MY SEXY CENAYANG GIRLFRIEND (...

Od niken_arum

535K 51.9K 2.1K

WARNING! 21++ Yang belum cukup umur silahkan kembali lagi lain waktu. Paquita Rose Leandro Jefferson adalah... Více

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
EPILOG
EKSTRA PART

Part 21

11.1K 1.6K 42
Od niken_arum

Yang mau PO silahkan hubungi nomor tertera.

----------------------------------------

Pernahkah sekali waktu.

Entah di masa yang mana? Kalian merasakan sejenak saja pandangan mata kalian seperti baru saja melewatkan sebuah momen? Skip something and lose it? And then...vanish.

Mason menatap Pita yang mengemudikan mobil dengan laju yang sedikit kencang. Mereka sekarang tengah melewati jalanan sepi yang di kanan kirinya adalah hutan belantara.

Mason menoleh ke samping saat sebuah mobil berpapasan dengan mereka dan melaju cepat. Pandangan Mason kembali ke titik awal. Paquita yang mengulas senyum.

"Kita mau kemana?" Mason bertanya pelan.

"Ke tempat dimana tidak akan ada bahaya apapun mengintai kita."

Hanya itu.

Dan Mason memupuk kepercayaan pada Pita begitu saja. Seakan pikirannya menurut. Dia ingin berhenti, namun tarikan Pita begitu kuat pada jiwanya.

Mobil terus melaju hingga tiga jam berlalu dan Mason tertidur. Mason membuka mata dan dia sudah berada di tempat yang berbeda. Dia berada di sebuah ranjang. Mason menatap kamar dimana dia berada sekarang. Sebuah pondok kayu. Kamar itu cukup luas dengan perabotan sederhana layaknya sebuah kamar peristirahatan. Ranjang, lemari, meja dan kursi...

Dan nyala lilin yang begitu banyak. Lilin sewarna darah pekat.

Mason menggeleng. Ingatan akan nyala lilin yang begitu banyak berkelebat. Lilin hitam. Bukan merah. Tapi dimana dia pernah melihatnya?

Mason beranjak bangun dan menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang. Dia memukul kepalanya pelan. Dia bahkan tidak sanggup mengingat. Seakan...kenangan itu sudah bertahun lalu. Ada. Tapi dia sulit mengingatnya.

"Makanlah."

Mason yang tengah menunduk, sontak mendongak dan melihat sosok itu. Pita dalam pandangan matanya. Mengulurkan nampan berisi makan malam.

"Jangan banyak bertanya dulu Mason, aku akan menjelaskannya besok. Sekarang makanlah. Kita aman."

Mason menerima nampan dan meletakkannya di atas pangkuan. Dia merasa lapar dan dia mulai menyuapkan makan malamnya. Dan sosok Pita berjalan meninggalkan kamar itu. Dahi Mason mengernyit. Ada apa dengan Pita hari ini? Sikapnya aneh dan Mason merasakan jarak yang sangat nyata tiba-tiba sudah membentang antara dirinya dan Pita.

Bukankah itu aneh? Pita bahkan tidak bisa melepaskan dirinya saat mereka berdekatan. Tapi sekarang?

Sekali lagi Mason menggeleng. Dan dia merasakan ada yang aneh dalam pandangan matanya. Sesuatu telah menutupnya dengan cepat ketika dia berusaha mengingat sesuatu.

----------------------------------

"Simpan kemarahanmu Paquita."

"Mason memang tidak bisa diam." Pita menggeram. Dia merasa jengkel. Dia kesal. Dan mulai marah.

Yang Pita temukan saat pulang dari Water Mills adalah ponsel Mason yang tergeletak di pedestrian. Lalu sebuah firasat buruk menyergap. Pita yang berlari menuju kamarnya, berakhir dengan Mason yang tidak berada di sana. Dia mulai menyisir rumahnya dan berharap Mason ada di sebuah sudut di rumahnya. Berjalan-jalan karena bosan. Tapi kemudian, Pita menatap ponsel Mason yang ada di tangannya.

Dia pergi.

Seseorang membawanya pergi dengan mudah.

"Mereka membalikkan pandangan mata Mason, Dear..."

Pita berbalik dan menatap Neneknya.

"Mambalik pandangan?"

"Siapapun yang dia lihat sekarang adalah dirimu. Dan dia menurut karena mengira dia adalah dirimu."

Seketika Pita mengerti. Ariana Bentley. Siapa lagi?

"Aku harus pergi sebentar, Nana..."

"Baiklah. Sementara menunggu Ibumu, aku akan mencoba mencari keberadaan Mason."

Pita mengangguk dan berterimakasih. Dia keluar dengan cepat dan melajukan mobilnya menuju ke suatu tempat. Berulangkai Pita menghela napas menenangkan dirinya. Mencoba mengusir kekecewaannya pada Mason yang tidak mengindahkam kata-katanya.

Tigapuluh menit kemudian, Pita sudah memarkir mobilnya di halaman apartemen Aaric Bentley. Dia keluar dari mobil dan melangkah perlahan. Gelap. Nyala lampu di sudut bangunan tak banyak membantu karena justru lampu itu berkedip-kedip menjemput kematiannya. Dan lobby? Penerangan lampu 5 watt seakan memberikan bukti nyata. Bahwa apartemen yang serupa rumah singgah itu tidak sudi memfasilitasi para penghuninya dengan sebuah kemewahan berupa lampu yang terang benderang. Mungkin bagi para pengelolanya para penghuni apartemen itu sudah sangat beruntung mereka tidak tinggal di jalanan.

Pita melangkah menyusuri lobby sempit itu dan akhirnya menapak di tangga dengan pegangan anak tangga berupa besi yang sudah berkarat. Pita mengingat waktu itu. Saat siang hari Pita mendatangi apartemen itu. Suasana siang hari begitu buruk. Apalagi menjelang tengah malam seperti sekarang.

Pita menyusuri koridor gelap. Pintu-pintu apartemen sudah tertutup. Ruangan terlihat seragam. Gelap. Pita berhenti. Di ujung ruangan terlihat nyala lampu. Lagi-lagi lampu yang berkedap-kedip.

Pita menghela napas perlahan dan menghampiri pintu kamar Aaric Bentley. Pita menahan napasnya dan menyentuh gagang pintu. Pita tersenyum sinis saat berhasil membuka pintu itu.

"Sudah terlalu larut untuk sebuah kunjungan Nona Jefferson. Dan...seingatku aku sudah mengunci pintu. Aku bisa melaporkanmu dengan dakwaan penerobosan."

Pita mengabaikan peringatan Aaric yang bahkan tangannya masih menekan saklar lampu. Sama saja. Nyala lampu di kamar Aaric sungguh mengenaskan.

"Dimana adikmu?"

"Aku sudah tidak ada urusan apapun dengannya."

Pita mendengus.

"Kau boleh tidak percaya. Tapi aku sudah memutuskan bahwa aku berhenti. Aku tidak ingin melukai siapapun Paquita. Aku mempunyai bayangan masa depan yang lebih baik. Aku ingin menjadi seperti imigran lain yang berhasil. Aku mempertaruhkan semuanya. Termasuk bila aku harus terusir dari sukuku. Tapi, aku sudah benar-benar muak. Kau lihat?!"

Aaric Bentley membuka sweater dengan kerah menutupi leher yang dia pakai.

Pita terkesiap.

Tanda merah melintang serupa goresan besi panas, tercetak jelas di leher Aaric hingga mencapai dadanya. Merah nyaris mengitam di pinggirannya. Sebuah pengusiran dengan nilai yang akan dilihat seumur hidup. Terbuang dari klan dengan sebuah kenangan yang terpatri dan tidak akan hilang. Setiap anggota klan akan melihat tanda itu dan menjauhi Aaric. Termasuk, sekalipun itu keluarganya yang mengalirkan darah yang sama. Tanda itu adalah sebuah tanda keramat dari klan Gudelajara tentang pengusiran seseorang dari klan. Sebuah dosa karena dianggap telah berkhianat pada komunitas.

Pita kembali menghela napas. Dia mengangkat tangannya.

"Aku tahu pasti sangat berat masa ini untukmu Aaric. Tapi..."

"Aku akan memberimu pesan singkat. Kau bisa mencari Mason ke alamat itu, sebelum mereka benar-benar membawa Mason ke Meksiko. Sebaiknya kau cepat."

Pita berbalik namun langkahnya terhenti di depan pintu.

"Kita akan bicara tentang impian keluarga Amerikamu, Aaric. Nanti. Setelah aku selesai dengan Ariana dan Paman iblismu itu."

Pita melanjutkan langkahnya sembari membuka ponselnya. Benar saja. Aaric telah mengirimkan pesan singkat berupa sebuah alamat. Pita menapak tangga dengan cepat dan melangkah menuju mobilnya.

American Dream.

Setidaknya Aaric adalah manusia adat yang berpikiran modern. Terimakasih pada bumi Amerika dan semua kemudahan yang diberikan pada mereka yang mau berjuang. Terimakasih karena telah meracuni pikiran Aaric dengan semua impian membangun keluarga Amerika seperti yang lainnya.

Teracuni oleh yang baik. Atau semua akan sangat sulit bagi Pita ketika Aaric masih pada pemikiran kunonya.

---------------------------------------

👑🐺
MRS BANG

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

26.2K 3.6K 34
[ S E L E S A I ] Book 2 - Hilang Setelah lama perpisah jauh denganmu aku sering membayangkan suatu saat nanti aku bisa memilikimu seutuhnya. Suatu...
67.4K 2.1K 3
Side story SIN & LOVE Hanya cerita manis yang sudah sangat mainstream. Persahabatan jadi CINTA... Savero Putra Alexander Niken Mariana Renata Let's...
71.4K 4.7K 17
20++ Cerita ini mengandung unsur dewasa, yang dibawah umur tolong jangan dibaca, tapi kalau maksa Author harap hanya dijadikan untuk bacaan saja, jan...
6.6M 340K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...