The Boss and I

By lemonkuning

378K 19K 563

Bagas Aditama, pria dewasa yang sudah menginjak usia lebih dari Tiga puluh tahun. Diumurnya yang sudah kelewa... More

Bagian 1 ; Pagi Yang Buruk
Bagian 2 ; Hari Yang Buruk
Bagian 3 ; Sebuah Kejutan Tak Terduga
Bagian 4 ; Malam Yang Mendebarkan
Bagian 5 ; Kamera Ponsel
Bagian 6 ; Penyesalan Selalu Datang Terlambat
Bagian 7 ; Hal Yang Bodoh
Bagian 8 ; Bukan Liburan
Bagian 9 ; Kenyataan Yang Pahit
Bagian 10 ; Pernyataan Yang Tak Terduga
Bagian 11 ; Terngiang Dikepala
Bagian 12 ; Minta Tolong
Bagian 13 ; Lesung Pipi
Bagian 15 ; Sebuah Tugas
Bagian 16 ; Numpang Makan
Bagian 17 ; Bercanda Atau Serius?
Bagian 18 ; Mencoba Menarik Hati
Bagian 19 ; Tidak Boleh Jatuh Cinta
Bagian 20 ; Pergi Begitu Saja
Bagian 21 ; Bunga Ungu
Bagian 22 ; Suasana Macam Apa Ini?!
Bagian 23 ; Apartemen?
Bagian 24 ; Gelap
Bagian 25 ; Terjadi Begitu Saja
Bagian 26 ; Gara-gara Film
Bagian 27 ; Sebuah Kabar I
Bagian 28 ; Sebuah Kabaar II
Bagian 29 ; Sama Siapa, Sih?
Bagian 30 ; Ke Suatu Tempat
Bagian 31 ; Sebentar, Kasih Waktu
Bagian 32 ; Perasaan 'Jatuh Cinta'
Bagian 33 ; Ayo Menginap!
Bagas 's Story I
Bagas's Story II

Bagian 14 ; Akhirnya Liburan!

12K 622 8
By lemonkuning

Aku dan Maya memiliki rencana berlibur ke pantai. Namun sialnya ketika aku sedang telponan dengan Maya membicarakan tentang liburan, Dimas mendengar dan memaksa ingin ikut. Merengek seperti bocah sampai membuat kepalaku pening, dan dengan terpaksa aku mengajaknya.

Dimas memang tidak tahu diri, dia malah mengajak teman lainnya juga. Dan hal yang paling menyebalkan adalah, Pak Bagas juga ikut.

"Gimana, Ren? Pak Bagas denger aku sama kamu bakal liburan ke pantai, dan dia maksa pengen ikut. Yaudah aku iya in, masa nolak, sih? nggak bisa aku," ucap Dimas. Aku hanya mendengus kesal. Rencana healing berdua dengan Maya gagal total!

***

Setelah semalam aku mengirim pesan singkat perihal waktu keberangkatan, kini, pagi ini, Pak Bagas sudah mengomel ditelepon, menyuruhku untuk lebih cepat. Sebelumnya, aku sudah memberitahu Dimas soal aku yang satu mobil dengan Pak Bagas. Jadi, Dimas, temannya, dan Maya semobil.

Ini nih yang bikin aku males banget satu mobil dengan Pak Bagas. Kalau hanya Tigapuluh menit tidak masalah, tapi perjalanan ke pantai cukup memakan waktu yang lama. Jadi, kalian bisa bayangin gimana bosannya aku.

Setelah kurang lebih Empat jam lamanya, hamparan air berwarna biru terlihat, begitu juga suara deburan ombak yang menyapa telinga. Aku mengembang senyum saat mataku dimanjakan dengan indahnya pantai. Tapi, seketika mukaku berubah menjadi masam. Mengingat kejadian di Bali saat di pantai membuat rasa kesalku muncul lagi. Padahal, kejadian itu sudah berlalu lama. Ah, sudahlah, bukan hal penting untuk dipikirkan!

Pak Bagas melajukan mobilnya mendekat ke sebuah bangunan tempat diaman kita akan menginap. Setelah mobil terparkir dengan benar, aku dan Pak Bagas segera keluar dari dalam mobil. Tidak berselang lama, Dimas dan lainnya tiba juga.

"Wooh ... akhirnya liburan!" pekik Dimas seraya menatap pantai yang jauh di depan sana. Senyum mengembang di bibirnya.

Mataku justru menangkap seorang pria yang berdiri di samping Dimas. Aku yakin, pria bertubuh tinggi itu temannya Dimas yang diceritain ke aku. Dengan cepat aku tersadar karena terlalu lama menatap. Aku segera menggelengkan kepala, dan memilih melihat ke arah lain.

"Kamu ngapain geleng-geleng?" suara seseorang dari arah belakang mengkagetkanku. Menolehkan kepala, aku berkata, "Enggak kenapa-napa, kok, Pak."

Pak Bagas melangkahkan kakinya masuk ke dalam bangunan yang besar itu. Aku segera memberikan isyarat dengan gerakan tangan kepada yang lain untuk masuk juga.

***

"Eh, May, kita jalan-jalan ke pantai, yuk?" Setelah beristirahat cukup lama, aku mengajak Maya untuk berkeliling.

"Ayok!" jawab Maya. Lalu, bangkit dari kasur. Dengan senang, aku manggamit lengan Maya, dan keluar dari dalam kamar.

Begitu keluar dari penginapan, aku memicingkan mata ketika Dimas bersama temannya berjalan tidak jauh di depan sana. Aku pun meneriaki nama Dimas, membuat sang punya nama menoleh ke belakang. Aku dan Maya segera menghampiri Kedua pria itu.

"Kalian mau ke pantai juga?" tanyaku menebak. Dimas menganggukkan kepalanya. Kemudian, aku berkata, "Kalo gitu bareng aja. Aku sama Maya juga mau ke pantai."

Dengan menenteng sandal, aku membiarkan kedua telapak kakiku merasakan lembutnya pasir pantai. Hembusan angin sore membuat rambutku yang tergerai begitu saja bergoyang. Maya dan Dimas, mereka memanfaatkan waktu untuk mengambil gambar yang cukup banyak. Pemandangannya di sini memang indah banget.

Aku memilih untuk duduk di hamparan pasir sambil menikmati indahnya pantai berwarna biru.

"Ekhm, saya boleh ikut duduk?" deheman dan suara berat seseorang membuatku mendongakkan kepala. Pria yang aku ketahui sebagai temannya Dimas itu menanti jawabanku, dengan segera aku mempersilahkan dia untuk duduk.

"Maya sama Dimas mana? Masih foto-foto?" tanyaku.

"Hmm, mereka asyik foto-foto, jadi saya tinggalin aja, dan ketemu kamu di sini," jelasnya. "Oh, iya, kita belum kenalan," lanjutnya.

Pria yang tengah tersenyum manis itu menjulurkan tangannya. Aku pun segera menjabat tangannya, dan memperkenalkan diri. "Renata."

"Andra."

Continue Reading

You'll Also Like

802K 7.3K 20
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
178K 11.9K 60
Hamil? Punya anak? Mana bisa? Dipegang saja tidak pernah! Maharani Aqila Dewi. 22 tahun, IQ dibawah rata-rata, bucinnya Saka. Raysaka Wahyu Mahendra...
11.7K 1.4K 20
Selamat datang di projek abal-abal Author yang ke-3! Happy Reading ya Readers! Plagiator pergi sana, syuhsyuhh! **** "Let's get married! ayo bangun...
46.8K 5.4K 17
[ COMPLETED ] ā› satu goblok, semuanya ikut goblok. āœ kumpulan sosmed team msby dan beberapa karakter lainnya dari anime haikyuu. warning : out of cha...