360 Changer [COMPLETE]

بواسطة flosiee__

3.6K 343 8

Jeon Jungkook di kenal seluruh siswa dengan sebutan Golden Student, lantas bagaimana jika dirinya siswa yang... المزيد

PROLOGUE
I _ Begin
II _ Stigma
III _ Singularity
V _ You Never Walk Alone
VI _ The Truth Untold
VII _ Like a Star
VIII _ Hug Me
IX _ 4 O'Clock
X _ So That I Love You

IV _ Euphoria

286 30 0
بواسطة flosiee__

360° Changer

Milly_park ©present

Cast: -Jeon Jungkook
          -Kim Taehyung
  -and Other.

Disclaimer: Cast is MINE (jika tuhan menghendaki). YME and They Parents.


Summary:
Jeon Jungkook di kenal seluruh siswa dengan sebutan Golden Student, lantas bagaimana jika dirinya siswa yang berprestasi ketahuan mencontek saat ulangan berlangsung.

Apalagi seorang Kim Taehyung yang memergokinya, anak baru yang pindah karena di keluarkan sekolah lamanya karena sifat badungnya.

"Aku tidak bisa membayangkan kalau orang sepertinya masuk dalam hidupku".

"Memang aku orang yang seperti apa?".

___________________________

"You are the cause of my euphoria".

.

Pagi sekali Taehyung sudah berangkat karena ia malas bertemu kakaknya hari ini, tapi ia sengaja melambatkan lajunya hingga ia sampai sekolah agak siang. Taehyung tahu-tahunya di kejutkan dengan bucket bunga plus tatapan penuh selidik dari teman sekelasnya yang langsung memberondongnya dengan sesi tanya.

"Wuaah!! Lihat ini, terima kasih sudah bersamaku Happy 100 Days TaeTae".

"Namanya Amy? Di sini tertulis Love Amy, Your Mine".

"Astaga!! Ini manis sekali. Di mana kau menemukannya Taehyung? Aku ingin satu yang seperti ini".

"Semoga langgeng ya!".

Dan masih banyak lagi yang lain.

Taehyung masih kebingungan tapi ia mencoba menanggapi biasa ocehan teman-teman di kelasnya yang mulai bicara aneh.

.

Jungkook sendiri, ia tengah melakukan euphoria kecil dalam dirinya. Setidaknya dengan ini berita tentang dirinya dan Taehyung menguap di udara bagai debu.

Kecuali untuk beberapa siswa yang masih gencar menggodanya dengan pertanyaan sarkas.

.

"Jungkook-ah. Kau tidak kecewa, kan?". Kecewa? Untuk apa.
.

Hari terus berlanjut dengan Jungkook yang masih berperan sebagai Amy gadungan untuk Taehyung. Dia mengisinya dengan kiriman surat cinta atau mungkin kutipan manis yang selalu ia taruh di meja Taehyung setiap pagi. Selagi Taehyung tidak keberatan dan semakin di banjiri siulan oleh teman sekelasnya Jungkook cukup lega. Taehyung juga menikmatinya dan memanfaatkan situasi yang ada dengan mengatakan kekasihnya itu sangat manis dan pintar, juga berjanji besok akan membawakan bekal untuknya.

Jungkook memutar otak, melirik sekilas Taehyung yang tengah di kerumuni dan mulai bercerita tentang kekasihnya yang ini dan begini pada mereka.

Dan. Jungkook masih bisa mendengar salah siswi yang berkumpul itu berkata.
.

"Aku curiga kalau Amy itu Jungkook".
.

"Kau bilang apa?".

"Kubilang bahwa aku akan benar-benar jadi kekasihnya.. Jika seperti ini aku malah terlihat tidak jauh berbeda dengan tuduhan di majalah itu".

"Kupikir semuanya aman terkendali".

"Ya.. Mungkin saja, beberapa siswa di kelasku juga menanyakan hal seperti Jungkook adalah Amy padaku secara terang-terangan".

"Dan kau jawab apa?".

"Bodoh jika aku bilang iya, hal seperti ini tidak boleh merusak image-ku yang bergelar di sekolah. Dan mustahil bagiku untuk memiliki seseorang untuk aku amati atau aku sanjung.. Tidak! Ibuku bisa marah besar". Memang. Mingyu melihat sendiri bagaimana aura dikte bibi Jeon yang menguar, ibu Jungkook adalah orang yang keras.

"Jadi maksudmu kau bisa bebas mengamati seseorang jika saja Ibumu_".

"Tidak sepenuhnya, Gyu. Aku juga terlalu sibuk dengan prestasiku, dan kupikir aku tidak perlu hal semacam itu dalam hidupku".

"Yeah? Kau Flat Kook. Tidak berwarna tidak bercorak, kau benar-benar mengikuti arus". Sindirnya. Jungkook mendelik kesal.

"Nah, kau pikir hidupmu novel Teen-lit bukan? Berwarna bercorak, kau jelas-jelas melawan arus".

"Nah! Itu lebih baik daripada bersembunyi di kamar dengan tugas menumpuk dan kacamata baca yang membosankan".

"Sialan kau, Kim!".

"Aku tahu aku tampan".

.

Pagi-pagi buta Jungkook sudah berkutat dengan dapur sembari mencoba-coba resep baru di buku yang baru ia beli. Sialan Kim, gara-gara dia Jungkook harus meminta ibunya yang sudah bangun dan membantunya memasak untuk membuat bekal. Dan Jungkook yakin sekarang banyak pertanyaan di kepala ibunya.

"Aku bosan dengan menu kantin sekolah". Setelah itu, ibunya bungkam dan mulai membuat dapur mereka mengepul.

.

Entah Jungkook yakin atau tidak, ia menenteng kotak bekal di tangannya dengan cemas. Setelah sampai di sekolah Jungkook berusaha was-was dan mencari waktu yang tepat untuk menaruh bekal di meja Taehyung.

Seharusnya hari ini rencananya bisa berjalan lancar seperti biasa, ia sudah berangkat di jam yang sama tapi mungkin hari ini bukanlah hari keberentungannya. Sial.

Kenapa Taehyung harus memergokinya.

Untuk kedua kalinya. Jungkook membatu di tempat, Taehyung menatapnya penuh selidik dan penasaran, tapi Jungkook yakin itu adalah sebuah smirk di bibir Taehyung.

"Ah!.. Jadi?". Sudah dengan jelas ia  ketahuan, tapi kenapa ia malah dengan bodohnya mengambil bekal itu dan menyembunyikannya di belakang punggung. "Kau Amy?".

"A_ah?... Kau jangan salah paham".

"Jadi kau mengakuinya?".

"Bukan begitu_, aku hanya, hanya.. Pokoknya kau salah paham". Taehyung tertawa. Kenapa itu terasa menyenangkan di telinganya.

Taehyung mendekat tanpa aba-aba, merentangkan tangannya dan memeluk tubuh Jungkook membuat Jungkook berjengit kaget. Setelahnya Taehyung tersenyum melepaskan pelukannya dengan bekal yang sudah berpindah tangan padanya.

"Thanks, Amy". Taehyung mengedip pada Jungkook sebelum duduk di kursinya.

Sementara Jungkook masih membatu di tempat. Taehyung yang melihatnya hanya bisa mengulas senyum.

Fuck! Apa itu tadi. Pikir Jungkook mode blank.

.

Berakhir dengan berkumpulnya kerumunan di meja Taehyung dengan decakan kagum.

"Lihat makanan sehat tapi menggoda ini.. Aku benar-benar iri".

"Apa kau mengenal Amy lain, kalau ada hubungi aku".

"Kau benar-benar beruntung, dia sepertinya sangat menyukaimu". Untuk itu Taehyung melirik Jungkook dari mejanya. Ia tersenyum jenaka dengan memangku tangannya di atas meja.

.

"Ya.. Dia sangat menyukaiku, aku beruntung". Jungkook tiba-tiba tersedak udara. Kenapa jawaban Taehyung mempengaruhinya.

.

Jungkook mendesah di antara banyaknya manusia yang berdesakkan dengannya di kereta. Benar habis tak bersisa rasa malunya. Jungkook sempat berpikir bahwa pindah sekolah mungkin akan memudahkannya tapi itu tidak mungkin karena ia sudah mencapai targetnya di sekolah ini.

Entah apa lagi yang akan ia dapatkan saat esok datang. Taehyung bisa saja kembali mempermalukannya di depan kelas, lebih parah mungkin satu sekolah akan tahu.

Tangannya bergerak mencari pagangan di kereta setelah berusaha keras untuk masuk dengan dorongan banyak orang. Ia menunduk lesuh, lelah luar biasa karena semalam kurang tidur di tambah dirinya bangun pagi-pagi buta untuk memasak.

Tanpa sadar kepalanya terantuk kedepan dan menabrak dada bidang seseorang. Kereta bergerak membuatnya tersadar dan mendongak melihat orang di depannya. Oh tidak! Seragam sekolah mereka sama.

Jungkook langsung di sapa senyum rectangle Taehyung. Taehyung?

"Eh_ Kau!". Taehyung mengangkat kedua alisnya tampak main-main.

"Hei, Amy.. Kau melupakan kotak bekalmu, jadi aku akan dengan senang hati mengembalikannya. Oh yah? Omong-omong, masakanmu lumayan juga". Taehyung langsung tersenyum menyipit. Jungkook sempat melupakan niatannya untuk marah karena senyum itu.

"Tck! Kau ambil saja, aku tidak memerlukannya lagi". Taehyung lagi-lagi tersenyum. Jungkook pikir Taehyung itu benar-benar aneh. "Kau sudah gila ya!".

Dan kita tahu, suara tawa siapa itu.

"Yakk! Kenapa kau tertawa!! Tidak ada yang lucu".

"Kau yang lucu". Jungkook dengan refleks menendang tulang kering Taehyung untuk membuatnya diam.

Itu sukses. Sukses untuk membuatnya mematung di tempat dengan Taehyung yang berdiri sangat dekat dengannya. Anak itu menaruh dagunya di bahu Jungkook.

"Akh!_ Bajingan kau, Jeon! Kakiku". Jungkook menepuk dahinya berkali-kali. Kebodohan apalagi ini.

.

Berakhir dengan Jungkook yang turun di stasiun yang biasa Taehyung turun. Untuk mengantarnya dengan selamat sampai rumah. Huft!

"Itu rumahku". Tunjuk Taehyung. Jungkook tahu itu karena ia pernah kemari dan membuat dirinya memerah karena mengingat adegan memalukan itu.

Mereka kini melihat hal yang sama tapi dengan orang yang berbeda. Kakak Taehyung dan suaminya yang tengah berpelukan di sertai ciuman beberapa detik. Membuat Jungkook terbatuk dan Taehyung yang memutar bolanya kemudian berdehem untuk menyadarkan dua sejoli itu.

Baekhyun lebih dulu mendorong sang suami yang baru saja pulang, wajahnya sedikit memerah tapi ia merekahkan senyum. Jungkook yang melihatnya bisa melihat kemiripan senyum kakak adik ini, benar-benar seperti kembar siam.

"Oh,_ Tae kau sudah pulang, ayo masuk Hyung sudah memasak, dan Jungkook juga". Baekhyun tergagap. Mencubit lengan suaminya yang cuma bisa mengedikan bahunya dan mempersilahkan kedua adik ini untuk masuk.

"Ah, Tapi aku di sini hanya untuk mengantar Taehyung". Jungkook yang masih berdiri langsung di sambut tangan Chanyeol untuk ikut bergabung. Oh tidak! Jungkook suka melihat lesung pria tinggi itu.

Jungkook ingin menerimanya tapi Taehyung sudah lebih dulu mengapit lengannya dan membawanya masuk dengan buru-buru. Chanyeol yang melihatnya hanya bisa menggeleng.

.

Mereka makan dengan tenang.

"Hyung dengar kau sangat pintar dan terpandang di sekolah". Baekhyun mulai bertanya, yang di tanggapi Jungkook dengan senyuman.

"Hyung bisa saja".

"Itu benar bukan? Taehyung sendiri yang bilang padaku". Jungkook langsung mendelik pada Taehyung yang sedang fokus makan. "Hyung akan senang sekali jika kau mau membantunya untuk belajar, hyung sudah mencoba membawanya ke kursus tertentu dan tempat bimbel, bahkan les privat.. Tapi itu tidak berhasil, mereka selalu mengundurkan diri bahkan di hari pertama karena tidak sanggup".

"Sudah kubilang tidak perlu. Lagipula aku tidak akan kuliah". Taehyung menyela. Datar.

"Tae, aku hanya ingin yang terbaik untukmu".

"Kau hanya tidak ingin malu karena aku tidak bisa melakukan apapun dengan baik".

"Taehyung!! Kau sudah keterlaluan!". Ujar Chanyeol spontan.

"Kalian yang keterlaluan! Kemana saja selama ini saat aku butuh.. Tidak ada!! Tapi tiba-tiba kalian datang dan mencampuri hidupku! Mengaturku!!".

"CUKUP!!".

BRAKK

Jungkook melihat sendiri Taehyung menggebrak meja, naik ke atas tangga dan membanting pintu kamarnya. Jungkook melihat sendiri, Baekhyun memandang kepergian sang adik, mengusak surainya kacau. Jungkook juga melihatnya, suami Baek Hyung menepuk pundak suaminya, meminta maaf pada Jungkook untuk hal ini.

Dan berterimakasih karena sudah berkunjung sesaat setelah ia menyelesaikan acara makannya. Jungkook memandang pekarangan rumah itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

.

Jungkook bergegas segera setelah melihat nama Ibunya ada di layar ponselnya.

.



Next?

Ada Chanbaek. Maaf karena kurang greget. Voment jika ingin lanjut. Kritik dan saran yang membangun, saya juga menerima ide kalian secara terbuka.

C, u...

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

802K 83.9K 57
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
837K 40.3K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
4.2K 1.6K 8
Warning! BL | TaeKook Kim Taehyung tahu, mereka tidak akan bisa bersama. Namun setidaknya, ia sudah berusaha. BE ORIGINAL, DONT PLAGIARISM!
Adopted Child بواسطة k

قصص الهواة

213K 32.5K 59
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...