Lil Meow Meow [Yoonmin] ✔

By Celestaeall

36.6K 4.7K 1.7K

Yoongi adalah kucing berjenis Havana Brown. Tidak seperti teman-teman kucingnya yang aktif kesana kemari, Yoo... More

Here Kitty, Come Kitty!
Come Kitty, Purr Kitty!
Look Kitty, Kiss Kitty!
Kiss, Kitty. Kiss!

Purr Kitty, Look Kitty!

6.2K 912 444
By Celestaeall


Taehyung terbangun tengah malam karena suara gaduh.

Pria dewasa itu menautkan alis, memandang langit-langit kamar dengan mata disipitkan. Sesaat, dia merasa ter-disorientasi sebelum akhirnya mengerang lirih. Dia berniat kembali tidur saat lagi-lagi mendengar suara ribut dari luar kamar.

Suara kucing.

Taehyung menggaruk pelipisnya, dengan berat hati mengangkat tubuh, duduk di atas ranjang terkantuk-kantuk. Jungkook di sebelahnya masih tertidur pulas dengan mulut separuh terbuka. Saat melihatnya Taehyung tersenyum, gemas dengan pacarnya.

Baru saja Taehyung ingin membungkuk untuk mencium pucuk hidung kekasihnya, suara ribut di luar lagi-lagi mengganggunya.

Taehyung berdecak lirih. Tidak biasanya kucingnya ribut saat malam-malam begini.

Si Kim beringsut bergerak dari ranjang tidak semangat. Berniat untuk sekedar mengecek apa yang membuat kucingnya mengeong ribut di tengah malam seperti ini.

Sambil meregangkan tubuh, pria Kim itu menguap dan mengusak rambut berantakannya. Pria berambut pirang itu membuka pintu kamar, berjalan lurus menuju dinding di ruang tengah dan menyalakan saklar lampu.

Taehyung mulanya berpikir ada hal-hal gaib yang mengganggu kucingnya sampai mereka mengeong ribut.

Tapi hal yang dia lihat saat lampu menyala benar-benar di luar dugaan.

Disana, di box kucing abu-abu milik Yoongi, di tempat biasanya kedua kucingnya tidur dengan damai, terlihat sesosok kucing jantan dewasa berwarna hitam terlihat sedang mencoba melakukan tindakan asusila pada anak kucing jantan berusia kurang dari satu tahun.

Dan hal itu, membuat mata Taehyung melotot dan berteriak histeris.

"YOONGI!!! APA YANG KAU LAKUKAN??!!"

.

.

.

Taehyung memijit pangkal hidungnya frustasi.

Pria itu berdiri di ruang tengah dengan mata tertutup, tak habis pikir dengan tingkah laku kucingnya yang bar-bar.

Di sofa, kekasihnya―Jeon Jungkook terlihat sedang memangku anak kucing gembul berwarna putih, korban dari pelecehan seksual kucing kelebihan hormon berjenis Havana Brown.

"Dengar, Yoongi. Sudah berapa kali daddy bilang padamu kalau Jimin itu masih kecil?"

Untuk kesekian kalinya Taehyung mengomel ke kucing hitam yang dimasukkan secara paksa ke dalam kandang besar, telunjuknya mengacung-acung ke si kucing.

Yoongi di dalamnya terlihat gusar, tidak tampak bersalah di dalam kandangnya. Bahkan, bola mata berwarna hitam dengan pinggiran kuning itu menatap penuh minat melewati Taehyung lurus ke arah Jimin―seolah-olah Taehyung itu manusia tak kasat mata.

"Yoongiii!!"

Taehyung berseru, kesal karena tak digubris.

"Sudahlah, hyung." Jungkook berujar dari sofa, tangannya mengelus-elus lembut bulu putih Jimin. "Kasihan Yoongi dimarahi seperti itu. Ini bahkan belum pagi, astaga! Besok pagi-pagi kita bawa Yoongi ke dokter, oke?" tambah Jungkook sambil menguap.

Sejujurnya, pria bermarga Jeon itu benar-benar lelah dan tidak ada hal lain yang diinginkannya selain tidur. Tapi, teriakan tengah malam Taehyung membangunkannya dan dengan berat hati membuatnya meninggalkan ranjang seksinya.

Hanya untuk mendengar cerocosan panik Taehyung kalau Yoongi sedang melakukan sesuatu pada Jimin.

Demi Tuhan, ini musim kawin, kan?

Wajar dong kalau begitu.

Tapi menjadi tidak wajar karena Taehyung bercerita seolah-olah Yoongi adalah kucing yang kerasukan setan dan dengan tidak tahu malu mencabuli kucing polos bernama Jimin.

Great.

Kekasihnya itu selain memiliki kadar ketampanan yang tinggi juga memiliki kadar kebodohan yang cukup tinggi.

Yah, mentang-mentang bodoh itu gratis lalu diborong semua.

Jungkook memutar bola mata malas melihat kekasihnya yang (masih) uring-uringan di depan kandang Yoongi. Jimin; si korban pelecehan di pangkuannya saja tetap tenang, meski sedari tadi dia hanya mengeong saat Taehyung mengomeli Yoongi.

(Diam-diam Jungkook terkikik, membayangkan kalau Taehyung seperti ayah mertua yang galak seperti di drama-drama.)

Karena terlalu mengantuk akhirnya Jungkook berdiri, melangkah menuju Taehyung dengan Jimin di pelukan. Pemuda itu mengaitkan lengannya ke lengan Taehyung, lalu berbicara dengan mata yang sengaja dilebarkan lucu.

"Sudahlah, hyung. Jimin juga tidak apa-apa, kan. Kasihan Yoongi, sudah ditaruh dalam kandang lalu masih hyung marahi." Ujarnya.

Seolah membenarkan ucapan pemiliknya, Jimin menggeliat kecil di pelukan Jungkook, melepaskan diri lalu melompat mendekati kandang Yoongi. Kucing kecil itu mengeong dan menyundul kandang dengan kepalanya.

Di dalamnya, Yoongi menggeram pelan, mengikuti tingkah Jimin―ikut menyundulkan kepala.

Jungkook terkikik melihat tingkah laku menggemaskan keduanya, terlihat jelas kalau keberatan dipisahkan satu sama lain.

Jungkook mengusap-usap lengan Taehyung, mengerling menatap kekasihnya dengan mata bulat yang sengaja dilebarkan lagi untuk terlihat lucu.

"Sudah, ya? Ayo tidur saja." Bujuk Jungkook.

Taehyung terlihat enggan awalnya, tapi tiga detik kemudian dia menghela nafas, memijit dahi seolah menyerah kalah.

"Oke, baiklah. Ayo, tidur. Besok kita bawa Yoongi ke dokter."

Di sampingnya Jungkook bersorak kecil lalu menggeret Taehyung ke kamar mereka, tak lupa mematikan saklar lampu ruang tengah, meninggalkan kedua kucingnya dalam dunia mereka.

.

.

.

"Yoongi hyung"

Jimin mengeong lembut. Kucing kecil itu menatap nanar Yoongi yang terjebak di dalam kandang.

Terlihat dekat namun juga jauh di saat yang bersamaan.

"Chubs..." Yoongi tersenyum lemah ke arah Jimin, tubuhnya masih terasa tidak nyaman, tapi tidak separah tadi. Pikirannya yang berkabut sudah hilang sepenuhnya meski badannya masih panas.

"Maafkan aku." Yoongi mengeong pelan, lidahnya terjulur dari sela-sela jeruji kandang, sebisa mungkin menjilati wajah Jimin.

Jimin mengeong sedih dari tempatnya, padahal jarak mereka sedekat ini tapi mereka tidak bisa dengan bebas bersentuhan.

"Yoongi hyung tidak salah, jangan minta maaf." Balas Jimin. Exotic shorthair itu merengut sedih saat mengingat kembali ayah Tae memarahi pacarnya.

Yoongi terkekeh pelan, duduk serapat mungkin dengan jeruji kandang. Di sampingnya Jimin ikut menggulung diri, tidak berniat untuk menjauh dari Yoongi, setelah itu menutup mata.

"Jangan tidur di sini, Chubs. Tidur di box, ya?"

Suara Yoongi yang serak membuat Jimin menggelengkan kepala, kucing itu malah beringsut lebih dekat.

"Tidak mau, mau dekat Yoongi hyung."

"Nanti kau kedinginan, sayang. Tidur di box saja ya."

Jimin merengut, membuka sebelah mata, mengintip Yoongi dari sela-sela paw-nya.

"Tidur di box tanpa Yoongi hyung juga dingin, lebih baik aku disini." Kata Jimin dengan kuping terlipat kuyu.

Yoongi mau tak mau bungkam, menyerah kalah. Bagaimana bisa dia menolak kalau Jimin menatapnya seperti itu.

Tentu tidak bisa.

Jadi, dia membiarkan Jimin menggulung diri di sisi kandang, sebisa mungkin tidur merapat berbagi kehangatan meski keduanya terhalang oleh jeruji kandang.

.

.

.

Ayah Tae pagi-pagi membuat Jimin kesal.

Pagi ini ayah Tae membuka kandang Yoongi―si pacar, tapi bukannya dibiarkan keluar, Yoongi malah dimasukkan ke dalam kandang yang lebih kecil, persis seperti kandang miliknya dulu yang berwarna kuning. Hanya saja, warna kandang Yoongi berwarna merah.

Kemudian, ayah Tae bersama bunda Kookie pergi membawa Yoongi, meninggalkan Jimin sendirian di apartemen.

Jimin tentu mengeong kesal.

Sudah tidak bertemu Yoongi, sekarang ditinggal sendirian.

Jimin bosan, tapi tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Anak kucing itu melipat kaki di box abu-abu Yoongi, mengendus bau khas Yoongi yang tertinggal disana.

Jimin rindu.

Ah, Yoongi cepatlah pulang.

.

.

.

Saat Yoongi pulang, Jimin mengeong ribut karena gembira.

Tapi, tidak dengan Yoongi.

Kucing hitam itu membola di pojok kandang (ayah Tae kembali memasukkan Yoongi ke kandang besar setelah pulang) tidak menengok Jimin sama sekali.

"Miaw... Hyung?" Jimin mengeong sedih. Anak kucing itu berdiri di samping kandang Yoongi. Tapi Yoongi tidak menggubrisnya. Hal itu membuat Jimin sedih. Dia melipat kuping dan menggulung dirinya sekecil mungkin di samping kandang, ekornya dia sembunyikan di antara lipatan kaki.

"Aw, lucunya." Jungkook yang lewat melihat Jimin. Si kecil itu makin terlihat mungil melipat kaki seperti itu. Jimin menengok ke pemiliknya, suara meong lirih keluar dengan tatapan sedih.

"Jimin kenapa?"

Jungkook membungkuk, menyamakan tinggi dengan Jimin. Tangan pemuda itu terjulur, menggaruk sepanjang telinga dan dagu Jimin.

"Jimin khawatir, ya?" tebak Jungkook. Anak kucingnya kembali mengeong, seolah mengiyakan.

"Yoongi tidak apa-apa, dia sedang musim kawin. Jimin jangan sedih ya, besok-besok bisa main-main lagi dengan Yoongi kok." Ujar Jungkook dengan senyum lebar, gigi kelincinya menyembul lucu.

Jimin kembali mengeong dan membalik tubuh, tiduran di lantai dengan kepala terangkat. Jungkook tertawa melihat tingkahnya dan semakin semangat menggaruk ke sekitar leher dan badan Jimin.

Terlampau nyaman, mata Jimin perlahan tertutup, hingga akhirnya si kecil pulas tertidur di samping kandang.

.

.

.

Hindari Jimin!

Yoongi berkali-kali mengulang kalimat itu di dalam kepalanya.

Kucing jantan itu merengut dalam gulungan tubuhnya, tidak benar-benar tidur. Dari tadi, di luar kandang Jimin mengeong pilu dan Yoongi menahan diri mati-matian untuk tidak beranjak mendekati Jimin, menjilati wajah pacar kecilnya atau membaui wangi Jimin.

Bukan apa, tapi Yoongi tidak percaya dengan pengendalian dirinya saat ini.

Yoongi paham sekali apa yang sedang dirinya alami. Dia sekarang sedang masa birahi, saat-saat menyebalkan dimana instingnya selalu menuntut untuk mengawini kucing lain dan melampiaskan hormonnya yang berlebih.

Yoongi takut kalau-kalau dia melakukan hal yang menyakiti Jimin.

Seperti semalam, misalnya.

Yoongi tidak bisa lupa saat Jimin mengeong ketakutan di bawahnya, paw mungil Jimin menutupi wajahnya dan Yoongi berani bertaruh kalau Jimin menangis semalam.

Untung saja Taehyung datang. Kalau tidak, Yoongi tidak bisa membayangkan hal-hal buruk yang bisa dia lakukan ke Jimin. (Seperti menggagahinya secara paksa, mungkin?)

Karena itu sekarang Yoongi lebih memilih menghindari Jimin daripada dia kelepasan.

Cukup lama Yoongi menggulung dirinya hingga akhirnya dia jatuh tertidur. Dia tidak tahu berapa lama dia terlelap sampai terbangun separuh sadar karena mendengar suara kandang dibuka.

Yoongi mendongak, melihat Taehyung yang menunduk ke arahnya. Sedetik kemudian badannya diangkat, dimasukkan ke kandang merah. Yoongi yang terkantuk-kantuk tidak merespon apa-apa, pasrah dibawa entah kemana oleh Taehyung.

Yoongi yang tidur-tiduran di dalam kandang merah benar-benar terbangun saat merasakan guncangan familiar di sekitarnya. Dari sela kandang Yoongi menggeliat, kemudian dia melongok dan mendapati dirinya berada di di dalam benda yang manusia sebut sebagai mobil.

Kucing hitam itu mengeong, bertanya-tanya hendak dibawa kemana dia.

Yoongi janji akan mencakar wajah ayah Tae sebagai bentuk penolakan tegas kalau sampai dibawa lagi ke ruangan penuh aroma disinfektan yang menusuk hidung seperti pagi tadi.

Tak ada jawaban membuat Yoongi mendengus. Si hitam kembali menggeliat, badannya yang masih panas terasa makin panas saja berada di dalam kandang kecil ini. Kucing jantan itu mengeong kembali, kali ini cukup keras dan berulang-ulang.

"Ayah Tae! Bunda Kookie! Mrawr!"

Cukup lama Yoongi mengeong sambil mendesis, kesal tak dianggap dan iritasi karena birahi membakar tubuh membuat kucing itu sesekali mengumpat.

Hingga akhirnya mesin mobil berhenti. Yoongi merasakan kandangnya dibawa ke suatu tempat, refleks Yoongi menaikkan ekor waspada.

Yoongi diam di tempat, meski dia tidak bisa melihat apapun dari dalam kandang, hidung dan telinganya masih berfungsi untuk mengawasi keadaan sekitarnya. Tidak ada suara aneh, tapi bau-bau yang dia cium tidak familiar. Apalagi saat akhirnya kandang tidak terguncang lagi, Yoongi spontan mengeryit mencium bau tajam buah-buahan.

Yoongi merengut, baunya menusuk hidung si kucing yang sensitive.

Yoongi di dalam kandang masih berusaha menyesuaikan hidung dengan bau tajam saat pintu terbuka.

Tangan yang Yoongi kenal baik sebagai tangan Taehyung terjulur menariknya keluar. Yoongi menggeliat, enggan keluar dari kandang. Begitu Yoongi berada di luar, bau tajam buah-buahan tercium semakin kental sampai-sampai Yoongi ingin kabur. Sayangnya tangan Taehyung menahan tubuhnya.

"Noona yakin tidak keberatan?"

Suara familiar terdengar. Yoongi mengerling, itu Jungkook berada samping kirinya.

"Tentu, tidak apa-apa. Justru aku merasa terbantu sekali."

Suara tidak familiar tedengar. Yoongi menengok, di depan Jungkook duduk sosok perempuan muda dengan rambut panjang berwarna coklat.

Coklat seperti bulu di kuping Jimin.

Ah, tiba-tiba Yoongi rindu pacar kecilnya yang lucu.

Yoongi melamun di gendongan Taehyung (melamunkan pacarnya, tentu saja. Apalagi?) sampai garukan di kuping membuatnya terpaksa mendongak.

"Meong?"

Di atasnya kepala Jungkook muncul dengan senyum lebar. "Yoongi baik-baik ya disini, jangan nakal." ucap Jungkook.

Yoongi menelengkan kepala, gagal paham.

"Kami akan menjemputmu tiga hari lagi. Jangan merepotkan." Kali ini suara Taehyung terdengar.

Kucing hitam itu tidak berkomentar apapun sampai tubuhnya diturunkan ke lantai. Spontan Yoongi mendesis, tidak familiar dengan sekeliling.

Belum sempat menyesuaikan diri, Yoongi merasakan ada kucing lain yang sama-sama diturunkan di depannya. Yoongi mendongak untuk mengecek dan sedetik setelahnya, dia mengeryit. Di hadapannya sekarang ada kucing asing dengan bau tajam buah-buahan menguar dari bulu berwarna kuning emas.

Kucing betina.

Sontak mata Yoongi melebar.

Adanya kucing betina, tempat asing, dan kata-kata pemiliknya tentang dirinya yang dititipkan berputar-putar di kepala Yoongi.

Kaki Yoongi menjadi kaku dan refleks kucing jantan itu menaikkan ekor dengan mulut mendesis penuh ancaman. Diam-diam Yoongi berharap apa yang dia pikirkan sekarang tidak terjadi.

Tapi, tepukan pelan di punggung dan suara familiar Jungkook menghancurkan harapan kecilnya.

"Yoongi, kenalkan. Ini Suran."

.

.

.
TBC

Celestaeal's note :

Selamat tahun baru 2019, teman-teman! 🎉🎉🎊

Berjumpa lagi dengan lil meow-meow setelah hampir setengah tahun tidak update. 😭
Terima kasih untuk kalian semua yang menunggu dan support lil meow meow, it means a lot to me ❤❤😭😭
Aku minta maaf karena terlambat dan tidak aktif beberapa bulan belakangan. 😿
Aku sedih tidak bisa aktif menulis karena kegiatan real life lumayan menyita banyak waktuku semester ini.
Semoga tahun ini aku lebih produktif dan tidak mageran lagi, jadi aku bisa banyak-banyak menulis.

Terima kasih banyak untuk segala cinta dan support di tahun 2018. Aku cinta kalian! ❤

Sekali lagi, selamat tahun baru!

💖💖💖💖

Continue Reading

You'll Also Like

26.9M 1.1M 42
she dreads to get to school because of one name. ; high school au, tsundere!taehyung lmao » under edit » #4 in fanfiction on 171222
142K 5.8K 70
➽Just short love stories...❤ ⇝❤️. ⇝🖤. ⇝♥️. ⇝💙. ⇝🩷. ⇝🤍. ➽💛Going on. ➽🩵Coming up [Ignore grammatical mistakes. I will improve my writing gradual...
400K 1.3K 47
🔞🔞🔞 warning sex!! you can cancel if you don't like it.This is only for the guys who have sensitive desire in sex.🔞🔞