My Nasty Girlfriend

By aphroditebumi

22.7M 593K 143K

Mesum bukan buat cowok aja 17+ More

MMG PROLOG
MMG 2 kerangsang
MMG 3 Kekhayalan
MMG 4 Ketragedian
MMG 5 Cipok Cipok berhadiah
MMG 6 Cium gak?
MMG 7 Regatra
MMG 8 Sekamar Tapi Tak Seranjang
MMG 9 CAUTION! The sacred limit
MMG 10 Alex or Zion
MMG 11 War
MMG 12 Week Activity
MMG 13 Week Activity (2)
MMG 14 ???
MMG 14 Week Activity (3)
MMG 15 Five Second
MMG 16 Back to Apartment
MMG 17 Scramble
AN
MMG 18 About L
MMG 19 Ana X Ladya
MMG 20 Alex & Zion
MMG 21 Love?
MMG 22 Special 12 IPA 1
MMG 23 special 12 IPA 1 (2)
MMG 24 (R)
MMG 25 Change
Maapin 🙏
MMG 26 Lapangan
MMG 27 Nata de Coco
MMG 28 Nata de Coco (2)
MMG 29 Alex & Natasha
MMG 30 AAA
MMG 31 Kissing
TikTok

MMG 1 Kesita

1.7M 34.6K 13K
By aphroditebumi

Ana menggesek-gesekkan area kelaminnya pada guling yang sedang di peluknya. Entah apa yang ada dalam otak cewek tersebut, yang pasti dirinya sedang membayangkan melakukan adegan panas di atas ranjang.

"Uh~~ Alex lebih cepet dong," Ana memejamkan matanya mengnghayati khayalan panasnya dengan cowok pujaan teman tidurnya.

"Ahhh~~" Desah Ana yang tak tertahankan.

"Payudaranya Ana jangan di jilatin, geli--hhh ahh~~" Desah Ana semakin menjadi-jadi ia memeluk erat gulingnya.

"Alexhhhh...Ana mau keluarhh Eunghhh~~ Ahhh~~" Erang Ana sekaligus mengakhiri khayalan panasnya tersebut. Ritme nafasnya menjadi cepat. Entah mengapa dengan membayangkan adegan itu saja Ana sudah keringat dingin.

"Bisa gila gue kalo gini terus. Gue kapan lulusnya sih. Kapan nikah? Kapan ena-ena. Gak sabar bikin anak," Ana mengusap keringatnya kasar lalu turun dari kasurnya.

Cewek tersebut berjalan santai menuju kamar mandinya hanya dengan mengenakan pakaian dalam saja. Tidur dengan pakaian tersrbut sudah sering ia lakukan di apartemen kecilnya.

"Mau beli dildo tapi takut di tanyain macem-macem ama yang jualan. Nasib-nasib," Gumam Ana sambil melepas pengait branya, setelah itu melepas CD nya dan mulailah ritual mandinya.

20 menit berlalu

Ana berjalan dengan santai keluar kamar mandi tanpa sehelai benangpun, alias naked. Ia tak peduli, toh dirinya hanya tinggal sendiri di apartemennya. Sedangkan orang tuanya, mereka sedang mengolah bisnisnya di Malaysia.

Cewek tersebut menatap dirinya di hadapan cermin. Tubuhnya masih basah, ia tak berniat sama sekali mengeringkannya. Ana menekuk senyumnya ke bawah.

"Percuma montok kalo gak ada yang nyicipin," Gumam Ana pada dirinya. Cewek tersebut kemudian mengambil handuk di kasurnya lalu mengeringkan tubuhnya yang sedikit basah.

Berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil setelan bra dan CD, tak lupa tanktop dan celana kain pendek berwarna hitam di dalam sana.

Setelah itu, ia juga mengambil seragam putih abu-abunya di lemari. Ia memakainya dengan cepat lalu berjalan ke arah cermin. Menyisir rambutnya yang sedikit panjang, memoles mukanya dengan bedak bayi. Tak lupa ia memakai lipbalm yang natural dengan warna binirnya.

Ana meraih kuncir rambut berwarna hitam di meja riasnya lalu menguncir rambutnya seperti ekor kuda. Menyemprotkan sedikit parfum beraroma vanila ke bajunya lalu meraih tasnya dan berangkat ke sekolah mengenakan motor matic kesayangannya.

Rasanya ia masih ingin berkhayal panas di atas ranjang bersama Alex. Cowok yang mendapat gelar prince charming, dan ketua osis di sekolahnya.

***

"ANA!!" Teriak cewek berkuncir dua sambil berlari ke arah Ana. Cewek tersebut adalah Natasha. Cewek yang sudah menjadi sahabatnya sejak kelas 10.

"Hai Nat," Sapa Ana sembari tersenyum manis.

"Kamu udah ngerjain PR fisika belom?" Natasha berjalan di sampingku sambil menatap wajah Ana dari sebelah.

"Udah dong. Anak IPA 1 gak boleh males-males," Jawab Ana sambil tersenyum bangga.

"Sip!" Natasha mengacungkan dua jempolnya pada Ana.

"Oh iyah Ana, nanti sepulang sekolah ada rapat osis," Ujar Natasha

"Dadakan banget?" Tanya Ana mengerutkan keningnya heran.

"Tadi malem udah di bilangin kok di grup Osis. Kamu gak baca yah?

"Hehe, enggak. Aku abis main hp langsung aku masukkin ke tas, takut lupa bawa,"

"Kamu kebiasaan banget lupanya,"

"Ingetin dong," Goda Ana yang di sambut tawa Natasha.

"Udah ah, ayo masuk cepet. Abis ini mau bel," Natasha menggandeng Ana untuk masuk ke kelas 12 IPA 1. Kelas mereka yang selalu hening, sepi dan damai.

Tentu, karena penghuninya yang pagi-pagi sudah makan buku. Mereka tak sempat meluangkan untuk bercanda tawa karena persiapan kelulusan akan sebentar lagi. Berlomba-lomba masuk ke universitas favorit masing-masing.

Ana yang sampai pada bangkunya, langsung duduk. Ia membuka ponselnya dan membuka aplikasi wattpad. Dunia orange tersebut tak pernah membosankan baginya.

Ia memilih salah satu cerita bergenre Romance yang bertuliskan peringatan 21 keatas. Peringatan tersebut tak dapat menghentikkan jari lentiknya untuk tidak membukanya. Ia menyukai cerita dengan nuansa romantis tersebut.

Sambil menunggu bel masuk berbunyi, ia menghayati kata perkata dari setiap bacaannya. Tak peduli bawah ada yang basah di bawah sana.
Kriiiinggg....

Bel masuk pun berbunyi. Ana lantas mematika ponselnya tersebut lalu memasukkannya ke dalam tas. Menyiapkan buku pelajaran jam pertamanya dan duduk manis menunggu guru datang.

***

Jam berganti jam. Materi berganti materi, kini Ana sedang berada di kantin bersama Natasha. Cewek tersebut sedang memakan lahap mie ayam di depannya dengan nafsu.

"Pelan-pelan Ana. Nanti keselek," Ujar Natasha yang duduk di hadapan Ana.

"Lhapherr nath," Ucap Ana sambil makan. Natasha hanya menggelengkan kepalanya menanggapi jawaban temannya tersebut.

"Alex!!"

"Uhukk... Uhukk.." Ana meraih es teh di sebelahnya dengan cepat. Sedangkan Natasha yang terkejut melihat Ana tersedak pun segera memukul pelan belakang lehernya.

"Tuh kan di bilangin juga. Ngeyel sih kamu," Ucap Natasha.

"Ada apa Nat?" Seorang cowok berperawakan tinggi yang bernama Alex menghampiri meja tersebut.

"Nanti pulang sekolah memangnya ada rapat yah?" Tanya Natasha dengan nada malu-malu.

"Iyah, jangan lupa berkas yang gue kasih ke lo udah lo benerin kan?" Jawab Alex.

"Iyah udah selesai,"

"Yaudah kalo gitu gue permisi dulu," Alex pamit lalu tersenyum pada Natasha kemudian pada Ana. Cewek tersebut sedang menatap Alex tanpa berkedip, membuat cowok yang di tatap tersebut mengerutkan keningnya heran.

"Na," Natasha menyenggol Ana yang sedari tadi menatap Alex.

"E--eh... Iya?" Ana mengalihkan pandangannya pada Natasha.

"Lo... Ada yang pengen lo tanyain ke gue?" Tanya Alex menaikkan sebelah alisnya.

Kalo gue ngajak bikin anak mau gak?

Ana menggelengkan kepalanya lalu menatap Alex dengan kikuk. Sepertinya pikirannya tersebut terlalu mustahil terwujud.

"Oh... Yaudah kalo gitu," Alex tersenyum lalu membalikkan badannya pergi bergabung dengan sahabat-sahabatnya.

Ana menatap kepergian Alex dengan nanar. Pikirannya mulai berkhayal panas hanya dengan melihat punggung tegap cowok tersebut. Bagaimana rasanya saat ia menempelkan dua buah payudarannya ke sana? Bagaimana saat ia membuat Alex benar-benar tak mampu menahan nafsu birahinya. Membayangkan cowok tersebut mendesah saat jarinya menelusuri setiap inci tubuhnya.

Jantung Ana berdetak lebih cepat. Astaga, ia harus mengenyahkan khayalan indahnya tersebut sebelum sahabatnya curiga. Ana menghela nafas pelan lalu melanjutkan makannya, kali ini ia tidak sedang terburu-buru memakannya.

***

Tak terasa bel pulang pun berbunyi, murid-murid 12 IPA 1 masih saja belum beranjak dari tempatnya, mereka masih mendengarkan dengan jelas penjelasan guru yang sedang menuliskan sebuah rumus yang tentunya membuat setiap pelajar ingin muntah.

Tentu tidak dengan penghuni IPA1 mereka justru malah senang mendapat jam tambahan belajar. Bagi mereka itu adalah anugerah, karena setiap materi yang di sampaikan pada guru tersebut merupakan bonus.

"Yang saya tuliskan di depan papan tersebut merupakan rumus dan cara pengerjaan dari soal nomer 135 sampai 137, tolong di kerjakan. Kumpulkan pada pertemuan berikutnya. Baiklah, kalian boleh mengemasi barang-barang kalian. Saya pamit, dan hati-hati saat pulang," Pamit guru tersebut lalu keluar kelas.

Ana masih berkutat dengan buku catatanya, ia tak mau meninggalkan sedikitpun penjelasan yang di berikan gurunya di papan. Menurutnya kemesumannya harus seimbang dengan prestasinya. Jangan mesum kalo gak pinter.

"Selesai," Gumam Ana lalu mengemasi buku catatannya menjadi satu lalu memasukkanya dalam tas.

Cewek tersebut menoleh ke arah Natasha yang masih menulis dengan serius. Niatnya Ana akan menunggu sahabatnya tersebut agar bisa pergi ke ruangan osis untuk mengikuti rapat.

Ana menelungkupkan wajahnya ke meja. Cewek tersebut ingin melanjutkan khayalan panasnya bersama Alex di ranjang, namun...

"Ana, ayuk ke ruangan osis,"

Buyar sudah khayalannya. Ana meraup wajahnya lalu menggendong tasnya. "Ayuk,"

Mereka berjalan menuju ruang osis beriringan, sesekali bercanda tawa layaknya sahabat pada umumnya. Saat sudah sampai di depan pintu ruang osis. Natasha mengetuk pintu tersebut kemudian membukanya.

Tok tok tok

"Permisi," Natasha dan Ana berdiri di ambang pintu menunggu untuk di perbolehkan masuk, karena kalo nyelononh begitu saja pasti keduanya akan di tegur.

"Silahkan masuk," Ucap Alex lalu tersenyum.

Natasha kemudian masuk lalu di ikuti Ana. Natasha duduk di sebelah Alex karena cewek tersebut merupakan sekretaris osis, sedangkan Ana ia duduk di jarak tiga bangku dengan Natasha, tentunya karena ia hanyalah anggota osis biasa.

"Okeh, udah lengkap. Sebelum gue mulai, gue mau siapapun yang bawa ponsel, ponselnya di mode sillent. Jangan ada yang main ponsel pas gue lagi jelasin, Kalo ada ide atau masukan boleh angkat tangan kalian, jangan ada yang ngomong sendiri." Alex menatap satu-persatu anak buahnya dengan tegas. Tidak sepertinya yang selalu berwajah galak, karena tahun ini adalah terakhir kalinya ia menjabat sebagai ketua osis di sekolahnya.

"Okeh kita mulai," Alex kemudian menatap serius layar laptopnya.

"Natasha, mana berkas yang gue suruh buat benerin?"

Dengan sigap Natasha memberikan sebuah map pada Alex. Cowok tersebut kemudia meneliti isi kertas tersebut dengan kening berkerut.

"Bagus. Tinggal foto copy aja. Agenda selanjutnya, udah ada yang daftar buat calon ketua osis yang baru?"

Zion yang merupakan wakil ketua osis Alex langsung menyerahkan sebuah map pada Alex. "Ada 3 orang, dari kelas 11 IPA 1, 11 IPS 2, dan 11 IPA 3," Jelas Zion.

"Anissa Putri dari 11 IPA 1. Devandreano Yuriko 11 IPS 2, sama Alivia Salsa 11 IPA 3," Lanjut Zion.

Ana yang mendengar penjelasan tersebut bosan. Ia mengantuk, rasanya ingin sekali mendengar suara desahan Alex. Tetapi lagi-lagi hanya khayalan yang dapat ia rasakan.

Dddrttt...

Ponsel di saku Ana bergetar, cewek tersebut mengambil ponselnya dari sakunya lalu membukanya diam-diam, ia menunduk ke bawah meja untuk melihat notif apa yang membuat ponselnya bergetar.

xxxx telah memperbarui Oneshoot 21++ -- BAB 29

Kedua sudut bibir Ana melengkung ke atas. Cewek tersebut langsung menekan notifikasi tersebut. Ia menghayati setiap bacaannya.

"Ehem..."

"Anastasya Jessica,"

Ana menghiraukan panggilan tersebut. Suaranya memang serak-serak basah tapi kurang desah, jadi ia tak menoleh dan tetap melanjutkan bacaannya.

Ana merasakan sebuah tangan menyentuh pundaknya, dia melirik tangan besar tersebut, mengamati jari-jari yang sepertinya tidak akan muat bila masuk dalam lubangnya.

Ih... Jarinya!! kira-kira berapa jari yang muat dalem lubang gue yah? Gilakk kalo ngocok pasti... Pasti... Bukan waktunya desah Ana. Tahan.

Ana memejamkan matanya untuk mengontrol dirinya, cewek tersebut membuka matanya kembali lalu mendongak kesamping dan mendapati Alex yang menatapnya dengan penuh gairah, tidak bukan. Menatapnya galak. Kini ia juga menjadi bahan tontonan satu ruangan.

"Ana, kan udah di bilangin jangan main hp pas gue lagi jelasin," Ucap Alex sambil memijat pelipisnya pusing.

"Hehehe, maaf," Ana hanya nyengir lebar sambil diam-diam memperhatikan selangkangan Alex apakah punyanya besar atau tidak.

"Sini hp lo, gue sita. Nanti kalo
selesai rapatnya ambil ke kelas gue,"

Ana memberikan ponselnya pada Alex dengan santai. Cewek tersebut tak peduli bahwa Alex akan mengkepoi isi ponselnya nanti. Padahal ponselnya tak pernah ia beri sandi.

"Kita mulai lagi rapatnya," Alex kembali ke tempat duduknya.









































NEXT OR NO?

VOTE + COMMENT.

24 Desember 2018

- Aphrodite Bumi

Continue Reading

You'll Also Like

935 68 14
Pengarang: Ming Yueye Jenis: Melalui Kelahiran Kembali Status: Selesai Pembaruan terakhir: 21 Februari 2021 Bab terbaru: Bab 136 Final, akhir teks pe...
5.2M 65.5K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
4.7M 175K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...