Nep..
Aku dimana? Semuanya terasa asing bagiku. Dinding putih yang biasa aku lihat sekarang berganti menjadi biru dengan jendela besar disisi kanan aku berdiri. Lantai ini didominasi kayu berwarna coklat dan terasa hangat. Pemandangan lampu-lampu rumah, jalan, dan bangunan lain diluar jendela ketika langit terang berganti gelap. Semua berubah tidak seperti yang biasa aku lihat.
Aku senang diam disini ternyata. Dilantai atas sebuah gedung apartemen dengan pemandangan bangunan lain dibawah sana. Langit siang disini terasa lebih cerah dan terang. Langit malam disini terasa lebih penuh dengan bintang. Aku merasa sangat dekat dengan langit. Sangat menyenangkan berdiam diri didekat jendela besar ini dan hanya memandang keluar sana.
Baru beberapa hari aku disini tapi sudah rindu untuk pulang. Tempat dimana aku bisa mendapatkan sambutan hangat dan perasaan menyenangkan ketika aku pulang. Namun aku tersadar kalau sekarang, ini adalah satu-satunya tempat aku untuk pulang. Konsep pulang bagiku sudah berubah.
Aku akan pulang kerumah yang sepi. Lagi. Tidak ada kehangatan atau keceriaan. Aku sudah terbiasa dengan kesepian seperti ini. Jadi seharusnya aku tidak apa-apa.
Nep..
Besok adalah hari pertama aku masuk kerja. Aku tidak mengharapkan apapun. Aku akan bekerja seperti biasa dan tidak melakukan hal apapun yang akan menarik perhatian orang lain. Aku sangat benci diperhatikan banyak orang.
Oh iya Nep..
Aku berharap tidak akan menemukan jalan buntu lagi. Kemarin sore aku salah mengambil jalan dan kebingungan. Bahkan peta digital diponselku tidak membantu sama sekali. Aku tidak mengingat jalan semula aku datang dan kemana harus kembali. Semua jalan terlihat sama bagiku. Itulah kenapa aku sering sekali tersesat.
Malam ini aku harus tidur cepat agar besok bisaberangkat pagi dan mempelajari jalur perjalanan ke kantorku. Belajar darikesalahan kemarin, aku benar-benar akan menyesal jika harus tersesat lagidihari pertamaku bekerja.