New Year

By marina10969

234 24 12

Kenapa hadiah tahun baru seperti ini yang kau berikan untukku, Chuuya? More

Intro

New Year

135 19 12
By marina10969

WARNING!! TYPO BETERBANGAN

HAPPY READING... 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Tadaima," sebuah suara membuayarkan keheningan di sebuah apartmen yang cukup luas.

"Okaeri," balas seorang yang lain, yang tak lain tak bukan adalah (y/n), pada Chuuya yang baru saja pulang dari sebuah misi yang cukup membuatnya babak belur. "Terluka lagi?"

"Kau bisa lihat sendiri, bukan?" ucap Chuuya dengan wajah kesalnya. "Dan semua ini ulah Dazai si maniak bunuh diri itu. suatu hari pasti akan kubunuh si bodoh itu!"

"Ha'i, Ha'i," kata (y/n) mendekati Chuuya dan menariknya untuk duduk di sofa, sedang ia mengambil kotak P3K di belakang cermin toilet baru kemudian duduk di samping Chuuya. "Coba kulihat."

"Aku tak apa," dan mengalihkan pandangannya dari (y/n) yang langsung menyenggol luka Chuuya agak kasar. "Oi! Oi! Lenganku sakit, baka!"

"Ini yang namanya baik baik saja?" (y/n) yang mulai kesal langsung menarik lengan Chuuya hingga membuatnya setengah menjerit. "Jangan menyembunyikan sesuatu di belakangku. sudah pernah kukatakan, bukan?!"

"Ha'i, ma'am." Kata Chuuya sedikit menyindir dan langsung dibalas (y/n) dengan rasa sakit yang di berikan pada luka yang tengah dibersihkannya. "Sakit!"

"Ngomong ngomong, Chuuya," Chuuya langsung kembali mentap (y/n) yang tengah menatap luka yang ia bersihkan dengan pandangan teduh. "Tanggal tiga puluh satu..." sejenak (y/n) menggantungkan ucapannya untuk sejenak menghela napas sebelum akhirnya melanjutkan ucapan. "Bagaimana jika merayakan tahun baru kali ini dengan berkunjung ke kuil."

Chuuya terdiam sejenak sembari manatap (y/n) dengan tatapan yang tak dapat di mengerti. "Maaf."

"Eh?" ada sedikit keganjalan dihati (y/n) saat mendengar kata kata yang hampir tak pernah dikatakan Chuuya itu. "Ada apa ini tiba tiba?" diselingi tawa yang ia gunakan untuk menutupi kegelisahan yang tiba tiba muncul.

"Permintaan maaf karna aku tak bisa merayakan tahun baru bersamamu, divisi tindakan Khusus ingin memberitahukan hal penting pada Port Mafia," kata Chuuya sesekali menatap (y/n) yang diam tak merespon, ia tak tahu harus merespon apa kali ini. "Jika kau tak mau mendengar, akan kutarik lagi kata maaf barusan!"

"Bu- bukan seperti itu," kali ini (y/n) benar benar dibuat kualahan dengan sikap Chuuya. "Aku hanya heran medengarmu mengatakan kata maaf. Aku hanya berpikir apa yang akan terjadi sampai sampai kau mengatakan hal itu." dan di susul senyum manisnya dengan tangan yang masih terus membersihkan luka luka kekasihnya itu.

***

Matahari bersinar malu malu dibalik awan seputih kapas menutupi sinar hangat yang sebelumnya menembus tirai putih dan menerangi ruangan gelap itu.

(y/n) telah bangun dan telah membuaka tirai namun kembali berbaring di ranjang, ia kambali memikirkan sikap Chuuya semalam.

Ada apa ini? batin (y/n) khawatir. Apa yang salah denganku? Kenapa aku tidak percaya dengan Chuuya, kekasihku sendiri?

(y/n) mengubah posisi yang sebelumnya terlentang menjadi miring ke samping dengan legannya yang memeluk guling erat.

Ada yang berbeda dengan sifat Chuuya, pikir (y/n) membalas pemikirannya yang lalu. Itulah yang membuatku khawatir dan mungkin sedikit tak percaya. Maaf aku berpikir seperti ini, Chuuya.

Kemudian ia larut dalam pemikirannya dan kembali tertidur. Karna Chuuya sudah pergi sedari tadi jadi ia tak perlu terlalu terburu buru bukan untuk menyiapkan sarapan dan lainnya? Lagi pula malam ini tahun baru dan Chuuya kemungkinan tak pulang sebelum jam tiga malam atau lebih pagi lagi.

***

Malampun tiba, hampir seisi penghuni apartmen ini pergi untuk sekedar menghabiskan penghujung tahun dengan berkeliling kota atau berjunjung ke kuil. Sedangkan (y/n) hanya duduk di depan televisi menatap datar acara yang menurutnya hanya omong kosong itu.

Tak kusangka tahun baru tanpa Chuuya akan semembosankan ini, pikir (y/n). Dan juga ini tahu baru pertama yang kuhabiskan sendiri selama menjalin hubungan dengannya.

Sesekali (y/n) memindah saluran televisi untuk sekedar mencari acara yang lebih bermutu, namun hasilnya nihil. Akhirnya (y/n) mematikan televisi sebelum ia keluar dari apartmennya untuk menghabiskan malam tahun baru ini dengan menatap keindahan kota Yokohama.

(y/n) terus berjalan menatap sekeliling dengan sesekali tersenyum pada kenalan yang ia temui di jalan hingga deretan toko menyambutnya. Inginnya ia berhenti dan menghangatan diri dengan segelas coklat di temani makanan manis di cafe langganannya. Namun entah mengapa kakinya terus saja berjalan tanpa henti hingga ia sampai di persimpangan, banyak pejalan kaki yang berhenti untuk menyebrang.

"Eh?" selagi kendaraan lalu lalang di depannya, (y/n) menangkap keberadaan Chuuya dengan seorang gadis bersuari hijau yang ia kenali sebagai Tsujimura dan berada dalam naungan Divisi tindakan Khusus.

"Jadi seseorang dari Divisi Tindakan khusus itu Tsujimura- san?" bisik (y/n) pada dirinya sendiri.

***

"Mohon tunggu untuk pesanan anda nona," ucap seorang pelayan sebelum meninggalkan Chuuya bersama dengan seorang perempuan dari Divisi tindakan Khusus bernama Tsujimura.

"Jadi," kata Chuuya memulai percakapan. "Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

Tsujimura terdiam memandang beberapa pelanggan yang cukup jauh dari mereka baru kemudian memulai pembicaraan.

"Ini tentang Ango- senpai," ucap Tsujimura to the point. "Tolong, bisakah kau melupakan apa yang sudah dia lakukan di masa lalu?"

"Dan melupakan teman temanku yang kehilangan nyawanya karna ulah Ango yang sudah membawa keluar Shibusawa?" tambah Chuuya. "Tak akan."

"Tapi-"

"Jika itu yang ingin kau bicarakan," kata Chuuya berdiri dari tempatnya. "Lebih baik kita hentikan sampai sini pembacaraan ini."

"Aku tak ingin kehilangan senpai yang berharga," Chuuya menutup matanya sebelum beranjak dari sana. Tapi gerakannya terhenti saat mendegar ucapan Tsujimura selanjutnya. "Aku menyukaimu, nakahara- san. Aku tak ingin kau menodai tanganmu dengan darah Ango senpai."

"Chuuya..."

***

(y/n) yang telah sampai di depan cafe itu masuk dan langsung menjatuhkan pandangan pada Chuuya yang membelakanginya dan Tsujimura yang sudah sadar dengan kehadirannya. Semakin dekat ia dengan mereka semakin jelas pula ia mendengar percakapan mereka.

"Aku tak ingin kehilangan senpai yang berharga," ucap Tsujimura.

Ango? Batin (y/n) yang bingung dengan percakapan mereka. Namun (y/n) tetep melanjutkan langkahnya.

"Aku menyukaimu, nakahara- san. Aku tak ingin kau menodai tanganmu dengan darah Ango senpai."

Suka? Batin (y/n). Suka? Aku tak salah dengar bukan? Barusan Tsujimura- san mengatakan suka? Atau jangan jangan telingaku mulai bermasalah? Tapi sepertinya dia memang mengatakan suka.

"Chuuya...." ucap (y/n) pelan dan yang bersangkutan menoleh dengan tatapan kaget.

Apa apaan tatapan kagetnya? Pikir (y/n). Ia kaget karna aku memergokinya tengah berselingkuh, Ha!?

(y/n) menatap Chuuya dengan tatapan kecawa dan juga mata yang sudah berkaca kaca. Perlahan ia mendekati Chuuya yang masih menatapnya dengan wajah kaget dan segera memberikan sebuah tamparan telak diwajah tampan itu.

"Aku tak percaya kau melakukan ini padaku." kemudian ia beralih pada Tsijimura. "Padahal aku sudah menganggapmu sahabatku, Tsujimura- san." Kemudian keluar dari cafe itu bersamaan dengan air matanya yang juga jatuh.

"(y/n)!" panggil Chuuya yang sama sekali tak berpengaruh dan beranjak untuk menyusul kekasihnya itu. tapi pergerakannya terhenti karna Tsujimura yang tiba tiba sudah berada di belakangnya dan menggenggam tangannya. "Apa ini?!"

"Aku menyukaimu, Nakahara- san."

"Kenapa kau melakukan semua ini, ha?!" tanya Chuuya namun seketika matanya terbelalak karna sadar akan sesuatu. "Kau tahu jika (y/n) ada di cafe ini?!"

Tsujimura terdiam dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Chuuya erat.

"Lepas! Atau aku bisa menggunakan kekerasan padamu." ancam Chuuya. "Aku harus-"

"Ya!" aku tsujimura. "Aku sengaja mengatakannya di saat itu. aku sengaja karna aku sudah sadar kedatangan (y/n)! Aku ingin dia sadar jika dia tak pantas denganmu, Nakahara- san!"

"Kau-"

"Aku menyukaimu Nakahara-san! Lupakan (y/n), dia tak pantas-"

"Kau pikir kau pantas?" tanya Chuuya dan membuat Tsujimura terdiam. "Kau harusnya malu, (y/n) sudah menganggapmu sahabat dan kau melakukan semua itu padanya? Dan lagi harusnya kau sadar, (y/n) lebih baik darimu!" Chuuya kemudian menatap Tsujimura dengan tatapan bencinya dan saat itu juga tsujimura terpental dengan Abilitynya ke tembok hingga menciptakan suara yang cukup kuat.

Chuuya menatap Tsujimura yang meringis kesakitan karna puggung yang menghantam tembok. Kemudian dengan perlahan mendekatinya. "Yang memutuskan siapa yang pantas untukku hanya diriku, bukan kau!" kemudian beranjak dari cafe itu.

***

(y/n) yang telah keluar dari cafe segera berlari entah kemana, ia tak tahu tempat yang akan ia tuju. Sekilas ia menatap arloji di tangannya yang menunjukkan pukul 11. 30 malam. hanya tinggal sebentar lagi sebelum pergantian hari. ia tak mungkin kembali ke rumah saat ini, Chuuya bisa saja menemukannya di sana.

Air mata menghalangi pandangannya, tapi samar samar ia bisa melihat sungai dan akhirnya ia tahu kemana ia akan menghabisakan hari ini.

Setelah menuruni tangga, (y/n) akirnya sampai di tepi sungai. Ia berharap tak dapat ditemukan Chuuya, ia belum memiliki cukup kekuatan untuk bertemu Chuuya. Satu sisi hatinya mengatakan semua ini tak mungkin, tapi dia benar benar mendengar apa yang di katakan tsujimura saat itu.

"Jadi pertemuan dengan divisi tindakan Khusus adalah untuk sebuah pernyataan cinta?" kata (y/n) mengulang apa yang telah ia alami. "Pantas saja pertemuan itu tak dapat ia hindari." (y/n) kemudian menunduk. "Ternyata kekhawatiranku selama ini berakhir seperti ini?"

"(y/n)!" sebuah suara memanggil namanya. (y/n) yang sadar siapa si empu suara langsung berdiri dan menghadap si pemanggil.

"Untuk apa kau kemari, Chuuya bodoh!" kata (y/n) mundur selangkah sedangkan Chuuya terus berlari menujunya.

"(y/n), dengar dulu penjelasanku!"

"Apa?!" kata (y/n) ketus dan kembali mundur selangkah. "Mendengar jika kau menolak ajakanku ke kuil karna pertemuan itu?!"

"Dengar dulu, baka!"

"Kau yang Bodoh!" kata (y/n) sedangkan Chuuya hampir sampai di depannya. "Jika bukan itu berarti kau ingin mengatakan jika kau telah menerima Tsujimura san dan akan mencampakk- Akhhh!" kata kata sarkastik (y/n) terhenti karna kakinya yang sebelumnya terus berjalan mundur kali ini tak memiliki pijakan.

"(y/n)!" Chuuya yang sudah sampai langsung menggapai tangan (y/n) yang terulur dan segera menarik (y/n) ke dalam pelukannya. Napas Chuuya tak beraturan, tak jauh berbeda dengan (y/n) yang kini dalam pelukannya. "Bodoh! Kau hampir saja jatuh ke sungai!" kata Chuuya dengan gurat kekhawatiran yang jelas tersirat di wajahnya.

(y/n) terdiam dalam pelukan Chuuya kemudian melepas pelukan secara paksa. "Untuk apa menyelamatkaku! Bukankah ini sebuah keuntungan untukmu!" kata (y/n) sarkas. "Jadi kau tak perlu mengatakan kata kata perpisahan denganku, cukup dengan melihatku yang terbawa arus sudah cukup, bukan?"

"Apa yang kau katakan, (y/n)?"

"Seperti yang kau dengar!"

"Kau harus medengar penjelasanku, (y/n)." Kali ini Chuuya mengatakan dengan lembut.

"Kenapa aku harus mendengar penjelasanmu yang pasti nantinya akan menyakitkan diriku sendiri?" kata (y/n). "Bukankah lebih baik kau kembali ke Tsujimura- san."

"(y/n)."

"Ya," kata (y/n) dengan suara bergetarnya kemudian berjongkok dengan kedua tangannya yang menutup telinganya erat erat. "kau lebih baik kembali ke Tsujimura- san."

"(y/n)."

"Apa?!" kata (y/n) dengan air mata yang berjatuhan. "Kau tahu seberapa sakitnya hatiku saat mendengar ucapan Tsujimura- san dan aku takut kau kemari hanya untuk memperjelas semua yang di katakannya?"

"(y/n)," panggil dengan penuh kelembutan. "Aku kemari karna aku mencintaimu." Medengarnya (y/n) mendongak menatap dalam mata Chuuya mencari kebohongan yang mungkin terselip di sana, tapi nihil ia tak menemukan kebohongan apapun.

Chuuya melepas mantelnya dan membalut punggung rapuh (y/n) dengan mantelnya sebelum akhirnya berjongkok di depan (y/n). perlahan tangannya menarik tangan (y/n) dan mengecupnya lembut. "Dengarkan aku," (y/n) seketika terdiam dan menuruti permintaan Chuuya. "Maaf karna aku tak bisa ke kuil bersamamu. Sungguh, itu semua karna divisi tindakan khusus dan port mafia memiliki pembicaraan yang tidak terlalu rahasia tapi cukup penting."

(y/n) terdiam, ia menundukkan kepalanya namun ia kembali teringat kejadian di cafe dan kembali menatap Chuuya dengan tatapan yang tak dapat dimengerti selain Chuuya.

"Dan tentang di cafe itu," Chuuya menggantungkan ucapannya lalu mengeratkan genggaman tangannya. "Aku tak tahu dia akan mengatakan hal itu. Satu yang yang harus kau ketahui, dia sengaja mengatakan itu saat kau telah berada di sekitarnya."

(y/n) yang mendengarnya terkejut dan air matanya kembali jatuh. "Apa kau..."

"Menerimanya?" (y/n) terdiam. "Tentu saja tidak. Yang pantas di sampingku hanya kau, (full name). hanya kau."

"Chuuya," air mata kembali jatuh kemudian (y/n) memeluk Chuuya hingga membuatya terduduk. "Maaf, maafkan aku."

"Aku juga minta maaf."

Selang beberapa detik suara kembang api mengisi ruang pendengaran mereka.

"Pipimu..." tanya (y/n) sembari membelai pipi Chuuya tepat dimana ia menamparnya. "Maaf, pasti sakit sekali."

Chuuya membelai tangan (y/n) yang ada di pipinya. "Tak apa, itu tak seberapa jika di bandingkan dengan rasa kecewamu saat itu."

Dengan lembut tangan Chuuya menyelinap diantara tengkuk dan helaian rambut (y/n) sebelum perlahan mulai mengikis jarak di antara mereka berdua hingga berakhir dengan sebuah kecupan manis bersamaan dengan kembang api yang merekah di langit malam itu.







Wokeh,  ini project peaa yang kesekian. Yeayyyyy.  

Eh btw,  tau kan siapa Tsujimura?  Yap bener,  yang ada di Bungou Stray dogs Death Apple.  Kenapa aku pake dia.  Jawabannya,  karna aku gak suka sama dia. Kalian pasti tau lah kenapa... 

Continue Reading

You'll Also Like

393K 11.8K 80
"I'm not afraid to hit a girl," he argued, and you grinned. "I know you aren't," you said, "because you know I can fight back, and you wanna know how...
1.3M 25.7K 51
and all at once, you are the one I have been waiting for theodore nott x fem oc social media x real life lowercase intended started: 3.25.23 finished...
220K 7.6K 98
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
578K 8.8K 86
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...