Ini beneran ada Taehyung, baru pindahan dari rumah gw soalnya hehe.😂
Happy reading!😊
.
Keesokan harinya Yoongi bangun siang, itupun karena teman Yoo Kihyun yang menelponnya karena menanyakan apakah mereka bisa bertemu hari ini.
Yoongi hanya menjawabnya dengan gumaman ketika si menyebalkan Park menentukan tempat pertemuannya, menanggapi orang kekanakan sepertinya akan melelahkan sendiri.
Tiba-tiba ketukan pintu membuyarkan proses mengembalikan nyawanya yang masih melayang entah kemana, terpaksa Yoongi bangkit dan membukakan pintu, matanya menyipit kala menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya.
"Min Yoongi?" Yoongi hanya mengangguk.
"Ah aku disuruh ibuku memberikan ini padamu." Kotak putih disodorkan laki-laki tinggi berambut blonde dengan senyuman kotak yang terpasang di wajahnya.
"Uhm, kau tetangga baru ya?" tanya Yoongi, tatapannya malas, suaranya masih serak.
Laki-laki itu mengangguk, "Kau mau masuk dulu atau?" tanya Yoongi.
"Boleh?" Yoongi mengangguk kemudian membukakan pintu lebih lebar, meskipun Yoongi tinggal di kosan, kamar Yoongi di tata serapi mungkin.
"Duduklah, nyamankan dirimu. Kau mau?" Yoongi menyodorkan biskuit coklat yang beberapa hari lalu dibelinya.
"Terimakasih, ini kesukaanku."
Yoongi menyimpan kotak tadi di atas kulkas kemudian mengambil 2 kaleng kola dan duduk disamping laki-laki yang asik mencicipi biskuit.
"Siapa namamu?" tanya Yoongi.
"Taehyung. Kim Taehyung," Yoongi mengangguk. Menatap malas kamarnya yang sedikit berantakan di sudut, tempat kasur, laptop dan charger juga ponselnya berserakan, tapi dia tidak perlu memusingkanya, toh Taehyung tidak melihatnya.
"Yoongi kelas berapa?" tanya Taehyung yang mengalihkan atensi Yoongi sepenuhnya.
"Aku semester dua teknik komunikasi, kau kira aku kelas berapa huh?" Yoongi bisa melihat Taehyung tersenyum malu, matanya menyipit kemudian terkekeh.
"Hehe, aku kan tidak tahu, habisnya kau lebih pendek dari yang kukira, jadi pikirku kau seumuran denganku. Aku kelas duabelas," jelas Taehyung yang membuat mood Yoongi anjlok seketika.
"Ya! Kau mengataiku pendek?!" Yoongi tenang, tapi nada suaranya menusuk, bahkan Taehyung sekarang membatu ditempatnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Apa kau marah? Aku benar-benar minta maaf. Akan kulakukan apapun untuk mengembalikan moodmu, hehe." Katanya canggung. Yoongi hanya menatap seonggok daging di sebelahnya yang sudah mulai berkeringat.
"Hahaha, sudahlah. Santai saja saat bersamaku, lagian kenapa sih, mau kau anggap aku adik atau kakak itu terserah kau. Lagipula aku tidak terlalu memikirkannya," kata Yoongi kemudian membuka kaleng kola dan menenggaknya sedikit.
"Um, oke." Taehyung mengiyakan saja, meskipun terselip rasa tidak enak di hatinya karena sudah merusak mood Yoongi.
"Kakak libur?" tanya Taehyung yang mencomot biskuit lagi.
Yoongi menghela nafas, "Kelasku hari ini pukul sebelas,"
"Tapi inikan pukul satu," Yoongi melebarkan matanya, dia tersedak cola yang tengah diminumnya membuat tenggorokanya perih.
"Sialan, aku pasti ketiduran," katanya santai, Taehyung yang melihat Yoongi meresponnya dengan seperti itu hanya bisa menarik sudut bibir dan berusaha tidak terkekeh.
Karena demi apapun Yoongi itu menggemaskan sekali dengan wajah bantal dan rambut yang berantakan seperti itu.
"Kau sudah menemui Jungkook?" Tanya Yoongi, kepalanya disandarkan disinggung sofa, tapi perlahan tubuhnya melorot.
"Sudah kemarin, dia binal," Yoongi tidak bisa menahan tawanya, Taehyung malah terkejut mendengar tawa Yoongi, reflek dia menoleh dan melihat Yoongi tertawa.
Lucu, Taehyung dibuat gemas oleh yang lebih tua.
"Astaga, apa benar dia seperti itu ketika dirumah?" Sisa tawa Yoongi masih menderai.
"Entahlah, aku baru menemuinya kemarin,"
"Oh ya, kau sudah pulang sekolah ya? Seingatku sekolah disini pulangnya lebih lambat dari biasanya,"
"Aku bolos, karena tidak enak badan tadi."
"Tapi kau tidak apa kan?" tanya Yoongi khawatir dan langsung menempelkan punggung tangannya ke dahi Taehyung. Hangat.
Pantas Taehyung tidak menyentuh colanya.
"Oke, tunggu disini. Aku akan buatkan kau teh," kata Yoongi kemudian beranjak, tapi Taehyung mencegah.
"Tidak usah repot. Aku sudah sembuh."
"Kubawakan segelas air, kau kira makan biskuit sebanyak itu tanpa minum air baik untuk pencernaan?" Taehyung melepaskan genggamannya dari Yoongi, membiarkan laki-laki yang lebih pendek menjauh untuk mengambilkan segelas air.
Yoongi kembali dengan segelas air seperti yang dikatakannya. Dan langsung dihabiskan oleh Taehyung.
Ponsel Yoongi tiba-tiba berbunyi, nama temannya tertera di layar ponselnya.
"Halo?"
"Aku baru saja bangun"
"Sudah. Ck, kenapa dia merepotkan sekali sih?"
"Hmm. Iya iya aku datang," setelah itu panggilan diakhiri.
"Dirumahmu ada orang tidak?" tanya Yoongi, Taehyung menggeleng.
"Kakak mau keluar?"
"Ya, kau, ikutlah denganku," binar dimata Taehyung bisa Yoongi lihat, Taehyung mengangguk berkali-kali yang mengundang kekehan Yoongi.
"Ya sudah, tunggu disini. Aku mau mandi,"
.
"Jadi kau satu sekolah dengan Jungkook?" Taehyung yang ditanya hanya mengangguk.
"Awalnya aku tidak mengenalnya, tapi setelah bertemu di rumahnya kemarin, aku jadi ingat, jadi siapa tadi yang menelfonmu?"
"Temanku," Yoongi melambaikan tangan pada seseorang kemudian berlari mendekat pada orang yang juga melambaikan tangan padanya.
"Lama banget, kek perawan,"
"Lo pikir nggak perlu mandi?"
"Siapa?" Yoongi menoleh ke arah pandang Kihyun.
"Taehyung, tetangga baruku. Tae, ini Kihyun sahabatku," mereka saling berkenalan kemudian Yoongi lanjut membicarakan tentang pengintaian calon pacar Park Jimin.
"Sebentar lagi dia akan datang. Tunggu saja."
"Kita menunggu siapa sih?" tanya Taehyung yang duduk di sebelah Yoongi, mulai bosan dengan keadaan tunggu menunggu.
"Ck, bocah itu bisanya menggertak saja," kata Yoongi kesal.
"Klienku Tae, sabar ya, aku tahu kau pusing," lanjut Yoongi.
"Sok tahu,"
"Berani taruhan?" Taehyung hanya menatap yoongi.
"Bangun," Taehyung reflek berdiri, tapi keseimbangan tubuhnya oleng dan kepalanya berdenyut.
"Tuh kan," Yoongi reflek memegangi Taehyung yang oleng kemudian mendudukkannya kembali.
"Sakit dek?" Taehyung hanya tersenyum menjawab pertanyaan Kihyun.
"Nah itu." Kihyun melambai sambil memanjangkan lehernya. Yoongi reflek menoleh kebelakang dan melihat, seorang laki-laki berjalan terburu ke arah mereka.
"Min Yoongi?" Yoongi mengangguk.
"Kak Jimin?" Yang dipanggil Jimin menoleh, dan betapa terkejutnya ketika melihat siapa yang duduk disebelah Yoongi.
"Ta-Taehyung, katanya kamu sakit, udah nggak papa?" tanya Jimin meraba dahi Taehyung.
"Nggak papa kok, udah minum obat juga tadi," jawab Taehyung tersenyum, melepaskan tangan Jimin.
"Bagus deh. Ngomong-ngomong, kamu kenal sama mereka?" Taehyung mengangguk.
"Kok bisa?"
"Dia kesini bareng gue," Jimin menoleh ke Yoongi, kemudian mengangguk, mereka duduk dan ngobrol bentar, Yoongi sama Kihyun sih diem-diem bae, yang ngenalin cuman Jimin sama Taehyung doang dari tadi.
Nanya itulah inilah.
Terus tiba-tiba Jimin pamit pulang, ya Yoongi nggak terima. "Heh, main pulang aja lo. Katanya mau~" Yoongi dibekap mulutnya.
"Apaan sih lo," kesal Yoongi.
Jimin menarik Yoongi ke tempat yang ajak jauh. Kemudian ngomong.
"Dia calon pacar gue," Yoongi yang lemot masih memproses.
"hah?"
"Taehyung orangnya. Dia yang pengen gue intai," Yoongi baru ngeh.
.
Gws tae💜