Be Mine, Please

By ClaraZaskia

83 24 10

Aku tak pernah sanggup mengungkapkan ini semua. Aku merasa tak berdaya jika harus menyampaikan apa yang kini... More

prolog
Part-1
Part-2

Part-3

10 3 0
By ClaraZaskia

 

"Ini aja lo gak bisa ngangkatnya, tadi ngelawan preman bisa"cibir Ravin , Diva terus merungut

"Ish.. Apalah, kalau nak tolong tu kena ikhlas, awak nampak tak ikhlas sahaja tolong saya"Diva berbalik mencibir

Ravin menghela nafas gusar,
"Cewek aneh"ejek nya namun dapat terdengar oleh sang empunya,

"Apa?, awak kata saya aneh, ish.. Tak sedar diri, " nampaknya pertarungan adu mulut mereka berjalan sengit,

Diva tampak tak mau kalah terlebih lagi pada Ravin,

"Lo.. Aneh"

"Awak yang aneh"

"Lo"

"Awak"

"Aduh, ngapain lo pakek nginjek kaki gue segala sih"ringis Ravin karena nendapat injakan keras daripada kaki Diva

Diva tersenyum puas, lalu berlalu pergi, mengambil baskom berisi sayur daun ubi ,

Perlahan ia meletakkan sedikit demi sedikit sayuran tersebut beserta rimbangnya kedalam lubang lesung,

Tuk...tuk...tuk
   Lalu Sekuat tenaga ia menumbuk daun ubi tersebut,

Ravin tetap menatap kerjaan yang dilakukan oleh gadis tersebut,ia merasa sedikit kagum pada zaman sekarang masih ada gadis yang tampak telaten dalam memasak, biasanya mereka hanya pandai shopping, berdandan, jalan-jalan, lain hal pulak dengan gadis itu,

Tik..tik..tik

  Ravin terus tersedar apabila merasakan percikan air mengenai wajahnya,

"Ha ha ha, apalah awak ni untuk apa pandang saya macam tu!?" ternyata ulah tersebut daripada Diva,

"Lo, resek"keluh Ravin,

"Yah, awak marah ke?, maaf lah saya bercanda sahaja tadi"Diva terus memujuk Ravin yang tampaknya merajuk

"Lo gak usah manggil gue awak, nama gue RA-VIN"tekannya,

"Yelah yelah, Ravin "Diva mengalah, ia lalu bangkit dari duduknya kini menghadap meja makan, tengah menguras santan, lepas tu beralih kembali merajang sayur cili, tomato dan bawang untuk dijadikan bumbu,

Tok...tok..tok
    Ia dengan telaten mengulek sambal beserta bumbu yang akan digunakan nanti,

Lepas tu, selesai
Ia kembali beralih menuju kompor, menyalakan kembali apinya, 

"Lo, kenapa gak jadi koki aja sih?!" Tenyata masih ada keberadaan Ravin disana, Diva terus tak menyadari hal tersebut,
"Saya memang pandai memasak, tapi saya tak berminat nak jadi chef karena saya pun punya keinginan lain"terang Diva, ia meraih piring yang tengah berisikan ayam goreng, meletakkannya disamping kompor, sementara sambalnya belum matang ,

Ravin terus beroh-ria,

Harum aroma masakan yang telah usai di masak oleh Diva begitu semerbak , hingga kepenjuru rumah

Ia kini tengah menyiapkan meja makan, mengatur letak pinggan, sudu dan garpu tak lupa membuat minuman sekali,

"Sudah siap kamu masak Diva?,cepat sekali"Auntie datang dari ruang keluarga, agaknya dah siap bincangan penting dia dengan uncle,

"Err..  Biasa je Auntie , hari-hari pun Diva dah biasa masak"ujar Diva, "silahkan duduk Auntie!, oh ya Uncle mana?"Diva terus melihat lihat keruang keluarga, namun kosong Uncle Zihan tak ada,

"Ada di ruang kerjanya, kamu panggil ya Diva, ruangannya disamping kamar Auntie," Diva terus berlalu saat semuanya telah usai, ia pergi menuju ruang kerja Uncle Zihan,

Tok...tok...tok
"Uncle jom makan , Diva dah siap masak, mesti Uncle rindu masakan Diva kan?, jom lah " ajak Diva, Uncle Zihan yang tampaknya tengah sibuk, terus berpaling lalu mengangguk.

"Iya, Diva duluan saja sebentar lagi uncle datang"ujar Uncle Zihan, Diva mengangguk lalu berlalu pergi

Kini tujuannya adalah bilik Ravin, yang berada berhadapan dengan kamarnya,

Tok...tok..tok
Cklek...
"Vin, jom makan Auntie dah tunggu tu!"lepas mengucapkan hal tersebut, Diva terus berlalu kembali ke meja makan

Rupa-rupanya disana sudah ada Uncle dan Auntie yang tengah berbincang penting kot

"Mungkin minggu depan, katanya ia tak betah tinggal terus disana"sedikit sahaja cuplikan perbincangan yang dapat didengar oleh Diva,

Karena lepas ia telah duduk di kerusi makan, bincangan tersebut terus terputus,

Diva harap maklum akan hal tersebut, kerana ia pun bukan sesiapa di keluarga ini, jadi tak penting ia mengetahui i isi dari bincangan mereka,

***

Diva tengah berdiri menghirup udara segar petang itu melalui balkoni yang mengarah langsung dengan taman indah milik Auntie, berbagai macam bunga tumbuh subur dibawah sana,

   Diva mula bersedih teringat akan emaknya, ia rindukan emaknya dan akaknya, dan jangan tanyakan dengan ayahnya yang biadap, sikit pun ia tak nak mengingat sosok itu,

  Diva kemudian meraih telepon bimbitnya, hendak menelepon emaknya, karena ia perasan tak enak pada emaknya, apa yang terjadi? ,

"Telepon yang anda tuju sedang tidak aktif , silahkan coba beberapa saat lagi"

Diva semakin tak enak hati saat sambungannya tak mendapat balasan, apa yang dah jadi?, apa ayahnya buat macam-macam?,

Ia bergerak gelisah, lalu memilih menelepon makcik Farah yang kebetulan jiran dekat emak,

"Hello Diva, ada apa?"

"Makcik, tolong tengokkan apa yang dah jadi kat emak, Tadi Diva telepon tak dibalas"

"Okey, kejap ya makcik tengok"

Hening, tak ada suara di seberang berarti makcik Farah dah pergi,

Dan beberapa saat kemudian,

"Diva, ayah kau mengamuk kat rumah tu, emak kau yang jadi sasaran hantaman nya, akak kau dah pergi siang tadi"

"Astagfirullah... "

Telepon terus terjatuh dari genggaman Diva, ia bersimpuh

"Hallo, Diva kau tak ape, jangan risau ya Makcik cuba halau ayah kau"

Pip
Talian terputus, Diva semakin menangis sejadi-jadinya , macam mana ni?, apa yang nak dibuat sekarang?, nak balik tak mungkin!,

Klek
Pintu terbuka, Auntie terkejut apabila mendapati keadaan Diva,

Ia terus menghampiri sang gadis

"Diva, kamu kenapa sayang, kok nangis?"Auntie terus menenangkan Diva

Diva hanya menggeleng, ia terus senyap, tak lagi menangis,diusapnya kasar bagian wajahnya yang terkena aliran air mata

"Bicara saja pada Auntie, Diva!"pujuk Auntie, namun diacuhkan oleh Diva,

Ia terus bamgkit kembali meraih telepon bimbitnya,

"Tak ada Auntie, Diva tak ape. Oh ya, Apahal Auntie datang ni?"ia terus mengalihkan topik

"Ohya, Auntie cuma mau ajak Diva tolong Auntie masak besok, Uncle nampaknya sangat suka masakan Diva, lagipun besok ada tamu jadi harus masak banyak"ujar Auntie,"Diva mau kan?"sambungnya

"Auntie tak payah cakap pun Diva mesti tolong Auntie, siapa tamunya Auntie?"balas Diva

"Teman kerja Uncle, sekalian acara arisan teman Auntie"terang Auntie

***

   Keadaan rumah ramai sekali kini, banyak teman kerja Uncle dan Teman arisan Auntie telah tiba,

Diva pun dah siap memasak, kini Auntie memaksanya untuk bersiap dengan gaun indah, mesti sempat menolak namun apalah daya bila dah kena paksa Auntie

Kini Diva nampak comel, dengan gaun berwarna merah diatas lutut,ia tampak kurang selesa sebab gaun itu terlalu mengekspos  sebagian tubuhnya,

Dan rambut diatur kemas,

Acara dimulai, Uncle sibuk berbincang dengan teman pejabat nya, Auntie sekali tengah sibuk melayan kawan Arisannya, sesekali memperkenalkan Diva sebagai 'anak angkatnya', tersipu Diva apabila mendapat pujian dengan penampilannya,

Ravin sekali, tengah sibuk berkumpul dengan temannya , agaknya anak dari teman Auntie atau Uncle, sambil sesekali mereka mencuri pandang pada Diva

"Diva tolong ambilkan kue kering di meja makan!"pinta Auntie,

Diva meneguk ludahnya, berarti ia harus menghampiri segerombolan pria teman Ravin yang berkumpul disana,

Habis?, mau macam mana lagi ia haris menuruti perintah Auntie

"Ya udah Auntie"Diva perlahan mendekati gerombolan itu,

Mereka yang tadi sibuk berbincang  kini beralih menatap kedatangan Diva,

"Hai cantik, nama kamu siapa?"

"Boleh minta nomor ponselnya gak?"

"Manis banget sih, untuk gue aja sih kalo lo gak mau vin!"

"Diem!!!!"bukan Ravin yang bersuara, tapi seorang lelaki lain, Diva kini menoleh kepada lelaki tersebut bertemu pandang dengan mata teduh nan tegas itu,

"Sewot ae lo sen, "

"Iya nih"

"Jangan-jangan  lo suka juga kan dengan dia"

Diva terus pergi setelah mengambil piring berisi kue kering permintaan Auntie, tak ingin terus berlama lama disana
Ia terlalu rimas untuk berbincang dengan lelaki ,

"Permisi... "





Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 34.6K 30
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
255K 720 7
Vote masa cuma sange aja vote juga lah 21+
6.4M 333K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
978K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...