Engkau hina
Engkau tercela
Jawabnya, ketika kutanya mengapa?
Engkau cendala
Patut ternista
Jawabnya, ketika kutanya kenapa?
Dia yang membunuhku adalah cerca
Walau sudah tumpul agaknya rasa
Sekonyong-konyong dinista dunia
Aku bertanya sekali lagi, mengapa?
Aku sendiri menjawab, kaupantas mendapatkannya
Sementara Sang Kuasa masih di sana
Menjawab Ia, tak apa
Aku masih menerimamu, katanya