my idiot boys

By RheaSadewa

112K 10.5K 441

kenant cacat otak sejak lahir,makanya dia disebut idiot tapi bryan lelaki sempurna yang tidak menyadari bah... More

prolog
one
two
three
four
five
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fiveteen
Six teen
Seventeen
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
married with idiot boy sudah ada di google play book

Six

5.8K 537 17
By RheaSadewa

Audi menaiki mobil suv baru yang ia dapatkan baru kemarin. Akhirnya kehidupannya kembali seperti semula atau malah lebih baik. Ia akan berangkat pagi ini dengan semangat. Hari ini hari paling bersejarah dalam hidupnya, ia terdaftar sebagai mahasiswa baru. Mahasiswa jurusan manajemen bisnis dan juga adik  satu tingkat di bawah si brengsek Bryan.

Ia memandang tas Prada miliknya dengan mata berbinar. Kemewahan, kekuasaan dapatkan. Selamat datang hidup mewah,selamat tinggal kesengsaraan. Baju Audi baru, sepatu Audi baru dan tentu mahal. Dia hanya perlu memutar otak untuk menghancurkan Bryan. Apalagi kini statusnya adalah kakak ipar.

Namun

"Audi, mau kemana?". Kenant yang baru saja seleksi di suapi menemuinya di halaman. Ia bingung mengamati Audi yang sudah rapi dan berdandan cantik.

"Kuliah".

"Kuliah? Itu tempat apa, Kenant boleh ikut?". Audi lupa, Kenant kan selalu bergantung padanya. Kuliah mengajak Kenant, oh yang benar saja.

"Nggak boleh". Jawab Audi tegas. Kenant jadi curiga, pasalnya semakin di larang maka Kenant akan semakin merengek untuk ikut. "Di sana ada dokter yang suka bawa jarum gede banget, kamu gak mau di suntik kan?".

Kenant menggeleng-geleng sambil berjalan mundur. "Kenant gak mau ketemu dokter, takut di suntik".

"Makanya, Audi kuliahnya sendiri aja. Audi janji kalau udah pulang pasti temenin Kenant main jadi kamu baik-baik di rumah sama bibik Odah, jangan nakal". Kenant mengangguk patuh lalu tangannya melambai-lambai sambil tersenyum ceria.

"Hati-hati Audi di jalan!!".

"Iya".

🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠🐠

Audi baru saja sampai di kampus. Hari pertama masuk dia sudah telat ospek namun karena dia menyandang nama Brawijaya jadi tak ada yang berani menghukumnya. Jadinya Audi dengan santai bergabung dengan mahasiswa baru lainnya.

Kampus ini bukan kampus negeri, Kampus Metro Internasional College atau di singkat MIC merupakan kampus Internasional dengan fasilitas mewah dan canggih. Pemegang saham kampus ini ada tiga trah keluarga, keluarga Vindetta, keluarga Brawijaya dan keluarga Tompson. Andai saja sahabatnya Raya juga kuliah di sini pasti lebih menyenangkan. Kapan-kapan dia akan menghubungi Raya yang kini berada di Los Angeles.

Audi makan di kantin, untuk pertama kalinya. Suasana di sini lumayan ramai dan makanannya pun enak-enak. Ia mencari dimana letak bangku yang kosong untuk ia duduk, cukup banyak sih tapi ia tertarik duduk di sebelah anak perempuan berkulit sawo matang dan berpenampilan sederhana.

"Hai, boleh nggak aku duduk di sini?".

"Oh silahkan!!". Sangat manis dan sopan.

Sebelum memakan semangkok bakso yang ia pesan. Audi mengamati menu apa yang di makan gadis di sebelahnya. Gadis itu tak memakan makanan mewah atau enak. Gadis berambut hitam legam itu makan dari wadah bekal yang pasti di bawanya dari rumah, menarik.

"Kita makan sebelahan tapi belum kenalan, aku Audi mahasiswa baru jurusan Manajemen bisnis dan kamu?".

Tangan gadis bermata jernih itu terulur.
"Nama aku Safitri panggil saja Fitri, kita sekelas".

"Oh iya, kebetulan yang menyenangkan".

"Kamu dari keluarga mana? Yang biasa kuliah di sini hanya anak-anak dari keluarga terpandang!". Ucapnya lesu, karena Safitri tak termasuk dari keluarga manapun.

"Aku dari keluarga Brawijaya". Mata Safitri yang indah itu membulat sempurna. Ia menggeser duduknya sedikit. Jujur dalam hati ia merasa tak pantas dan minder.

"Maaf, apa tak apa kalau kita berteman".

"Kenapa?". Audi mengernyit heran. Gadis yang baru ia kenal ini benar-benar berpenampilan biasa, bisa di katakan kurang modis.

"Aku bukan dari kalangan kalian, aku hanya anak pelayan keluarga Tompson. Aku bisa kuliah karena belas kasihan keluarga mereka". Safitri mengakui siapa dia, dimana posisinya agar teman barunya ini tak kecewa kalau tahu siapa dia yang sebenarnya.

"Terus?". Audi malah menarik bibirnya sedikit sambil membenahi letak rambutnya. "Apa berteman mengenal kasta? Apa kau harus jadi kaya dulu baru kita bisa berteman?". Tanyanya bingung, Raya dulu pernah berkata seperti itu saat mereka baru berteman di sekolah dasar.

Safitri tersenyum tipis namun manis. "Aku kira kau seperti anak yang lainnya, tak mau berteman denganku".

"Tidak semua orang sama Safi". Safitri mengerutkan dahinya bingung. "Aku memanggilmu dengan Safi, nama itu lebih cocok untukmu. Mulai sekarang kita berteman".

Safitri mengangguk sambil tersenyum. Ia senang mendapatkan teman pertamanya di kampus.

"Kau bawa bekal apa?".

"Ini hanya nasi, tempe orek dan telur dadar". Safitri menunjukkan bekal yang ia bawa malu-malu. Bekal yang begitu sederhana, mengingatkan Audi pada suasana rumahnya yang dulu.

"Aku boleh minta tempe oreknya?".

"Tentu saja, silahkan". Tanpa Safitri duga, Audi makan menggunakan sendoknya. Ia terharu, ada orang kaya yang mau berteman dan tak jijik dengannya.

Tapi

"FITRI!!". Teriakkan seorang laki-laki mengagetkan keduanya. Fitri sendiri langsung terlonjak kaget.

"Iya tuan muda".

"Mana bekalku?". Fitri dengan gelagapan membuka tasnya, mencari sebentar lalu munculah sekotak tuperware yang  mewah tentunya berisi makanan yang enak.

"Ini tuan muda". Tangan Safitri terulur menyerahkan sekotak bekal pada seorang pemuda yang Audi kenal betul.
Dia Thomas Tompson, pemuda berandal yang dulu suka mengoda Raya ketika sekolah menengah dulu.

"Kamu tadi berangkat naik apa?".

Fitri menunduk takut, ia segan mengeluarkan suara. "Naik bus tuan".

"Kenapa nggak nungguin aku?".

"Saya masuk pagi, kan saya ospek".

"Nanti pulang tunggu aku, kita pulang sama-sama. Kamu harus membersihkan apartemenku". Perintah Thomas tegas karena ia tak terima bantahan.

"Baik tuan".

Tanpa Audi duga, Thomas menepuk kepala Fitri dengan lembut. "Gadis pintar". Baru kemudian Thomas bergegas pergi namun pandangan laki-laki itu mengunci Audi. Ia sedikit mengerling nakal ke arahnya

"Hai Audi, selamat datang di kampus".

Audi hanya menatapnya datar, ia tak mau menanggapi ucapan selamat datang dari Thomas. Ia tahu dalam perkataan Thomas tersirat sebuah tanda bahaya atau ancaman.

"Kalian kenal,maksudku kamu kenal dengan tuan muda Thomas?". Audi mulai paham kalau Safitri adalah pelayan keluarga Thomas. Ia tentu merasa tak sepadan dengan Audi. Audi yakin pasti Thomas juga memperlakukannya dengan semena-mena.

"Kami teman sekolah dulu".

"Oh begitu". Tentu saja mereka berteman, mereka dari kalangan yang sama. Berbeda dengan Safitri yang hanyalah gadis biasa malah bisa di katakan gadis miskin.

☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕

Audi mengemudikan mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Ia harus pulang malam karena ospek baru selesai jam 7. Sedari tadi Odah menghubunginya, menanyakan kapan dirinya akan pulang pasalnya Kenant selalu menanyakan kapan  Audinya pulang dan menemaninya main. Audi khawatir kalau-kalau suaminya akan mengamuk dan membanting barang.

Citt

Brugh...

Ya Tuhan sepertinya Audi menabrak seseorang. Cepat-cepat ia keluar dari dalam mobil.

"Eh mas gak apa-apa?". Tanyanya pada orang yang tergeletak tak berdaya di depan mobilnya.

"Euh... ehmmm". Orang itu menggeliyat, Audi dengan hati-hati membalik tubuhnya. Ia hendak tahu bagaimana rupa orang yang ia tabrak.

"Diaz?". Audi terkejut, ia menabrak Diazta Gerald. Namun ada yang lebih mengkhwatirkan. Wajah tampan Diaz di hiasi luka lebam dimana-mana. Ketabrak mobil juga tak akan sebanyak itu luka wajahnya.

"Tolong...". Rintihnya pelan.

"Loe kenapa?".

"Tolong gue...".

"Iya.... gue bakal tolong loe!!".

Dengan susah payah Audi membopong tubuh Diaz masuk ke dalam mobil. Tujuannya hanya satu, membawa Diaz ke rumah sakit atau klinik terdekat.

Audi memejamkan mata beberapa kali saat mendengar Diaz merintih kesakitan karena di obati suster. Diaz itu laki-laki kenapa suaranya seperti banci kaleng.

Srett

Suara tirai di buka, sepertinya Diaz sudah selesai di obati. Dia nampak berbaring lemas di ranjang.

"Makasih udah nolong gue!!".

"Kenapa loe bisa babak belur kayak gini?". Tanya Audi ingin tahu. Karena tak mungkin hanya tertabrak mobil sampai babak belur sebanyak ini.

"Gue si rampok, mobil gue di ambil, dompet, handphone, laptop sama drone gue di gasak semua terus gue di pukulin sampai babak belur. Untung gue lari dan ketabrak mobil loe". Cerita Diaz sepelan mungkin. Ia juga beberapa kali meringis karena sudut bibirnya robek.

Namanya juga musibah mana tahu datangnya kapan. Mungkin ini hari paling apes buat Diaz. Audi ingin bertanya kembali namun dering ponsel menahannya.

"Iya, aku balik sekarang bik. Tunggu aku paling setengah jam lagi juga nyampek".

Audi tak bisa lama-lama menemani Diaz. Ia harus segera pulang karena Kenant sudah lama menunggunya.

"Gue pamit yaz".

"Eh tunggu, pengobatan gue yang bayarin siapa?".

"Ya udah entar gue bayarin sekalian pulang".

"Gue juga minta duit donk buat ongkos pulang". Audi mengambil beberapa lembar uang bewarna merah di dalam  dompetnya dan memberikannya kepada Diaz. "Tenang aja kalau gue udah pulang ntar gue ganti". Audi hanya mengangguk.

"Eh tunggu masih ada satu lagi permintaan gue". Audi memutar bola matanya dengan malas. Diaz sudah sakit mintanya kebanyakan. "Tolong loe mintain nomer telpon suster yang ngobatin gue tadi. Dia cantik banget". Kalau saja Diaz tak sakit. Audi pasti dengan senang hati melempar Diaz dengan sepatunya. Beruntunglah Audi masih memiliki rasa belas kasihan jadinya ia memilih pergi begitu saja tanpa mendengar Diaz yang mengoceh seperti burung parkit.

Continue Reading

You'll Also Like

807K 13.4K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
1.9M 12.1K 20
⚠️Warn Not to under 20 Akan tamat maksimal threeshoot Open request Mengandung kata kasar dan vulgarisme 🔞Mature Content🔞
85.1K 5.8K 26
menceritakan tentang remaja yang di usir oleh warga desa karena di fitnah mencuri oleh keluarga kandungnya sendiri. mampukah ia melewati masa sulitny...
1M 8.3K 40
hanya cerita random berbau kotor KK.