Serasa badannya didirikan oleh seseorang . Aqilah menoleh kepalanya . Menghadap ke arah gerangan yang memegangnya . Sebaik sahaja mata melekap pada wajah itu , Aqilah tergamam .
Dia tersenyum melihat riak terkejut Aqilah . Farhan mengesat airmata Aqilah .
Ya , dia Farhan Farzil
" k-kau masih hidup? " Aqilah gagap
"yes,sayang . listen here . Actually, ni just prank . Aku nak tengok kau sayang aku ke tak " Farhan berksts lembut lalu tersenyum manis . Tersangatlah manis .
Aqilah menjeling Farhan .
" kau ingat lawak ke? Aku nanngis bukan sebab taknak kehilangan kau tapi sebab takut nanti kena soal mama dengan papa je " Aqilah memeluk tubuh . Tak sedar diri baru lepas nangis . ceh .
Farhan ketawa sinis .
" Dah sayang taknak ngaku "
Farhan menarik tangan Aqilah . Kaki melangkah keluar dari Hospital .
Mereka memasuki ke dalam kereta .
Kereta yang dipandu Farhan meluncur laju membelah jalan raya .
Tiba di satu taman , Farhan menghentikan kereta . Pintu kereta dibuka , lalu kaki dilangkah keluar .
Aqilah membuka pintu kereta . Kaki dilangkah mendekati Farhan .
Mereka memilih sebuah bangku yang berada dibawah pokok besar . Mereka melabuhkan punggung di bangku yang tersergam indah di bawah pokok itu .
" kau kenapa bawak aku pergi sini?" soal Aqilah .
" aku ada something nak cakap " Farhan memandang kehadapan .
" Kalaulah , ni kalau erk . Kalau , aku cakap aku suka kau , apa reaction kau?" Farhan menyoal .
"reaction aku? biasa jelaaa . kau suka je enn bukan cinta ponn" Aqilah tersenyum tipis .
" kalau cinta macam mana? " Farhan memandang wajah Aqilah .
" taktau laa " Aqilah menunduk kepala .
Aqilah berfikir..
Haruskah dia jujur sahaja tentang perasaan dia ?
Mampukah dia merendahkan egonya ?
Tak , dia tak mampu . Biarlah , biar takdir yang menentukan .
" Aqilah , sebenarnya aku ..." kata kata Farhan terhenti . Dia menarik nafas . Susah untuk dia mengakui itu . Adakah benar inikah jawapannya? Haruskah dia jujur sahaja ? Haruskah dia ?
" a-aku . se-sebenarnya ... "