MOMENTS

By mashiroio

157K 14K 1.7K

[ALL MEMBERS COMPLETE!] "Ada momen ada cerita. Renjun yang mencari cinta diantara anggotanya." One shot coll... More

1 - Jari Manis
2 - Tulip Leher [Spesial Jeno's Birthday]
3 - Red String
4 - In Time
5 - Ruam Kulit
6 - Aura
Me? [Intermezo]
Comeback!!! Moments Season 2
7 - Sekuel Ruam Kulit [Spesial Haechan's Birthday]
8 - Chocolate Green Tea
9 - Suara Malaikat [Spesial Taeil's Birthday]
10 - Ramalan Tentang Sebuah Nama
Me? (2) [Intermezo Again]
11 - Zodiac (All x Renjun) [Special for Me :]
12 - Sepatu [Spesial Taeyong's Birthday]
13 - Ke(tidak)samaan
14 - Moomin Prince
15 - Red String Diff. Ver [Special Mark's Birthday]
16 - In Time Sequel (Special Jaemin's Birthday)
17 - Harem
19 - Domestik
20 - Pedas
21 - PeterPan

18 - Empat Dimensi

4.9K 413 16
By mashiroio

~Agak panjang dikit, jadi udah nggak short story dari kemarin-kemarin. Enjoy!~




Sangat mudah untuk mengatakan seseorang yang baru kau kenal sebagai orang yang cantik, tampan, atau mempesona. Tinggal bandingkan orang tersebut dengan seseorang terjelek yang pernah kau lihat maka dia akan menjadi tampan atau cantik. Sangat mudah juga untuk membuat seseorang mengatakanmu bahwa kau itu cantik atau tampan. Kau tinggal mengunggah foto masa lalumu yang penuh debu lalu unggah lagi fotomu dengan make-up atau paling tidak gunakan filter beauty+ maka TARAA, kau akan disebut tampan atau cantik; dengan catatan tidak ada yang mengomentari fotomu dengan,

"Muka lu habis diamplas, mulus bener?"

"Anjay, filternya boleh juga, pakai apps apa?"

"Kok tiba-tiba putih? Pake foundation apa cat tembok?"  

Oke, ini masih normal sih, kalau dibandingkan komentar di bawah ini.

"Wah, generasi penerus Nyonya Sarumpaet."

Enak aja dibilang oplas. Oplas itu pakai duit, bukan pakai hasil gosip. Dan sudah pasti komentar seperti ini tidak akan muncul di instagram sebuah grup idol yang sedang akan terkenal di Korea Selatan. 

Eh, tidak juga sih, buktinya salah dua personil anggota boyband yang lagi panjat pucuk ini sedang bergulat gara-gara postingan selfi anggotanya yang ketahuan pakai foundation lebih cerah dari biasanya.

"Hahaha, dibilang belang tuh sama fans indo."

"Mereka bilang aku tampan kok."

"Belang tahu. Tuh mana ada yang bilang kamu pakai filter kecerahan."

"Itu noona yang ngasih foundation warna kaya gitu. Mana aku tahu kalau keliatan belang."

"Akhirnya ngaku juga."

"Ih, setidaknya nggak sebelang Hyuck."

"Eh, gue diem jangan dibawa-bawa ya Injun sayang!"

Haechan ngomel mendengar kedua anggota satu timnya malah membandingkan dirinya yang berkulit penuh melanin sehat ini. Oke, lebih tepatnya eksotis seksi yang baru dikecup sinar mentari; yang sialnya juga kena zonk gara-gara foundation warna cerahnya cuma ditempol di muka aja oleh noona tukang make-upnya NCT. Leher belakang nggak kebagian dan dia otomatis belang.

"Lagian, noona pakai kehabisan segala sih, masa cuma nyetok yang ivory bright perfect white?"

"Iyalah Hyuck, kan yang warnanya dekil cuma kamu doang. Minoritas sih. Hahaha."

 Renjun kembali men-tackle orang yang lebih tua dan lebih tinggi darinya itu sambil berkata,

"Ih, hyung jangan ngejek Hyuck, yang boleh ngejek Hyuck cuma Huang Renjun seorang!"

"Dan Jisung," Jisung menyebut.

"Dan Jisung," Renjun membeo.

"Dan Mark," Mark menyebut.

"Dan Mar... Eh?"

"Emangnya kapan Mark-hyung pernah ngejek Hyuck? Yang ada hyung yang diejek," sahut Chenle yang kini duduk di samping Jisung sambil bermain PS4 milik Lucas.

"Sumpah, pertengkaran kalian tidak berfaedah sekali."

Doyoung yang tiba-tiba datang menyela membuat Renjun langsung melepaskan capitannya pada kakak setimnya itu.

"Doyoung-hyung ngapain ke sini? Ini dorm Dream ya. Tamu yang datang harus membawa makanan."

"Elah, Hyuck. Jeno nggak ada baru kamu berani. Aku usir dari 127 ya. Aku nyari Jungwoo."

"Hyung nyari aku?"

Seseorang yang tadi dicapit Renjun bersuara.

"Iya, Woo. Kamu tuh dicariin Taeyong malah balik ke dorm Dream."

"Hehehe, kangen sama mereka."

"Kangen mereka apa Renjun?"

"Hehehe. Aku kangen hyung juga kok."

Renjun mengernyit jijik. Haechan justru mengomel lagi,

"Confident gay level-nya nggak bisa ditinggiiin lagi? Aku mual."

"Hyuck, kamu juga sama," tembak Mark yang lagi-lagi dihardik Renjun karena menyela pembicaraan. Renjun kemudian mengembalikan topik yang dibelokkan Jungwoo secara kebetulan.

"Jadi, intinya Jungwoo-hyung harus ke studio ketemu Taeyong-hyung?"

"Iya."

"Tuh, pergi sana!"

"Doy, cewekku ngusir nih."

Jungwoo memasang tampang manyun yang sumpah uwu sekali. Ia memberontak ketika Renjun mengambil ancang-ancang mencekiknya lagi yang mungkin dikarenakan kata pengganti perempuan tersemat untuknya dari laki-laki yang lebih tua. Dan sebelum semuanya menjadi adegan kekerasan di dalam asrama, Doyoung menariknya berdiri sambil mengatakan bahwa nanti setelah itu ia bisa balik ke dorm Dream lagi. 

"Bye-bye sayang-sayangku, dan bye-bye cintaku! Muah!"

Seiring dengan pintu dorm yang melenyapkan bayangan Jungwoo dan Doyoung, kawan-kawan Renjun mendesah.

"Jungwoo-hyung itu..."

"Sesuatu sekali."


.

.

.


Paling mudah untuk mengatakan seseorang sebagai manusia 4D karena ke-absurd-an sikap dan kepribadiannya. Jungwoo itu tampan, sungguh, tapi juga aneh. Renjun tidak bisa melepaskan kata aneh setiap kali ia berhadapan dengan hyung kesayangannya itu. Iya, hyung kesayangan.

"Jun, aku bener-bener penasaran. Kalian kenapa bisa pacaran sih?"

"Uh, bukannya udah kuceritain?"

"Sama Jeno doang, kitanya nggak."

"Iya, Injun pilih kasih. Katanya sayang semua dreamies."

"Kapan aku bilang begitu?"

"Oke, katanya sayang sama Nana? Paling nggak cerita ke Nana biar Nana cerita ke semua dreamies," kata Jaemin yang baru saja menyelesaikan tanghulu untuk kesekian kalinya.

"Thank you hyung," Chenle menyomot salah satunya sambil tetap menatap Renjun, menandakan bahwa ia juga 'kepo' dengan kisah hyung-nya itu.

"Uh baiklah, tapi aku tidak ingin ada diantara kalian yang tertawa."

"Tidak janji."

"Hyuck!" Jaemin menepuk pahanya, Haechan meringis. Rasa penasarannya mengalahkan solidaritasnya sebagai angkatan baby dongbangshinki.

"Kalian ingat cerita saat aku menolong anak kecil membuka pintu rumahnya?"

Dreamies mengangguk.

"Waktu hyung disebut noona itu?"

Renjun mengangguk dan para anggota sudah menahan diri untuk tidak tertawa. Rasanya lucu sekali ketika kau laki-laki tulen tetapi dipanggil kakak perempuan oleh seorang anak kecil. Padahal Renjun tidak menggunakan make-up sama sekali dan saat itu ia juga tidak semanis yang sekarang. Mungkin itu bukti bahwa ia memang memiliki aura atau jiwa seorang perempuan dan faktanya anak kecil selalu berkata jujur, kan?

"Lalu?"

"Ternyata dia adik sepupunya Jungwoo-hyung."

"What?"

Jisung menganga, tertanda ia tidak paham dengan seberapa sempit dunia ini.

"Dan..." Renjun memberi jeda.

"Dan?"

"Dan adiknya bilang, saat ia kesulitan membuka pintu, jika ia bertemu seorang penolong maka akan dijadikan kakak iparnya. Adiknya bilang ke Jungwoo-hyung untuk mencariku_"

"Dan melamarmu untuk menjadi istriku."

Renjun terkejut. Jungwoo dengan suara rendahnya selalu membuatnya kaget.

"Kok sudah balik?"

"Ini sudah dua jam sejak aku pergi, Injunnie."

"Oh, cepat sekali?"

"Aku lelah, kau tidak mau mau membuatkan calon suamimu ini kopi atau apa gitu?"

"Hyung punya tangan dan kaki. Bisa jalan sendiri kan?"

"Uh, oke," jawabnya sambil beranjak ke dapur, meninggalkan dreamies yang kembali termangu dengan betapa abstraknya sikap kakak satu asramanya itu, yang mau saja disuruh Renjun padahal awalnya bergulat gara-gara foto selfi belang. Haechan yang tadi menahan napas kemudian bergerak mendekati Renjun, sambil berbisik yang keras,

"Habis itu, kamu menerimanya begitu saja?"

"Aku tidak bisa menolak harapan anak kecil."

"Kamu itu polos sekali ya," Mark berdecak.

"Jungwoo-hyung juga polos sih. Sama-sama poloslah kalian berdua," ujar Jisung.

"INJUN, GULANYA MANA?"

Jungwoo berteriak dari dapur yang dijawab ringisan anak dreamies.

"Habis untuk bahan tanghulu," jawab Jaemin nyengir.


.

.

.

Di malam hari, ketika para dreamies memutuskan untuk segera menghentikan aktivitasnya dan Chenle yang sudah pulang ke rumah orang tuanya, di kamar yang seharusnya ditempat satu orang, duduk dua orang laki-laki dengan postur tubuh yang cukup berbeda sedang menonton sesuatu di depan sebuah laptop.

"Jadi, puas masuk NCT 127, hyung?" tanya yang lebih kecil.

"Uh-uhm, aku puas, tapi nggak ada kamu di sana."

"Ada Mark paling tidak kan?"

"Aku suka Mark tapi Mark nggak bisa ngegantiin kamu."

"Trus, kenapa mesti sekamar Jeno segala sih kalau ujung-ujungnya main ke kamarku juga."

"Ya, Doyoung-hyung bilang untuk jaga jarak sama kamu."

"Kalau aku sama Jeno tetep sekamar kan bisa juga."

"Katanya karena aku tidak bisa diprediksi jadi Jeno yang mengawasi."

"Kasihan Jeno."

"Kamu nggak kasihan sama aku atau kita gitu?"

Renjun terkekeh.

"Dikasih seasrama aja udah bersyukur hyung. Kalau Taeyong-hyung bener-bener serius, hyung pasti sudah pindah ke asrama 127 sekarang."

"Oh, iya sih. Aku berencana sama Mark kalau dipindah ke sana."

"Tuh, sebenernya sayang siapa sih?"

"Loh, kamu nggak tahu?"

"Tahu apa?"

"Aku pengen ke Mark karena cuma Mark yang bisa ngasih kabar tentang kamu ke aku."

"Ada Hyuck."

"Yakin dia mau ngasih tahu?"

"Mark mau graduate Kak."

"Tapi anak-anak lain percayanya ke Mark."

"Hyuck aktif sosmed, gercep kalau dihubungi."

"Oke, salah satu diantara keduanya."

"Ngomong-ngomong, mereka sepertinya percaya dengan kata-kataku."

"Tentang?"

"Adik sepupu hyung yang menyuruh kita berpacaran."

"Wah, Injun memang licik ya. Seperti ini yang disebut anak laki-laki polos?"

"Hyung juga apaan? Kekuatan hyung adalah kemurnian? NCT-zen pasti shock saat hyung di 127."

"Hahaha, Taeyong-hyung bilang untuk bersenang-senang, jadi aku juga akan bersenang-senang."

"Menjahili anggota yang lain?"

"Membuat mereka menjadi panicked gay itu menyenangkan, Injun."

"Kesenangan yang abstrak sekali, tapi karena itu hyung manusia 4D."

"Kamu nggak mau tidur?"

"Hyung masih mau di sini?"

"Kutemani sampai kamu tidur. Balik ke kamar Jeno cuma lima langkah doang kok."

"Pacar lima langkah dari kamar?"

"Pfff, jangan ngelawak."

Mereka pun berpindah ke tempat tidur Renjun dengan Renjun berada di pelukan Jungwoo. Renjun membiarkan rambutnya dielus hingga matanya tak lagi kuat menahan beban. Dengan kecupan di kening, Renjun dapat mendengarkan bisikan rendah Jungwoo yang menghanyutkan.

"Jaljayo... Mimpi indah... Saranghae~"

"Saranghae~"



.

.

.

END

Senin, 15 Oktober 2018 Pukul 09:47


Note:

Okay, seharusnya ini jadi Yuta x Renjun atau Johnny x Renjun, tetapi berhubung Yuta akan segera berulang tahun, dan Johnny (ada request ditempatkan di akhir sebagai klimaks) akhirnya saya pilih Uwuu. Kalau Kun, bisa kapan aja cuma karena Eomma NCT ini akan membuat sedikit pergolakan (karena aku bingung nurutin keinginan Renjun di mana dirinya sebagai Appa NCT atau nurutin Jeno aja di mana Renjun sebagai pretty boy), oke jadi fix Jungwoo x Renjun aja dulu. Sebagian dari fakta ya, termasuk yang anak kecil manggil injun "noona" (aslinya sih Jeno bilang jie-jie/kakak perempuan dalam bahasa tiongkok jadi aku ragu settingnya di Korea apa Tiongkok), ya udah modifikasi aja, toh juga fanfiction. Wkwkwk.

Last, congratulation for Regular!!! Sial, English versionnya keren dan diputer di kafe-kafe tempatku belajar, sukses distraksi banget!!!

Continue Reading

You'll Also Like

71.1K 7.7K 14
Fushiguro Toji. Pemilik perusahaan properti ternama sekaligus CEO yang terkenal akan sikap tegas dan keras dimata orang-orang. Tapi sebenarnya, ia ad...
173K 741 8
📌 AREA DEWASA📌
538K 69.5K 191
Hanya berisi grup chat 00 line yang saya tau 🤣🤣 - Renjun,Jeno, Haechan, Jaemin, Yangyang NCT - Chani SF9 - Sanha ASTRO - Hyunjin, Felix, Seungmin...