ʟᴀ ᴅᴏᴜʟᴇᴜʀ ᴇxǫᴜɪsᴇ ● taekook

By taekookled

169K 21.6K 1.6K

Karena Jungkook terlalu menginginkan Taehyung dalam kehidupan percintaannya (n.) the exquisite pain of wantin... More

why fall is painful when nobody catches you? (1)
why fall is painful when nobody catches you? (2)
All I have to do is leave my heart on the grave
I don't blame you for being with her, I just don't like her too much (1)
I'm jealous of the way, you happy without me
give me an interlude to my pathetic intro
All you've heard it just a rumour
I know I can treat you better than she can
I'm captivated by you baby like a fireworks show
blow all the secret buried inside
I don't blame you for being with her, I just don't like her too much (2)
not your typical gossip girl
at least as deep as the Pacific Ocean , I wanna be yours (1)
at least as deep as the Pacific Ocean , I wanna be yours (2)
whether good beginning makes a good ending?
the moon rising up, the sun setting down
November rain (1)
November rain : a side story
November rain (2)
if I get drunk tonight (1)
if I get drunk tonight (2)
so why don't you go your way and I'll go mine?
whether good beginning makes a good ending? (2)
the willow tree plays the water like a harp
all I want for christmas is you (1)
all I want for christmas is you (2)
if nothing is going well, call your grandmother (1)
if nothing is going well, call your grandmother (2)
if nothing is going well, call your grandmother (3)
wealth is the ability to fully experience life (1)
wealth is the ability to fully experience life (2)
as she has planted, so does she harvest
I'm right over here, why can't you see me?
even in the midst of uncertainty , let's fix you and me
you'll always be a part of me , I'm part of you indefinitely
we always have a good time , whether it's hail rain or in sunshine

it's my right to be hellish , I still get jealous

3.8K 538 53
By taekookled

TAEHYUNG


Hari-hariku tidak ada yang berubah. Bangun tidur lalu bersiap lalu melihat Jungkook berangkat bersama Eunwoo lalu ke kantor lalu pulang sangat larut lalu kembali kerumah dan tidur. Lalu diulang lagi untuk keesokan harinya. Setiap hari juga aku menghubungi Jungkook, tetapi tidak ada satupun pesanku yang dibalas. Mungkin ia sibuk dengan pekerjaannya ataukah sibuk bermesraan dengan Cha-sialan-Eunwoo. Entahlah. Aku ingin sekali menjemput Jungkook sepulang kantor, tetapi yang kudapati adalah gedung kantornya yang sudah gelap dan tutup. Akhir-akhir ini aku memang selalu lembur dan pulang sangat larut. Yang jelas, aku masih jadi pesakitan. Terkadang aku mampir ke kedai soju depan kompleks perumahan hingga Bibi Gong menelepon Jimin untuk membawaku yang mabuk berat ke rumah.

Meskipun kami bertetangga, sangat sulit untuk bertemu dengannya. Tiap pagi, sudah ada supir pribadi Jungkook yang menjemput. Lalu saat malam, aku hanya bisa mendapati kamar Jungkook yang sudah gelap. Jungkook pasti sudah tidur. Namun sepertinya, hari ini berbeda. Ini adalah akhir pekan. Berkah dari Tuhan yang tidak boleh disia-siakan. Aku berencana untuk menemui Jungkook, lalu mengajak Jungkook pergi. Itupun kalau ia mau. Aku sudah mandi dan berpakaian kasual. 


Pokoknya aku tampan sekali hari ini. 


Aku melintasi London Bridge. Gorden kamar Jungkook masih tertutup, tetapi ada sedikit celah. Ketika aku baru akan mengetuk jendela, Jungkook terlihat keluar dari kamar mandi. Ia masih memakai handuk baju berwarna merah muda. Ia berdiri di depan lemari sambil memilih baju. Detik berikutnya adalah kesengsaraan untuk adik kecilku dibawah sana. Jungkook melepas handuknya, menyisakan bra merah muda dan celana dalam yang senada.


Holy Shit! Jungkook menggoda sekali.


Ini tidak bisa dibiarkan. Bayangan bokong sintal dan payudara yang berisinya—mungkin cup B atau C—memenuhi otakku. Otak kotorku mulai berfantasi tentang aku dan Jungkook. Pertama terbesit di otakku kalau aku sedang di pantai bersama dengan Jungkook yang memakai bikini merah muda. Lalu aku juga membayangkan kalau Jungkook tiba-tiba ada di kamarku. Tidur di kasurku dengan hanya memakai bra dan celana dalam merah muda. Lalu—lalu kemudian aku tersadar kalau adikku sudah mulai sesak dibawah sana.

Aku kembali ke kamarku. Menuntaskan apa yang harus di selesaikan. Setelah adikku tertidur, aku kembali ke kamar Jungkook. Jungkook sudah tidak ada di kamarnya. Akupun bergegas turun ke halaman. Aku melihat SUV silver sudah terparkir rapi. Aish, aku keduluan dari si Eunwoo bangsat itu. Akupun segera mengeluarkan mobil Seokjin dari sarangnya. Aku berencana untuk mengikuti Jungkook kemanapun ia pergi. Aku menunggu di dalam mobil. Tidak lupa aku memakai masker juga topi untuk menyembunyikan wajahku.

Hari ini Jungkook cantik sekali. Ia memakai dress bunga-bunga selutut dan long coat jingga. Cocok sekali dengan bajuku yang berwarna jingga. Sayangnya, Jungkook hari ini pergi tidak bersamaku. Aku menerka-nerka kalau ini adalah baju milik Somi. Karena aku pernah melihat Somi memakai ini saat bersama Jackson. Ia juga memakai high heels, tetapi ia terlihat sedikit tidak nyaman. Seingatku terakhir kali aku pergi dengannya, ia masih betah memakai converse putihnya. Percayalah, ini bukan Jungkook yang kukenal.


Oh, Jungkook, kau tidak harus berubah hanya untuk terlihat berbeda di depan lelakimu. Cukuplah menjadi dirimu sendiri.


Mobil Eunwoo bergerak ke arah Shinceon-Dong. Sepertinya mereka akan pergi ke Lotte World. Lotte World memiliki kesan yang buruk terhadapku. Terakhir kali aku ke Lotte World bersama Jungkook adalah saat Jimin memperkenalkan Yoongi sebagai kekasihnya. Juga melihat kemesraan Jimin dan Yoongi tiap menaiki wahana. Dan sekarang, aku harus melihat Jungkook dengan Eunwoo yang bermesraan. 


Dunia memang tidak adil untukku.


 Aku bisa melihat betapa Jungkook sangat bahagia hari ini dari kejauhan. Jungkook dan Eunwoo memasuki Magic Island, lalu berfoto di depannya. Kemudian mereka bergandengan tangan untuk mencoba wahana. Aku masih mengikuti mereka. Menaiki roller coaster, gyro swing, hingga mereka sampai di samping danau untuk mengantre di lokasi perahu angsa. Haish, aku sedari dulu ingin sekali naik ini bersama seseorang yang spesial. Jungkook dan Eunwoo terlihat sangat serasi di mataku. Ini membuatku cemburu saja.

Langit November mulai menunjukkan taringnya. Hujan deras turun tanpa diharapkan. Aku berharap Jungkook dan Eunwoo mengakhiri hari ini. Tetapi aku lupa kalau Lotte World juga memiliki tempat rekreasi dalam ruangan. Eunwoo menarik Jungkook untuk bermain ice skating. Aku hanya bisa tertawa melihat Eunwoo membawa Jungkook kesana, karena aku tahu kalau Jungkook bermain sepatu roda saja tidak bisa apalagi bermain dengan sepatu skating.

Tetapi aku salah besar. Ketidakbisaan Jungkook adalah salah satu hal yang membuat Eunwoo menang banyak. Bagaimana tidak, Jungkook selalu memeluk Eunwoo kemanapun agar ia tidak jatuh. Eunwoo selalu memegang tangannya erat dan Jungkook juga terkadang memegang bahunya. Eunwoo juga memeluk pinggang Jungkook saat Jungkook mulai oleng dan terjatuh. Aku bisa melihat betapa bahagianya Jungkook di rink. Senyumannya tidak pernah pudar. Mereka tertawa bersama, menertawakan Jungkook yang tidak seimbang di atas sepatunya.

Setelah waktunya habis, aku melihat mereka keluar dari arena. Eunwoo melingkarkan tangannya dipinggang Jungkook. Heh, berani-beraninya orang itu pegang-pegang. Tetapi yang kulihat malah Jungkook menyandarkan kepalanya di bahu Eunwoo. Oh, Jungkook, bahuku juga kosong untuk kau sandari. Eunwoo membawa Jungkook ke kedai cepat saji. Sejujurnya aku juga merasa lapar dan haus. Lapar akan cinta dan haus kasih sayang, apalagi dari Jungkook tersayang.

Okay sepertinya aku harus mengakhiri acara mari mengikuti Jungkook kemanapun hari ini karena aku sudah merasakan api cemburu di sekitarku.




Sore itu aku berakhir di kamar Jimin. Aku sudah tidak kuat melihat kedekatan antara Eunwoo dan Jungkook. Meskipun aku tahu dari Somi kalau mereka belum menjadi sepasang kekasih, tetapi mereka sudah terlihat seperti kekasih yang sangat serasi.

Jimin sedang bermain dengan Holly. Anjing itu belum mau kembali kepada pemiliknya padahal Yoongi sudah kembali dari Australia. Itu adalah permintaan dari Park imo yang masih ingin merawat Holly agar ia tidak kesepian di rumah. Ibunya Jimin sangat menyayangi Holly, sama halnya dengan ia menyayangi Yoongi. Jimin sangat beruntung, orang tuanya dan orang tua Yoongi sudah menyetujui hubungan mereka. Aku hanya tinggal menunggu tanggal pernikahan untuk menjadi pendamping pengantin pria.

"Holly, lihat. Itu Paman Tae. Dia sedang bersedih." Sial. Holly malah menggonggong kepadaku. "Holly saja punya kekasih, masa Paman Tae tidak?" Dobel sial. Jimin bukannya menghiburku malah tambah mengejekku.

"Diamlah, Jim."

"Paman Tae Paman Tae, mau aku carikan pacar? Ada banyak loh di pet shelter!"

"Jim, aku ini manusia bukan anjing—"

"Tapi kau memang seperti anjing, tidak salah aku jodohkan dengan salah satu teman Holly. Mau yang mana? Bulldog? Siberian Husky?"

"PARK JIMIN!!"


***


Orang tuaku pulang di hari Minggu. Aku senang akhirnya mereka pulang juga setelah berbulan-bulan di Daegu. Papaku membangun peternakan kecil di Daegu, di lahan milik nenekku. Papa ingin menghabiskan waktu pension di tempat yang tenang dan Daegu dengan segenap ternak adalah pilihannya. Selain itu, nenek dan kakek disana ada yang menemani. Selama ini nenek dan kakek hanya tinggal berdua. Paman dan bibiku semuanya merantau, jadi sangat jarang pulang ke Daegu.

Mama membawa kue buatan nenek. Kue buatan nenek adalah satu yang terbaik sepanjang masa. Aku berebut dengan Namjoon untuk mengambil bagian yang besar. Papa dan mama—ditambah Seokjin—hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan kami. Kembalinya Mama juga menandakan kembalinya pasukan serial drama dan gossip dirumah. Selama ini Seokjin selalu kesepian untuk melakukan hal itu di rumah dan lebih memilih untuk pergi ke rumah Jungkook yang isinya perempuan semua.

"Nenek meminta kalian mengunjungi Daegu. Kata nenek, kalian sibuk sekali di Seoul sampai melupakan nenek."

"Oh, nenek. Aku merindukan nenek—" Ya, aku juga. Omong-omong ini Namjoon yang berbicara. Aku masih sibuk mengunyah kue buatan nenek.

"Nenek ingin melihat cucu baru. Ya meskipun masih di perut."

"Joonie, ayo ke Daegu. Aku mau belajar memasak kue seperti nenek." Selain belajar masak, Seokjin pasti mau bergosip dengan nenek. Dulu juga begitu, bahkan rahasiaku saat bayi sampai diceritakan nenek dengan detail pada Seokjin.

"Kau juga Tae! Nenek bilang kau harus ke Daegu sambil membawa pasangan. Mama senang akhirnya kau putus dengan Sora. Rasakan, kau kena batunya. Tidak menurut Mama sih."

"Dari mana Mama tahu?"

"Siapa lagi kalau bukan dari menantu Mama tercantik ini," Mama mengelus perut Seokjin. Macan bunting itu ternyata bocor juga sampai bilang ke Mama. "Aegy, kalau sudah besar harus menurut ya pada Mamamu, jangan seperti Paman Tae yang bandel."

"Ya, ya, ya terus saja aku yang salah. Baby di perut dengarkan nasihat nenekmu yang cerewet ini ya."

"Taehyung! Kata siapa Mama cerewet."

"Hah, sejak kapan Mama pendiam? Sedetik saja pasti bicara. Nanti aku akan ke Daegu sendiri, tenang saja."

"Tapi nenekmu bilang kau harus membawa calon istri."

"Ma, aku kan masih sendiri mana—"

"Ajak saja Jungkook. Biasanya juga kau bersamanya kan?"

Oh, Mama. Andai masalahku dengan Jungkook tidak serumit ini, aku pasti akan mengenalkan Jungkook di depan nenek dan kakek sebagai calon istriku. 


****

TBC ah

voment gaes :>:>

ada yang kangen? <:<:

Continue Reading

You'll Also Like

811K 70.6K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
4.8M 258K 58
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
4.8M 366K 51
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

407K 19.7K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...