Pulang (Hanya tentang waktu s...

By Alqishthi

327K 21.3K 2.1K

Bisa apa aku? saat ku tau bagimu, cinta hanya sepotong rasa iba. More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh Tiga
Dua puluh empat
Info
Dua puluh lima
Dua puluh Tujuh
Dua puluh Delapan
Dua puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga puluh Dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh Empat
Tiga puluh Lima
Tiga puluh Enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh delapan
Tiga Puluh Sembilan
Intermezo
Empat puluh
Empat puluh satu
Empat puluh dua
epilog
New Story
pre order
PO (Loveless)

Dua puluh enam

6.4K 454 28
By Alqishthi

Ranna mengambil tasnya dan akan berlari pergi kalau tak lebih dulu di tangkap oleh Sam.

"Mau kemana kamu?"

"Aku buru-buru" ucap Ranna dan mengecup pipi Sam cepat. Sam masih menahannya.

"Bareng aku aja."

"Engga usah sayang.. aku naik ojek online.. biar cepet di luar macet.. dahh.." ucap Ranna, namun Sam masih menahannya.

"Dasi ku bagaimana?" Tanya Sam.

Ranna menghela napasnya. Ia membuka lemari Sam.

"Ini barisan kemeja mu.. yang kamu layak pakai. Yang di sebelah sini pakaian yang sebulan ini sudah kamu pakai jadi nanti bulan depan baru akan aku gantung di tempat baju yang bisa kamu pakai. Ini pakain dalam mu, yang ini jam tangan, dasi,kaos kaki mu, sebelah sini tas kamu. Ada lagi?" Tanya Ranna

Sam mengkrucutkan bibirnya.

"Tapi aku tidak bisa pakai dasi"

"Kamu kan dokter sam..tidak harus selalu pakai dasi bukan?"ucap Ranna

"Kamu bilang aku harus rapi"

"Lupakan saja sam.. mulai hari ini aku akan mencabut semua aturan ku. Jadi kamu bisa hidup sesuai aturan kami.. oke?" Ucap Ranna dengan senyum mengembang. Sam mendengus kesal. Memang ini maunya tapi sungguh dia benar-benar merasa kesal saat ini.

"Yaudah ya.. aku pergi dulu. Kasian tukang ojekn ya nunggu di luar. Dahh sayang.. " ucap Ranna dan kembali mengecup pipi Sam. Lalu berlari pergi.

"I love you sam.." teriak Ranna yang suaranya nyaris tak terdengar.

"Love? Are you sure?" Ucap Sam jengah. Ia tak sadar, bahwa dirinya pun seperti itu. Berkata cinta namun sikapnya sama sekali tak mengisyratkan itu.

***
Sam semakin gelisah saja, beberapa rapat tak Ia jalankan dengan baik. Membuat cheryl mau tak mau menanyainya.

"Sam..kamu kenapa sih? Sakit?" Tanya Cheryl. Sam mencoba tersenyum dan menggeleng.

"Kamu keliatan pucat tapi"

"Aku ngga papa cheryl. Kamu ngga ada pasien hari ini?" Tanya Sam. Cheryl terdiam.

"Kamu tidak kerja?" Tanya Sam lagi.

"Aku cuma masih mau ngeliat kamu"

Sam menggaruk keningnya. Cheryl ingin melihatnya tapi sungguh Ia lebih ingin melihat istrinya yang sekarang sangat susah untuk Ia temui.

"Salahkah kalau aku minta kamu untuk professional?" Tanya Sam lembut.
Raut wajah cheryl berubah.

"Kamu bisa kembali ke ruangan kamu cheryl." Ucap Sam. Tepat saat itu pintu ruangan sam di ketuk.

"Masuk" ucap sam semangat yang berharap itu adalah Ranna. Namun sayang sekali itu adalah Revi.

"Maaf dok.. saya ingin menanyakan tentang operasi nanti sore" ucap Revi dan berjalan melewati Cheryl yang menyapannya.

"Oh iya..duduk" ucap Sam.

Revi pun duduk di sana. Cheryl menatap ke arah keduanya. Begitupun keduanya.

"Apakah kalian masih ada urusan? Haruskah saya menunggu di luar?" Tanya Revi

"Revi kamu tuh kenapa sih?"

"Maaf dokter cheryl, bisakah anda keluar jika sudah selesai ? Saya ingin membicarakan tentang pasien yang kondisinya adalah pribadi. Jadi, saya sedikit terganggu kalau dokter ada di sini" ucap Revi. Cheryl menatap kesal ke arah keduany kemudian keluar dengan membanti pintu ruangan sam.

Revi pun benar-benar hanya membicarakan tentang pasien. Setelah itu Ia kembali keluar. Tinggal lah sam sendiri yang memainkan ponselnya. Ia membuka beberapa akun media sosial istrinya dan sangat amat terkejut ketika mendapati instgram Ranna yang tak lagi memiliki foto dirinya.

"Ya! Apa-apaan sih Ranna. Ah..dia mau orang-orang tau bahwa dia belum menikah gitu? Benar-benar.." ucap Sam yang tak taham lagi dan ia pun bankit dari kursinya berjalan keluar.

"Dokter.."

Sam menghentikan langkahnya.

"Apa?"

"Hanya mengingatkan tadi seketaris dokter bilang kalau dokter akan ada rapat tentang promosi akhir tahun.." ucap perawat Sam.

"Apa sih..rapat apa lagi sih. Aku dokter atau apa sih. Kenapa rapat terus." Ucap Sam kesal. Semua hal menjadi terlihat mengesalkan untuk Sam.

"Iya dok.. kata bu vina seketaris dokter. Dokter wijaya harus kembali ke jepang jadi rapat di majukan. Tim Humas dan pemasaran pun sudah siap"

"Katakan aku tidak ikut rapat. Bilang saja ada jadwal operasi!" Ucap Sam dan pergi. Namun kemudian Ia cepat-cepat berbalik.

"Tim pemasaran dan humas..ada Ranna?"

"Ada pak sam.. ada Ibu ranna" ucap Vina yang baru datang. Senyum Sam pun mengembang sempurna.

"Oke saya Ikut" ucap Sam dan masuk kembali keruangannya dengan cepat sebelum akhirnya keluar lagi.

"Ayo" ucap Sam semangat dan berjalan lebih dulu. Vina tersenyum dan mengikuti langkah sam.

"Biasanya bapak tidak akan mau rapat promosi."

"Aku harus tau keadaan rumah sakit ku bukan?" Ucap Sam masih dengan senyum yang mengembang.

"Atau karna ada Ibu Ranna?"

"Yah.. salah satunya" ucap Sam lagi mencoba menahan senyumnya.

"Rapat ini juga akan membicarakan tentang disnatalies.."

"Bagus kalau gitu.." ucap sam.

"Sepertinya bapak cinta sekali dengan ibu Ranna."

Sam menoleh pada Vina. Ia menggaruk pelipisnya.

"Begitu kah?"

"Ya.. 3 tahun saya bekerja dengan bapak. Ini pertama kalinya  saya lihat bapak semangat ikut rapat." Ucap Vina

"Ah..iya..tiga tahun ya vin.. sepertinya baru kemarin saya menerima mu jadi seketaris saya."

Vina mengangguk dan tersenyum.

"Saya kaget waktu tau bapak akan menikah dengan bu Ranna bukan dokter cheryl"

"Saya juga kaget" jawab Sam.

Vina menoleh menatap sam penuh tanya.

"Ya kaget bisa ketemu Ranna" ucap Sam

"Tapi ibu Ranna emang cantik banget ya pak sam, sederhana gitu. Padahal kan suaminya punya apa saja. Tapi tampilan mba Ranna selalu sederhana. Cerdas sekali lagi pak. Saya baru tau Bu Ranna bisa banyak bahasa juga seperti bapak?"

"Oh ya?" Tanya Sam balik. Vina mengangguk.

"Wah..aku baru tau"

"Hati-hati pak. Kemarin ya pak James anak dari medica corp. Sempet tanya-tanya bu Ranna gitu pak. Gossipnya juga sekarang bu Ranna banyak yang ngedeketin termasuk dokter Re.." ucap vina dan terhenti.

"Revi? Tidak. Dia hanya sedang kesal dengan ku" saut Sam.

"Oh iya.. pak sam sudah tau kalau sekarang bu Ranna jadi ambassador rumah sakit "

"Bukannya Cheryl? Ah dokter cheryl maksud saya"

Vina menggeleng.

"Hari ini bu Ranna baru saja melakukan pemotretan bersama dokter Nathan."

"Dokter Nathan?"

Vina mengangguk mantap.
"Itu  loh pak Dokter yang ganteng banget itu. Yang di IGD. Denger-denger dulu satu kampus sama bu Ranna. Mereka sahabatan ya pak?"

Sam menggeleng.
"Tidak mereka hanya kenal saja tidak sedekat itu. Kenapa harus Nathan? Kenapa bukan aku saja?"

Vina menghela napasnya.
"Kan kemarin saya sudah tawaei bapak. Tapi di berkas seperti biasa bapak tolak"

Sam mendengus kesal. Dia menolaknya tentu saja karna Ia tidak tau bahwa pasangannya adalah Ranna.
Vina membukakan pintu untuk Sam.
Sam pun masuk ke dalam. Di ruangan Rapat sudah cukup ramai.  Ranna duduk bersebrangan dengan Nathan dan mereka sibuk bercanda dengan saling melempar kertas. Ranna bahkan tak menyadari ke datangannya. Sampai sam mendekat pada Ranna dan mengecup kepala ranna sontak saja membuat Cheryl dan juga Nathan membelalakan matanya menahan kesal. Para staf yang lain hanya dapat tersenyum senang sekaligus iri.

"Sam.. banyak orang juga"

Sam tak menjawab hanya mengedipkan sebelah matanya lalu Ia berjalan menuju kursinya yang berada di dekat kursi ayahnya.

"Papah tau kamu cinta sekali dengan istri mu. Tapi ini tempat umuk sam" gumam Wijaya.

"Dari pada aku bikin dia nangis" ucap sam dan duduk. Wijaya hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tentu saja. Wijaya sangat menyayangi anak dan menantunya itu.

Rapat pun di mulai, sam terlihat serius pada awalnya mengkritik di sana sini. Memang seperti itulah sam selalu ingin yang sempurna. Namun saat bagian Ranna, sungguh tak ada satupun yang bisa Ia kritik. Ranna melakukan sesuai maunya. Perlahan cara pandan Sam pun berubah. Di lihatnya Ranna yang menggunakan baju bermodel sabrina berwarna Hijau dan rok selutut berwarna putih yang cukup mencetak bentuk tubuh Sam yang kini bukan terlihat gemuk melainkan sexy. Pikiran liar sam pun mulai menjadi-jadi. Rasanya ia ingin sekali menyelesaikan rapat ini, lalu mengunci ruang rapat, menyisakan dirinya dan Ranna. Lalu membuat Ranna menyerah padanya. Cara Ranna tersenyum, bergerak benar-benar membuat Sam semakin gelisah. Namun fantasinya harus terganggu ketika Ia menyadari bahwa bukan hanya dia yang memandang Ranna dengan tatapan seduktif seperti itu. Nyari semua pria-pria muda di sana menatap mau pada Ranna, yang paling mengesalkan lagi. Revi yang juga ada di sana beberapa kali saling berlempar senyum dengan Ranna. Apa lagi Nathan, yang sam sangat tau sejak awal tidak mendengarkan rapat. Ranna bahkan sama sekali tidak meliriknya. Oh sungguh di ruangan ini hanya dirinya lah yang paling tampan.
***
Rapat pun usai, niat Sam untuk mengurung Ranna di ruangan itu terpaksa gagal karna Ranna yang cepat-cepat keluar bahkan tanpa pamit padanya. Dari sependengarannya mereka memang ada hal penting lain yang harus di urus terkait pemasyarakatan. Sam lagi-lagi gal berdekatan dengan Ranna.

"Harus sekali menciumnya?"

Sam menoleh dan mendapati cheryl dengan wajah kesal berjalan beriringan dengannya.

"Ada papah ku di sana" jawab Sam

"Benar karna itu? Mata mu sama sekali tak lepas dari Ranna"

"Dan dari pemberi persentasi yang lain cheryl. Oh come on.. kenapa sih kamu jadi over protactive gini kaya Ranna. Aku susah napas tau ngga. Kamu kan tau aku benci seperti ini." Ucap Sam.

Cheryl pun terdiam dan menundukan kepalanya. Air matanya jatuh begitu saja. Hal yang selalu di benci Sam adalah, wanita selalu begini saat Salah. Menangis!

Sam menghela napasnya.

"Aku minta maaf. Aku hanya takut kamu ingin kembali lagi dengan Ranna sam, maafin aku" ucap Cheryl dan pergi meninggalkan Sam.

Sam menginjak-injakan kakinya kesal di lantai. Lalu dengan mood yang ia atur sebaik mungkin ia pun menyusul Cheryl.

***
Ranna baru saja akan keluar dari sebuah cafe bersama beberapa teman meetingnya namun matanya lebih dulu menemukan Sam dengan Cheryl. Berdua hanya berdua dengan Cheryl wanita yang sangat Ranna cemburui. Bagaimana tidak jika ada perempuan yang lebih cantik darinya,lebih hebat darinya lebih banyak tau tentang sam,lebih pantas dengan sam dan sam lebih sering dekat dengan wanita itu. Puluhan hingga ratusan kali Sam selalu mengatakan agar Ranna tidak cemburu. Nyatanya Ranna tak bisa membohongi hatinya. Ia memang merasa cemburu pada Cheryl. Rasaya inget sekali ke sana dan memaki Sam. Tapi Ranna tau sam tak suka itu dan Ranna sungguh takut kehilangan Sam. Ia sangat amat mencintai Sam, itu pula alasan ranna begitu cemburu karna Cheryl berpotensi besar untuk di cintai oleh Sam.

"Ranna" ucap salah satu teman Ranna dan menyentuh bahu Ranna. Ranna menoleh padanya.

"Ayo.."

"Oh iya.." ucap Ranna dan terpaksa meninggalkan Sam.

***
Happy Reading maaf baru sempet up.. Baru sampe di kampung hehe ;)

Eh boleh dong.. Follow IG aku please..
@alqish_zhang

Continue Reading

You'll Also Like

218K 7.5K 49
Shafea seorang wanita karir yang gila kerja tapi juga seorang ibu muda yang ingin membesarkan dan mendidik anaknya sendiri secara sempurna. Ikuti kes...
229K 8.8K 56
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Warning 17+ TAHAP REVISI DARA'S by klisamelia [COMPLETED] Seorang Adara cewek polos dan seorang Aldebaran cowok cerewet. Na...
2M 30.2K 46
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
2.1K 222 22
Tak pernah Izora sangka, pernikahannya yang sudah di depan mata harus gagal begitu saja. Hanya karena alasan klise dari mempelai laki-laki. Ia yang a...