Abiding

By Churniekova

56.3K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 3: Chance
ch. 4: Hidden Future
ch. 5: Reject
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 8: Tricks
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.12: Foolish
ch.13: Pretending
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.20: To Be Loved
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.31: Paris With Love
ch.32: Marry U

ch.11: Mix Feeling

1.1K 184 40
By Churniekova

Di jam istirahat siang Sungmin duduk dengan arsitek Yoon, mega proyek Busan masih berjalan tapi karena konstruksi dan design sudah terbentuk jadi proyek bisa ditinggal, hanya perlu menunggu penyelesaian pembangunan. Sementara Sungmin menunggu arsitek lain justru sudah mendapat jatah proyek lain, diantara mereka ada yang tergabung dalam proyek HS Group.

Karena proyek tersebut baru dimulai perhatian Kyuhyun pun terpusat pada proyek HS, dia sibuk memimpin rapat presentasi design dan segala macamnya, seperti awal pembentukan tim proyek Busan. Karena itu Sungmin pun punya banyak waktu untuk sendiri, saat makan siang atau saat pulang Sungmin sendirian.

Arsitek Yoon heran melihat Sungmin yang diam lain dari biasanya yang selalu mencari topik pembahasan, dia memandangi menu makanannya di meja. Kali ini mereka makan diluar karena Sungmin ingin membicarakan sesuatu dengan arsitek Yoon.

"Ada apa? Apa kau memikirkan sesuatu?"
"Oh..tidak..aku..hanya... berpikir... kenapa aku tidak punya proyek lain untuk dikerjakan"
"Bukan berarti direktur tidak suka dengan pekerjaanmu, mungkin dia tidak ingin membebanimu dengan banyak pekerjaan karena kau pegawai baru".

Itu dia, apa dia harus sebaik itu padaku? Tidak mau membebaniku dengan pekerjaan? Tapi aku kan disini untuk bekerja.

"Arsitek Yoon, boleh aku bertanya sesuatu padamu?"
Arsitek Yoon melirik Sungmin, dia sedikit merona melihat wajah serius Sungmin seperti dia mau menyatakan sesuatu. Diapun mengangguk pelan.
"Apa...menurutmu wajar jika seseorang memberimu fasilitas apartmen mewah sementara pegawai lain memiliki fasilitas yang biasa?"
"Eh? Apa maksudnya?" Arsitek Yoon bingung, karena perumpamaan itu jelas bukan tentang dirinya dan Sungmin.
"Jika... ada seorang atasan memberikanmu apartmen mewah sementara pegawai lain diberikan fasilitas yang biasa, bagaimana menurutmu?"
"Aku? Itu..bukankah itu pilih kasih? Atau mungkin karena atasan itu menyukai orang itu?"
Sungmin memincingkan matanya seperti dia mendengar sesuatu yang aneh.
"Aku rasa tidak mungkin rasa suka, bagaimana kalau atasan itu sesama jenis? Maksudku..kau perempuan dan atasanmu perempuan?"
"Hmmm...apa bukan karena bersaudara? Atau berkerabat?"
Sungmin menggelengkan kepala, "keduanya orang asing yang tidak saling berhubungan".
"Itu aneh.. Bagaimanapun juga memberikan fasilitas mewah tidak mungkin sembarangan"
"Iya kan?"
"Tapi kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Tidak..temanku menanyakanku hal yang sama, aku hanya tidak tahu bagaimana harus menjawabnya, temanku itu laki-laki dan atasannya juga laki-laki, dia berkata padaku atasannya itu memberikannya fasilitas mewah, sering mengajaknya makan dan bahkan pulang bersama naik mobil atasannya"
"Ehh?? Bukankah itu... karena dia menyukai temanmu?"
"Apa???" Sungmin histeris, suaranya meninggi tapi dia tidak perduli, justru arsitek Yoon yang menoleh kanan kiri, "mana bisa itu terjadi? Mereka sama-sama laki-laki? Orang itu pasti hanya terlalu baik".
"Kebaikan seseorang juga pasti ada batasnya",
"Mungkin karena dia sudah menganggap temanku itu sebagai teman baiknya".
"Mengajak makan dan pulang bersama bukankah terlihat seperti berkencan?"
"Tapi itu laki-laki"
"Bagaimana kalau itu perempuan, coba kau posisikan temanmu sebagai perempuan?"
"Itu..." Sungmin memikirkan dirinya sebagai perempuan, memang terlihat seperti Kyuhyun mengistimewakannya jika dia perempuan, "tapi itu mustahil, bagaimanapun juga mereka laki-laki".
"Apa kau tidak tahu ada yang namanya gay?"
"Itu..aku tahu" Sungmin ragu menjawabnya karena tidak mau memposisikan Kyuhyun menyukainya karena dia salah satu dari orang-orang itu, dia masih menyangkal jika Kyuhyun hanya menganggapnya teman baik, tapi menyangkal juga jika Kyuhyun memiliki motivasi lebih dari sekedar berteman, "tapi tidak ada alasan orang itu menyukai temanku, secara seksual seperti itu"
"Apa temanmu tampan?"
"Tidak juga.." Sungmin merendah diri tapi kemudian dia ingat dia tidak bisa terlalu subjektif, saat ini dia sedang membicarakan dirinya sebagai orang lain jadi dia harus menilai dirinya secara objektif "dia kotminam, sedikit..cute"
Arsitek Yoon melirik Sungmin, melihat wajah Sungmin yang kotminam, tapi dalam kepala arsitek Yoon hanya berpikir jika Sungmin tidak menyadari dirinya juga kotminam di mata orang lain.
"Menurutku dia hanya terlalu baik, dia tidak bermaksud mengajaknya berkencan atau memberikan keistimewaan"
"Itu mungkin juga, apa temanmu bilang tidak ada yang aneh dengan skinshipnya?"
"Skinship?"
Sungmin ingat Kyuhyun membelainya, tapi dia menggelengkan kepala menyangkalnya hanya sebagai skinship normal yang wajar, "tidak ada yang aneh tapi.." Sungmin seakan teringat sesuatu, "atasan itu terlihat tegas pada siapapun sementara dia bersikap sangat ramah pada temanku... misalnya saja dia tidak pernah mengobrol dengan pegawai lain tapi dia selalu mengajak temanku makan sambil mengobrol, walaupun biasanya temanku yang selalu mengajaknya mengobrol lebih dulu.."
Arsitek Yoon memperhatikan pertanyaan Sungmin dengan seksama, "aku rasa.. dia memang gay, dan dia suka pada temanmu itu".
Sungmin melotot, dia menggelengkan kepala secara otomatis.

Sungmin tidak percaya kesimpulan itu. Dia melihat sosok Kyuhyun sebagai orang yang sempurna, sosok pemimpin yang sukses dan orang yang sangat baik. Karena gay hal yang dianggap negatif, Sungmin tidak ingin mempercayai kalau Kyuhyun punya sisi negatif, terutama satu hal itu. Sungmin hanya orang biasa yang melihat sesuatu dengan sudut pandang orang biasa, bagi masyarakat gay itu negatif, jadi dia juga melihatnya sebagai suatu hal yang negatif. Karena itu dia tidak terima jika Kyuhyun dianggap menyukainya.

Melihat reaksi horor Sungmin Arsitek Yoon jadi heran, "kenapa? Apa kau benci orang seperti itu?"
"Eh??" Untuk sejenak Sungmin berpikir Arsitek Yoon bertanya tentang 'orang itu', takut Arsitek Yoon menyadari teman yang dibicarakan Sungmin adalah dirinya sendiri, tapi kemudian dia memahami konteks pertanyaan yang dimaksud 'orang seperti itu', Sungmin merasa ragu menjawabnya, "aku.... aku tidak tahu... menurutmu? Apa kau tidak membenci orang gay?"
Arsitek Yoon tersenyum, "apa mereka berbuat jahat? Apa mereka menyakiti orang lain jika mereka menyukai sesamanya?"
Sungmin diam memperhatikan Arsitek Yoon.
"Aku tidak keberatan dengan kehadiran mereka, lagipula mereka bukan penjahat"

Sungmin menunduk, dia merasa kalau pemikirannya terlalu sempit. Arsitek Yoon benar, bukan berarti mereka berbuat jahat dan menyakiti orang lain jika mereka gay.

Sungmin bukan orang yang religious, dia hanya berpikir negatif tentang gay karena lingkungan menganggapnya negatif, kalaupun Kyuhyun memang gay bukan berarti kebaikan dia selama ini hilang begitu saja, dia baik dan dia tetap akan baik meski dia gay atau tidak.

"Aku pikir aku tidak masalah terhadap gay, hanya saja... Tidak mungkin aku bisa menerima jika ada laki-laki yang suka padaku"
Arsitek Yoon melebarkan pupil matanya mendengarkan ucapan Sungmin, tanpa sadar dia sudah mengungkapkan inti pembicaraan itu tentang dirinya.
"Aku lebih baik menganggap dia hanya baik padaku sekedar berteman atau ingin bersaudara, aku tidak mau berpikir dia menyukaiku" dia masih tidak sadar kalau dia lupa sudah mengungkap jati diri 'teman' dalam pembicaraannya.
"Kau? Jadi itu kau??"
Sungmin tidak paham ucapan Arsitek Yoon, dia hanya diam memandang wajah aneh arsitek Yoon.
"Yang kau bicarakan dari tadi itu kau sendiri??"
Sungmin melotot, "bukan... bukan aku! Aku... tadi maksudku... kalau aku di posisi teman itu... aku... aku tidak bisa menerima laki-laki yang suka padanya, aku hanya mengumpamakan~"

Tapi Arsitek Yoon sudah tidak percaya alasan Sungmin, dia memandang sedikit kecewa, bukan karena tentang gay tapi karena orang yang disukainya sudah berhubungan dengan orang lain dan dari apa yang Sungmin katakan sepertinya hubungan keduanya sudah sangat baik.

"Arsitek Yoon aku tidak gay~"
Arsitek Yoon seperti mendapat harapan, Sungmin hanya menceritakan perasaan cinta bertepuk sebelah tangan antara dia dengan Bossnya, jadi dia masih punya harapan, Sungmin masih menyukai perempuan.
"Tunggu dulu.. Boss?? Apa maksudmu Boss di perusahaan real estate yang kau tempati dulu?? Apa karena itu kau pindah ke GDS??" Arsitek Yoon mencengkeram lengan Sungmin.
Sungmin sudah tahu dia tidak bisa mengelak lagi, Arsitek Yoon tidak mau percaya pembelaannya, Sungmin bingung mau menjawabnya, jika dia bicara jujur dan menyangkal bukan mantan Boss real estate yang menyukainya maka Arsitek Yoon akan tahu kalau Boss yang dia maksud adalah Bossnya yang sekarang, Boss arsitek Yoon juga.
"I...iya....boss itu" Sungmin akhirnya mengangguk berbohong. Dia berpikir nama baik Kyuhyun akan tercemar jika orang tahu Boss yang dibicarakannya itu adalah Kyuhyun.
"Heeh.." Arsitek Yoon menghela nafas berat, tatapannya masih kecewa tapi dia bersyukur Sungmin sudah menolaknya dengan meninggalkan Boss itu.
Sungmin sendiri bingung kenapa arsitek Yoon bereaksi seperti itu.
"Baguslah..."
"Eh ya" Sungmin tersenyum canggung, dia mengalihkan pandangan karena tidak mau diketahui sudah berbohong lalu dia melihat jam dinding, "arsitek Yoon kita harus kembali ke kantor, jam istirahat sudah hampir habis"
"Oh.. Ya baiklah" arsitek Yoon mengambil dompet.
"Biar aku yang bayar, anggap saja ini sebagai rasa terimakasihku karena aku sudah menanyaimu banyak hal" Sungmin mengeluarkan dompet dan mengambil kartu kredit.
"Uh..kau bekerja di perusahaan biasa tapi kau lebih kaya dariku uh? Lihat kartu kreditmu"
"Bukan..ini kartu kredit dari perusahaan, bukannya arsitek Yoon dan yang lain juga dapat?"
"Kartu kredit? Dari GDS?"
"Iya" Sungmin mengangguk santai.
"Yang aku tahu kami dapat kartu kredit biasa dengan limit hanya 1.000.000 Won, tapi kartu kredit yang kau pegang itu golden credit card, jangan merendah kalau itu kartu kredit perusahaan, kau pikir aku tidak tahu perbedaannya?" (1jt Won = ±10jt Rp)
Sungmin langsung mematung sambil tangannya menyodorkan kartu kredit yang sudah diambil pelayan sejak tadi.
"Memangnya...berapa limit golden credit card?" Sungmin bertanya dengan berhati-hati, tidak mau sampai dia keceplosan lagi kalau kartu kredit itu memang diberikan oleh sang Boss GDS.
"Mmm...entahlah..mungkin 10 juta sampai 50 juta atau lebih, aku juga punya golden credit card, tapi aku hanya memakainya untuk membeli barang-barang mahal seperti tas" (±100jt-500jt Rp).

Raut wajah Sungmin jadi serius, dia tidak mungkin mengelak lagi, Kyuhyun tidak mungkin memberikannya tanpa ada maksud lebih, tidak mungkin seorang teman yang baru dikenal akan diberikan kartu kredit dengan limit sebanyak itu, apa dia tidak takut Sungmin akan menghabiskan limit kartu kredit tersebut??

Meskipun Kyuhyun mengatakan biayanya akan diambil dari pemotongan gaji pegawai tapi jika kartu kredit ini bukan kartu kredit untuk pegawai seperti yang diberikan pada yang lain, bukankah berarti Kyuhyun yang akan menanggung tagihan itu sendiri??? Kalau Sungmin benar-benar memakainya untuk shopping dan menghabiskan uang puluhan juta won bukankah artinya Kyuhyun yang akan membayarnya??

Sungmin mengepalkan tangannya merasa kesal dan geram, dia tidak marah jika dirinya disukai laki-laki, setelah mendengarkan kalimat Arsitek Yoon dia sadar dia tidak bisa menghakimi orang lain hanya karena orientasi seksualnya tapi jika dia dibohongi soal uang dia benar-benar tidak terima, dia bukan seorang yang gila uang. Ini melukai harga dirinya, seperti dia sudah dibeli.

Sungmin berjanji mulai hari ini dia tidak akan pernah memakai kartu kredit itu lagi.

Dengan diamnya Sungmin, arsitek Yoon mengira kartu kredit itu memang milik Sungmin pribadi. Karena kartu kredit itu tidak mungkin dari perusahaan.

Sungmin sendiri sengaja diam karena tidak mau arsitek Yoon tahu kartu kredit itu benar-benar diberikan Kyuhyun.

*****

Sungmin sangat pandai dalam mengendalikan diri, saat marah dia tidak meledak, saat sedih dia tidak menangis dan saat kecewa dia tidak meratapi. Dia melakukan kegiatan dan pekerjaannya seperti biasanya, kebetulan dia belum memiliki kesempatan berhadapan langsung dengan Kyuhyun berdua karena Kyuhyun masih sibuk.

Sungmin pandai menyimpannya hingga tidak ada teman kerjanya yang tahu tentang cerita Kyuhyun yang menyukai laki-laki, Sungmin juga tidak mau Kyuhyun dihakimi karena rasa sukanya terhadap Sungmin yang seorang laki-laki dan bukan hak Sungmin juga untuk memberitahu orang lain tentang orientasi seksual seseorang, Sungmin masih berharap jika semua kenyataan yang dia temukan itu salah dan Kyuhyun hanya sekedar ingin berteman dengannya.

Kyuhyun sudah menugaskan para arsitek untuk mengerjakan proyek HS Group, lain dengan proyek Busan, Kyuhyun tidak memantau proyek HS Group sepanjang waktu, tapi meski dia tidak sibuk dengan proyek HS Group dia tetap jarang terlihat mendatangi lantai 2 dan masih belum punya waktu untuk makan siang dengan Sungmin atau pulang dengannya. Sungmin merasa lega karena hal tersebut, setidaknya kemarahannya tentang kartu kredit itu sudah sirna, meski begitu dia tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan kartu kredit itu.

Setelah Kyuhyun sibuk selama beberapa minggu Sungmin melihat Kyuhyun ada di berita di televisi ruang kerjanya di lantai 2, semua pegawai juga melihatnya dan mereka terkejut.

Dalam berita Kyuhyun menyampaikan pidato bersama kepala daerah Seoul dan dan kepala distrik Gangnam.

"Seperti konsep yang diinginkan klien yang meminta sebuah Gedung Tak Terlihat, saya sudah menyiapkan rancangan ide untuk mewujudkan hal itu menjadi nyata"

Semua media heboh dan berita segera tersebar, semua pegawai yang ada dalam ruang kantor juga heboh.
"Bangunan yang tidak terlihat??"
"Bagaimana bisa?"
"Itu mustahil"
"Boss benar-benar hebat jika dia bisa membuat bangunan seperti itu"
Mereka memuji sekaligus mengagumi Kyuhyun.

Awalnya Sungmin juga terkejut Kyuhyun mengumumkan dia sudah menemukan ide tentang 'Gedung Tak Terlihat' tersebut saat dia tahu proyek itu dulu Kyuhyun bilang dia belum tahu bagaimana akan membuat gedung itu, saat Sungmin sedang terkagum seperti pegawai yang lainnya diapun sadar akan sesuatu yang membuatnya jadi terdiam, melihat reaksi heboh teman-temannya dia baru sadar kalau hanya dia yang tahu tentang proyek itu karena Kyuhyun mengatakan sendiri padanya, rupanya tidak ada orang yang tahu proyek itu, Kyuhyun hanya menceritakan proyek itu padanya.

Dan yang membuat Sungmin makin terkejut lagi jika ditelisik ke belakang saat Kyuhyun bercerita tentang proyek itu di apartment pribadinya, Sungmin jadi sadar bahwa hanya dia satu-satunya orang yang pernah datang ke apartment Kyuhyun.

Hal ini membuat Sungmin makin hilang harapan akan pertemanan dari Kyuhyun.

Dan dia juga jadi pusing karena ternyata dia benar-benar disukai seorang laki-laki.

Diatas semua itu, laki-laki yang suka padanya adalah seorang pengusaha sukses yang terkenal dan berpengaruh sekaligus bossnya.

Tapi mendengar pengumuman Kyuhyun tentang ide design untuk 'Gedung Yang Dapat Menghilang' itu membuat Sungmin penasaran, sebagai sesama arsitek tentu dia merasa takjub akan ide itu dan ingin tahu seperti apa design itu, Sungmin harus melupakan rasa segannya dan bertanya pada Kyuhyun tentang design itu.

Tapi bagaimana kalau dengan itu aku tahu kenyataan lain lagi bahwa hanya aku yang tahu design proyek itu sementara pegawai GDS lain tidak ada yang tahu? Aku bisa jadi gila !!

Sungmin dilema.

Para wartawan sangat penasaran bagaimana Arsitek Cho dapat mewujudkan arsitektur mustahil itu menjadi nyata. Gedung yang tak terlihat?

"Saya sangat puas dengan presentasi anda, Korea akan membuat sejarah baru dalam bidang arsitektur, anda benar-benar luar biasa Tuan Cho, GDS memang tidak akan pernah mengecewakan" pejabat negara yang menghadiri konferensi pers menjabat tangan Kyuhyun saat mereka berada dalam ruang jamuan, Kyuhyun menghadiri makan siang bersama mentri yang datang sebagai tamu.
"Terimakasih atas pujian anda, saya harap saya tidak akan mengecewakan anda"

Setelah makan siang kehormatan Kyuhyun akhirnya bisa pulang, sekretaris Kim menyetir mobil dengan santai.

"Apa ada yang bisa kau laporkan?"

Mendengar pertanyaan bossnya raut wajah sekretaris Kim mendadak jadi tegang, dia melirik rear-view mirror.

"Sepertinya Lee Sungmin-ssi tidak memiliki teman makan siang karena anda sibuk jadi... dia... pergi makan siang dengan temannya" sekretaris Kim mencari kalimat yang aman untuk disampaikan.
"Arsitek Yoon?" Kyuhyun sudah dapat menebaknya.
"Iya".
Kyuhyun diam memandang keluar jendela, dia tidak merasa marah seperti sebelumnya karena dia sudah menerima keadaannya, dia tidak akan menuntut Sungmin untuk hanya dekat dengannya dan akan membiarkan Sungmin berkencan dengan wanita manapun yang dia sukai. Asalkan yang dekat dengannya bukan laki-laki lain. Bagaimanapun juga Kyuhyun tidak akan bisa bersaing dengan perempuan karena Sungmin jelas akan memilih perempuan.

Selesai bekerja Sungmin keluar dari pintu depan, lain dengan teman-temannya yang memakai mobil keluar dari pintu samping ke tempat parkir.

Kyuhyun naik mobil dengan dikendarai sekretaris Kim, dari dalam mobil dia menelpon Sungmin.

"Aku punya waktu luang jadi kau bisa pulang denganku"
Mendengar tawaran tumpangan itu wajah Sungmin seketika berubah, dia sulit tersenyum, tidak seperti biasanya dia akan menyambut hangat tawaran itu mengingat Kyuhyun mungkin kesepian menganggapnya saudara atau teman akrab.
Sungmin menoleh ke belakang melihat mobil direktur datang mendekat, kalau dia menolak akan terasa nyata dia menghindari bossnya itu, karena Sungmin sangat pandai mengendalikan dirinya diapun tidak menunjukkan penolakan terhadap sang direktur. Dia tersenyum melihat mobil itu mendekat. Belum sempat menjawab dia mematikan sambungan dan langsung membuka mobil.
"Terimakasih atas tumpangannya" Sungmin masih basa basi seperti sebelumnya.
"Sudah lama sekali" (oraenmane)
"Direktur sangat sibuk, aku melihat prescon hari ini, aku tidak menyangka direktur benar-benar bisa mewujudkan ide itu, itu luar biasa, apalagi direktur melakukannya seorang diri" Sungmin masih talkative seperti biasanya.
"Hm...aku cukup sibuk belakangan ini untuk menyelesaikan design arsitektur proyek itu, tapi untuk pelaksanaannya aku tidak bisa melakukannya sendiri, aku butuh asisten, kau akan jadi asistenku untuk proyek ini"
"Aku???" Sungmin terkejut, sekretaris Kim melirik dari rear-view mirror tapi tak bereaksi.
"Ini bagus untuk meningkatkan kualitasmu, dengan membantuku kau akan bisa belajar langsung dariku, dan sekaligus kau akan mendapatkan pengakuan dari dunia luar"
"Tapi...." Sungmin ragu, dia tahu ini proyek yang luar biasa dan kesempatan yang sangat berharga dalam hidupnya, tapi itu berarti mereka akan bekerja berdua, siang dan malam, Sungmin masih ingat orang disampingnya ini punya perasaan berbeda terhadapnya, "proyek ini sangat luar biasa, aku takut aku hanya akan mengacaukannya dan memperlambat pekerjaan direktur" alasan ini nyata, bukan sekedar alasan, Sungmin benar-benar tidak mau merepotkan bossnya karena kemampuannya yang tidak seberapa.
Kyuhyun tersenyum, "aku senang bisa membantumu belajar".

Sekretaris Kim baru pertama kali ini melihat Bossnya tersenyum pada orang lain, bukan senyum bisnis yang sering dia perlihatkan pada klien, kini dia makin yakin bagaimana Bossnya itu menganggap Sungmin.

Sementara itu Sungmin makin merasa sulit dengan melihat senyum itu, dia merasa seperti tidak bisa lari dari 'jebakan' ini. Tawaran itu sangat berharga tapi dia harus bekerja berdua dengan bossnya.

Dia sangat tampan..kenapa dia suka dengan orang sepertiku? Apa aku terlalu berlebihan? Aku harap aku hanya terlalu berlebihan. Aku akan buktikan dengan kesempatan ini kalau dia tidak seperti apa yang kutakutkan.

Sungmin masih berharap, sedikiiiit saja berharap kalau Kyuhyun tidak akan suka padanya. Sebagai seorang arsitek kesempatan ini sangat berharga, dia tidak bisa melewatkannya hanya karena alasan yang belum terbukti kebenarannya, jadi dia putuskan untuk mencobanya, mencoba bekerja bersama ahli arsitektur Arsitek Cho sekaligus untuk membuktikan bahwa bossnya itu tidak benar-benar tertarik padanya, bahwa kartu kredit itu mungkin hanya kesalahan.

########

Rencana pembangunan 'Gedung Tak Terlihat' itu nyata, namanya Infinity Tower.

Dan proyek 'Gedung Tak Terlihat' ini merupakan inspirasi UTAMA aku membuat tema 'Arsitektur&Arsitek' di FF kali ini.

Dari artikel:
Kini, satu gedung bernama Infinity Tower
dibangun di Seoul, Korea Selatan. Gedung ini dirancang oleh arsitek GDS, perusahaan desain elektronik dan pembangunan, yang berbasis di Amerika Serikat. Tinggi gedung mencapai 450 meter dan dinyatakan sebagai gedung tertinggi nomer tiga di dunia.
Namun, gedung ini tampak berbeda dengan gedung lainnya. Rupanya Korea Land & Housing Corporation meminta arsitek GDS untuk mewujudkan ide mereka, yaitu membuat gedung yang bisa 'berkamuflase'.
"Kami memang tidak memfokuskan pada ketinggiannya. Tapi, kami memberikan solusi agar berhasil menciptakan gedung tak terlihat pertama di dunia," kata Arsitek utama GSD.

Seperti biasanya spesialisasi FF yang aku buat menyempilkan bangunan2 nyata atau inspirasi dari perusahaan2 nyata.

Tolong abaikan typo. Sampai jumpa lagi.

Continue Reading

You'll Also Like

6M 328K 91
They couldn't be more different. Ridley is a knight in shining white armor, so perfect in every way that it makes people hardly able to stand him. Pr...
22.5M 693K 29
"Ethan." Aiden pauses. "I want you." He softly bites my ear. "I want to kiss you more than you will ever know." Trying to avoid the daily beatings of...
1M 33.2K 78
"π™Ύπš‘, πš•πš˜πš˜πš” 𝚊𝚝 πšπš‘πšŽπš–! πšƒπš πš˜ πš•πš’πšπšπš•πšŽ πš—πšžπš–πš‹πšŽπš› πšπš’πšŸπšŽπšœ! π™Έπš'𝚜 πš•πš’πš”πšŽ πšπš‘πšŽπš’'πš›πšŽ...πšπš˜πš™πš™πšŽπš•πšΓ€πš—πšπšŽπš›πšœ 𝚘𝚏 πšŽπšŠπšŒπš‘...
1.9M 83.4K 127
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC