He's Our Son?!

By likelyyours

79.6K 9.1K 753

[Completed] Kehidupan Yoongi dan Namjoon berubah ketika seorang bocah bernama Jihoon mengaku bahwa mereka ber... More

1
3
4
5
6
7
7.5
8
9
10
11
11.5
12
13
14
15
15.5
16
17
Omake

2

6K 705 33
By likelyyours

He's Our Son?!

-

Chapter 2

.

.

.

.

.

Yoongi dan Namjoon, dibantu oleh manajer Sejin, akhirnya membawa Jihoon yang masih menangis ke ruang tunggu Bangtan. Jihoon akhirnya digendong oleh Sejin, dengan penuh perjuangan karena Jihoon menangis dan memberontak tak mau digendong, dan mereka beriringan masuk ke ruang tunggu.

Saat mereka sudah berada di dalam ruangan, Jin adalah orang pertama yang menyuarakan kebingungannya saat melihat Jihoon.

"Hyung? Aku tidak tahu kau sudah punya anak?" tanya Seokjin kepada Sejin dengan nada bercanda. Seluruh member Bangtan tertawa, kecuali Namjoon dan Yoongi tentunya.

Sejin masih menggendong Jihoon dan mencoba menenangkannya, mengabaikan pertanyaan Seokjin. Akhirnya Seokjin mengalihkan pandangannya kearah Namjoon dan Yoongi.

"Anak siapa itu Joon?" tanya Seokjin.

Namjoon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Err, bagaimana menjelaskannya ya, dia-,"

"HUUUAAAAAAA MASA APPA DAN PAPA TIDAK INGAT PADA JIHOON!!"

Bocah kecil itu kembali berteriak dan memberontak di gendongan Sejin, membuat sang manajer Bangtan itu kewalahan.

Member Bangtan yang mendengar teriakan dari Jihoon mencerna kalimat tersebut kemudian saling bertatapan.

"Appa?" Hoseok bergumam bingung.

"Papa?" ucap Jimin dengan nada tak yakin. Ia memandang ke arah hyung-nya yang lain.

Merasa tidak menemukan jawaban meski sudah saling berpandangan bingung, akhirnya Seokjin, Hoseok, Jimin, Taehyung dan Jungkook menatap Namjoon dan Yoongi dengan pandangan berharap.

"Err, apakah ada dari kalian yang bisa menjelaskan apa yang terjadi?" Jungkook bertanya polos.

Namjoon baru akan menjawab pertanyaan dari Jungkook ketika Jihoon kembali berteriak kencang, "HUUAAAAA APPA DAN PAPA JAHAT! TEGANYA MELUPAKAN JIHOON!!!"

Seluruh atensi member Bangtan akhirnya kembali jatuh kepada bocah kecil itu. Taehyung menatap iba kearah sang manajer yang nampak kerepotan karena menggendong Jihoon yang memberontak.

"Sejin hyung, kau baik-baik saja?" Taehyung bertanya iba kepada manajernya itu.

Sejin yang masih kerepotan hanya menggeleng pasrah sambil masih mencoba menenangkan Jihoon. Memegangi bocah itu agar tidak jatuh karena Jihoon terus saja memberontak dari gendongannya.

"Hei.. hei, kurasa kalian perlu menjelaskan apa yang terjadi dan siapa anak itu. Maksudku, kami benar-benar kebingungan dengan semua ini," Seokjin kembali mengungkapkan pikirannya mewakili member Bangtan yang lain. Yang lain mengangguk mengiyakan perkataan Seokjin.

Namjoon menghela napas lelah, "Hyung, bahkan kami saja bingung dengan apa yang sedang terjadi," ungkap Namjoon.

Seokjin menatap Namjoon bingung, "Maksdumu?"

"Lebih baik kita bicarakan hal ini di tempat lain," Yoongi tiba-tiba memotong Namjoon yang baru akan bersuara. "Maksudku, setidaknya tidak di depan anak itu," ucap Yoongi sambil melirik cemas ke arah Jihoon yang masih berada di gendongan Sejin.

Seokjin dan member Bangtan yang lain mengangguk.

"Ah, tapi kita butuh Sejin hyung untuk membicarakan ini," Namjoon tiba-tiba berucap ketika mereka semua siap pergi keluar dari ruang tunggu. "Karena err... masalah ini cukup serius," perkataan Namjoon membuat seluruh member menghentikan langkah mereka.

"Hmm, haruskah salah satu dari kita berada di sini dan menggantikan Sejin hyung menenangkan bocah itu?" Hoseok bertanya kepada rekan-rekan grupnya. Seluruh member Bangtan saling bertatapan, sampai akhirnya Taehyung buka suara.

"Well, kurasa aku saja. Aku cukup bisa menangani bocah yang sedang mengambek," ucap Taehyung. Seluruh member Bangtan menatap Taehyung, "Yah, kurasa sih..." lanjut Taehyung.

"Ya sudah, biar aku temani hyung," Jungkook tiba-tiba ikut mengajukan diri. Akhirnya seluruh member Bangtan sepakat agar Taehyung dan Jungkook yang menggantikan posisi Sejin untuk menenangkan Jihoon.

Taehyung dan Jungkook akhirnya menghampiri manajer mereka dan Jihoon.

"Haiiii jagoan! Kenapa menangis?" suara Taehyung yang berat mengalihkan Jihoon yang tak bisa diam. Pandangan Jihoon berpindah kepada Taehyung. Mata Jihoon berurai air mata dan memerah karena menangis sedari tadi.

"Paman Taetae?" tanya Jihoon. Nada suara bocah itu masih bergetar karena masih menangis.

Taehyung terkejut ketika mendengar Jihoon memanggilnya dengan panggilan seperti itu. Tapi akhirnya ia mengabaikannya dan memutuskan bersikap biasa saja.

"Ne! Paman Taetae disini! Jagoan kecil kenapa menangis?" Taehyung kembali bertanya kepada Jihoon.

Jihoon tidak menjawab dan masih sesenggukkan dalam gendongan Sejin.

'Hyung, sini biar aku saja yang gendong. Lebih baik hyung ikut membahas 'masalah' ini bersama Namjoon dan yang lain,' Taehyung menyenggol dan berbisik kepada Sejin. Akhirnya Sejin memberikan Jihoon kedalam gendongan Taehyung.

"Shttt, sudah jangan menangis lagi ne? Ada paman Taetae disini," Taehyung berbisik kepada Jihoon sambil menghapus air mata yang membanjiri wajah Jihoon.

.

.

.

"Jadi, apakah kalian bisa menjelaskannya sekarang?"

Seokjin menjadi orang pertama yang membuka percakapan. Sekarang ke lima member Bangtan-kecuali Taehyung dan Jungkook- bersama Sejin sudah berada di luar ruang tunggu Bangtan. Mereka akhirnya memilih ruang tunggu lainnya yang memang kosong dan tidak terpakai.

"Err, bagaimana ya menjelaskannya... Kalian tahu, tiba-tiba saja anak itu muncul dan memanggil Yoongi hyung dengan sebutan papa," Namjoon memulai penjelasannya.

"Dia memanggil Yoongi hyung 'papa'?" Hoseok menatap Yoongi bingung.

Yoongi menggeleng lemah, "Tidak hanya itu, dia juga memanggil Namjoon dengan sebutan 'appa'."

"Hah? Maksudnya?" Jimin menatap hyung-hyung-nya dengan pandangan bertanya.

"Jadi bocah itu, err.. Jihoon maksudku, dia menganggap Yoongi hyung dan Namjoonie hyung sebagai orang tuanya?" tanya Jimin bingung.

Namjoon menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ya, kurang lebih seperti itu," ujar Namjoon.

"Tunggu, tapi kalian berdua kan... Sama-sama laki-laki? Maksudku, kalaupun orang tuanya memang pasangan sesama jenis, bukankah itu agak... janggal?" Jimin kembali bertanya.

Namjoon mengangguk, "Ne, meskipun di luar negeri pernikahan sesama jenis sudah diizinkan, tetap saja di Korea hal ini belum legal untuk dilakukan," jelas Namjoon.

"Wait... wait... Jadi maksud kalian adalah, Jihoon mempunyai orang tua yang merupakan pasangan gay? Dan itu berarti Jihoon merupakan anak angkat dari pasangan tersebut?" tanya Seokjin sambil memandang Namjoon dan Yoongi.

Namjoon dan Yoongi mengangguk singkat. "Dan orang tua Jihoon kurasa mirip dengan kami berdua," lanjut Yoongi.

Hoseok menggeleng-gelengkan kepalanya bingung, "Oke, ini sangat aneh."

"Apakah kalian sudah melaporkan kalau ada anak hilang ke sekuriti?" Seokjin kembali bertanya.

Namjoon mengangguk, "Sudah, tapi tidak ada yang laporan bahwa ada yang kehilangan anak," ungkap Namjoon.

Seluruh member Bangtan saling terdiam. Bingung dengan kondisi yang menimpa mereka saat ini. Um, walaupun lebih tepatnya hanya menimpa dua member dari Bangtan.

"Lalu, bagaimana dengan Jihoon? Maksudku, dia akan tetap bersama kita atau...?" Jimin menatap kearah Namjoon meminta jawaban.

Namjoon menatap Yoongi, meminta bantuan. Yoongi pun menggendikkan bahunya, bingung harus menjawab apa.

Manajer Sejin yang sedari tadi diam dan mendengarkan percakapan member Bangtan akhirnya buka suara, "Jihoon akan tetap bersama kita."

Kelima member Bangtan menatap manajer mereka, terkejut. "Hyung? Kau yakin?" Namjoon bertanya kepada Sejin.

Sejin mengangguk, "Itu pilihan terbaik hingga kita dapat menemukan informasi yang sebenarnya mengenai Jihoon. Terlebih, tidak ada satupun laporan kehilangan anak hingga saat ini. Jadi kurasa, ada baiknya Jihoon tetap bersama kita. Lagipula dia masih terlalu kecil untuk berkeliaran sendirian," jelas Sejin.

"Tapi hyung, bagaimana dengan kami?" Namjoon bertanya sambil menunjuk dirinya dan Yoongi. "Maksudku... Jihoon merasa kami berdua adalah orang tua dia, lalu kami harus bersikap seperti apa? Berpura-pura bahwa kami memang orang tua nya?" tanya Namjoon bingung.

Sejin terdiam sejenak, "Well, kurasa kalian bisa bersikap biasa saja. Tidak perlu berpura-pura. Akan berbahaya jika kalian berpura-pura dan masalah ini tercium oleh media."

"Bersikap biasa saja tetapi juga berikan sedikit kasih sayang pada Jihoon. Sewajarnya saja," lanjut Sejin sambil menatap Namjoon dan Yoongi serius. Namjoon dan Yoongi mengangguk paham terhadap perkataan Sejin.

"Ya sudah, sehabis ini kalian akan pulang ke dorm kalian. Jihoon akan ikut dan tinggal bersama kalian di dorm," ujar Sejin. Kelima member Bangtan mengangguk patuh mengiyakan perintah Sejin.

.

.

.

"Hyung," Namjoon menarik tangan Yoongi saat mereka akan kembali ke ruang tunggu Bangtan. Hal ini menyebabkan langkah Yoongi terhenti. Pemuda Daegu itu memandang Namjoon dengan pandangan bertanya.

"Umm itu... Mengenai Jihoon," ucap Namjoon terbata.

"Ne?"

"Apa menurutmu, bukankah lebih baik jika kita bersikap selayaknya orang tua baginya hyung? Maksudku, dia bahkan menangis kejar ketika kita mengatakan kalau kita tidak mengenalnya," ucap Namjoon menjelaskan.

Yoongi terdiam. "Err, entahlah Joon. Kau tahu hal ini masih terasa janggal dan aneh," ujar Yoongi tak yakin. "Kurasa kita bisa menentukkan sikap kita setelah bertemu dengannya setelah ini," usul Yoongi.

Namjoon mengangguk, "Ne hyung, baiklah."

.

.

.

"MWO?! MANA COBA LIHAT!"

Teriakan dari member Bangtan yang lain menyambut Namjoon dan Yoongi yang baru saja masuk ke ruang tunggu Bangtan.

"Kalian sedang apa?" Namjoon bertanya kepada member Bangtan yang sedang berkerumun membentuk lingkaran di tengah ruangan. Mata Namjoon melirik ke sekeliling, mencari Jihoon. Akhirnya pandangannya jatuh pada Jihoon yang sedang tertidur di salah satu sofa di ruang tunggu.

"Hyung! Kalian benar-benar menikah!" teriakan dari Taehyung membuat Namjoon kembali berfokus pada rekan-rekan segrupnya itu.

"Maksudmu?"

"Lihat hyung! Ini foto pernikahanmu dengan Yoongi hyung!"

1 detik...

2 detik...

3 detik...

Teriakan Taehyung membuat Namjoon dan Yoongi terdiam membeku di tempat mereka berdiri.

.

.

.

.

.

to be continued

Continue Reading

You'll Also Like

28.9K 2.7K 57
Kim Namjoon and Kim Yoongi. Duo Brother Kim. Mereka adalah dua bersaudara yang sifatnya bertolak belakang. Dua bersaudara itu hanya berselisih satu t...
76.7K 8.9K 39
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
800K 82.5K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
418K 43.1K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...