D&C

By Anone3

6.3K 153 65

- ku lebih suka bermaain dengan anak kecil di rumah sakit dan mengoprasi mereka, karna ku melihat, mereka ber... More

1D.C
2 D&C
3 D&C
yuhuuu
5 D.C
6 D.C
7 D.C
tutup

4 D.C

519 16 2
By Anone3

"Haisss! Gara Gara semalaman ku baca komik terus menerus, jadinyakan kesiangan!" kesel Nadha sambil memasuki rumah sakit.

Kali ini Nadha pergi ke meja represionis, gak kaya kemarin dia langsung nyelonong masuk ke ruang kerja ayahnya.

"Selamat pagi Nyonya, ada yang bisa saya bantu ?"ucap seorang wanita

"Ah...ya saya mau ke ruang pak Hafizh." Ucap Nadha.

"Ah! Apa anda dokter baru ? Kalo begitu biar saya antar anda ke ruangan anda, karna presdir telah memberitau kami."ucap wanita itu dengan senang.

'Tunggu ? Ayah udah kasih kabar ke kariyawannya ? Tanpa persetujuan ku!' Kaget Nadha dalam hati.

Lalu perawat itu menggantar Nadha ke ruangan para dokter bedah, terlihat banyak para dokter yang muda maupun yang tua berada dalam satu ruangan.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat semua berhenti sebentar dari aktivitasnya lalu menoleh ke arah sumber.

"Permisi dok, saya mau memberi taukan, bahwa hari ini, kita kedatangan seorang dokter baru, dokter ini rekomondasi oleh presdir sendiri."ucap wanita itu.

Lalu Nadha maju dan tersenyum.
"Pekenalkan nama saya Nadha, salam kenal."

Terlihat keheningan, Nadha hanya tersenyum manis, lalu dua orang datang menghampirinya.

"Kamu lulusan ?"tanya seorang wanita berambut coklat panjang yang di ikat pony tail.

"Lulusan ? Ku cuma lulusan univesitas swasta, bisa di bilang kurang terkenal."ucap Nadha.

"Umur mu ?"tanya seorang pria.

"Umur ku tahun ini 23."ucap Nadha.

Lalu semua orang mulai berbisik bisik, Nadha terlihat tidak nyaman, saat dia ingin berbicara, tubuh Nadha seperti terdorong oleh seseorang dari belakang.

Sontak Nadha menoleh ke belakangnya, dan melihat seorang gadis lebih pendek darinya dengan rambut hitam pendek.

Bruk!

"Itaiii!" Ucap dua gadis yang jatuh bersama.

"Anggun! Sudah ku bilang jangan lari! "Teriak seorang gadis berambut hitam panjang yang di urai.

Lalu Seorang gadis yang menabrak Nadha berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Maafkan saya dok, karna kecerobohan saya." Ucap gadis itu.

Nadha menerima tangannya dan berdiri.

"Gak apa apa, tapi lain kali jangan lari di koridor ya, dan salam kenal nama saya Nadha."ucap Nadha.

"Salam kenal dok, saya Anggun saya seorang Asisten Dokter bedah yang tidak sengaja keterima di sini."ucap Anggun.

'Hmmm tah kenapa saya tertarik sama nih orang.' Pikir Nadha.

"Saya dokter spesialis bedah, saya juga baru masuk ko, jadi jangan formal ya ke saya."ucap Nadha yang langsung akrab dengan anggun.

"Siap! Tenang aja dok!"ucap Anggun dengan ramah juga.

Setelah perkenalan semua kembali bekerja, karna Nadha dokter baru maka ia di tempatkan di ruang IGD dengan Anggun.

"Oh ya Nadha, kayanya ku pernah liat kamu deh!"ucap Anggun sambil melirik ke arah Nadha.

"He ? Kapan ?" Tanya Nadha.

Saat ini Nadha dan anggun sedang duduk santai di ruangan, entah menggapa suasana rumah sakit agak tenang.

Menurut Anggun, udah 3 hari IGD penuh sama pasien, dan hari ini gak terlalu ramai.

"Hm... kapan ya ?"

Lalu 2 orang lagi datang, yang satunya wanita berambut hitam ke coklatan yang di urai sambil membawa makanan.
Dan yang satunya pria berambut merah yang membawa kotak minuman.

Mereka berdua adalah Eliza (22) seorang Dokter Anestesi* dan Hariri (25) seorang perawat bedah.

"Waktu code biru di ruang 2, dia datang secara tiba tiba."ucap Hariri sambil menaruh kotak minuman.

"Nah itu! Bener ! Whahahaha ingetan hariri bagus!"ketawa Anggun

"Ehk iya, waktu itu juga eliza ada di ruangan itu? Kan kamu anatasia si dokter mesum"ucap Hariri ke Eliza

"Ya...gitu pokoknya! Gua gak mau lagi satu tim dengan tuh dokter mesum! Mentang mentang lulusan univesitas luar negri tapi gak becus!"emosi Eliza makin menjadi jadi.

Lalu mereka berempat bercerita segala macam, sambil minum dan makan.

Kring

Suara deringan telp, semua menghentikan pembinyangan Hariri segera mengagkat telp tersebut.

"Hallo? Rum--"
"..."
"Baik, 10 menit lagi! Kami tunggu!"
".."

Lalu hariri dan ke 3 orang gadis itu lari keluar ruangan dan pergi menuju pintu utama.

"seorang anak laki laki berusia 2 tahun, sebuah bola kecil berhasil masuk ke hidung, dan itu tersumbat di kerongkongan."ucap Hariri.

" kalo begitu kemungki- bkn tapi udh Bradycardia*!" Kaget Anggun yang mendengar penjelasan dari Hariri.

Lalu di saat bersamaan, sebuah petugas ambulan membawa seorang bocah, Nadha mengeluarkan sedotan plastik yang tidak sengaja ia bawa.

"Minggir, biar ku pindahkan."ucap Nadha.

Lalu semua memberi ruang buat Nadha, tanpa ragu ragu Nadha memasukan sedotan ke dalam mulut sang bocah.
Terlihat semua orang begitu kaget, Nadha terlihat begitu konsentrasi dan menggerakan sedotannya, bahkan tangan satunya menyentuh leher sang bocah.

Lalu Anggun pergi dan menggambir sebuah benda yang bernama Ambubag di tangannya

"Bagus! Ambubag*"ucap Nadha.

Lalu Anggun memakaikan ambubag di mulut anak kecil itu, Nadha terlihat lega setelah melihat anak itu mulai bernama dengan bantuan Ambubag.

"Siapkan ruang oprasi kita akan ambil mainan itu dengan Fiberscope*." Ucap Nadha

"Baik!" Ucap Eliza dan Hariri membawa bocah itu ke ruang oprasi.

"Apa kamu memindahkan mainan itu ?"tanya Anggun dengan polosnya setelah Ambubagnya di ambil alih sama perawat lain.

"Tentu saja, ku menggeserkannya ke kanan, jadi dia bisa bernapas, udh nanti lagi kita harus oprasi anak itu."ucap Nadha dan pergi ke ruang oprasi di ikuti oleh Anggun.

Lalu oprasi berjalan dengan aman, Nadha dan yang lain menjalakan malam IGDnya berjalan dengan damai.

"Hy, kalo ku ada jadwal oprasi, ku mau kita jadi 1 tim! Ku dokter bedah, Anggun PA ku, Eliza anatasia ku dan Hariri perawat bedah utama ku." Ucap Nadha dengan senang di ruang oprsi

"Ok."jawab semua orang dengan senang.

|¤ catatan kaki ¤|

Bradycardia : adalah kondisi di mana denyut jantung seseorang berada di bawah 60 denyut per menit. Jantung yang sehat biasanya berdetak di antara 60 - 100 kali per menit pada orang dewasa saat beristirahat.

Ambubag : Masker kantup kantong atau alat pembantu pernapasan.

Fiberscope : Alat bantu dalam dunia kedokteran, Fiber scope Adalah kamera flexible optic yang berfungsi untuk menginspeksi bagian yang sulit dijangkau tubuh manusia

PA/Asisten Dokter  : Memberikan pelayanan kesehatan yang biasanya dilakukan oleh dokter, di bawah pengawasan dari dokter tersebut. Melakukan pemeriksaan fisik lengkap, memberikan pengobatan, dan nasihat kepada pasien. Dalam beberapa kasus, dapat memberikan resep obat. Harus lulus dahulu dari program pendidikan yang terakreditasi untuk dapat menjadi asisten dokter.

Dokter Anestesi : Dokter anestesi merupakan dokter spesialis yang bertanggung jawab untuk memberikan anestesi kepada pasien yang hendak menjalani prosedur bedah atau operasi. Selain memastikan agar pasiennya mati rasa, dokter anestesi juga memantau manajemen rasa sakit dan perawatan intensif pasien.

Gambar Ambubag & Fiberscope

Ini Ambubag

Dan ini Fiberscope

Penjelasan tentang kejadian di atas

Mohon maaf kl fotonya kurang jelas dan mohon abaikan untuk latarnya :v
Karna saya sedang mls untuk turun dari kasur(°u°) biasa mumpung liburan :3

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 26.4K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
13.3M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
3.3M 34.7K 31
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.4M 35.6K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...