hae hae wankawan aku balek lagi, ada yang kangen gak sama cerita ini¯\_(⊙︿⊙)_/¯yh sudah tidak usah banyak bacot lagi hehehe
"padahal si thor yang dari tadi ngebacot"-renjun
"ngehehe, sorry2" author⊙ˍ⊙
sudah sudah hiraukan saja bacotan saia tadi(๑•﹏•)
budayakan vote dan komen wankawan....
tak terasa bulan sudah menggantikan sinar dari matahari, hawa angin malam pun terasa begitu menusuk kulit, tetapi bagi sebagian orang malam merupakan waktu yang bagus untuk bermain atau pun pergi jalan jalan bersama teman atau keluarga, tetapi
berbeda dengan tempat ini, di sini sangat berisik terdengar dentuman suara musik yang sangat keras bau rokok dan alkohol yang sangat kuat, banyak sekali para jalang yang kesana kemari untuk memuaskan nafsu para lelaki berhidung belang, jangan lupakan suara knalpot mobil balap yang siap membelah jalanan di malam hari.
terlihat ada tiga orang namja yang sedang duduk di bemper mobil mereka, sedari tadi banyak sekali para jalang yang datang ke mereka tetapi mereka langsung menolaknya
"hey huang apakah kau akan turun ke arena malam ini" tanya namja yang berambut
"memang apa tahurannya" tanya hyunjin, ya di sini adalah hyunjin dan jaemin mereka sedang berada di arena balap liar
"1 Ferrari 488 GTB dan uang 25 juta won, bagaimana kau mau turun atau tidak" tanya jaemin
"baiklah tawaran yang lumayan, aku akan turun"
"bagaimana dengan adikmu itu hyunjin, dia akan kesini atau tidak..?"-jaemin
"ntah.. lah, semoga saja dia tidak datang ke sini"
ketika mereka sedang berbincang-bincang, tiba tiba datang seorang namja
"ouh.. jadi kau yang namanya hyunjin, anak dari keluarga huang, tak ku sangka ya dia hanya bersikap baik dan polos di depan orang tuanya, dan lihat lah dia sekarang dia sudah berubah seperti seorang brandalan" ucap namja tersebut sambil tersenyum remeh
"hey siapa kau, berani beraninya menyebut nama keluarga ku, kau sedang mencoba memancing seekor singa dari kandangny ya" ucap hyunjin, hyunjin langsung saja menarik kerah baju namja itu dan
bugh...
hyunjin menonjol pipi sebelah kiri namja itu
sudut bibir namja itu mengeluarkan darah segar setelah si bogem oleh hyunjin
"sekali lagi kau berani menyebut nama keluarga ku maka kau akan rasa kan akibatnya" ancaman hyunjin kepada namja itu
"sudah sudah hyunjin" ucap jaemin sambil memisahkan keduanya
sementara itu di tempat lain
terlihat dua orang namja manis sedang berjalan di tempat ini, meraka seperti kebingungan
"hyung di sini berisik sekali" ucap namja itu
"namany juga tempat hiburan malam ya pasti seperti ini, ayo kita cari hyunjin dan jaemin" ucap namja berambut pirang
"kira hyung dimana ya"
"eh injun lihat itu ada kerumunan orang orang, sepertinya sedang ada yang bertengkar" ucap namja berambut pirang itu
"owh iya hyung" ucap renjun
"kau tunggu di sini ya, aku akan melihat ke sana dulu, siapa tau ada hyunjin dan jaemin di situ" ucap felix
"tapi hyung injun takut di tinggal sendirian"
"tidak papa, tidak usah takut jika ada apa apa kau langsung telpon hyung oke" ucap felix sambil mengusap rambut renjun
"baiklah hyung" ucap renjun
felix pun berjalan ke arah kerumunan orang orang itu, sementara renjun dia duduk di salah satu kursi dekat meja bar
"ih dimana sih hyung ini bikin repot saja" ucap renjun
setikan ia sedang memandangi sekelilingnya, tiba tiba datang dua orang namja tua ke arah renjun
"hai manis, sendirian saja nih" ucap salah satu namja tersebut sambil mencolek dagu renjun
"aku ini namja, dan siapa kalian" ucap renjun sambil meninggikan nada bicaranya
"kau tidak perlu tau siapa kamu, tapi ayo ikut dengan kami, dan kita akan bersenang-senang di ranjang" ucap namja itu
"pergi sana kalian dasar kaparat" ucap renjun
"hyung kau dimana injun takut" batin renjun
di tempat lain
terlihat banyak kerumunan orang yang sedang menyaksikan adu mulut dua orang namja, salah satu dari namja itu sudut bibirnya ada yang robek akibat bogeman dari namja yang satunya itu
"kita lihat apakah anak dari keluarga huang ini seorang pemberani atau pengecut" ucap namja itu sambil mengeluarkan smirknya
"sudah hyunjin tidak usah di ladenin orang seperti dia mah" ucap jaemin sambil ngengusap punggung hyunjin
"owh ini lihat Putra kebanggaan keluarga na ternyata juga seorang pengecut" ucap namja itu
"jangan ucapan mu itu changbin" ucap jaemin, sekarang jaemin juga hilang kesabarannya
"sudah lah aku tidak mau berdebat lagi dengan mu, jadi apa mau mu kesini" tanya hyunjin
"aku mau kita tanding, tetapi bukan cuman bertandingan biasa"
"lalu apa" tanya hyunjin
"akan ada hadiah dan hukumannya bagi yang menang dan kalah"
"baiklah cepat katakan" ucap jaemin
"oke oke, santai huang, jadi bagi yang menang akan mendapatkan apa saja yang dia minta dari yang kalah"
"oke"
"biar aku saja jaemin yang turun ke arena kau jaga di sini saja, sapa tau adikku akan datang" ucap hyunjin
"ya baiklah"
ketika hyunjin ingin berjalan ke mobilnya tiba tiba
"hyunjin" panggil seseorang
merasa namanya terpanggil hyunjin pun menengok dan
"felix, kau ke sini dan dimana renjun" ucap hyunjin
"aku dari tadi mencari mu bodoh, dan kau ternyata di sini"
"ya ya ya, tapi dimana renjun"
"dia di sana" ucap felix sambil menunjuk ke arah meja itu
"lalu kau mau kemana hyunjin"
"aku akan turun" ucap hyunjin
"bodoh, kau ingin balapan lagi apa kau tidak ingat waktu itu nyawa mu hampir saja melayang gara kecelakaan itu"
"tetapi ini beda felix, martabat keluarga ku di pertaruhkan di sini, jadi ku mohon jangan larang aku felix"
"kalo begitu aku akan ikut"
"apa, jangan jangan, nanti jika kau kenapa kenapa bagaimana" hyunjin
"tidak papa, asalkan jika kita celaka kita akan celaka bersama" ucap felix
"baiklah kalo begitu ayo"
felix dan hyunjin pun pergi ke arena garis star, sekarang hyunjin dan felix sudah berada di dalam mobil
suara knalpot mobil yang menggerung ngerung membuat ramai arena ini sudah
seulgi berdiri di antara dua mobil balapan itu sambil memengang sapu tangan
"apa kalian sudah siap"
"ya siap" ucap hyunjin dan changbin
"oke"
1.
2.
3.
"go"
sapu tangan pun di lempar ke udara dan mobil hyunjin dan changbin pun melaju dengan kecepatan penuh membelah jalanan kota seoul di malam hari
di tempat lain
"ayo manis sini, kita bersenang-senang"ucap namja itu sambil memegang bahu renjun
"tidak, aku tidak mau" ucap renjun dengan mata yang mulai berkaca-kaca
"jangan menangis sayang, nanti kau juga akan mendesah namaku di ranjang" ucap namja itu
"dalam mimpi mu kaparat"
itu bukan renjun yang ngomong tetapi
jaemin...
jaemin datang ke arah mereka dan langsung menarik pinggang renjun kedalam dekapannya
dan renjun hanya terdiam atas perlakuan jaemin kepada dirinya, dia sangat takut saat ini
"eh siapa kau, berani beraninya mengganggu mainan kami" ucap salah satu namja itu
"aku adalah kekasihnya" ucap jaemin sambil meninggikan nada bicaranya
renjun langsung melongo mendengar hal itu
dan, jaemin langsung menyambar bibir merah renjun, dia menyatukan benda kenyal miliknya dan milik renjun, cium yang awalnya biasa saja, dan sekarang jaemin mulai melumat bibir renjun menggigit bibir itu, dan bibir renjun sedikit terbuka
jaemin langsung memanfaatkan kesempatan ini, lidahnya mulai masuk kedalam mulut renjun, mengabsen barisan gigi gigi renjun
ciuman yang lumayan lama itu pun berhenti ketika renjun mendorong pelan dada jaemin
muka renjun langsung memerah atas perlakuan jaemin tadi
dan kedua namja yang tadi pun sudah pergi entah kemana
"renjun maaf kan aku, aku melakukannya agar mereka tidak mengganggu mu" ucap jaemin
"ah, aa ya, tiidak papa" ucap renjun dengan nada bicaranya yang gugup itu
"first kiss ku" batin renjun
"renjun"
"renjun kau tidak papa kan" tanya jaemin
"iya aku tidak papa, dan dimana hyung" tanya renjun
"dia sedang ada di arena, tadi ada yang menantangnya" ucap jaemin
"tapi jaemin bagaimana kau bisa ada di sini..?" tanya renjun
"tadi itu"
flashback
tadi jaemin sedang duduk di bemper mobilnya sambil menunggu hyunjin kembali, dia melihat ke sekeliling dan matanya tertuju kepada seorang namja mungil dan dua orang namja yang ada di sebelah
dia amati baik baik
"sepertinya aku kenal"
"itu kan,.... renjun" ucap jaemin
dia langsung berlari ke arah renjun untuk menolongnya
dan ketika ia sampai ternyata benar itu adalah renjun yang sedang di nganggu oleh para pria ta berhidung belang
dia langsung menolong renjun dan mengatakan jika renjun adalah kekasihnya supaya para pria itu pergi dari sini
dan kedua pria itu malahan seperti tidak percaya, makanya jaemin langsung saja bertindak seperti tadi supaya para pria itu percaya
dan benar saja para pria itu langsung pergi tadi
"owh begitu"
"ya, ayo ikut aku disini tidak aman" ucap jaemin sambil menggandeng tangan renjun
"kita mau kemana jaem" tanya renjun
"kita ke mobilku saja di situ aman, dari pada di sini"
jaemin dan renjun pun pergi menuju mobil jaemin yang terparkir di pinggir arena
ketik sedang berjalan menuju mobil tiba tiba
terdengar suara sirine dari mobil polisi
para pembalap, dan orang orang di situ pun berhamburan pergi kemobil mereka masing masing untuk melarikan diri dari sini
begitu juga dengan jaemin yang langsung buru buru menarik tangan renjun untuk berlari menuju mobilnya
bruk
pintu mobil langsung saja di tutup dengan kencang oleh jaemin, dia langsung tancap gas untuk kabur dati kejaran polisi
"jaem kenapa ini, kenapa kita lari lari" tanya renjun
"sedang ada polisi tadi, dan kita harus pergi dari sini, jika tidak kita akan tertangkap"
jaemin langsung memacu mobilnya di atas kecepatan rata rata untuk lari dari kejaran para polisi
sekitar setengah jam mereka ugal-ugalan di jalan untuk lari dari kejaran polisi, mobil jaemin pun berhenti di sebuah apartemen yang sangat besar
"renjun, untuk malam ini kau menginap di apartemenku dulu ya, aku akan bilang pada hyunjin jika kau menginap disini" ucap jaemin
"baiklah"
jaemin dan renjun turun dari mobil dan masuk ke apartemen milik jaemin yang sangat besar itu
di tempat lain
terlihat tiga mobil yang sedang di kejar kejar oleh tiga mobil polisi
"hyunjin, bagaimana mana ini ada polisi di belakang kita" ucap felix
"tenang saja meraka tidak akan bisa mengejar kita" ucap hyunjin sambil menambah kecepatan mobilnya supaya terhindar dari kejaran polis
"bagaimana dengan injun, semoga saja dia bersama jaemin" hyunjin
"akan ku coba telpon dia" ucap felix
"halo jaem"
"______"
"injun bersama mu kan"
"__________"
"oke baiklah akan ku sampaikan kepada hyunjin"
"bagaimana, apa kata jaemin" tanya hyunjin
"dia bilang renjun ada bersamanya, dan dia juga bilang meraka ada di apartemen jaemin, renjun akan menginap di sini" jelas felix
"syukur lah, aku takut jika renjun kenapa kenapa, atau di tanggap oleh polisi tadi"
mobil polisi itu pun sudah tak terlihat, meraka jauh tertinggal di belakang, dan sekarang mobil hyunjin berhenti di apartemen milik hyunjin
"felix, kau juga menginap dulu saja ya, besok ku antar pulang" ucap hyunjin
"ya baiklah, untung saja tadi kita tidak tertangkap" ucap felix sambil membuka pintu mobil hyunjin
mereka berjalan masuk ke apartemen hyunjin, untuk ber istirahat
hari yang melelahkan sekali " ucap felix
sekarang dia berada di kamar apartemen milik hyunjin,terlihat hyunjin yang baru saja keluar dari kamar mandi dia sudah mengganti pakaiannya
sedangkan felix dia tiduran di kasur milik hyunjin
"hyunjin menyingkirlah kau berat" ucap felix
sekarang hyunjin berada di atas tubuh felix
"tidak mau" ucap hyunjin sambil terkekeh
"menyebalkan", felix menutup matanya tetapi malahan tidak jadi karena ada benda kenyal yang menempel di bibirnya
itu bibir milik hyunjin, hyunjin melumat bibir milik felix, lumatan itu pun menjadi ciuman panas sekarang
hyunjin semakin gencar melumat bibir felix, lidahnya masuk kedalam mulut felix mengabsen satu satu barisan gigi gigi itu dengan lidahnya
ciuman panas itu pun berhenti ketika felix mendorong dada hyunjin
"kau ini ya, aku hampir saja mati karena tidak bisa bernapas"
"hehehe, sudah sudah tidak usah marah gitu dong nanti akunya jadi khilaf" ucap hyunjin
"kaparat kau hyunjin"
mendengar hal itu hyunjin malahan terkekeh, dia turun dari atas tubuh felix, dan berbari di sebelah felix
menarik pinggang felix, lalu memeluknya, memberikan ke hangattan satu sama lain
"ayo tidur" ucap hyunjin sambil ngecup bibir felix
mereka pun terlelap ke alam mimpinya masing masing
dan TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
lanjut tidak nih wankawan.
ngehehe, maap yh tambah gaje ヾ(・ω・。)シ, tapi makasih ya buat yang udah baca dang vote cerita ini, maap juga dah lama gk up, karena sibuk sama urusan sekolah jadi jarang jarang up, jangan bosen bosen ya buat nunggu up cerita ini
pai pai wankawan sampai bertemu di chap berikutnya(/^▽^)/
mohon maap apa bilang ada typo, salahkan keyboardnya jika tulisannya typo
sudah sudah maap saia ngabacod mulu٩(๑❛ᴗ❛๑)۶
mohon maap atas bacod bacodan saia di atas itu, ngehehe