ALLESYA [END]

By fatehanu12

60.8K 3K 613

Amazing cover by : @seulwoonbi "Gue ingin bahagia, tapi kebahagian sangat sulit untuk mendekat kearah gue. Ke... More

1. Allesya Arfani
3. Geng Cabe
4. Illa Mazka
5. "Gue kangen lo, All,"
6. Agil Mahendra Dinar
7. "Gila aja, lo!"
8. Hari Senin
9. Bad Day
10. Dia...Datang!
11. Rest
Visualisasi Tokoh
12. What Heppen?
13. Pelipur Lara
14. Kejutan Pahit
15. Tonight With You
16. Oh, Shit!
17. Penampilan Baru
18. Satu Fakta
19. Moodboster
20. Penguat Diri
21. Perjalanan
22. Sebuah Pengakuan
23. Refreshing
24. Sebuah Pengakuan [2]
25. Perjalanan Berakhir Kesinisan
26. Dia Yang Kembali
Playsong Allesya
27. Dia Yang Terdiam
28. Kabar Memilukan Semua Insan
29. Kacaunya Sang Pelabuhan
30. Luka Menyakitkan
31. Whats Wrong?
32. Trapped
33. Clubbing
34. Rusuh
35. Pertunangan
36. Salma dan Allesya
37. Ungkapan Rasa Yang Pernah Hilang
38. Terbongkar
39. Akhir dari Semuanya
40. Kacaumu Kacauku
41. Belum Berakhir
42. Akhir

2. 11 Otomotif 1

2.6K 123 55
By fatehanu12

Allesya POV

Aku memutuskan untuk bersekolah di salah satu SMK/STM yang berada di Jakarta, dan mengambil kejuruan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Karena di sekolah lamaku juga aku di kejuruan itu.

Hari ini hari pertama masuk sekolah, dan aku diantar Bang Ilham sampai ke Ruang Kepsek.

"Assalamualaikum," salam Bang Ilham.

"Waalaikumsalam," terdengar jawaban salam dari dua orang yang tak lain walikelasku dan kepala sekolah.

"Ini, Bu, adik saya, Allesya Arfani," ucap Bang Ilham kepada walikelasku seraya tersenyum, sesegera mungkin aku menyalami tangan walikelasku dan kepala sekolah ku.

"Perkenalkan, nama ibu, Indah Lesta. Ibu walikelas kamu, Nak. Kamu bisa panggil ibu, Bu Lesta." Bu Lesta memperkenalkan dirinya dan segera berpamitan kepada kepala sekolah dan Bang Ilham untuk segera mengajakku ke ruang kelas.

***

Author POV

Allesya berjalan beriringan dengan Bu Lesta sembari berbincang-bincang. Tidak sadar, mereka telah sampai di depan ruang kelas. Allesya masuk di kelas 11 Otomotif 1, dimana penghuninya orang-orang yang pandai. Begitu tadi kata Bu Lesta.

Kelas nampak tenang meskipun sedang jam kosong. Siswanya hanya sibuk membaca buku.

"Selamat pagi, Anak-anak!" sapa Bu Lesta dengan senyum ramahnya.

"Pagi juga, Bu!" jawab mereka serempak.

"Hari ini kita kedatangan murid baru," senyum Bu Lesta. "Silahkan masuk!" panggil Bu Lesta.

Allesya masuk dengan muka datarnya. Dia menyapu pandang. Hanya ada siswa laki-laki dikelas. Hmm ternyata benar apa kata Bu Lesta, jika hanya aku salah satu perempuan yang memilih kejuruan ini, sepertinya mereka memang pandai-pandai, semua meja berisi buku tanpa ada ponsel, dasar kelewat kutu buku, batin Allesya.

"Perkenalkan nama saya, Allesya Arfani. Saya pindahan dari salah satu STM Negeri di Jawa Tengah. Semoga kita bisa berteman baik." Begitulah perkenalan yang super datar dari Allesya.

Tak lama, ada seorang siswa yang berbicara, “Cewek sok masuk otomotif, kena oli dikit paling histeris. Noob, beban kelas.” Cibir siswa tersebut dengan sinis, yang bernama Agil. Dia memang sangat menyebalkan, tapi dia juga sangat pintar.

"Maaf, tapi saya berusaha agar tidak merepotkan anda, selama saya sekolah disini." Sahut Allesya dengan bahasa formal yang bisa disebut dengan istilah dingin.

"Agil! Kamu ini jangan membuat Allesya tidak nyaman sekolah disini." Oceh Bu Lesta, sedangkan Agil, hanya mengangkat bahu tanda tidak perduli.

"Allesya, sekarang kamu bisa duduk di sebelah William," suruh Bu Lesta, dengan senyumnya yang ramah itu. Dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Allesya.

"Hai, Allesya. Nama gue William," sapa William dengan menunjukkan lesung pipinya.

"Oke," balas Allesya dengan muka datarnya.

***

Bel istirahat berbunyi, tetapi murid kelas 11 Otomotif 1, belum ada tanda-tanda keluar dari kelasnya. Mereka sibuk berkenalan dengan murid baru, Allesya Arfani.

Setelah bel istirahat berbunyi, semua siswa yang ada dikelas segera mengerubungi Allesya, lantaran ingin berkenalan dengan gadis manis nan imut itu. Tetapi ada satu orang yang tidak ikut berkenalan dengan Allesya, Agil.

"Hai, Allesya." sapa teman sekelasnya dengan bersamaan. Sedangkan yang disapa hanya menoleh dan menunjukkan muka datarnya itu.

"Aelah, cewek sombong aja pada lo deketin," sinis Agil.

"Sensi mulu lo!" ketus Bima, yang notabene nya sebagai ketua kelas.

"Gue ngomong sesuai fakta kali, Bim. Tuh lihat aja mukanya, dari tadi gak ada senyum sekalipun untuk orang yang telah nyapa dia," jawab Agil sarkatis.

"Yaelah, entar kalau udah kenal juga lo bakal naksir sama Allesya," celetuk Dito, cowok yang paling sableng dikelas.

"Ogah!" ketus Agil, sembari keluar kelas dengan tangan kanan yang di masukkan saku celananya dan tangan kiri memegang ponsel.

"Yee! Awas aja kemakan omongan sendiri!" teriak Dito dari dalam kelas.

Teman-teman yang lainnya hanya menggelengkan kepala mereka melihat dua manusia yang selalu beradu mulut itu, padahal mereka berdua sahabatan dari kecil. Mereka bersahabat dengan karakter yang bertolak belakang. Jika Agil yang memiliki sifat dingin, maka Dito memiliki sifat yang begitu gokil.

"Eh, Allesya. Jangan dengerin omongan si Agil, ya. Dia emang gitu orangnya, gue aja heran, gimana bisa tahan gue ya sahabatan sama makhluk es," ucap si Dito, mencoba untuk memberi pengertian Allesya agar tidak tersinggung dengan omongan Agil. Pasalnya, Agil selalu bikin cewek sakit hati karena omongannya yang pedas itu.

"Ah, iya. Gak pa-pa," jawab Allesya dengan senyum tipisnya.

"Allesya senyum," celetuk William.

"Lo manis kalau senyum, Sya," sahut Bima, ketua kelas dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya. Entah sudah minus berapa si Bima, yang pasti kacamatanya tebal sekali.

Terlihat Allesya sedikit tidak nyaman dengan panggilan yang digunakan Bima.

"Allesya, ikut kita makan ke kantin, yuk!" ajak Candra, cowok manis dengan gigi gingsulnya dan juga berkacamata.

"Iya, boleh," jawab Allesya sedikit ramah.

***

"Eh, itu murid baru, ya?"

"Wihh, manis juga."

"Buset, kenapa dia bareng sama anak-anak otomotif?"

"Ah, masa iya cewek kalem gitu masuk kejuruan otomotif? Biasanya yang suka perbengkelan kan cenderung cowok. Sekalipun cewek, pasti tomboy."

"Wih, anjir! Kenapa dia gak masuk ke kelas kita aja, sih. Gue empet tau ngelihat temen gue yang isinya cowok semua."

Begitulah bisikan-bisikan dari siswa yang didengar oleh Allesya dan teman barunya. Mereka berjalan dengan santai dan tidak memperdulikan ocehan anak kejuruan lain. Karena mereka hanya ingin satu, makan!

Akan tetapi, banyak siswi yang memandang tidak suka dengan Allesya lantaran bisa satu kelas dengan cowok tampan dan pintarnya minta ampun dan pastinya ... famous.

Tapi juga ada yang kagum dengan Allesya, karena baru kali ini ada cewek yang mau memasuki kejuruan otomotif. Secara, kejuruan otomotif merupakan kejuruan favorit, harus benar-benar pandai untuk masuk di kejuruan ini.

"Wah, murid baru itu, ya? Kok gue baru lihat dia,"

"Manis."

"Keren, dari kejuruan otomotif,"

"Idih, sok cantik, sok masuk kejuruan otomotif."

"Iya tuh, paling juga biar dia bisa deket-deket sama cogan."

"Hmm, gue ada ide, nih." bisik seorang ketua geng.

***

Hai, teman!

Sorry for typo.

Jangan lupa vomment, yaa :)
Makasih

Kritik dan saran sangat dibutuhkan

Untuk pembaca yang diam, ayo dong tinggalkan jejaknya

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

765K 37.2K 51
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.6M 225K 68
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.3M 122K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
475K 5.2K 6
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...