[ON GOING][21+✓] ONESHOOT LAL...

By User_Bawel

169K 5.9K 704

❤️ Akan ada Rate M ❤️ Idol love story ❤️ Seri ke dua dari ONESHOOT: LALISA x BOY. Berisi Oneshoot Lalisa deng... More

A. CHANGWOOK x LISA x TAEHYUNG (2)
A. CHANGWOOK x LISA x TAEHYUNG (3)
A. CHANGWOOK x LISA x TAEHYUNG (4/END)
🎥JI CHANGWOOK x LISA🎥
B. BAMBAM x LISA

A. CHANGWOOK x LISA x TAEHYUNG (1)

32.9K 1.4K 245
By User_Bawel

Babak baru buku ini dimulai ...

JI CHANGWOOK (ACTOR)

V (KIM TAEHYUNG) of BTS

.

.

.

.

.

"Jadi kau berhasil meyakinkan sajangnim?"

"Hmm" Lisa mengangukan kepalanya dengan lucu pada Jennie yang berjalan disisi kirinya, sementara tangan kanannya merangkul erat lengan Rose.

"Bagaimana bisa?" Jennie menoleh menatap Lisa yang masih tersenyum sambil menatap lurus ke depan.

Ketiganya hampir sampai di lobby YG building. Lisa melepas rangkulannya pada Rose saat mereka berhenti di lobby dan membalikan badannya berhadapan dengan Jennie sambil menggenggam kedua tali ranselnya pada kedua sisi pinggulnya.

"Dengan bantuan Seungri oppa tentu saja" ujarnya dengan senyuman lebar sambil menaik-turunkan alisnya.

Jennie menggelengkan kepalanya menatap Lisa.

"Sudah kuduga"

Lisa hanya terkekeh sambil menoleh menatap Rose yang masih sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Eh, kau sudah sampai oppa?" Lisa menoleh mendengar suara Jennie. Matanya mengikuti arah pandang Jennie dan perlahan lengkungan dibibirnya tertarik manis.

"Kau sudah siap?" Jennie menganguk sambil mengulurkan tangannya menyerahkan tas adidas miliknya ke tangan pria ber-dimple itu.

"Hai Lice, Chaeng" sapa pria itu.

"Halo Namjoon oppa" balas Lisa, sedangkan Rose hanya mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis pada pria tinggi itu.

"Tae oppa, kau tidak berniat menyapa kami?" semua orang disana terdiam. Jennie menatap Lisa, lalu beralih pada pria lain yang tadi tidak diperhatikannya.

Pria yang datang menemani Namjoon untuk menjemputnya, Kim Taehyung.

"Eungg, halo Lisa ... Rose ..." Lisa tersenyum mendengar suara kaku pria itu dan melangkahkan kakinya maju mendekati pria yang berdiri bersisian dengan Kim Namjoon.

"Wah sepertinya kau sedang tidak sehat oppa?" Lisa masih berbicara dengan senyuman, namun terlihat khawatir.

"Aku baik baik saja" jawab pria itu memelankan suaranya. Lisa masih menatap pria itu dengan lekat.

"Benarkah? Wah sepertinya perasaanku yang sedang tidak baik" ujar Lisa dengan kekehan kecil. Jennie tersenyum tipis menatap Lisa dan Kim Taehyung bergantian. Begitu juga dengan Namjoon.

"Yaa! Sudah jam 10, jemputanku sudah menunggu dua jam berarti!" jerit Lisa tepat saat matanya menatap jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Astaga Lisa ...." jerit Roseana sebal sambil menoleh menatap Lisa. Gadis tinggi itu terkejut dengan jeritan Lisa yang memecahkan fokusnya dari ponsel pintarnya.

"Eonni, Chaeng, Namjoon oppa, Tae oppa ... aku pamit terlebih dulu. Aku sudah dijemput sejak jam 8 tadi" fokus keempat manusia itu tertuju pada Lalisa.

"Ya sudah, kau berhati hatilah Lisa" ujar Jennie saat melihat Lisa sudah berbalik untuk keluar lobby.

"Ne ... sampai jumpa" gadis itu berlari keluar meninggalkan lobby.

"Tae oppa, maaf ... tapi kenapa kau terus menatap Lisa seperti itu?" Kim Taehyung terkejut dengan suara Jennie yang terdengar dipendengarannya.

"Ehmm maaf" Kim Taehyung menunduk sambil meraba saku celananya mencari sesuatu.

"Aku akan ke toilet" ujar Taehyung sambil berlalu meninggalkan Jennie, Namjoon dan Rose.

"Kau tahu tempatnya oppa?" langkah Taehyung tertahan mendengar suara Jennie.

"Aku masih ingat" ujar Taehyung tanpa berbalik menatap ketiganya.
Sementara mata Roseana menatap tenang Kim Taehyung setelah sebelumnya tatapan yang sama juga dipakainya menatap Lalisa.
___________________

Lisa terdiam terpaku menatap televisi di dorm BLACKPINK yang menampilkan gambar dua orang idol yang sama sama bekerja didunia hiburan sepertinya.

Matanya masih menatap lurus pada televisi dari posisinya duduk dengan menekuk kedua lututnya dan memeluknya diatas sofa empuk diruang tengah dorm nya.

"Apa ini alasannya menjauhimu?"

"Aku tidak tahu"

Roseana Park menatap lurus padanya dari sisinya. Gadis Australia itu kebingungan, antara perasaan bingung, penasaran, dan khawatir.

Karna Lalisa hanya terdiam dengan tatapan kosong menatap televisi dihadapan keduanya.

"Sebenarnya apa status hubunganmu dengannya?" Lisa menelan ludahnya perlahan mendengar pertanyaan lirih Roseana.

"Tidak ada ..." ujarnya singkat tanpa menoleh sedikitpun menatap Roseana.

"Kami, hanya sepasang teman yang saling memahami dan dia menganggapku adik" sambungnya lagi dengan suara makin melirih. Senyum tipis tertarik dibibirnya.

Rose mengenal senyuman itu

"Lisa ..." Rose menggeser duduknya dan menyentuh lengan Lisa yang masih erat menyelimuti kedua lututnya.

Lisa menoleh perlahan dan menatap Rose masih dengan senyuman tipisnya.

"Chaeng, aku bersyukur bisa menjadi temannya. Aku ... aku hanya seorang penggemar yang beruntung bisa bertemu dan berkomunikasi dengan idolanya" Rose fokus menatap kedua mata Lisa ketika gadis itu berbicara.

"Aku hanya ..."

"Kau mencintainya"

"Tidak aku ..."

"Jujur pada dirimu sendiri jika kau mencintainya"

Lisa hanya mampu menggigit bibir bawahnya menahan isakannya.

"Terima kenyataan kalau kau mencintainya. Lalu terima kenyataan kalau kau tidak mungkin menggapainya"

"Chaeng ... sepertinya aku kecewa"

"Kau kecewa karna kau menaruh harapan padanya. Jika kau tidak berharap pada kedekatan kalian, kau tidak akan merasa sakit seperti ini"
___________________________

TOK

TOK

TOK

Lisa menggedor pintu dihadapannya berulang kali.

"Oppa" panggilnya sambil tetap menggedor pintu itu.

"Hmmm" gunaman terdengar dari balik pintu dihadapanya.

"Oppa!"

"Hmmm"

"Ya! Oppa-ya!"

"Waee?"

"Cepatlah!"

"Aihss sabar sebentar lagi"

"Kau menyebalkan!"

Lisa melangkah meninggalkan pintu itu sambil menghentak-hentakan kedua kakinya dengan wajah cemberut dan kesal.

Darah tingginya selalu kumat jika berhadapan dengan pria yang sedang mengeram dibalik pintu itu.
__________________________

Lisa mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertidur diatas meja makan sambil menoleh kebelakang untuk menatap pemilik kaki yang langkahnya terdengar dipendengarannya.

"Oppa kau lama sekali! Aku lapar!" jerit Lisa langsung saat pria itu melintasi tempatnya duduk.

"Kau itu tidak bisa bersabar" ujar pria itu santai sambil mematikan keran yang mengucurkan air diatas sebuah wadah berisi daging.

Lisa menatap lurus pada pria yang sudah rapi dengan setelan kemeja dan tengah memotong tomat pada papan pengiris dimeja yang berseberangan dengan meja makan.

"Bagaimana aku bisa bersabar, aku kelaparan dan kau tak mengijinkanku menyetok ramen dan makanan ringan" ujar Lisa sebal.

"Karna semua yang kau sebutkan itu sama sekali tidak sehat. Kalau lapar minumlah susu, ada sereal juga dilemari" jawab Changwook tanpa menatap Lisa sedikitpun.

Pria itu malah melangkah ke kulkas dan mengeluarkan satu bir kaleng lalu membukanya dan menegaknya.

"Aku benci rasa susu dipagi hari ... membuatku mual. Tapi sereal tidak bisa kumakan tanpa susu" protes Lisa.

"Itu salahmu" jawab pria itu santai sambil kembali dan memindahkan tomat yang sudah dipotongnya ke dalam wadah.

"Ya! Kau menyebalkan sekali oppa!" gunam Lisa dengan wajah kesalnya.

"Makanya belajarlah memasak. Paling tidak kau bisa memasak nasi dan menggoreng telur" ujar pria itu sambil memasukan daging kedalam wajan berisi minyak wijen.

"Aku benci terkena cipratan minyak" Lisa kembali merebahkan kepalanya diatas meja makan dengan wajah cemberut.

"Jelas saja kau terkena cipratan minyak, kau selalu melemparkan benda yang ingin kau goreng dan saat kau menggoreng telur kau menyalakan kompornya terlalu besar"

Baru saja kedua mata bulat itu memejam, tapi Lisa lagi-lagi mengangkat kepalanya dan menatap sengit Changwook.

"Sudahlah oppa, bisakah kau berhenti mengomel dan mempercepat kegiatan masakmu? Lagian kita sudah membuat kesepakatan dan sudah sering membahasnya kalau kau yang bertanggung jawab untuk keselamatan dapur kita" pria itu tetap santai membolak balik daging diatas wajan meski Lisa tengah menjerit-jerit padanya.

"Kau juga berhenti bicara banyak dan berikan ayamnya kemari" ujar Changwook santai sambil meniriskan daging yang dipanaskannya tadi diatas wajan.

Lisa bangkit berdiri dengan wajah kesal mengambil wadah berisi potongan ayam dan meletakannya dengan sedikit membantingnya disisi Changwook.

"Hei pelan-pelanlah. Kau sudah merusak banyak benda dengan tenagamu" omel Changwook saat melihat bagaimana cara Lisa meletakan keranjang dagingnya.

Lisa menongkat pinggangnya dengan sebal menatap Changwook dengan tatapan membunuhnya. Yang membuat Lisa lebih kesal lagi karna Changwook hanya meliriknya sekilas lalu mengabaikannya.

"Kenapa kau yang protes oppa? Harusnya aku yang marah, kau terlambat masak pagi ini dan karnanya kita terlambat beraktifitas pagi ini. Lagian kenapa kau selalu lama menggunakan kamar mandi dipagi hari?"

Changwook meletakan spatulanya lalu membersihkan tangannya dengan kain lap lalu berbalik menatap Lisa yang tiba-tiba saja terdiam melihat pergerakan suaminya.

Lisa terdiam dan mundur selangkah mendapat tatapan Changwook yang menurutnya .... errr sexy.

Lisa segera menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir pikiran bodohnya yang dengan liarnya merajalela didalam otak sucinya.

Tapi salahkan Ji Changwook karna pergerakan pria itu yang mendekatinya sambil membuka kancing teratas kemejanya memacuh pikiran Lalisa menjadi semakin liar.

Lisa menelan ludahnya dengan susah payah saat pria itu sudah berada dihadapannya sementara Lisa sudah terjepit diantara pria itu dan kulkas.

"Ka ... kau mau apa oppa?" Changwook menatap tenang padanya.

"Kau tadi bertanya tentang apa yang kulakukan didalam kamar mandi kan?" Lisa menahan nafasnya, dan kepalanya menganguk otomatis sementara jantungnya berdetak tidak karuan.

"Aku ... menyelesaikan urusan lelaki dewasa"

Lisa bisa memastikan wajahnya memerah, karna telapak tangannya berkeringat mendengar jawaban santai pria yang masih menatap kedua matanya dengan tenang dihadapannya.

Kedua mata mereka saling tenggelam satu sama lain, dan wajah Changwook bergerak mendekati wajah mungil Lisa.

Lisa menutup kedua matanya erat ...

Changwook menatap wajah Lisa dengan tatapan teduh, dan sulit diartikan.

Tapi setelahnya pria itu terkekeh kecil lalu berpindah dari hadapan Lisa setelah melihat wajah panik gadis itu, beserta kedua tangannya yang memeluk kulkas dibelakangnya.

Lisa yang tersadar karna tawa pria itu mendorong pria itu dengan kesal.

"Ya! Kenapa kau membicarakan hal itu dengan gadis muda sepertiku!" jerit Lisa dengan kesal sambil memukul-mukul lengan Changwook. Sementara pria itu semakin mengeraskan tawanya.

"Hei, kau bukan gadis lagi Mrs. Ji, kau seorang ibu rumah tangga. Lagian apa salahnya aku membicarakan itu denganmu. Kita suami istri kalau kau lupa ..."

Lisa sangat tahu, kalau pria itu hanya menggodanya. Tapi rasanya itu menyebalkan, melihat wajah menggoda pria itu yang merasa senang karna berhasil menggodanya. Tapi disatu sisi, menyenangkan merasakan perasaan menggelitik itu.

Sementara Changwook, pria itu benar-benar bahagia melihat wajah emosi Lisa.

"Aiihh sudahlah, aku akan merapikan meja makan" Lisa mendorong pria itu dengan sebal lalu berlalu dari hadapannya dengan mendumal kesal tanpa melihat bagaimana pria itu mengelus dadanya menenangkan debaran didalam sana.
_____________________

Lalisa dan Changwook menikah secara rahasia dan hidup disebuah apartemen yang tidak terlalu mewah tapi cukup aman. Tidak seperti kebanyakan pasangan selebritis yang hidup mewah, Changwook dan Lisa malah memilih sebuah apartemen menengah untuk ditempati keduanya pasca menikah.

Mereka menikah karna sebuah kejadian konyol di pulau Jeju. Ketika itu, Changwook merencanakan lamaran untuk Lim Yoona disebuah restaurant mewah.

Rangkaian acara lamaran itu berjalan lancar setidaknya hingga Lim Yoona menolak lamaran itu karna sosok artis se-labelnya, Oh Sehun.

Changwook melangkah keluar dari dalam restaurant dengan sebuah tekad dan janji untuk menikahi gadis pertama yang ditemuinya saat keluar dari sana.

Sedangkan hari itu, Lalisa tengah melarikan diri dari hiruk-pikuk dunia hiburan karna rasa lelahnya pada rutinitasnya dan patah hati luar biasa yang dirasakannya.

Sebuah kombinasi yang bagus untuk menjadi alasannya menerima lamaran pria berusia 10 tahun diatasnya yang keluar dan berlutut dihadapannya dengan sebuah cincin didepan restaurant mewah itu.

Terdengar abstrak dan klasik, tapi kebenaran itulah yang menjadi bagian dari masa lalu hubungan Lalisa dan Ji Changwook.

Skip dari masa lalu keduanya.

Selama pernikahan keduanya, tidak ada hal berarti. Mereka belum pernah membicarakan masa depan pernikahan mereka bahkan semenjak janji suci terucap dihadapan Tuhan setahun sebelumnya di Bangkok.

Ketimbang suami istri, mereka lebih cocok disebut teman. Teman yang berbagi rumah dan berbagi kartu keluarga serta memiliki surat nikah.

Satu hal dari Lisa yang mengganggu Chanwook adalah, gadis itu tidak bisa bertingkah anggun dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah.

Sedangkan yang mengganggu Lisa dari sosok Changwook, mungkin tidak ada karna pria itu adalah sosok sempurna kecuali tentang satu hal ...

Pria tampan itu sangat lama ketika buang air besar. Lisa slalu protes tentang hal itu. Bahkan saat pria itu bilang 'menyelesaikan urusan pria dewasa', Lisa tahu jika yang dilakukan pria itu adalah buang air besar.

"Iya Yoona-ya tentu saja jadi" tangan Lisa yang tengah merapikan ruang tengah apartemen terhenti.

"Aku mereservasi restaurant untuk jam enam"

"Ya tentu saja, tak masalah. Tapi aku tidak bisa lama disana. Aku harus pergi pukul 7"

"Aku pikir jam 6 ke jam 7 sudah cukup lama untuk menyelesaikan sebuah makan malam"

Lisa meletakan kasar semua bantal kursi yang diangkatnya lalu melangkah dengan wajah tertekuk kedalam kamarnya.

Ya, kamarnya. Mereka belum berbagi kamar. Karna permintaan Changwook dan keinginan Lisa hingga mereka saling mengenal.

Tapi melihat tingkah Changwook yang masih berhubungan dengan wanita cantik itu membuat Lisa yakin. Dia dan suaminya, akan butuh waktu yang sangat lama untuk bisa saling mengenali.
__________________

Lisa berdiri didepan pintu masuk sambil merapikan bajunya dicermin depan pintu. Sementara Changwook masih berputar-putar didalam apartemen.

"Lisa dimana kunci mobil?" teriak Changwook dari dalam kamarnya. Lisa mendengus sebal sambil meniup poni keramatnya.

"Aihss kan oppa yang selalu menyetir, kenapa menanyakan itu padaku?" gunamnya kesal sambil melangkah masuk kedalam apartemen menuju ke kamar Changwook.

Lisa memasuki kamar pria itu dan mendapati pria itu masih menyisir rambutnya sambil menatap wajah Lisa dari pantulan cermin dalam kamarnya.

"Jika kau lupa, semalam kau ketiduran dimobil, dan saat mengangkatmu aku memasukan kunci mobil kedalam tas mu"

Lisa menghelah nafas kesal, dan menjatuhkan tasnya diatas ranjang pria itu dan membongkarnya mencari kunci mobil pria itu.

Kebetupan Lisa membawa dua tas. Sebuah ransel dan sebuah tas salempang dengan label GUCCI.

Setelah menemukannya, Lisa memakai kembali tasnya dan melangkah ke dekat cermin, meletakan kunci pria itu disana.

"Kau sudah siap?" tanya Changwook menatap Lisa disisinya sambil meraih kunci mobil itu.

"Hmm" gunam Lisa kecil dan berbalik, bermaksud untuk keluar lebih dahulu.

Changwook menatap Lisa yang melangkah didepannya dengan alis menyatu.

"Apa saja yang kau bawa dalam tas besarmu?" langkah kaki Lisa terhenti. Gadis itu terdiam ditempat, lalu berbalik perlahan dengan menggigit bibir bawahnya gugup.

"Hnggg itu ... aku membawa baju ganti" cicit Lisa pelan sambil menggenggam kedua tali ranselnya sambil menunduk.

Changwook melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Baju ganti?" ulang Changwook menatap lurus Lisa yang menunduk. Lisa mengangkat wajahnya perlahan menatap Changwook dengan wajah penuh permohonan.

"Aku ingin menginap bersama para eonni dan Suhyun ditempat Chae eonni. Kami akan merayakan ulang tahunnya dan ..."

Gelengan kepala Changwook menghentikan sederetan kalimat yang sudah terangkai seperti kereta api dalam otak Lalisa.

"Oppa ..." cicit Lisa penuh harap fengan kedua tangan yang menyatu didepan dadanya.

Tapi pria itu tetap saja menggelengkan kepalanya dengan wajah tenang dan berlalu keluar dari kamar meninggalkan Lisa.

"Tidak ada menginap. Kita sudah membicarakannya berulang kali" ujarnya saat keduanya sudah tiba didepan pintu apartemen. Pria itu berdiri membelakangi Lisa sambil memilih-milih sepatunya tanpa terganggu dengan suara merajuk dari Lisa.

"Tapi kau dulu memberikanku kompensasi untuk menginap jika ada acara bersama YG Family"

Lisa memanjangkan bibirnya. Terlihat menggemaskan, tapi tidak bisa sedikitpun meluluhkan pria itu. Bahkan pria itu tidak sedikitpun menoleh menatapnya.

"Kau perlu ingat juga kalau itu hanya berlaku untuk acara resmi atau kekeluargaan. Acara yang akan kau ikuti itu tidak ada kekeluargaannya dan akan banyak teman lelaki Chaerin disana" ujar Changwook sambil memegang sepatu yang akan dipakainya dan menjatuhkannya begitu saja dilantai.

Yang membuat Lisa murka adalah, pria itu sama sekali tidak menoleh menatapnya. Lisa maju selangkah dan menarik ujung kaos pria itu.

"Apa yang salah dengan itu?" rajuk Lisa menarik-narik baju Changwook, sementara pria itu justru menunduk untuk memasang sepatunya tanpa memperdulikan Lisa yang menarik-narik bajunya.

"Kau seorang wanita bersuami Lalisa. Kau bukan lagi gadis lajang" bibir Lisa makin memanjang mendengarkan perkataan Changwook yang masih menunduk dan sibuk memasang sepatunya.

"Tapi pernikahan kita bahkan hanya kita yang tahu" pergerakan tangan Changwook terhenti mendengar perkataan lirih Lisa. Sementara Lisa, gadis itu juga tidak mengerti kenapa bibirnya bisa berkata seperti itu.

Ada banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dalam pernikahan mereka dan Lisa sendiri tidak berusaha untuk membenahi pernikahan mereka yang tidak seperti pernikahan pada umumnya.

"Sudahlah kau dulu sudah sepakat dengan hal ini kan? Lalu kenapa sekarang kau mengeluh hmm?" ujar Changwook sambil bangkit berdiri, sementara tangan Lisa masih bertenger diujung bajunya.

"Apa yang akan kau lakukan disana yang tidak bisa kau lakukan dirumah ini bersama oppa? Kau ingin minum minum? Baiklah malam ini kita akan minum minum. Tapi kau tidak menginap okay? Oppa akan menjemputmu pukul 7 dan kita akan membeli kado untuk Chaerin lalu mengantarnya arra?"

Dan lagi lagi Lisa tidak bisa membantah perkataan pria itu. Karna usai berkata seperti itu, Ji Changwook melangkah begitu saja meninggalkan Lalisa Manoban didepan pintu apartemennya.

______________________


TBC
(Belum selesai ada warning diakhir page ini!)

____________________CLIP

"Oppa terkadang ketimbang seperti suami istri, aku lebih merasa kau seperti ayahku"

"Oh ya?"

"Wanna be my sugar baby?"

"OPPA!"
____________________

"Sudahlah Lice. Kita hanya 'minum minum', bukan mau 'mabuk mabuk' jadi cukup segini"

"Aihh, aku masih ingin minum oppa"

"Tidak, ini cukup Lice. Kau sudah terlalu banyak minum"

"Oppa ..."

"Ah iya Yoona-ya. Ada apa kau kesini jam segini?"

"Aku ... bolehkah aku menginap disini?"

"Oppa ..."

"Lisa-ssi ... kenapa ... kau disini?"

"Ahh sudahlah. Aku akan bersiap siap untuk pulang karna sudah larut malam. Eonni jika ingin menginap, menginaplah bersama oppa. Aku akan pulang"

"Lalisa, apa maksudmu menyuruh Yoona menginap disini?"

"Apa yang salah dengan itu?"

"Apa kau mulai kehilangan kewarasanmu? Kau menyuruh wanita lain menginap dirumahmu bersama suamimu sendiri?"

"Aku melakukannya agar dia tidak curiga padamu"

"Lisa, apa kau pernah menganggapku sebagai suamimu yang sesungguhnya?"

"Aku tidak ingin tidur sekamar denganmu setelah kita menikah, karna aku tahu aku tidak akan bisa menahan diri untuk tidak menyerangmu"

"Aku adalah pria yang buas. Dan sisi liarku bisa langsung bangkit hanya karna melihat wajahmu"
__________________

Part depan NC!!!

Continue Reading

You'll Also Like

804K 57.7K 47
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
36.6K 5.4K 34
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
95.3K 10.6K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
365K 4K 82
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...