ERROR 404 ✔

By SkyZhee

10.5K 1.2K 601

Naruto, mahasiswa seni yang eror. Suatu ketika bertemu dengan Sasuke yang menjadi adik tingkatnya dan secara... More

Error01: Dia Itu
Error02: Umpatan Formal
Error03: Gombalan di Waktu Makan
Error04: Makna Hidup
Error05: Korban PHP
Error06: Langkah Awal
Error08: (END) Akhir Kisah Naruto

Error07: Sesi Curhat

787 113 26
By SkyZhee

Warn, vulgar content in this capt!

****

Hujan di luar sana, tapi basah di dalam sini. Yaaa, bagaimana tidak? Naruto yang sejak tadi galau, akhirnya mencapai titik di mana dia benar-benar menangis. Bukan tangis biasa, melainkan ia meraung seperti anak ayam yang kehilangan keperawanannya. Mencakar di sana-sini sebagai pelampiasan kekesalan.

Untungnya dia sedang di kamar sendirian. Teman satu apartemennya masih terkurung hujan di luar sana dan belum bisa kembali ke apartemen.

Lalu, apa yang membuat Naruto menangis seperti itu?

Apa lagi jika bukan karena pujaan hatinya yang sangat sulit ia raih. Bahkan setelah Naruto melancarkan gombalan mautnya, sang pujaan masih tak luluh juga, bahkan ia semakin jijik dengan Naruto. Seperti saat itu....

"Sasuke-chaaaan... sekarang aku sadar, mengagumi karya Tuhan tak perlu jauh-jauh keliling dunia. Cukup lihat kamu saja aku sudah kagum."

Sasuke yang kala itu tengah menyedot minuman di pinggir lapangan, seketika menyemburkan isinya. Dan Naruto yang panik segera menghampiri Sasuke untuk mengelap ceceran minuman di dekat mulut Sasuke. Niatnya ingin berbuat baik nan romantis, malah Naruto kena semprot lagi.

"Senpai, apa yang kau lakukan?!"

Sasuke bersungut marah dan membuat Naruto menghentikan kegiatannya perlahan. Matanya berkaca-kaca saat melihat reaksi Sasuke yang tidak suka atas tindakannya. Kenapa Sasuke jahat padanya? Padahal niat Naruto baik.

"K-kenapa, Sasu-chan? Aku hanya ingin bersikap baik padamu...."

"Baik apanya? Kau mengelap mulut dan hidungku dengan kaos basketmu yang bau asam, senpai! Astagaaa, banyak keringat yang menempel dan juga bakteri!"

Setelah Sasuke mengeluh jijik seperti itu, ia meninggalkan Naruto yang semakin kalut sendirian. Sasuke tidak sadar jika kata-katanya benar-benar membuat Naruto galau berkepanjangan, apalagi ini kali pertama Naruto dibentak oleh pujaan hatinya itu.

Itulah kronologi singkat mengapa Naruto bisa kacau seperti ini. Ditambah malam ini hujan, dan memaksakan kenangan-kenangan menyeruak dalam benaknya. Saat seperti inilah, hanya satu orang yang bisa menenangkan Naruto, yaitu emaknya, ah maksudnya hanya kaa-sannya yang bisa menenangkan dirinya.

Tanpa pikir panjang, Naruto segera meraih ponselnya di atas nakas lalu menekan beberapa digit nomor telepon untuk disambungkan.

Tuuut, tuuut, tuuuut.

Telepon berdering tetapi tak ada sahutan dari seberang sana. Hal ini pun semakin membuat Naruto meraung-raung tidak jelas. Bagaimana mungkin kaa-sannya tidak mau menjawab telepon darinya?

Namun semua kegelisahannya tiba-tiba pudar ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Emak Kushina ❤

Woi, kenapa, Nar? Maaf, tadi emak sedang 'wikwik' ringan sama bapak.
19.05

Astaga.... Dari mana kaa-sannya mendapat istilah seperti itu? Ckck sungguh, meski itu hal yang patut di pertanyakan, tapi Naruto kini tak memedulikan itu semua karena ada hal yang lebih penting untuk dibahas.

Emak Kushina ❤

Emaaaak.
19.06

Naru sedih, Maakkk.
19.06

Naru galau, Maaak T.T
19.06

Ehh, kasar kamu yhaa!
19.06

Apa itu T.T? Maksud kamu Teteq? Iya?! Dasar bocah mesum!
19.07

Naruto berhenti dari isak tangisnya kala sang kaa-san memarahinya. Inilah kesalahan Naruto yang kelepasan memakai emotikon saat membalas pesan kaa-sannya itu.

Emak Kushina ❤

Bukan, Emaaak!
19.08

Itu, itu... emot Naru sedang nangis, Mak! Huhuuu.
19.08

Aduuuh....
19.08

Kenapa, Sayang?
19.08

Ada yang manggil kamu 'beb' tapi aslinya 'beban', iya?
19.09

Atau ada yang manggil kamu 'say' tapi aslinya 'sayton', begitu?
19.09

Huwaaa, Emak kok gitu sih?
19.10

Naru tambah nangis, nih!
19.10

Aduh, gimana yaaa.
19.10

-____-
19.11

19.11

Astagaa, Naru!!!
19.12

19.12

Jahat kamu ya, sama Emak!
19.12


Lhoo, yang bilang Mark Twain, Mak. Bukan Naru :(
19.13

Naruto mencari pembelaan di tengah kesalahan yang ia perbuat. Ia berharap kaa-sannya paham dan tak mengulur waktu lagi untuk mendengarkan curahan hatinya.

Emak Kushina ❤

Oh, iya yaa.
19.14

Ya sudah, tadi Naru mau cerita apa?
19 14

Akhirnya... setelah basa-basi itu, kaa-sannya menanyakan hal yang paling Naruto tunggu.

Emak Kushina ❤

Jadii, itu Mak.
19.15

Naru suka sama adik tingkat Naru di kampus.
19.15

Waah, bagus dong!
19.15

Pepet terus, Nar! Pokoknya kita mudik kau harus punya gandengan!
19.15

Jangan gandeng tangan Emak Bapak mulu.... Malu emakmu ini, Nar!
19.16

Truk aja gandengan, masa kamu enggak.
19.16

Emak kok gitu 😭
19.16

Padahal Mak, Lamborghini yang keren aja sendirian. Kenapa harus truk? Iya sih gandengan, tapi kan dekil 😪
19.17

Naruto menghela napas panjang. Selalu seperti ini, meski kaa-san adalah satu-satunya orang yang bisa menangkan hati galau Naruto, tapi percakapan di antara keduanya selama ini, tak jauh berbeda dari sekarang.

Emak Kushina ❤

Iya juga, yaa.
19.18

Pinter kamu, Nak!
19.18

Nah, gitu dong!
19.18

Anaknya dipuji :)
19.19

Jadi, apa masalahnya?
19.19

Naru... Naru ditolak sama dia, Mak.
19.19

Naru sudah mengungkapkan isi hati Naru padanya?
19.20

Belum, Mak.
19.20

Terus tahunya ditolak dari mana, Punuk Unta?
19.21

D-diaaa, jijik sama Naru, Mak.
19.21

Makanya Naru sedih, Mak. Naru pengen nyerah saja.
19.21

19.22

Ckck, belum juga nyoba udah nyerah aja! Dasar upil minion!
19.22

Naruto sedikit tercengang ketika kaa-sannya bersungguh-sungguh menanggapi ceritanya. Biasanya beliau tak pernah menggubris seserius ini saat Naruto bercerita apa pun masalahnya, kecuali soal kasus percintaannya. Dan ini menjadi kali pertama Naruto bercerita tentang masalah percintaannya pada sang ibunda.

Emak Kushina ❤

Habis, mau bagaimana lagi, Mak. Dia sendiri yang menghindari Naru 😢
19.23

Naru sudah melancarkan jurus jitu mendekati gebetan ala bapak Minato, belum?
19.23

Ah, Naru sudah menggombalinya, Mak. Dan itu yang membuat dia jijik sama Naru.
19.24

Wah, susah sekali gebetanmu itu....
19.25

Padahal saat bapakmu memakai jurus itu, Emak langsung klepek-klepek.
19.25

Itu, Mak. Naru juga tak paham :(
19.25

Hmmm.
19.26

Yang terpenting, cukup berjalan saja jangan berlari.
19.26

Iya Mak, malas juga Naru lari pas hujan-hujan begini.
19.27

Astaga Otong, bukan begitu!
19.27

Maksud Emak, hidup itu perjalanan bukan pelarian.
19.27

Aseeeek.
19.28

Iya, Mak. Iyaaa 😒
19.28

Jadi, bagaimana ini?
19.28

Baiklah.
19.29

Karena ini menyangkut mantuku, Emak akan bantu kamu sampai dapatin dia. Huahahaa.
19.29

Benarkah, Mak?
19.30

Iya benar....
19.30

Sudah ah, jangan nangis. Masa anak cowok nangis, gimana kamu mau buat anak orang nangis di 'bawahmu' ntar?
19.31

Huwaaaa, arigatou, Emak sayaaaang 😘😘😘
19.31

Dan akhirnya sesi curhat pun berakhir dengan kelegaan hati yang luar biasa lapang. Malam ini, Naruto bisa tertidur lelap dengan harapan besok ia bisa menjadi kekasih si raven; mahasiswa suka keseriusan itu.

****

Anjiiir, OOC parah 😂
Oke, Zhee ngakakin aja dah :'

Nov 27, 2018

Continue Reading

You'll Also Like

23.8K 1.3K 7
Project Pdf ini akan mengambil tema Canon berlatar dunia Shinobi Apa yang akhirnya membuat Naruto akhirnya menyerah? disclaimer: Naruto milik Masas...
13.9K 1.1K 5
Diam itu emas. Tapi bagaimana jika harus menanggung rasa sakit dari sebuah keterdiaman dan kesalahpahaman. NaruSasu fanfiction #SunMoonChallenge
46.5K 3.5K 6
Penyesalan akan selalu datang belakangan. Dan Sasuke menyesal karena baru bisa merasakan setelah kehilangan. Awesome cover by @lynaynan
27.7K 3.1K 24
[COMPLETED] 🔴 Fluff UshiOi & Angst IwaOi 🔴 Ushijima berfikir bahwa Oikawa membencinya, karna Ia selalu mengajak Oikawa datang ke sekolahnya. Teta...