S.C.I.谜案集 SEASON 1 Bahasa Ind...

By Eky_Eissen

272K 23.6K 4.4K

-- S.C.I.谜案集 ( Special Crime Investigation) -- Tim Investigasi Kejahatan Khusus adalah Satuan Tugas Khusus ya... More

S.C.I.谜案集 Ch.00 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.01 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.02 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.03 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.04 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.05 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.06 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.07 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.08 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.09 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.10 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.11 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.12 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.13 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.14 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.15 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.16 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.17 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.18 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.19 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.20 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.21 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.22 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.23 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.24 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.25 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.26 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.27 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.28 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.29 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.30 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.31 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.32 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.33 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.34 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.35 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.36 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.39 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.40 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.41 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.42 Bahasa Indonesia

S.C.I.谜案集 Ch.37 Bahasa Indonesia

7K 497 237
By Eky_Eissen

Season : 1
Book Cover : 1
Kasus Kedua : Pembunuh Kamp Pelatihan
Chapter 37 : Pemanfaatan

.. PENJARA ..
Ruang interogasi untuk tahanan khusus.

Bai Yutang tidak tahu lagi, sudah berapa kali dia datang ke tempat ini, dan dia merasa sangat tertekan setiap kali mengunjungi ruang interogasi tahanan khusus ini.

Jika ini hanyalah kunjungan untuk menemui tahanan biasa, seperti perampok atau pembunuh, Bai Yutang bisa menanganinya dengan sangat baik. Tetapi untuk tahanan 'khusus' ini, dia benar-benar tidak berdaya menghadapinya.

Sama seperti Yang Feng, yang ada di depannya saat ini, ketika dia melihatnya semalam, anak ini adalah seorang pelaku tindak pidana, tetapi hari ini dia menjadi seorang pasien kriminal.

Yang Feng duduk diam, tanpa ada ekspresi di wajahnya. Sikap ketidakpeduliannya itu, sangat jelas menggambarkan bahwa dia menganggap semua yang terjadi adalah hal yang tidak penting.

Bai Yutang melirik Zhan Zhao yang ada di sampingnya dan mengedipkan mata, yang artinya ... 'Anggap saja aku tidak ada, lakukan apa pun yang kau mau.'

Zhan Zhao mengangguk dan menatap Yang Feng : "Apakah kau masih mengingatku?"

Yang Feng terdiam selama sepuluh detik, perlahan mengangkat kepalanya, melihat Zhan Zhao, dan mengangguk.

"Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan, dan aku harap kau akan menjawabnya!"

Yang Feng mengangguk seperti biasa dan terlihat sangat kooperatif.

"Jadi ..." Zhan Zhao melihat file informasi yang ada di tangannya dan memikirkan bagaimana cara untuk memulai percakapan. Kerjasama Yang Feng sedikit melampaui harapannya.

"Aku orang gila." Tanpa menunggu pertanyaan dari Zhan Zhao, Yang Feng dengan tiba-tiba berkata. "Semua orang mengatakan itu tentangku ..."

Zhan Zhao dan Bai Yutang terkejut, saling memandang dan menutup file informasi yang ada di tangan mereka berdua.

"Mari kita bicara sedikit tentang dirimu." Zhan Zhao berkata lembut.

"Oh ~~" Yang Feng tersenyum kecil, membuka mulutnya dan mulai berbicara tentang cerita kehidupannya.

Ini adalah sebuah cerita tragedi yang sangat memilukan, tentang seorang anak muda dan kehidupan keluarganya yang kurang beruntung. Dimana seorang bapak telah meninggalkan istri dan anaknya. Ibu dari anak muda tersebut, harus rela bekerja keras demi memenuhi biaya hidup sehari-hari. Dan pada akhirnya si ibu tersebut terinfeksi penyakit. Kecanduan Narkoba !!

Akibat kecanduan narkoba, membuat hidup ibunya menjadi lebih tertekan, sakit-sakitan, kemiskinan melanda, dan tindak asusila yang semakin buruk.

Tindak Asusila
Perbuatan yang menyimpang dari
norma-norma kesopanan yang berlaku.

Dalam proses pertumbuhan Yang Feng, yang masih sangat muda, nasib buruk datang menghampiri perjalanan kehidupannya satu demi satu. Dan karena hal inilah, yang pada akhirnya membuat dia menjadi pribadi yang sangat sensitif, inferior, dan tidak percaya pada cinta.

Inferior
Merasa rendah diri.

Semuanya bermula sejak dini, Yang Feng tahu dengan betul bahwa dirinya tidak normal. Dia sangat membenci perempuan, terutama pada mereka yang kecanduan narkoba dan para pelacur. Dia seringkali bermimpi, dan dalam mimpinya itu, dia menebas para wanita kotor, membiarkan darah mereka mengalir ke sungai, dan menyalakan api untuk membakar mereka semua menjadi abu, demi memurnikan jiwa mereka yang telah jatuh ke dalam dosa.

Dan ternyata, dia telah melakukan kejahatan pertamanya pada saat dia masih sangat muda. Korbannya adalah seorang gadis berkulit putih. Dia menyerang dan menebas gadis itu dengan senjata tajam, dan dari perbuatannya itu, dia merasakan suatu sensasi kenikmatan dan mendapatkan rasa kepuasan yang tiada tara.

Setelah melakukan kejahatan pertamanya itu, ketika dia pulang ke rumah, dia tertidur dengan sangat nyenyak, tanpa ada beban dan rasa bersalah sedikit pun. Lalu dia mulai ketagihan melakukan aksi kejahatan lainnya, memiliki jiwa setan berdosa, sampai pada akhirnya dia tertangkap pada kemarin hari waktu beraksi di Bar Purgatorium.

Bai Yutang dan Zhan Zhao mendengarkan narasi yang diutarakan oleh Yang Feng dengan tenang, dan mulai menyimpulkan bahwa kehidupan anak ini sangat memprihatinkan, tetapi ... apa yang telah diperbuat olehnya adalah suatu tindakan yang tidak normal.

Jika Yang Feng tidak pernah berbuat dosa, maka dia pasti orang yang layak untuk mendapatkan simpati. Namun, ada begitu banyak nyawa manusia yang menjadi korban, artinya sangat ganas dan tidak bermoral. 'Dia adalah orang jahat, itulah jati dirinya yang sebenarnya. Ataukah organisasi pembunuh itu yang telah mengendalikannya dan menjadi dalang dari semua kejadian ini ??'

Semuanya menjadi semakin kabur dan belum ada titik terang.

●●●●●●●

"Ini ..." Zhan Zhao meletakkan pemantik dengan tulisan 'Pembunuh Kamp Pelatihan' di depan Yang Feng. "Bisakah kau menjelaskannya?"

Yang Feng menatap pemantik itu untuk sesaat dan menatap Zhan Zhao dan Bai Yutang, berkata : "Aku tidak tahu."

"Apa?" Bai Yutang mengerutkan kening.

Yang Feng tertawa, "Aku benar-benar tidak tahu."

Zhan Zhao menatap mata Yang Feng : "Dari mana kau mendapatkan informasi tentang para korban?"

"Seseorang mengirimnya padaku."

"Seseorang ?? Siapa ??"

Yang Feng menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan tegas, "Kau tidak perlu bertanya lagi, aku tadi sudah menceritakan semua yang ingin kau ketahui, aku tidak akan menjawab pertanyaan lainnya!"

"Jadi, kau tidak mau mengatakannya?" Bai Yutang menatapnya dengan tatapan yang lucu. "Apakah kau tahu bahwa Pembunuh Kamp Pelatihan hanya menggunakan dan memanfaatkan penyakitmu untuk membantu mereka membunuh orang ?!"

Yang Feng bertanya, "Apakah kau tidak pernah membunuh siapa pun?"

Bai Yutang sedikit terkejut dan menatapnya dengan sekilas.

Yang Feng menatap mata Bai Yutang dan berkata : "Orang-orang sepertimu dapat mengendalikan nasib dengan sesuka hati, kau mampu melindungi diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekitarmu, kau pasti tidak akan pernah memahami tentang kehidupanku yang sudah seperti sampah ini!"

Bai Yutang menatap Yang Feng dengan terkejut, dia tidak tahu bagaimana harus mengatasinya. Kehidupan anak ini adalah murni suatu tragedi, tetapi masalahnya adalah Bai Yutang tidak tahu bagaimana menyanggah kata-kata Yang Feng.

"Lalu, DIA bisa mengerti tentang dirimu?" Zhan Zhao tiba-tiba bertanya.

"Tentu saja MEREKA bisa!" Yang Feng menyeringai dan berkata, "Mereka memberiku kekuatan, memberiku kedamaian, memberiku keberanian untuk hidup, bahkan mereka mengatakan padaku bahwa aku adalah orang yang sangat berharga!"

Zhan Zhao dengan saksama mendengarkan semua perkataannya, dan bertanya : "Aku berbicara tentang 'DIA', mengapa kau mengatakan 'MEREKA'?"

".. !! .." Yang Feng terkejut dan panik dalam sekejap, lalu menundukkan kepalanya dan berkata dengan kebencian : "Aku benci orang sepertimu!" ​​Dia berkata sambil menunjuk pada Bai Yutang, dan kemudian berkata pada Zhan Zhao, "Kau lebih baik darinya! Tapi sedikit menyebalkan! "

Bai Yutang mengerutkan kening, ingin segera berdiri, tetapi Zhan Zhao menahan tangannya dan bertanya kepada Yang Feng : "Mengapa kau membenciku? Apa karena aku bisa melihat sisi aslimu yang sebenarnya?"

".. Nod .. Nod .." Yang Feng mengangguk dan terdiam lagi.

Pada saat itu, Zhan Zhao benar-benar melihat pintu untuk membuka pertahanan psikologis Yang Feng. Dia bahkan memikirkan berbagai macam cara untuk memakai beberapa kata ambigu.

Ambigu
Kata sifat yang bermakna lebih dari satu
atau bermakna ganda sehingga sering
menimbulkan keraguan, kekaburan,
dan ketidakjelasan.

Tapi ... aku tidak tahu mengapa, aku tiba-tiba merasa sangat lelah. Bahkan, Yang Feng dan Bai Yutang tidak tahu bahwa mengintip serta menatap hati orang lain, untuk melihat jati diri yang sebenarnya dari orang tersebut, adalah hal yang sangat menyakitkan dan melelahkan bagi diriku.

Bai Yutang mengulurkan tangan dan menekan bel di atas meja, dan dering suara bel membangunkan Zhan Zhao yang sedang kontemplatif.

Kontemplatif
Merenung sambil memandang
dengan tatapan kosong

Dua orang penjaga penjara memasuki ruang interogasi khusus.

"Bawa dia." Bai Yutang berkata, "Dan masukkan ke dalam sel."

Yang Feng dengan cepat dibawa pergi oleh petugas penjara, dan Zhan Zhao meminta maaf kepada Bai Yutang.

Bai Yutang tersenyum dan mengulurkan tangan untuk mengusap kepalanya : "Tidak apa-apa kucing! Pelan-pelan saja, kau pasti sangat lelah hari ini."

Kemudian, Bai Yutang berdiri dan berkata kepada Zhan Zhao : "Aku ingin jalan-jalan sebentar untuk mencari udara segar! Ayo kita pergi."

"Bagaimana dengan mobilmu?"

"Aku akan mengambilnya pada besok hari." Bai Yutang memakai mantelnya. "Kau ingin ikut?"

"Ya." Zhan Zhao mengangguk dan keduanya pergi berdampingan.

Zhan Zhao berjalan dengan kepala tertunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu, dia tidak menyadari bahwa mata Bai Yutang memancarkan kilatan cahaya yang bersinar, yang terus mengawasi dan mengikuti garis pandangannya dari dekat. Sepertinya Bai Yutang telah mengambil suatu keputusan.

●●●●●●●

Pukul 20:00 malam, di pusat Kota-S.

Setelah rapat dengan para dewan direksi selesai, Bai Jintang keluar dari dalam gedung Baishi Group dengan ekspresi masam, yang tampak dari alisnya yang berkerut.

Duduk di dalam mobil dan memegang setir, Bai Jintang bergumam sambil mempertimbangkan : "Aku harus memikirkan cara untuk menjadi lebih dekat dengan Gongsun. Saat ini, dia pasti merasa ... seperti korban dari pelecehan seksual. Aku harus menunjukkan kepadanya sisi lain dari diriku yang lebih berselera ~ ~"

Aku segera mengemudi dan mengambil jalan berputar, dan aku melihat pemandangan yang begitu cerah dihadapanku.

Gongsun berdiri di depan jalan masuk gedung apartemennya, dan sepertinya dia sedang menunggu sesuatu.

Bai Jintang mengagumi sosok Gongsun dari kejauhan, rasanya ... seperti melihat sebuah karya seni yang indah dan bernilai tinggi.

Gongsun tampaknya baru saja pulang dari kantor SCI. Tanpa memakai jas putih, hanya mengenakan sweater v-neck dan matel panjang berwarna hitam. Dia sedang berdiri dengan elegan di sisi jalan, kulit putihnya yang terpapar cahaya lampu, tubuhnya yang ramping, garis wajahnya yang halus, rambut hitam yang terlihat kusam, dihiasi dengan kacamata tanpa bingkai. Sungguh seksi dan tak terkatakan ~~ !!

Bai Jintang dengan semangat menjalankan mobilnya ke depan sambil berpikir dan berkhayal untuk menyapa Gongsun dengan kata-kata rayuan : 'Keindahan, apakah kau ingin menumpang ...'

Namun, khayalan belum berakhir, terlihat sebuah mobil putih menyalip di depannya, dan berhenti tepat di depan CuCu.

Gongsun sepertinya sedang menunggu mobil ini, dia tersenyum dan menyapa serta mengatakan sesuatu kepada orang yang ada di dalam mobil itu, kemudian dia masuk ke dalam mobil.

Meskipun jauh, Bai Jintang masih bisa melihat orang yang duduk di dalam mobil itu, dan dia tidak merasa ragu lagi kalau orang itu adalah wanita yang berbicara dengan Gongsun pada waktu pesta makan malam di hotel. Fang Jing !!

Setelah CuCu naik ke dalam mobil, Fang Jing dengan segera menyetir mobilnya, dan Bai Jintang secara naluriah mengikuti dari belakang.

Mobil berhenti di depan sebuah restoran Prancis yang tidak jauh dari apartemen Gongsun, keduanya turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran sambil tersenyum dengan bahagia.

Bai Jintang memarkir mobil di sisi jalan, mengambil sebungkus rokok dengan ekspresi kosong, menyalakan satu batang rokok, dan duduk diam di dalam mobil sambil mengawasi Gongsun dan Fang Jin yang ada di dalam restoran.

Gongsun dan Fang Jing memilih tempat duduk di dekat jendela, tersenyum, berbicara, memesan makanan, dan makan.

Bai Jintang terus mengisap rokok satu per satu, dan tidak menunjukkan ekspresi sama sekali. Tapi raut wajahnya yang terpantul di kaca spion, menggambarkan rasa kekesalan dan kedinginan.

Cucu yang sedang makan di dalam restoran itu, tidak tahu bahwa Bai Jintang sedang berada di luar dan mengawasinya.

Sebenarnya, Gongsun menerima panggilan telepon dari Fang Jing ketika dia pulang kerja. Karena mereka berdua adalah teman sekelas waktu di perguruan tinggi dan sudah bertahun-tahun lamanya tidak saling bertemu, jadi pada waktu pertemuan terakhir di pesta makan malam yang diadakan oleh Bai Jintang di Hotel, mereka berdua saling bertukar nomor telepon. Dan Gongsun tidak menyangka bahwa Fang Jing benar-benar akan meneleponnya dan mengajaknya makan malam.

"Kau tampaknya sangat terkejut." Fang Jing minum anggur merah dan tersenyum pada Gongsun.

".. Nod .. Nod .." Gongsun mengangguk dengan sangat jujur.

Fang Jing berkata : "Kau benar-benar tidak berubah sama sekali."

Cucu mengangkat bahunya, "Benarkah ??"

Gongsun tahu dengan betul, bahwa dirinya yang sekarang, sama seperti dirinya yang dulu. Tidak ada yang berubah. Tapi gadis yang ada di depannya saat ini, sungguh luar biasa perubahannya !!

Gongsun sangat ingat dengan jelas bahwa waktu kuliah dulu, Fang Jing adalah seorang gadis yang terkesan agak pemalu dengan sikapnya yang acuh tak acuh. Dia sangat giat belajar, dan sangat konservatif ... Tetapi lihatlah dia sekarang, sangat modis dan elegan, dan memiliki karir yang sukses.

Konservatif
Orang yang selalu bersikap kolot,
menjaga tradisi lama dan
menentang modernitas.

"Setelah insiden itu, aku belum sempat untuk mengucapkan terima kasih padamu." Fang Jing meletakkan gelas anggur di meja.

"Oh ... kejadian itu sudah lama sekali, sudah berapa tahun, yah?" Gongsun tersenyum dengan hangat. "Tidak usah khawatir!"

Setelah dipikir-pikir, sekarang aku bisa berbicara dengannya ... dengan lebih nyaman. Tetapi pada saat itu, aku benar-benar tidak habis pikir, seorang siswa perempuan muda harus mengalami pahitnya kekejaman dunia. Ya, Fang Jing dulunya adalah seorang pemakai narkoba !!

Sampai sekarang, Gongsun tidak pernah mengerti dan tidak pernah tahu, alasan ... mengapa Fang Jing yang adalah seorang siswa teladan dan berprestasi harus terikat dengan kecanduan narkoba.

Waktu Gongsun masih duduk di bangku kuliah, dia sangat malas untuk mengikuti kelas pendidikan kesehatan jasmani. Dia sering beralasan sakit, dan menghabiskan waktunya sampai sore hari di dalam ruang kesehatan atau di atas atap gedung universitas sambil membaca buku.

Jadi, pada waktu Gongsun berada di atas atap, dia bertemu dengan Fang Jing, yang ingin bunuh diri !!

Gongsun pun berjuang keras dan dengan tenang menolong Fang Jing. Setelah berhasil menolongnya, dia melihat ada bekas lubang jarum intravena di lengan tangan Fang Jing.

Intravena / IV
Metode pemberian obat melalui injeksi
atau infus melalui intravena/
pembuluh darah.

Dan lebih disayangkan adalah bahwa gerakan dan keributan, yang ditimbulkan oleh mereka berdua di atas atap, membuat khawatir beberapa dosen yang ada di kantor, lantai paling atas gedung universitas.

Para dosen segera bergegas naik ke atas atap, dan Fang Jing tampak sangat cemas dan ketakutan, dia kemudian memeluk Gongsun dan mengatakan pada dosen bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih. Gongsun menatap mata Fang Jing yang tampak sangat memelas, dan dia pun tidak menyangkalnya.

Memelas
Menimbulkan rasa belas kasihan.

Namun, Gongsun yang adalah seorang idola bagi semua mahasiswa di kampus, jatuh cinta serta memiliki seorang kekasih, dan ketika semua mengetahui bahwa kekasih Gongsun adalah seorang gadis kolot dan kampungan, hal itu tentunya menimbulkan ribuan gelombang prasangka.

Demi membantu Fang Jing, Gongsun tetap diam dan tidak menceritakan kepada siapa pun tentang kejadian yang sebenarnya. Dia memilih untuk tetap menyibukkan dirinya dengan membaca buku dan berusaha untuk melupakan kejadian itu.

Setelah setengah tahun berlalu, Fang Jing memutuskan untuk pindah ke universitas yang lain. Dan sejak saat itu, mereka berdua putus kontak satu sama lain.

"Bagaimana kabarmu ...?" Gongsun menyuap makanan ke mulutnya sambil bertanya.

Fang Jing memandangnya, tersenyum dan berkata : "Aku sudah berhenti."

".. !! .." Gongsun terkejut dan merasa lega mendengar hal itu, dan dia tersenyum dengan senang.

"Apakah kau tahu ... mengapa pada saat itu, aku memutuskan untuk pindah ke universitas yang lain?"

"... Untuk detoksifikasi?" Gongsun bertanya dengan serius.

'Ω''Ω''Ω''Ω''Ω'

NOTE ✍
Apa itu Detoksifikasi ??

Seperti tersirat sesuai dengan namanya, detoksifikasi adalah upaya untuk menghilangkan racun berbahaya dari dalam tubuh.

Terdapat banyak cara untuk melakukan detoksifikasi, tergantung pada jenis zat racun yang sedang dikonsumsi dan jangka waktu penggunaannya.

Meski demikian, perlu dipahami bahwa seseorang yang memutuskan untuk melakukan detoksifikasi belum tentu seorang pecandu alkohol atau obat-obatan terlarang.

Detoksifikasi bisa dilakukan pula untuk memperbaiki kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Perlu dipahami pula, detoksifikasi akibat kecanduan narkoba akan memerlukan waktu yang cukup lama, sebelum terlihat hasilnya dan terlepas dari sifat ketergantungan.

'Ω''Ω''Ω''Ω''Ω'

"Ha ha ~ ~" Fang Jing tertawa, dan tanpa daya menggelengkan kepalanya, berkata : "Aku pindah ... karena kau!"

"Bagaimana bisa semua karena diriku?" Gongsun bingung. "Memangnya, aku menyebabkan kau dalam masalah?"

Fang Jing melihat Gongsun dengan ketidakberdayaan : "Kau benar-benar membosankan !! Kau tahu, aku sering menerima setidaknya sepuluh surat ancaman setiap hari yang dikirim oleh gadis-gadis penggemarmu, dan isi semua surat itu adalah perintah untuk tidak mendekatimu!"

Gongsun menyipitkan mata padanya.

Fang Jing tertawa lagi : "Tentu saja! Lagipula siapa juga yang membuatku menjadi anak itik buruk rupa yang mengambil alih rumput hijau kampus."

Rumput hijau
Idola.

Melihat senyum di mata Fang Jing, Gongsun juga tersenyum dengan canggung.

Semua menu hidangan yang dipesan, telah tertata rapi di atas meja. Keduanya makan sambil bercengkerama, suasananya begitu harmonis dan suara tawa terus berlanjut.

Sekitar satu jam kemudian, acara makan malam selesai. Sebelum meninggalkan restoran, Fang Jing tiba-tiba bertanya : "Oh iya, bagaimana dengan kelanjutan kasus itu?"

Gongsun memberi pandangan sekilas, sambil berpikir, Fang Jing pasti bertanya tentang kasus penembakan yang terjadi di pesta makan malam. "Tentang kasus itu, aku tidak begitu tahu! Aku bukan petugas lapangan dan investigasi. Ketua tim kami, biasanya tidak menyertakanku dalam penyelidikan TKP."

"Oh, begitu ~~ Baiklah! Aku akan mengantarmu pulang." Kata Fang Jing.

"Tidak usah repot-repot, aku bisa pulang sendiri. Lagipula apartemenku tidak jauh dari sini, aku ingin sedikit berjalan-jalan dan menghirup udara segar!" Jawab Gongsun dengan santai.

Tapi ... Aku tidak tahu mengapa, ada sedikit rasa ketidakpuasan di hatiku, aku merasa bahwa tujuan sebenarnya Fang Jing mengajakku makan malam adalah untuk menanyakan tentang kasus penembakan itu.

Apakah ... senyum dan tawa, yang tadi dia tunjukkan padaku adalah sebuah sandiwara belaka? Fang Jing kau sangat berubah !!

Melihat perubahan ekspresi Gongsun, Fang Jing tersenyum dan berkata : "Kau benar-benar tidak berubah sama sekali !! Tetapi, inilah yang menjadi daya tarikmu."

Keduanya saling mengucapkan kata selamat tinggal di pintu masuk restoran. Fang Jing naik ke mobil dan melaju pergi, dan Gongsun melangkahkan kakinya dengan berjalan santai.

Baru beberapa langkah, Gongsun melangkahkan kakinya, tiba-tiba terdengar suara yang tergesa-gesa, mengikutinya dari belakang.

Menengok ke belakang, aku melihat sebuah mobil Mercedes warna hitam yang tampaknya sudah begitu akrab dimataku. Mobil itu, perlahan-lahan berhenti di sampingku.

Bai Jintang menurunkan kaca jendela mobil, dan berkata : "Cepat naik !!"

".. !! .." Gongsun sangat terkejut.

Aku dengar dengan sangat jelas, tadi pagi dia mengatakan bahwa ada rapat dewan direksi hari ini !! Bagaimana bisa dia ada disini ??

Apalagi melihat perilaku Bai Jintang saat ini, yang terkesan agak aneh. Dia hanya mengatakan dua kalimat padaku sambil tersenyum picik. Tampaknya ini cukup serius.

Aku sebenarnya tidak mau menuruti perintahnya, tapi ... lebih baik masuk ke mobil daripada harus bertengkar dengannya di pinggir jalan seperti ini.

Ketika aku naik ke mobil, aku langsung terbatuk karena banyaknya asap di dalam mobil itu. Seperti ada seorang biksu yang sedang menyalakan dupa.

".. Cough ... Cough ... Kenapa ada banyak asap? Aku tidak pernah melihatmu merokok!" Gongsun melambaikan tangannya untuk membubarkan asap rokok yang ada di dalam mobil.

Kemudian, Gongsun mengangkat tangannya dan mencoba menekan power window beberapa kali, tapi tidak ada respon.

"Apakah jendela mobil rusak?" Gongsun bertanya pada Bai Jintang yang ada di samping, tapi tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Bai Jintang, dan Gongsun terus menatapnya dengan rasa ingin tahu.

Pada titik ini, Bai Jintang hanya tersenyum kecil dan langsung mengendarai mobil dengan cukup tenang. Namun, diwajahnya tidak ada ekspresi sama sekali.

Perasaan Gongsun semakin kuat, atmosfer di dalam mobil rasanya sedikit pengap, dia dengan jelas merasakan ada sesuatu yang aneh. Ya! Bai Jintang saat ini, sedikit terlihat mengerikan !!

"... Apa yang salah denganmu?" Setelah beberapa saat terdiam, Gongsun tidak bisa untuk tidak bertanya.

Bai Jintang masih tetap diam membisu, tidak menjawab. Tetapi kecepatan mobilnya melaju dengan kencang, dan tujuan mobil itu, bukan ke arah pulang.

"Kau ... apa yang akan kau lakukan?" Gongsun sedikit gelisah, karena sikap Bai Jintang sangat berbeda hari ini.

Bai Jintang mengabaikan pertanyaan CuCu dan fokus pada mengemudi.

"Berhenti! Tepikan mobilnya!" Gongsun berkata dengan marah, "Aku ingin turun!"

Bai Jintang terus mengabaikannya.

Gongsun mengangkat tangannya dan ingin membuka pintu, tetapi pintunya terkunci.

"Bai ... Bai Jintang, apa yang akan kau lakukan?" Gongsun bertanya dengan sedikit gugup.

Tiba-tiba mobil berhenti, dan tubuh Gongsun terbanting ke depan, untungnya, dia memakai sabuk pengaman, tetapi pukulan itu membuatnya sedikit pusing, dan bahunya terluka oleh sabuk pengaman.

"Apa kau sudah gila? Kau ......" Gongsun sangat marah, ingin mengumpat dengan beberapa kata, tetapi segera terdiam dan sedikit takut ketika melihat ekspresi Bai Jintang.

Bai Jintang yang ada di hadapannya, bukanlah sosok yang dia kenal selama ini, humoris dan sering menggodanya, tapi ... Sangat Menakutkan !!

"Kau ..." Gongsun panik dan mengulurkan tangannya, serta berusaha keras mendorong tubuh Bai Jintang yang semakin mendekat kepadanya. "Apa ... apa yang mau kau lakukan? Hei !!"

Rasa kekesalan secara bertahap berkumpul di wajah Bai Jintang, dan matanya hanya memancarkan tatapan dingin dan kejam. Seperti hewan buas yang siap menerkam mangsanya.

"Gongsun ..." Bai Jintang perlahan membuka mulutnya dan meraih dagu CuCu, menatapnya, dan berkata : "Ya, Inilah aku yang sebenarnya!"

"Apa ... apa maksudmu?" Gongsun berusaha menyandarkan tubuhnya di kursi, tapi Bai Jintang terus mendekat : "Aku akan membunuh semua orang yang ingin mendekatimu, tidak peduli itu pria atau wanita, akan kubunuh mereka semua!"

"Kau ..." Gongsun terkejut dan tidak tahu harus berkata apa.

"Aku menyukaimu." Bai Jintang mendekat, berbisik, dan dia tampak sangat frustasi dan kewalahan, "Jadi aku menginginkanmu !! Sekarang !!"

●●●●●●●

Malam hari, di tepi danau, Zhan Zhao dan Bai Yutang sedang berjalan di bawah pohon ara yang dipenuhi lampion.

Di sebelah kiri mereka berdua, tampak danau yang tenang, dan berjejer beberapa perahu yang dihiasi dengan gemerlapan lampu-lampu hias.

Di sebelah kanan adalah jalan raya dengan aliran yang berkelok-kelok, dan lampu jalan yang ada di belakang mereka berdua saling terjalin menjadi jaring cahaya yang indah.

Zhan Zhao berjalan di depan, dan Bai Yutang sedikit di belakang sambil mengikuti dengan diam, tanpa bersuara sedikitpun.

Zhan Zhao sedikit terkejut oleh ketenangan Bai Yutang, dia melihat orang-orang yang ada disekitarnya sedang berjalan sambil menikmati pemandangan lampu-lampu lampion yang ada di danau, tetapi pria itu terus menundukkan kepalanya dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"... Kucing ..."

Aku sedang bertanya-tanya dalam hati, dan tiba-tiba Bai Yutang berteriak memanggilku.

Zhan Zhao berbalik dan melihat Bai Yutang di belakangnya.

Antara cahaya dan bayangan, pria yang ada di depanku ini ... aku tahu betul bahwa dia tidak suka dengan keramaian. Ini jelas sangat aneh !!

Bai Yutang mengambil satu langkah dan berdiri di depan Zhan Zhao. "Kucing ..." Menarik nafas panjang dan berkata dengan serius, "Kita ... mengubahnya, oke?"

Zhan Zhao sedikit tertegun, dan merasa sedikit tidak nyaman : "Ubah ... ubah apa?"

"Oh ..." Bai Yutang tersenyum simpul dan berkata dengan tenang, "Tentang kita ... hubungan kita."

Wajah Zhan Zhao sedikit kemerahan : "Aa ... Apa? Apa maksudmu?"

"Itu ... maksudku ..." Bai Yutang berupaya tetap tenang, "Ini ... sedikit memalukan."

Zhan Zhao menatapnya dan tidak berbicara.

"Itu ..." Bai Yutang menggaruk kepalanya. "Aku ingin, memperjelas hubungan kita."

"... um ..." Setelah diam beberapa saat, Zhan Zhao dengan lembut mendengus.

"Kau ... apakah kau setuju?" Bai Yutang memiliki beberapa kejutan di matanya.

"... um ..."

Bai Yutang merasa sedikit lucu, sehingga dia dengan lembut mengangkat dagu Zhan Zhao, "Kucing, 'um' apa?"

Zhan Zhao terus menatapnya, kemudian memalingkan pandangannya, seakan ... sedang menunggu dengan tenang.

"Aku ..." Bai Yutang berkata, sedikit kaku. "Aku menyukaimu."

.................. (hening)

Zhan Zhao terdiam sejenak dan mengangguk dengan lembut : " .. Nod .. Nod .."

Melihat reaksi Zhan Zhao, Bai Yutang tertegun : "Hmm ??"

"... um."

"Yah?"

"Ya!"

Mulut Bai Yutang perlahan-lahan melebar, dan tersenyum dengan puas. Menjangkau dan menyeret tubuh Zhan Zhao agar menempel pada tubuhnya. 'memeluk ...'

"Kucing ..." Bai Yutang berkata dengan lembut di telinga Zhan Zhao, "Aku menyukaimu."

Di dalam dekapan Bai Yutang, Zhan Zhao menanggapi dengan menganggukkan kepalanya.

Bai Yutang semakin tidak bisa menahan diri, "Aku menginginkanmu ... sekarang ..."

Zhan Zhao sedikit terkejut, dan berbisik pelan : "Tikus sialan, jadi kau ingin membidikku ?!"

Setiap orang di dunia ini, dapat menghirup udara segar dan mandi di bawah sinar matahari. Namun, setiap jiwa memiliki tujuan yang berbeda, beberapa dikelilingi oleh cinta, dan beberapa diselimuti oleh kebencian. Jika ada pengampunan di hatimu, kau akan berbaring di awan murni. Tapi, jika hanya ada kebencian di dalam hatimu, kau akan tenggelam ke dalam rawa hitam.

.....Beep~~~~ Email melayang masuk, dengan jelas ditampilkan di layar komputer.

'Mengapa hanya kau yang tidak bahagia? Kenapa kau sendirian?'

Air mata meluncur ke bawah, membasahi wajah yang sedang tersenyum, membuat jejak garis bengkok. Di kepalan tangan, pil berwarna ...

●●●●●●●

Sumber air ini lebih gelap dari warna tinta dan itu mengalir ...

Aku melihat banyak jiwa-jiwa dipenuhi lumpur, di kolam renang ... di dasar air.

Mereka telanjang dan sangat pemarah, saling memukul, menggigit, dan merusak tubuh satu sama lain.

Orang yang pemarah tidak akan pernah ditebus dosanya, dan mereka hanya bisa mengumpat, berteriak, mengaum dan terus mengaum di jurang tanpa akhir ...

" Divine Comedy "
Lapisan Kelima - Neraka

Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 485K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
3.1M 222K 28
SELESAI ✔️ "Lo nggak akan bisa keluar dari hidup gue setelah ini. Lucy, lo milik gue. Satu-satunya." - Dean Caldwell Daren Hidup Lucy awalnya baik-ba...
S E L E C T E D By mongmong09

Mystery / Thriller

329K 17.4K 32
Tentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, se...
3.6K 395 16
𝐒𝐢𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬: Baru saja Kayla memaki tokoh antagonis dalam novel 'Fall in Love' yang ia baca, Kayla tak menyangka, setelah kecelakaan, ia malah t...