Ma Love

By AppleJungie

224K 14.2K 1K

Kim Taehyung anak yang berasal dari keluarga konglomerat. Hidupnya selalu Sempurna. Populer, bergelinjang ha... More

2
3
4
5
6 (M+)
7
8
9[M+]
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

1

31.3K 1.3K 134
By AppleJungie

Annyeong!

Ketemu lagi dengan dirikwuh!

🎉In my New Work🎉
Di tahun bawuuh~~

Semoga kalian syuka dengan FF baru Jungie!! 💞💞

Jan lupa kasih

🌟VOTE🌟
&
💭COMMENT💭

Comment ya yang mau FF ini tetap berlanjut!😗

Happy Reading!! 💞

Enjoy Yeorobun~~





_____
Ma
Love

-
Eps
-

1

_____






"taehyung Oppa! Annyeong!!"

     

"kyaaaa!!! Taehyung oppaa!! "

   

"omo!! Taehyung-aah annyeong!!"

    

Jeritan tersebut lantas melengking hebat kala seorang namja turun dari limousine dan menatap beberapa murid perempuan yang berkumpul dan menatapnya kagum. 

  

"ohh~ annyeong yeorobun" ujar taehyung menyapa pada adik kelas serta seangkatannya dengan senyum yang begitu manis terurai pada wajah tampannya.
    

   

Senyuman yang justru membuat jeritan tersebut semakin menjadi. 
 

Dan yang taehyung bisa lakukan hanyalah tersenyum meski jujur telinganya terasa tertusuk dan berdengung.

   

 

"omo~ mwoya ige? Apa sekolah kita kedatangan Idol ternama?" intrupsi suara yang terdengar sedikit cempreng dari arah belakang.

  

"jimin?"

 

Lebih tepatnya Park Jimin. Sahabat baik plus teman sebangku Taehyung. Dah deket bahkan dari jaman mereka masih pake popok :')

   

"annyeong... Paman Ryu~" sapa jimin pada paman Ryu salah satu supir di rumah Taehyung.

 

"annyeonghaseo tuan Park..." balas paman Ryu

  

"tumben dianter~ mana mobilmu?" renyit jimin
 

Tak biasanya sahabatnya itu dia antar oleh supir keluarganya. Terlebih pakai limousine begini, tak heran ia menjadi pusat perhatian.
  

"ada masalah dengan mesinnya. Kau sendiri... Berangkat naik apa? Omo! Jangan bilang jalan kaki!" pekik taehyung
   

"neo michiyuseo?! Aku sudah datang dari tadi! Mobilku ada di parkiran!"
  

"kalau begitu~ paman, ga usah jemput. Nanti aku pulang bareng jimin" ucap taehyung
  

 

"mworrago?! Sejak kapan aku setuju--"
  

Taehyung menganggukan kepalanya paham sambil tersenyum.

 

Kemudian, berjalan beriringan bersama jimin yang berhasil ia geret masuk ke dalam koridor sekolah.
  

"yaak! Jangan bicara seenaknya! Nanti aku mau--"
  

"mwo? Apa kau mau ke club malam? Sudah berapa lajang yang kau--"
 

   

Ctak!!
  

 

Jimin menjitak kasar kening tak berdosa taehyung. Membuat namja itu merengut dan mendelik menatap tajam jimin.

  

 

"astaga... Ucapanmu itu, aku ini namja polos yang tak tau apapun~ aku ini masih suci" ujar jimin
 

   

"ouuh~~ rasanya aku mau muntah" cicit taehyung melirik malas jimin yang tersenyum lucu.
 

 

Jimin itu Bad Boy nan Playboy yang doyan main ke Club malam. Meski begitu ia tak pernah keluar batas.

KATANYA sih.. Tapi taehyung ga tau pasti. Ngeliat sikapnya yang sering ngegoda para gadis maupun Uke di sekolah ini mah lain lagi urusannya..

 

 

"ohhh~~ aku mau bolos saja hari ini" gumam jimin yang masih bisa di dengar oleh taehyung.

 

"mwo?"

   

"Lihat saja. Apa yang kita lakukan di sekolah ini? Ujian akhir sudah beres. Tinggal nunggu pengumuman saja sama acara kelulusan" cecar jimin

 

Yang dikatakan jimin memang benar. Tak ada kegiatan khusus untuk para murid kelas 12.

  

Meski begitu mereka memiliki kegiatan. Seperti membantu untuk mempersiapkan acara pengumuman kelulusan.
 

Namun, tak diwajibkan bagi para murid kecuali para murid terpilih.

 

  

"YAAK! KAU PUNYA MATA TIDAK?! AISSH! LIHAT BAJUKU!!"
   

"Mi-miannhe, aku tak sengaja"
  

    

Taehyung menghentikan langkannya. Kemudian menarik kerah belakang seragam jimin yang hendak berlalu kalau saja taehyung tak menariknya dan membuat namja itu tersentak.
 

 

Melirik seorang namja dan yeoja yang tengah memarahi seorang namja yang tak hentinya membungkukkan tubuhnya dan menggumamkan kata maaf.

 

"eeh~ bukannya itu si nerd?" ujar jimin, memperhatikan namja yang memeluk buku tebal dan tampak ketakutan itu.

    

"Oppa!! Lihat apa yang dilakukan si Jelek ini padaku!!" rengek gadis berpenampilan mencolok itu
  

  

"YAAK! neo mwohae?! Apa kau tau harga baju kekasihku ini?! Mungkin kalau kau menjual dirimu tak akan cukup membayar pakaiannya!" cecar namja bertubuh besar itu.
   

  

Jimin meringis melihat namja bertubuh kurus tersebut dipukul bahkan surainnya di tarik dengan kasar.
 

   

"Chagiyaaa~~ annyeong!!"
 
  

"eeh?!"
 

 

jimin mendelik menoleh menatap taehyung yang berlari kecil menghampiri ketiga orang yang tengah ribut itu membuat dirinya hampir saja lupa cara untuk bernapas selama beberapa detik.
 

  

"Chagiyaa~ neo mwohae?" renyit taehyung.

 
Tersenyum manis merangkul namja pemilik namtage 'Jeon Jungkook' pada seragamnya itu 

"eoh? Neo.... "

Menatap mata bulat yang begitu manis tengah tertuju padanya, jangan lupakan rona merah samar di pipi gembulnya itu.

Oh astaga, apa si Nerd yang sering dubully dan di katakan sangat jelak akan sangat cantik dan seimut ini seperti seekor bayi kelinci saat dilihat dari dekat. 

  

Okey, Taehyung mulai berfikir bahwa semua murid yang membully jungkook di sekolah ini memang sudah buta. 

  

"EHH?! CHAGIYA?!" pekik gadis yang baru saja meledakkan emosinya. Tampak terkejut menatap taehyung. 

Taehyung tak menggubrisinya. Ia tersenyum lembut. Merapikan surai jungkook yang tampak berantakan dan menyeka darah yang mengalir di sudut bibir plumnya. 

  

"aakh! Appo" pekiknya 

   

"miannhe... Mian. Chagiya, waeyo? Kenapa kau terluka begini, hum?" renyit taehyung

  

"mwoya ige?! Taehyung Oppa!! Kau dan si nerd ini--" 

 

"Geurae! Dia kekasihku! Ada masalah?"

  

"mwo--eung!"
  

    

Taehyung lantas menarik jungkook ke dalam dekapannya. Memeluknya dengan erat memotong sumua penuturan yang hendak namja manis itu keluarkan.
   

"yaak! Yoo eunhee! Perasaan baru kemarin kau bilang ingin menjadi kekasihku. Mwoya ige? Apa dia kekasihmu? Woow!" cecar taehyung menatap remeh sosok namja bertubuh besar yang lantas mendelik menatap Eunhee yang panik.
  
 

"yaak!! Eunhee! Jadi kau--"

"Oppa! Anniya!! Aku... "

   

   

"kajja... " bisik taehyung

 

Tanpa izin, taehyung menarik tangan jungkook. Berlari kembali menuju jimin yang kemudian berjalan menuju kelas bersama.










"Kookie-yaa.... Kwennchana?" renyit taehyung mengambil sebuah bangku dan duduk berhadapan dengan jungkook menatap wajah yang tampak begitu manis itu.
 

   

"Kookie?"
 

Jungkook merejap - rejapkan matanya dengan begitu menggemaskan. Tampak bingung kala taehyung memanggilnya.
 

   

"Namamu Jungkook kan? Boleh kupanggil kookie? Kupikir itu sangat cocok untukmu" ujar taehyung

  

Lagi - lagi taehyung harus di buat menahan gemas melihat reaksi jungkook yang merona dan lantas menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya.

  

Namun gagal saat taehyung menangkup pipi jungkook yang terasa begitu hangat.

Membuatnya mendongak dan kembali menatap taehyung dengan mata membelak.

  

"eum... Gummawo untuk yang tadi, a-aku permisi!" cicit jungkook yang lantas beranjak pergi.
  

  

Namun taehyung menarik kasar pergelangan tangan jungkook hingga ia tersentak dan duduk tepat di atas pangkuan taehyung.
  

"kau mau kemana?" renyit taehyung

Ia tersenyum miring menatap wajah menggemaskan jungkook yang terlihat panik dengan keringat yang turun dari pelipisnya.
 

 

"eum.. Miannhe, a-aku... Harus--eung... "

 

Mencegah jungkook yang hendak beranjak dengan melingkarkan tangannya pada pinggang ramping namja manis itu.

 

Tangannya lain yang bebas, taehyung gunakan untuk melepaskan kacamata bulat yang dikenakan jungkook.

Terkejut? Tentunya. Apa lagi jimin yang sedari tadi berdiri di belakang taehyung dan terbelak melihat wajah manis jungkook yang tak mengenakan kaca mata bulat yang membuatnya menjadi Nerd itu.

Menjatuhkan rahang menyaksikan sang nerd yang ternyata begitu manis di balik penampilannya yang seperti ini. 

"wooh... Mwoya ige?" pekik jimin menatap kagum jungkook

 

"neo... Neo mwohae?"

Jungkook yang tampak panik merampas kembali kacamatanya dan lantas mendorong dada bidang taehyung kemudian berlari ke luar kelas Taehyung yang memang tengah sepi saat itu.

"yaak! Katakan padaku yang tadi itu bukan si Nerd!" ucap jimin menepuk bahu taehyung dan menunjuk pintu ke luar tempat jungkook menghilang di balik pintu putih itu. 

"hmm? Apa kau terkejut? Aku heran kenapa mereka membully anak itu... Apa mereka iri?" renyit taehyung yang tersenyum lirih

"waah.... Tak jarang belakangan ini kau sering memperhatikan si nerd... Ahh.. Maksudku jungkook" ujar jimin yang sadar kala taehyung mendelik tajam kala ia memanggil jungkook dengan sebutan nerd

"ga belakangan ini... Aku sudah tertarik padanya sejak setahun lalu" ujar taehyung

 

"Mworraguyo?!"

"haa... Tapi sangat sulit mendekatinya" keluh taehyung

Ya, taehyung memang diam - diam sudah tertarik pada jungkook sejak setahun lalu.

Tepatnya saat mereka menjadi teman kelas, lebih tepatnya teman satu bangku.

Namja pendiam, pemalu, cerdas, polos juga kikuk. Tapi sangat jujur dan juga terlalu baik. Begitulah menurut taehyung kepribadian jungkook.

Sering ia mencoba mendekati namja itu tapi sangatlah sulit. Dengan kepopuleran serta setatus yang taehyung miliki. Begitu berbanding terbalik dengan jungkook. 

Di sekolah ini, status sangatlah dijujung tinggi. Terlebih yang masuk ke sekolah ini 98% nya adalah orang - orang dari kalangan atas. 

Dan bagi yang miskin? Mereka akan ditindas. Menjadi pesuruh ataupun diperlakukan semena - mena.

Mencintai orang secara diam - diam tidaklah buruk juga. Mungkin taehyung akan mulai bertindak lebih agresif pada jungkook.













--

Jungkook berdiri di depan cermin. Membasuh wajahnya dan menatap cermin.

"dasar nerd.... " gumam jungkook yang tersenyum lirih

Kim Taehyung. Namja populer dan juga anak orang kaya. Begitupun Park jimin. 

 

Jungkook dengar, mereka sudah bersahabat baik dan sama - sama dari keluarga kaya. 

Bukannya jungkook benci dengan dirinya sendiri. Tapi ia merasa sudah lelah dengan hidupnya. Terlahir di keluarga miskin.

Yang memiliki ayah tukang mabuk dan sering bermain judi? Ibunya? Ibu tercintanya sudah meninggal 2 tahun lalu akibat penyakit keras yang beliau idap.

Sekolah, juga bekerja mencari uang untuk hidup. Belum lagi ujian batin dari sang ayah yang setiap malam pasti datang dalam keadaan mabuk.

Kapan kehidupannya yang seeperti di dalam semak berduri ini selesai? Kapan ia bisa hidup tenang dan bahagia?

Jungkook melangkah keluar dari toilet dan berjalan menyusuri lorong untuk keluar dari area sekolah. 

Setelah bilang pada guru kalau ia tak bisa membantu persiapan karna ada urusan mendesak.

"aaah... "

Membelak dengan langkah mundur. Menatap pria paruh baya yang berjalan ke arahnya.

"a.. Aboji.. "

"Beri aku uang!!! Aku butuh uang!!" ucapnya mencoba merampas ransel jungkook.

"Andwee!! Pasti untuk bermain judi kan?! Kemmanhae!! Hutang aboji sudah banyak!!!" cecar jungkook

"anak tak berguna!!!"







PLAK!!






Jungkook limbung. Terduduk lemas. Memegangi pipinya yang terasa perih dan panas. Menatap ayahnya dengan tatapan kecewa.

"apa ini?! 20.000 won?! Hanya segini?!" pekik ayah jungkook kala merampas tas putranya dan mengambil dompet mendapati beberapa lembar uang di dalamnya.

"appa! Jangan diambil semua!"

"Anak kurang ajar!! Bernai kau padaku?! Eoh?!"

Jungkook menutup matanya rapat - rapat saat ia bangun dan hendak merampas kembali uang miliknya. 

Melihat tangan sang ayah yang bersiap memukulnya. Namun bukan rasa sakit melainkan rasa hangat pada punggunya yang jungkook rasakan.

"ajjushi! Mwoya ige? Kenapa kau marah - marah?"

Jungkook mendongak. Menoleh menatap namja bertubuh tegap yang berdiri di belakangnya. 

Melingkarkan lengan berisinya pada pinggang ramping jungkook dengan tangan yang lain menahan lengan ayah jungkook. 

"tae... Taehyung?"

 

"neo nugguya?! Aku ayahnya!! Berani sekali kau bocah!!" umpat ayah jungkook. 

 

"uang? Kau butuh uang kan?"

Taehyung beranjak merogoh saku celananya. Mengeluarkan dompetnya dan memberikan sekumpulan uang yang berada di dalam dompetnya pada ayah Jungkook. 

"apa ini cukup? Aku hanya membawa segini" ujar taehyung.

Ayah jungkook menatap berbinar lipatan uang yang begitu tebal diberikan secara percuma pada dirinya.

Mengambil cepat uang tersebut dan beranjak pergi meninggalkan jungkook juga taehyung.

"jungkook-aah... Wajahmu--"

"menyingkir... "

Jungkook menepis tangan taehyung yang hendak menyentuh wajahnya. 

 

Melepas kasar tautan tangan pada pinggangnya dan beranjak memberesken barang - barang meliknya yang berserakkan. Memasukkannya kembali ke dalam tas.

"jungkook. Apa itu ayahmu? Apa dia sebegitu butuhnya dengan uang? Aku bisa mengirimkannya..." 

"Uang... Uang.... Hah! Aku tak butuh bantuanmu!! Kau beri ayahku berapa won? Aku akan menggantinya" cecar jungkook

Menatap tajam taehyung yang terbelak. Mematung menatap jungkook yang terlihat begitu kesal. 

"kau tak perlu--" 

"apa kau pikir aku tak akan bisa membayarnya karna aku orang miskin?! " cecar jungkook

"jungkook... Aku ga--"

"cukup!" 

Bulir bening lantas melintas pada pipi tembam jungkook. Mengusaknya dengan kasar dan lantas berlari meninggalkan taehyung.

Benci.... Ya, sangat benci!
Jungkook sangat benci dengan kehidupannya! Terutama saat dalam keadaan seperti ini.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

421K 34.1K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh๐Ÿ’ซ"
41.5K 3.9K 21
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
88.7K 12.7K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
288K 24.4K 36
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...