Abiding

By Churniekova

55.3K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 3: Chance
ch. 4: Hidden Future
ch. 5: Reject
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 8: Tricks
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.11: Mix Feeling
ch.12: Foolish
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.20: To Be Loved
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.31: Paris With Love
ch.32: Marry U

ch.13: Pretending

1K 177 65
By Churniekova

"Itu ide bagus" Sungmin bicara setelah diam lama seperti memikirkan sebuah keputusan hidup dan mati.
Bibir arsitek Yoon perlahan menyunggingkan senyum.
"Arsitek Yoon... bisakah... kau berpura-pura menjadi pacarku?"
"Berpura-pura??"
Seketika alis arsitek Yoon berkerut.
Ini sama sekali tidak seperti yang dia harapkan.

Aku ingin kita benar-benar pacaran, tapi..kau hanya ingin pura-pura?? Apa.... kau sama sekali tertarik padaku??

Arsitek Yoon merasa kecewa, dia merasa sudah begitu dekat dengan Sungmin dan Sungmin sangat baik padanya, tapi hanya sebatas kepura-puraan yang Sungmin inginkan.

Perasaan arsitek Yoon pupus seketika.

Sungmin orang yang berpikir sederhana, karena terlalu sederhananya dia sampai tidak pernah membaca pikiran atau perasaan orang lain, dia tidak tahu jika ada seseorang yang menyukainya. Kecuali jika orang itu mengatakannya atau orang lain yang menunjukkannya.

"Jika aku berpura-pura punya pacar aku bisa melihat apakah orang itu marah karena aku berpacaran dengan orang lain, aku bisa tahu apakah dia benar-benar suka padaku, tanpa perlu aku bertanya padanya secara langsung dan menyinggung harga dirinya".
Arsitek Yoon sudah tidak tahu lagi apa yang dia katakan, " tapi kalau orang lain mengira kita benar-benar pacaran bagaimana? Bagaimana kalau ada laki-laki yang suka padaku mengira aku benar-benar sudah punya pacar?" Arsitek Yoon kesal jadi mencari alasan.
"Ah... Itu benar... Itu tidak baik untuk image arsitek Yoon, bagaimana... kalau aku mengatakannya saat aku bicara dengannya saja? Kita tidak perlu pura-pura berkencan di depan orang lain".
"A..." Arsitek Yoon benar-benar hilang kesempatan, tadinya dia ingin Sungmin merubahnya menjadi hubungan real tapi Sungmin justru menyarankan sebaliknya, bahkan untuk berpura-pura berkencan pun arsitek Yoon sudah tidak punya kesempatan lagi, "terserah kau saja". Arsitek Yoon berusaha tersenyum menyembunyikan kekesalannya.
Sungmin berterimakasih dan bernafas lega.

Sungmin akan mengatakan pada Kyuhyun kalau dia berkencan dengan arsitek Yoon, Sungmin ingin melihat bagaimana reaksi Kyuhyun, Sungmin berpikir jika dia marah berarti dia memang menyimpan perasaan terhadap Sungmin tapi jika dia menerima berarti kekhawatiran Sungmin tidak nyata.

*****

Kyuhyun memperhatikan Sungmin yang duduk di depan draft machine menggambar design, karena posisi meja kerjanya berada di samping kanan jauh dengan sudut 15° ke arah belakang jadi Sungmin tidak tahu Kyuhyun memperhatikannya. Kyuhyun tidak menyangka dia akan bisa menyukai seseorang, dekat dengannya dan menghabiskan waktu bersamanya seperti ini, meski tidak untuk memilikinya.

Beberapa kali Kyuhyun tertarik dengan idol tapi tidak berniat untuk 'menyukai' mereka, dia hanya 'menikmati' mereka dari jauh, melihat wajah tampan mereka hanya di layar kaca.

Idol selain digilai remaja perempuan sering juga diperhatikan kaum komunitas gay, tidak jarang mereka meranking idol pilihan mereka. Bahkan idol itu sendiri tidak mustahil terlibat hubungan gay. Semua tidak ada hal yang mustahil di dunia ini.

Kyuhyun juga bisa saja dekat dengan mereka, Kyuhyun terkenal dan dia cukup sering terlibat dengan media massa, sering juga diundang ke sebuah party dengan para artis sebagai tamunya. Tapi dia tidak pernah mau berkomitmen karena dia tahu tidak akan ada yang abadi, hubungan gay di lingkungan hetero dan ditambah lagi budaya timur seperti ini tidak akan bisa sanggup bertahan lama. Terutama idol, meskipun mereka mau menjalani hubungan itu tapi tidak akan ada yang berani untuk dapat go public.

Kyuhyun tidak ingin hubungan yang sia-sia, dia ingin mencintai seseorang untuk dapat diajak hidup bersama membangun sebuah masa depan, bukan cuma sekedar bersenang-senang atau pelampiasan hormon.

Dan ketika dia menemukan Sungmin, tidak hanya fisiknya tapi kepribadian Sungmin yang hangat dan kesukaan Sungmin terhadap arsitektur yang sama dengan Kyuhyun membuat Kyuhyun merasa dia menemukan seseorang yang dia pikir tak akan pernah ada di dunia ini.

Kyuhyun tidak tahu sejak kapan dia mulai menyadari dia suka laki-laki lain, orang-orang pasti heran kenapa laki-laki tampan tidak menyukai perempuan cantik, selama ini yang Kyuhyun rasakan pada perempuan hanya seperti sesama mahluk hidup yang berada diatas permukaan bumi yang sama dengannya, sementara laki-laki memberikannya passion, hasrat, keberadaannya sendiri seperti sebuah seni yang layak dikagumi. Itu karena tipe yang Kyuhyun sukai laki-laki yang lebih inferior darinya, dia ingin memberi bukan menerima, dia ingin melindungi dan memanja bukan dilindungi dan dimanja. Jadi meskipun dia gay dia tidak sembarangan tertarik pada laki-laki hanya karena dia tidak suka perempuan.

Karena Kyuhyun tahu laki-laki impian yang ditemukannya tidak gay, sekarangpun Kyuhyun hanya dapat memperhatikannya, tidak merasa ingin memilikinya. Dia tidak serakah, dapat melihatnya saja Kyuhyun sudah merupakan kebahagiaan untuk Kyuhyun.

Sekretaris Kim berhasil mengangkap moment saat Kyuhyun memandangi Sungmin dari belakang, akhirnya dia dapat memastikan apa yang dia pertanyakan selama ini.

Kalau dia begitu terus terang menunjukkan rasa sukanya, kenapa tidak dia katakan saja padaku?? Menyuruhku melakukan hal-hal tidak masuk akal, mencari data dirinya, mengundangnya masuk perusahaan, mencari apartment yang satu gedung dengannya, membelikannya junk food saat tengah malam. Dia jelas tidak menyembunyikannya tapi aku juga tidak mungkin berani menanyakannya. Kalau aku membahasnya... apa dia akan memecatku??

Kyuhyun mengajak Sungmin makan siang karena sudah waktunya, mereka masih makan bersama seperti biasanya. Semuanya masih terlihat sama bagi Kyuhyun, Sungmin mengajaknya bicara tentang apa saja, Kyuhyun tahu Sungmin hanya orang yang ramah tapi bagi Kyuhyun dia sangat menikmati saat mendengar Sungmin bicara, dia begitu santai saat bersama Sungmin.

Selesai makan Sungmin membayar makanan karena dia bilang dia tidak mau setiap kali makan ditraktir bossnya, dengan bercanda dia bilang dia mau mentraktir si Boss.

"Kenapa kau tidak memakai kartu kredit perusahaan?" Kyuhyun heran melihat Sungmin membayar dengan kartu kredit pribadinya, bukan kartu kredit yang Kyuhyun pernah berikan.
Sungmin menggelengkan kepala, "aku tidak mau...kalau gaji bulananku terpotong" dia hanya tersenyum diakhir kalimatnya.

Kyuhyun merasa tidak enak, tadinya dia santai walaupun Sungmin bilang mau mentraktirnya, lagipula kartu kredit yang ada pada Sungmin adalah miliknya, tapi begitu tahu Sungmin membayar dengan kartu kredit sendiri Kyuhyun seperti merasa sudah ditraktir perempuan dan itu sangat tidak enak untuk harga dirinya, menu yang dia makan biasa saja, seperti yang biasanya dia pesan tapi menu biasa itu adalah menu kelas atas di restoran kelas atas, sekali makan saja bisa 100ribu won (±Rp.1juta).

Kyuhyun kesal. Dia benar-benar tidak suka jika orang yang dia suka mengeluarkan uang saat bersamanya, dia tipe orang yang akan memberikan segalanya untuk orang yang disukainya jadi sekecil apapun uang itu membuat Kyuhyun merasa jengah. Dia menyetir mobil dengan diam. Jika Sungmin sudah jadi pacarnya dia akan memberitahu Sungmin dan melarangnya untuk membayar apapun keperluannya itu. Tapi Kyuhyun tidak punya status itu, dia tidak bisa memberitahu Sungmin. Jadi dia hanya bisa kesal sendiri.

Sungmin memperhatikan Kyuhyun yang diam, dia tidak tahu kenapa Kyuhyun diam sepanjang perjalanan sampai kembali ke kantor, biasanya dia akan mengajak bicara dan bahkan mencari lelucon untuk dibahas, Sungmin tidak tahu Kyuhyun marah karena dia bahkan belum mengatakan apapun tentang 'hubungan' dia dan arsitek Yoon. Sungmin tidak tahu self-esteem seorang Direktur Cho akan setinggi itu, dia akan marah hanya karena ditraktir orang yang disukainya.

Kyuhyun merasa kesal sepanjang sore dan dia tidak bisa melanjutkan design grafis bagian atas kerangka yang dia buat sebelumnya. Hanya karena menu seharga 120ribu Won untuk berdua. Dia tidak bisa menghilangkan rasa kesalnya karena dia tidak bisa mengatakannya, melarang Sungmin memakai uangnya sendiri. Dia tidak punya hak untuk itu.

Dia minta sekretaris Kim mengantarnya keluar, sementara Sungmin masih melanjutkan pekerjaannya.

Di dalam mobil Kyuhyun duduk memandang keluar jendela, "apa yang kau pikirkan tentang apa yang selama ini kulakukan?"
"Ya? Apa maksud Sajangnim?" Sekreatris Kim terkejut, dia cerdas, dia tahu arah pembicaraan bossnya, tapi dia tidak menyangka bossnya tiba-tiba membahas hal itu dengannya, tanpa ada angin tanpa ada hujan.
"Jangan berpura-pura, aku tahu kau memikirkan sesuatu," Kyuhyun sebenarnya diam selama ini bukannya merasa bahwa dia bisa menyembunyikan segalanya, dia sama sekali tidak menyembunyikan sesuatu karena dia tidak perduli, tapi dia merasa sedikit heran anak buahnya itu sama sekali tidak bereaksi atau merasa keberatan dengan perintah-perintah Kyuhyun selama ini yang cenderung lebih pribadi dibanding tugas untuk perusahaan. Dia ingin tahu apa dia tidak bermasalah dengan hubungan sejenis, karena Kyuhyun ingin tahu pendapat orang straight agar dia bisa setidaknya memperkirakan pendapat Sungmin terhadapnya nanti.
"Jika...saya boleh berbicara, saya hanya ingin mengatakan saya tahu maksud Sajangnim".
"Lalu bagaimana menurutmu?"
"Ya?" Lagi-lagi sekretaris Kim bingung, selama ini dia tidak pernah mencampuri urusan pribadi bossnya atau bossnya sendiri tidak pernah mengajaknya bicara soal masalah pribadi, dia bingung bagaimana harus menanggapinya.
"Apa kau merasa dia akan membenciku?"

Sekretaris Kim melirik bossnya dari rear view mirror tapi sang boss hanya memandang keluar jendela, sekretaris Kim merasa antara tersanjung dan terbebani karena bossnya kali ini membuka sedikit isi hatinya.

"Yang saya lihat, Tuan Lee, hmm..maksud saya..." Sekretaris Kim merasa tidak enak hati sudah menyebutkan nama 'skandal' dalam hati bossnya, takut dia salah duga.
"Lanjutkan.."
"Ya, dia orang yang baik dan ramah dengan orang lain yang bahkan baru dia kenal, saya rasa dia tidak akan membenci anda, bukankah anda sangat baik padanya?"
Kyuhyun menggelengkan kepala.

Aku baik karena aku punya maksud. Aku orang yang licik, aku yakin dia pasti akan membenciku jika tahu aku menghianati kepercayaannya yang menganggapku sebagai teman.

Karena sang boss diam, sekretaris Kim pin tidak bicara lagi.

Kyuhyun kembali ke kantor dengan membawa satu set menu sushi dan sashimi dari restoran Jepang, seharga lebih dari 300ribu won.

Hanya dengan begini Kyuhyun merasa puas dan kekesalannya hilang.

Sungmin bingung bossnya begitu semangat menyuruhnya makan, seperti ada perayaan, bermacam sushi dan deretan irisan sashimi terhidang di meja. Karena Sungmin tidak tahu ini merupakan balasan Kyuhyun setelah ditraktir siang tadi dia pun hanya merasa senang bisa makan sashimi gratis, Sungmin tidak berpikir Kyuhyun sengaja membeli untuk dirinya.

Pekerjaan berlanjut hingga malam. Sungmin terpaksa ikut ke apartment Kyuhyun dan kembali melanjutkan pekerjaan di ruang studi milik Kyuhyun.

"Ukuran tiang ini terlalu pendek, perbesar lagi 3 milimeter" tangan panjang Kyuhyun menunjuk ke draft machine di depan Sungmin dengan sebelah tangannya memegang punggung kursi Sungmin.
Sungmin sedikit terhenyak dan menegakkan punggungnya untuk menghindari kontak fisik tak disengaja itu. Tapi dia tidak bereaksi berlebihan hanya menunduk ke draft machine agar secara alami dia bisa menghindar.

Sungmin mengangguk dan menghapus gambar tiang yang dia buat lalu mengambil penggaris mm dan kembali menggambar.

Dia berusaha untuk tidak memikirkan hal buruk selama dia berada di ruang studi pribadi Kyuhyun bersama orangnya langsung. Sungmin tetap tidak bisa merasa tenang, walaupun dia berusaha mengucapkan mantra dipikirannya agar terus berpikir positif.

"Kau tidak perlu khawatir untuk membuat kesalahan, aku bukan penganut simetris, apa kau penganut simetris?" Kyuhyun melihat Sungmin berusaha menggambar bagian kanan dan kiri dalam gedung dengan ukuran yang sama persis.
Sungmin menggelengkan kepala, "aku hanya mengira kalau bagian dalamnya harus simetris"
"Ini bukan Effeil tower yang bagian kanan dan kirinya harus sama seperti huruf A, aku memang belum menunjukkan design exterior gedung"

Kyuhyun beranjak ke sebuah lemari besi seperti brankas tapi besar seperti lemari pakaian, dia mengambil sebuah tube lalu mengeluarkan gulungan kertas gambar dan di buka kemudian diletakkan di papan.

Sungmin melihat sebuah bentuk bangunan asimetris, dinding kaca gedungnya bukannya persegi seperti pada umumnya yang terjejer rapi melainkan berbentuk diamond seperti pada kartu, dari ujung atas hingga bawah dinding kaca berbentuk diamond tersusun rapi.

Sungmin takjub dengan design rahasia ini. Dia satu-satunya orang yang tahu design ini.

"Apa gambar ini sudah dibuat sejak lama?"
"Aku tidak banyak pekerjaan selain mengawasi proyek Busan, jadi aku buat design ini selagi aku tidak punya kegiatan"

Itu artinya dia selalu membawa tube dan kertas gambar ini kemanapun, saat pergi ke Busan atau saat kembali ke Seoul.

Sungmin benar-benar kagum, Kyuhyun sangat berdedikasi pada pekerjaannya, pantas dia sukses dan posisinya sebagai arsitektur kelas atas diperhitungkan. Sungmin ingin juga bisa berdedikasi seperti dia.

Kali ini Sungmin memang hanya asisten jadi dia tidak terlibat membuat design gedung seperti proyek Busan, karena klien hanya ingin Kyuhyun yang menjadi arsitek utama, jadi design semua berasal dari Kyuhyun sementara Sungmin hanya membuatkan detail ukurannya dari bentuk design yang masih tanpa ukuran. Tugas terberat Sungmin hanya pada penentuan skala ukuran saja dan itu yang sedang dia usahakan. Karena skala design dapat membuat sebuah gambar menjadi berbeda.

Mengenai komposisi design Kyuhyun sudah mengatakan dia bukan penganut simetris jadi Sungmin bebas untuk menggambar, penganut simetris bukan merupakan jurusan khusus dari arsitektur, tapi lebih kepada kepribadian si arsitek, dimana biasanya ada seseorang yang memiliki sifat perfeksionis, maka seorang arsitek perfeksionis akan selalu membuat sebuah design dengan bentuk simetris yang setiap sisinya sama persis.

Biasanya design simetris dapat diminta klien, dan setiap arsitek sudah mempelajari design simetris dan asimetris, tapi lain halnya jika arsitek itu sudah perfeksionis dari sifatnya, maka apapun yang dia buat harus simetris. Tanpa boleh ada perbedaan sedikitpun.

Melihat bentuk asimetris design Infinity Tower Sungmin jadi tidak perlu memikirkan jika komposisi design interiornya akan berbeda setiap sudutnya, seperti misalnya sisi kiri akan lebih rendah bagian atapnya sementara sisi kanan bisa jauh lebih tinggi, berbeda dengan Eiffel yang kanan dan kirinya sama seperti huruf A, karena itu Eiffel bisa disebut karya arsitektur simetris.

Karena begitu bersemangat Sungmin lupa memperhatikan waktu, begitu dia menguap karena mulai mengantuk dia melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 1 malam.

Dia membelalakkan mata dan melihat Kyuhyun masih mengerjakan sesuatu di layar komputernya, Sungmin menoleh lalu berpikir bagaimana caranya mencari alasan untuk pulang karena Kyuhyun pernah bilang Sungmin boleh bekerja di ruang studi miliknya sampai pagi sekalipun.

Kyuhyun sendiri begitu senang melihat Sungmin 'menemaninya' bekerja hingga larut malam. Dia asik membuat design grafis exterior gedung tanpa merasa lelah hingga design hampir selesai.

Design exterior Infinity Tower dengan bentuk asimetris berujung lancip yang dalam sketsa tampak seperti ujung pisau kini dalam grafisnya terlihat lebih cantik seperti sebuah crystal, pecahan crystal yang menjulang ke langit.

Sungmin beranjak dari duduk nya dan mendekati meja Kyuhyun, dia belum sempat melihat design grafis exterior yang Kyuhyun buat, dia mau pamit untuk pulang.

"Ini sudah larut malam, aku sepertinya harus pulang, kau juga harus istirahat kan"
"Bukankah kau bilang kau biasa bekerja sampai pagi? Kau tidak perlu datang ke kantor jika kau melanjutkan pekerjaan sampai pagi"
"Iya..tapi".
"Kau boleh tidur disini".
Sungmin langsung memandang Kyuhyun, apa yang dia pikirkan benar, Kyuhyun pasti memintanya tidur disini.
Sungmin menelan ludah merasa nerves.
"Aku..aku takut Eun Hye akan mencariku, kalau aku tidak berangkat ke kantor" Sungmin tersenyum, tapi baginya itu senyum nerves menantikan reaksi Kyuhyun saat mendengarnya.
"Eun Hye? Maksudmu... Arsitek Yoon?"
Sungmin mengangguk perlahan sambil masih tetap memperhatikan wajah Kyuhyun, jika ada yang berubah pada ekspresi wajahnya.
"Oh..." Kyuhyun mengalihkan pandangan, "kalau begitu pulanglah" dia mengangguk dan menunduk, melihat berkas pekerjaannya lalu merapikannya, "aku juga akan istirahat kalau kau pulang".
"Ba...baik" Sungmin masih memperhatikan wajah Kyuhyun, dia tidak melihat ekspresi marah atau kecewa di wajah Kyuhyun.
Kyuhyun memandang Sungmin yang tetap berdiri di depan mejanya, dia mengangkat alis heran.
"Oh..aku pulang, iya...sampai besok" Sungmin tersenyum lalu beranjak pergi. Dia mengambil jas di punggung sofa dan keluar.

Kyuhyun mengatupkan kedua tangan diatas meja. Dia tersenyum ironi, mencibir dirinya sendiri.

Itulah yang kau dapat jika kau menyukai seorang straight.

Sungmin masih memikirkan ucapannya pada Kyuhyun, apakah dia tidak terlalu jelas mengungkapkannya hingga Kyuhyun tidak mengerti maksudnya? Apakah Kyuhyun tidak perduli karena dia tidak ada perasaan seperti yang dikhawatirkan Sungmin?

Apa aku harus mengatakannya dengan bahasa yang lebih jelas? Tapi mana mungkin tiba-tiba aku mengakui sebuah hubungan? Dia bahkan tidak bertanya sama sekali kenapa aku takut jika arsitek Yoon akan mencariku, dia sangat tidak perduli... Menyebalkan. Kalau dia khawatir harusnya dia bertanya kan, setidaknya kalau dia hanya menganggapku teman pun harusnya dia bertanya untuk sekedar mengejekku, sia-sia aku repot-repot memikirkan rencana ini.

Sungmin kesal sendiri. Harusnya dia senang karena Kyuhyun tidak bereaksi itu artinya Kyuhyun tidak seperti yang dia khawatirkan, tapi dia justru kesal. Kesal karena dia sudah banyak berpikir dan berusaha.

*****

Sungmin masih bekerja di ruang direktur, dia memperhatikan ekspresi Kyuhyun tapi tidak menemukan sesuatu yang aneh. Akhirnya Sungmin memutuskan untuk tidak mau memikirkan hal aneh seperti itu lagi.

Kyuhyun masih membimbingnya seperti biasa berdiri di belakangnya, walau Sungmin tidak menyadari kalau sekarang Kyuhyun berdiri tanpa mendekat padanya, Kyuhyun menyilangkan tangan di dadanya tidak berpegangan pada kursi Sungmin seperti sebelumnya. Kyuhyun mencoba menahan diri.

Sungmin membuat design lantai demi lantai dengan ukuran dan skala yang akan dibangun, jadi akan ada banyak gulungan kertas gambar untuk bangunan setinggi 450 meter itu.

Sementara untuk bagian dalamnya atau interiornya Kyuhyun sudah meminta salah satu designer interior untuk membantu tapi dia tidak bekerja bersama mereka di satu ruangan direktur, Kyuhyun hanya akan memberikan gulungan design Sungmin baru kemudian designer interior melengkapinya dengan bagian interiornya.

"Sudah waktunya makan, kau boleh pergi makan" Kyuhyun mengingatkan Sungmin yang masih sibuk menggambar.
"Ah..ya, kau tidak pergi makan siang?" Sungmin bertanya menoleh pada Kyuhyun.
"Aku tidak mau mengganggu waktu makan siangmu"
"Eh? Mengganggu?"
"Bukannya kau akan makan siang dengan pacarmu?"
"Pacar?"
"Arsitek Yoon"
"Ahhh!" Sungmin tersenyum menggaruk kepala, "aku tidak terbiasa dengan status itu..haha..." Dia pura-pura seperti orang yang baru berpacaran, "kalau begitu aku pergi keluar"

Sungmin keluar dari ruang direktur dengan santai, tapi begitu menjauhi pintu dia mengintip ke dalam dari dinding kaca dengan bersembunyi di sisi dinding yang terbuat dari tembok.

Dia melihat apakah Kyuhyun memperhatikannya pergi atau justru tidak perduli. Tapi yang Sungmin lihat Kyuhyun masih memandangi design grafis di komputernya.

Tanpa Sungmin tahu, tangan yang memegang mousepad itu berhenti bergerak dan tidak bergeser sedikitpun, Kyuhyun sedang berusaha mengucapkan mantra, meyakinkan dirinya, jika dia tidak ingin serakah, tidak akan menggangu kehidupan cinta Sungmin.

Tapi sekretaris Kim yang mendengar ucapan bossnya tadi jadi mematung memperhatikan bossnya.

Sekretaris Kim terkejut mengetahui 'fakta' Sungmin berpacaran dengan arsitek Yoon.

Memang tidak mustahil, lagipula dia straight, dia pasti akan menyukai arsitek Yoon yang cantik dan cerdas itu, tapi...

Sekretaris Kim kembali ingat percakapannya dengan sang boss, dia jadi ingat kembali tentang semua yang sudah bossnya lakukan demi mendekati Sungmin, tapi itu hanya baru dekat dan dekat saja ternyata tidak cukup, orientasi seksual Sungmin yang terpenting disini, karena dia straight.

Sekretaris Kim tidak menyalahkan Sungmin jika dia tidak tahu maksud hati bossnya karena dia pasti tidak akan menyangka seorang laki-laki akan menyukainya, dan sekretaris Kim juga tidak menyalahkan bossnya yang sudah terlalu baik mau melakukan apapun meski belum tahu balasan apa yang dia dapat dari Sungmin. Soal jumlah uang yang sudah dikeluarkan sekretaris Kim juga tidak menyayangkan, dia tahu bossnya mengeluarkan semua uang itu dengan senang hati tanpa paksaan.

Di lantai 2 Sungmin justru berdiri sendiri, tidak melihat siapapun di ruang kerja karena semua istirahat. Arsitek Yoon juga tidak menunggunya.

Iya, dia kan bukan pacarku yang sesungguhnya. Jangan sampai Kyuhyun tahu aku pergi makan sendiri. Dimana arsitek Yoon sekarang?

Sungmin segera turun ke lobby dan tidak melihat Arsitek Yoon makan di lobby. Sungmin terpaksa menelpon Arsitek Yoon untuk mengetahui dia makan dimana, Kyuhyun melihat itu dari atas tangga, dan dari yang dia lihat Sungmin begitu perhatian pada arsitek Yoon hingga dia menyusul kemana arsitek Yoon pergi makan.

Kyuhyun merasa sangat iri melihat Sungmin bergegas keluar untuk mendatangi arsitek Yoon, selama ini Kyuhyun yang selalu mengajak Sungmin makan bersama, jika diingat-ingat tidak pernah sekalipun Sungmin mengajak makan Kyuhyun lebih dulu selama mereka pergi makan bersama, jika Kyuhyun tidak mengajaknya makan Sungmin pasti akan makan dengan teman kerja yang lain terutama arsitek Yoon, Kyuhyun baru sadar kalau dia sudah susah payah 'memisahkan' mereka tapi pada akhirnya mereka tetap berpacaran. Kyuhyun merasa ironi, dia tersenyum mencibir diri sendiri sambil menggelengkan kepala.

#######

Continue Reading

You'll Also Like

28.9M 916K 49
[BOOK ONE] [Completed] [Voted #1 Best Action Story in the 2019 Fiction Awards] Liam Luciano is one of the most feared men in all the world. At the yo...
3.8K 249 6
cerita ini mengambil setting saat max tul dan kawan kawan sedang syuting untuk program acara tv ghost town. Ini hanya fan fiction, kesamaan nama dan...
794K 29.6K 105
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
646K 32.5K 60
A Story of a cute naughty prince who called himself Mr Taetae got Married to a Handsome yet Cold King Jeon Jungkook. The Union of Two totally differe...