SUDANA

By DimskiDimski

642K 13K 1.1K

Menjalin hubungan dan menghabiskan waktu Pak Sudana mengisi hari-harinya tinggal bersama Dimas di paviliun ya... More

Sudana Bagian 1
Sudana Bagian 2
Sudana Bagian 3
Sudana Bagian 4
Sudana Bagian 5
Sudana Bagian 6
Sudana Bagian 7
Sudana Bagian 8
Sudana Bagian 9
Sudana Bagian 10
Sudana Bagian 11
Sudana Bagian 12
Sudana Bagian 13
Sudana Bagian 14
Sudana Bagian 16
Sudana Bagian 17
Sudana Bagian 18
Sudana Bagian 19
Sudana Bagian 20
Sudana Bagian 21
Sudana Bagian 22
Sudana Bagian 23
Sudana Bagian 24
Sudana Bagian 25

Sudana Bagian 15

24.1K 543 34
By DimskiDimski



Laki laki muda itu terus berjalan menaiki tangga. Dia seperti mengenal rumah itu dengan baik. Sesampainya di kamar tempat Pak Sudana berada, laki laki muda itu kemudian membuka pintu kamar tersebut dan masuk lalu menutup pintunya.

"Om Sudana?"

Pak Sudana yang sedang duduk di kursi berjaga dan waspada ketika melihat pintu kamar terbuka dan melihat seorang anak laki muda masuk terkejut.

"Frans?"

"Om Sudana kok ada disini? Mama mana?"

Frans, laki-laki muda yang baru saja masuk kamar tersebut adalah anak laki laki Bu Wira.

"Mama? Oh mama tadi katanya mau keluar dulu ada urusan pekerjaan."

"Oh. Terus Om Sudana ngapain disini? Apa kabar, Om? Lama sekali ngga ketemu."

"Om abis meeting sama mama terus kecapean, mama bilang suruh istirahat disini. Ini om baru bangun dan lagi siap siap mau pulang. Frans udah gede yaa. Berapa umur kamu sekarang?"

"18, Om."

"Abis olah raga?"

"Iyaa, tadi abis olah raga sama teman-teman terus udah gitu malas pulang karena ada papa di rumah sama perempuannya. Jadi Frans kesini deh ke rumah nenek, sama, Frans juga mau istirahat, mau nginap aja disini."

Pak Sudana tampak bingung, otaknya segera berputar, rencananya harus mengalami perubahan.

"Olah raga apa sampai jam 4 pagi begini?"

"Hehehehe, tadi kelar sih jam 10an, Om, biasalah terus ngopi sama teman-teman."

Frans kemudian menaruh tasnya di meja dekat kursi Pak Sudana duduk, setelah itu ia membuka sepatunya.

"Frans pengen mandi tapi rasanya dingin kalo mandi jam segini."

"Eh?"

Pak Sudana berusaha untuk bertingkah sewajar mungkin.

"Kalo mau mandi, di kamar mandi kamar sebelah. Kamar mandi ini rusak kata mama tadi dan kuncinya ngga tahu dimana katanya. Tadi juga om kencing ke kamar mandi sebelah."

"Rusak? Mama pasti yang bikin ulah. Rumah nenek ada aja yang diisengin sama mama terus kalo udah rusak ditinggal. Kamar mandi, dapur, kulkas."

Frans mengomel.

Pak Sudana tertawa.

"Ya sudah besok aja ah mandinya."

Frans kemudian membuka kaosnya. Tampak badannya yang putih dengan putingnya berwarna pink dan lekuk tubuh anak umur 18 yang biasa olah raga. Otot kering.

"Om jadi pulang? Ngga usah deh, Om. Temenin Frans disini yaa. Udah lama ngga ketemu. Dulu Om suka temenin Frans belajar, suka nemenin Frans tidur kalo papa dinas luar."

Pak Sudana tersenyum.

"Okay. Om temani. Om telepon dulu orang rumah yaa, takutnya mereka cari. Om kirim pesan aja deh, ngga enak telepon jam segini."

"Om Sudana sudah nikah? Kenalin dong sama istrinya. Frans kan pengen tahu istri Om cantik apa nggak?"

"Iyaa nanti Om kenalin sama istri Om yaa."

Pak Sudana kemudian mengirimkan pesan pada tiga orang yang sedang menunggu di bawah.

'Anaknya. Aman terkendali sampai saat ini. Kirim mobil, bawa tiga cecurut keluar.'

Yoga, Mas Min dan Ujang yang menerima pesan dengan waktu yang hampir bersamaan tampak menarik napas lega.

Mas Min kemudian mengontak Asep untuk segera mengirimkan mobil.

Pak Sudana kemudian meletakkan kembali telepon tangannya diatas meja setelah mengirimkan pesan. Setidaknya dia merasa aman tidak akan ada yang menganggu ketiga orang yang sedang membereskan para cecurut itu.

"Om, AC-nya Frans matiin yaa. Dingin."

Frans kemudian mematikan AC kamar dan setelah itu ia merebahkan badannya di tempat tidur.

"Om sini, tidur. Matiin aja lampunya. Apa Om mau duduk dikursi itu nungguin Frans tidur kayak jaman Frans masih kecil dulu?"

"Iyaa, Om tidur deh. Enggak apa apa Om tidur sebelah Frans? Atau Om tidur dibawah aja."

"Issshh .. Ngapain tidur dibawah, Om kan bukan anak buah papa lagi. Sini tidur sebelah Frans."

Pak Sudana kemudian melepas celana panjangnya dan hanya memakai kaos oblongnya dan boxer. Dia lalu berjalan ke tempat tidur dan merebahkan badannya disebelah Frans. Entah kenapa jantungnya berdegup agak kencang. Ada perasaan sedikit berbeda menjalari hatinya.

Pak Sudana kemudian mengangkat kedua tangannya dan menaruhnya dibelakang kepalanya. Menarik napas panjang dan kemudian memejamkan matanya.

Frans menoleh dan memperhatikan Pak Sudana sambil tersenyum.

"Ayoo tidur. Ngapain ngeliatin Om?"

Frans tertawa.

"Hehehehe, tau aja lagi diliatin. Om Sudana gantengnya ngga berubah yaa."

"Eeeh bukannya tidur malah ngomong ngga karuan kamu. Ayo tidur."

Frans kemudian bergeser mendekat ke arah Pak Sudana. Setelah itu tanpa malu dan ragu dipeluknya Pak Sudana. Pak Sudana terkejut.

"Frans peluk yaa, Om. Kangen dikelonin Om."

Kepala Frans tepat berada dibawah ketiak Pak Sudana. Frans menghirup bau yang keluar dari situ dalam-dalam. Pak Sudana makin ngga karuan perasaan hatinya. Dirasakannya kontol Frans perlahan mengeras dan menempel pada pahanya.

Tangan Pak Sudana kemudian memeluk Frans dan satu tangannya mengelus elus punggung Frans. Mulus. Sedikit basah karena keringat.

'Semoga ngga berlanjut. Semoga ngga berlanjut.'

Pak Sudana berdoa dalam hatinya.

Tampaknya doanya belum terkabul.

Frans menggeser tubuhnya semakin rapat ke Pak Sudana. Kepalanya diangkat lalu ditaruh didada Pak Sudana. Pelan tapi pasti dielusnya dada Pak Sudana perlahan, ketika sampai dibagian putingnya elusannya diperlambat. Terasa oleh Pak Sudana kontol Frans semakin keras.

Pak Sudana menarik napas panjang, berusaha menahan diri.

Frans terus mengusap usap dada Pak Sudana yang masih memakai kaos. Tak lama tangan Frans masuk kedalam kaos Pak Sudana dari arah bawah, setelah menemukan puting Pak Sudana, Frans mengelus putingnya Pak Sudana itu. Pak Sudana mendesah, mengerang lirih.

Frans kemudian menarik kaos Pak Sudana keatas setelah itu mulutnya langsung mengecup dan menjilat putingnya Pak Sudana sambil sesekali dihisapnya putingnya Pak Sudana itu.

"Ooohh .. Franss ... Aaahh ... Fraaannsss .."

Frans terus memainkan lidahnya di putingnya Pak Sudana.

"Fraaannss .. Aaahh ... Euuhhhhh .. Ssshh .. Ssshh .. "

Tangan Frans lalu meremas kontol Pak Sudana yang sudah tegang keras. Diremasnya kontol itu sambil terus mulutnya bermain di putingnya Pak Sudana. Tak lama Frans memindahkan mulutnya itu ke kontolnya Pak Sudana setelah sebelumnya ia mengeluarkan kontol itu dari boxer yang dipakai Pak Sudana.

Frans tampak terbelalak melihat kontol Pak Sudana yang sudah tegang sempurna.

"Ooohhh .. Aaaahhh .. Fraaansssss ... Anjiiingggg! Iseeepp yanggghh dalaaammm .. Aahh bangsaattthhh ... Fraansss .. Ommm .. Ooomm .. Aahh .... "

Frans terus memaju mundurkan mulutnya di kontol Pak Sudana sambil sesekali memainkan lidahnya dipangkal kontol Pak Sudana, dimainkannya juga lubang kencing Pak Sudana.

Pak Sudana tak lagi bisa menahan dirinya, ditariknya Frans dari kontolnya lalu diciumnya Frans dengan penuh nafsu sambil kemudian ia menelentangkan Frans dan kemudian menindihnya.

"Kamu gay, Frans?"

Frans tersenyum. Matanya menatap sayu pada Pak Sudana.

"Enggak tau, Om. Frans suka liat kalo mama lagi main sama supir atau tukang kebun rumah. Tapi Frans lebih suka lihat kontolnya entotan mama. Tapi Frans punya pacar cewek, Om."

Pak Sudana mengerti.

"Frans suka sama Om. Boleh yaa, Om?"

Pak Sudana tak menjawab. Putingnya Frans yang dari tadi tampak menggoda kemudian dijilat dan dihisapnya.

"Arrgghhh ... Oooooommmmhhh .. Ssshhh .. Ooohh oooommmhh ... Enaaakkhh .. Aahhhhh .. Franss maau dikasariiinnnhh sama Oooommmhh ... Aaahh teruuussshhh .. teruussshh.. "

Pak Sudana terus menjilat dan mengisap putingnya Frans bergantian kiri dan kanan.

"Aaah bangsaattthh tetek kamu enaaakhh .. kenyaalll .. Om sukaaaa .. Om perkosaa kamu."

"Oooh ooommm .. Aaahhh ... Ssshhh .. Ssshh ... Oooommm ..."

Pak Sudana kemudian mengangkang diatas dada Frans, diarahkannya kontolnya ke mulut Frans.

"Iseeepph anjiinggggghhh .. Iseeepp kontol Om ... Om sukaaa perkosaaa kamuuuhhh"

Frans mengisap kontol Pak Sudana, beberapa kali tampak tersedak karena kontol Pak Sudana yang besar dan panjang.

Setelah cukup lama dihisap, Pak Sudana menarik kontolnya dan kemudian dia mengangkat kedua kaki Frans. Diludahinya lubang pantat Frans. Lalu kontolnya yang masih basah oleh air ludah Frans didorongnya perlahan masuk ke dalam lubang tersebut.

"Hoooohhh ... Sempittthhhh ngenttttooottthhh .. Aaahhh enaaaaakkkhhhhh ... Anjiingggghh iniiiihh enaaakkkhh .. "

"Ommm ... Aaahh aaammppuuunnhhh .. Amppuuunnhhh .. Sssaaakitttt .. Ooomm ... Jangaaaannhhhhh"

"Dieeemm .. Berisikkkh .. Aakhhhh .. Ssshh .. Enaaakkk memeeekkh kamuuuhhh Fraanssshhh .. Aaah Om sukaaahh .. Ssshh .. Sssshh ... Aaahh Aahh Aahh .. "

"Aaahh Ooommm .. Hhhh .... Periihh .. Aaah sakiittthh ... Aaahhh .. Udaaahh Ooommhh .. Ooommhh .. jangaaaannhhh .. Jangaaaannhh .. "

Kedua orang ini tampak menikmati permainan perkosaan yang mereka bikin. Frans tampak meronta ronta sementara Pak Sudana dengan kekuatannya terus menggenjot lubang pantat Frans.

Pak Sudana sudah banjir keringat yang menambah keseksian tubuhnya, sementara ia semakin horny berat melihat tubuh Frans yang putih mulus itu mengkilat juga oleh keringat.

"Hhhhh ... Enaaakkkhh Fraanssshh .. Enaaakkhhh kontol Oooomm? Bilang iyaaa anjiinggghh ... Bilang enaaakhhh .. Niih Om hajaarr teruuussshh memekkh kammuuuuhh ... "

Frans yang kedua tangannya dipegang oleh Pak Sudana menikmati kekasaran yang dilakukan Pak Sudana pada dirinya.

"Ooommhh .. Ooommhh .. Keluaarrrhhhh .. Aaahh .. Oooomm .. Bangsaattthhhh looo oommhh bikin memeeekkh enaaaakkhh .. Ooom kelu ... aarrrggghhh .. "

Kontol Frans yang berdiri tegak panjang 18 cm itu kemudian menyemburkan air maninya berulang ulang kali membasahi dada dan perutnya.

Pak Sudana yang melihat ekspresi Frans keluar dan melihat air mani yang muncrat tersebut memancing dirinya untuk juga keluar.

"Hooooohhh ... Ngentttooottth aannjingggghhh Ommm jugaaahhh .. Omm keluaarrrhhh ... Pejuuuu Ommmhh buatt kamuuhhh .. Hoooohhh .. Arrrggggghhhh ... "

Pak Sudana menghantamkan kontolnya berulang kali didalam pantat Frans sambil mengeluarkan air maninya.

Ia kemudian rebah menindih Frans.

"Om, diemin dulu. Frans masih pengen ngerasain kontol Om Sudana di dalam."

Pak Sudana kemudian melap keringat di dahi Frans setelah itu ia mencium Frans. Frans membalas ciuman itu dengan penuh perasaan.

Pak Sudana kemudian menarik kontolnya keluar lalu rebahan disebelah Frans. Frans menoleh dan menatap Pak Sudana yang dibalas tatapannya oleh Pak Sudana.

"Maafin Om yaa, Frans."

"Enggak, Om, Frans yang minta maaf. Frans yang nekat. Frans udah siap kalo tadi Om nolak dan mukul Frans."

"Kamu tahu darimana Om ngga akan nolak?"

Frans tertawa.

"Dari mama, mama pernah nunjukin photo Om Sudana lagi olah raga sama laki laki, kata mama laki laki itu namanya Dimas dan Dimas itu pacar Om Sudana kata mama."

Pak Sudana merasakan perutnya mulas.


Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 38.6K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
13.1K 592 3
Aku sangat mengagumi dan terobsesi oleh abang kandungku. Tetapi, semenjak renovasi di rumah, aku curiga bahwa abang memiliki hubungan spesial dengan...
238K 5.3K 8
#1 MenxMen [8/8/2018] Berkisah tentang Anto yang sedang berusaha menjauhi dunia pelangi yang selama ini membuat dirinya menjadi manusia kotor dan dia...
16K 704 13
"aku baru sadar, kalian ini lebih aneh dari yang ku kira. " -------------------------------------------------------- ᝰ໋᳝݊ᘏ Request lestGo!! SHIP :...