumah lo, gue bangunin."

"eh, kunci rumah lo masih di tempat yang sama kayak dulu kan?"

"sama kok" jawab (y/n) lirih karena sudah mulai tertidur.

namun, sebelum dia benar-benar tertidur, (y/n) sempat mendengar hyunjin berbisik, "daripada sama cowok ga jelas, mending sama gue aja yang jelas udah deket sama lo."

next day, nothin' on my phone
but i can still smell you on my clothes
always hoping things would change
but we went right back to your games

11 am

(y/n) terbangun di kasur kamar tidurnya. beberapa saat dia sempat bingung, bagaimana bisa dia sudah berada di kasurnya sedangkan tadi malam dia tertidur di bahu hyunjin saat perjalanan pulang di dalam taksi. sedetik kemudian, dia ingat bahwa hyunjin yang menggendong nya sampai ke kamar.

flashback

taksi berhenti tepat di depan pagar rumah (y/n). hyunjin segera membayar taksi itu dan perlahan melepaskan genggaman tangannya dengan (y/n) dan keluar dari taksi.

lalu dia memutari taksi dan membuka pintu di sisi kanan teman perempuannya itu. hyunjin mulai mengeluarkan (y/n) dari taksi dan memastikan agar kepalanya tidak terbentur.

saat sudah di halaman rumahnya, (y/n) terbangun, "hyunjin? kita udah sampe?" tanyanya masih dengan mata tertutup.

"udah, lo tidur lagi aja. biar gue gendong sampe kamar." jawab hyunjin sembari menatap (y/n).

"gue turun aja, gue berat ini." walaupun berkata begitu, tidak ada pergerakan yang menandakan bahwa (y/n) akan turun dari gendongan hyunjin.

"udah lah. lagian mata lo masih merem gitu. yang ada lo malah nabrak tembok kalo jalan sendiri." hyunjin terkekeh.

"lucu banget sih." gumamnya kemudian.

setelah membuka pintu rumah (y/n), hyunjin lantas langsung menuju kamar (y/n) dan meletakkan perempuan itu di kasur.

"makasih ya, jin. maaf ngerepotin lo." ujar (y/n) dengan mata yang setengah terbuka.

"santai aja kali. gue tidur di sofa depan tv ya? ntar pagi gue pulang kok." ijin hyunjin sembari memakaikan (y/n) selimut.

"iya, itu ambil aja bantal satunya sama selimut di lemari."

"gausah. gue keluar ya. sleep well, stroberi." pamit hyunjin sembari mengusap pucuk kepala (y/n).

"sleep well, hyunjin."

flashback end

"ah pantes aja lengan kanan sweater gue bau parfum dia, orang nempel sama bajunya." gumam (y/n).

ia pun keluar kamar dan mendapati bahwa hyunjin sudah pergi. (y/n) lantas mengecek hp nya untuk melihat apakah ada pesan dari hyunjin. nyatanya tidak ada sama sekali dan itu membuatnya kecewa entah kenapa.

(y/n) berjalan ke dapur saat merasakan bahwa diri nya lapar. di pintu kulkas dia melihat sebuah post it tertempel.

gue balik dulu ya! thanks udah bolehin gue tidur di sofa lo!
-temen lo yg paling ganteng, hyunjin

setelah membaca post it tadi, (y/n) langsung menghubungi hyunjin.

"halo stroberi! kenapa?"

"hyunjinnn, thank you buat tadi malem! sorry ngerepotin lo mulu."

"santai aja sama gue."

"lo balik jam berapa tadi? kenapa ga bangunin gue?"

"gue balik jam 9 tadi, soalnya gu-"

"hyunjin sini!"

"lo lagi jalan? sama siapa?"

"iya, gue lagi jalan sama heejin hehe. gue udah dipanggil nih. ntar gue telfon balik. see you stroberi!"

"oke, see you hyunjin."

ah, (y/n) lupa bahwa hyunjin itu termasuk playboy, walaupun tidak separah itu. harusnya dia tidak menganggap serius perkataan hyunjin di taksi tadi malam. harusnya dia tau, bisa saja hyunjin juga mengatakan itu kepada setiap perempuan yang dekat dengannya.

harusnya (y/n) tau bahwa dia tidak boleh jatuh ke dalam pesona hyunjin. dan harusnya (y/n) sudah merasa cukup menjadi seorang sahabat bagi hwang hyunjin.

'kayaknya gue harus jaga jarak biar ga makin suka.' batinnya.

tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

2.1K 415 11
- Done - sad ending - yang lebih menyegarkan dari es jeruk disiang hari? - Park Sunghoon - SUNGHOON (ENHYPEN) × YUNA (ITZY)
218K 26.9K 65
cerita random tentang jeno sama yeji dan 00 liners yang lainnya! ⚠️bahasa kasar dan non baku⚠️ °••°••°••°••°••°••°••°••°••°••°••°••° start : 2020...
71.2K 12.5K 54
Your unexpected 99's Squad
65.2K 7.7K 34
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...