Abiding

By Churniekova

56.3K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 3: Chance
ch. 4: Hidden Future
ch. 5: Reject
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.11: Mix Feeling
ch.12: Foolish
ch.13: Pretending
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.20: To Be Loved
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.31: Paris With Love
ch.32: Marry U

ch. 8: Tricks

1.2K 181 64
By Churniekova

Pic: image design kantor GDS (spt yg sudah dideskripsikan di chapter sebelumnya, designnya spt anyaman dg warna monokrom hitam putih).

########

Ruang kantor pegawai yang di design terbuka memiliki ruang makan, sofa-sofa berbentuk setengah lingkaran dengan meja di tengah disediakan untuk pegawai berisitirahat atau makan saat jam istirahat, saat berjalan menaiki tangga melewati lantai 2 Kyuhyun berhenti dan mendekati pintu kaca melihat para pegawai dari luar, Sungmin duduk dengan arsitek Yoon memakan makan siang mereka, mereka terlihat bicara dan arsitek Yoon tersenyum, sebenarnya ada banyak pegawai lain yang duduk disana tapi bagi Kyuhyun yang terlihat hanya Sungmin dan arsitek Yoon.

Sekretaris Kim yang memang selalu mengikuti di belakang direktur pun melihat apa yang dilihat Kyuhyun, dan seketika dia paham apa yang diperhatikan Kyuhyun, bagi orang lain yang melihat mungkin hanya akan terlihat seperti seorang direktur sedang mengamati pegawainya, tapi sekretaris Kim tahu yang dilihat direktur hanya 2 orang yang terlihat akrab itu.

"Para arsitek Proyek Busan pasti sangat sibuk, mereka harus terus bekerja bersama dan tidak memiliki waktu untuk makan diluar, biasanya hanya sedikit yang duduk makan di lounge", sekretaris Kim berusaha menghibur dengan caranya, agar direktur berpikir kalau Sungmin dan arsitek perempuan itu makan bersama karena kebetulan.
"Mungkin kita harus menyediakan delivery lunch untuk mereka jadi mereka tidak perlu repot pergi keluar dan menghemat waktu, pekerjaan juga bisa lebih efisien" Kyuhyun berbalik dan naik tangga menuju lantai atas.

Sementara sekretaris Kim bingung mendengar ucapan sang direktur, apakah itu sungguh-sungguh atau tidak. Tapi dia tidak pernah mendengar direktur Cho bercanda jadi kecil kemungkinan kalau itu candaan.

*****

Benar saja keesokannya sekretaris Kim disuruh memesan delivery lunch untuk para pegawai dan semua berkumpul makan siang di lobby, beberapa pegawai yang sibuk dengan proyek masing-masing sedang tidak ada di tempat, ada yang di luar kota dan ada yang keluar negeri, setidaknya hanya tersisa sekitar 10 orang pegawai yang 8 orang diantaranya memegang proyek Busan.

"Ini dari boss?? Uwahh... Beruntung sekali..kita dapat makan siang gratis!" Pinchit segera mengambil box makanan yang terbuat dari kayu berbentuk kotak, bento dari restoran Jepang itu dipesan sekretaris Kim, dia sendiri yang mengatur pembagiannya.
Sungmin mengambil bagiannya dan tersenyum pada sekretaris Kim, "mereka harus berterimakasih padamu karena sudah dapat makanan gratis ini".
"Eh??" Sungmin tidak mengerti maksud ucapan sekretaris Kim, hanya bengong saat mau mengambil segelas es americano.
"Direktur ingin kalian bekerja lebih efisien, jadi kalian tidak perlu buang waktu untuk makan diluar atau membeli makanan keluar, jadi cepat selesaikan proyek Busan dengan hasil baik" sekretaris Kim berucap pada para pegawai seolah apa yang dikatakan pada Sungmin tadi hanya angin lalu.

Sungmin pun tidak memikirkan lagi ucapan sambil lalu dari sekretaris Kim. Dia duduk di salah satu kursi besi dari 4 kursi yang ada dengan meja bundar yang juga terbuat dari besi.

Sekretaris Kim melihat arsitek perempuan cantik itu duduk bersama Sungmin.

"Direktur mau membuang-buang uangnya untuk membelikan makanan untuk mereka semua karena dia tidak mau kau repot-repot pergi keluar membelikan makanan untuk orang lain... Tapi tetap saja ini percuma, orangnya sama sekali tidak tahu apa maksud direktur," sekretaris Kim geleng kepala sambil berlalu naik tangga.

Makan siang gratis masih tetap dibelikan hingga selesai hari kerja pekan ini, meskipun Kyuhyun tidak dapat imbalan apa-apa dari ini tapi seperti yang sekretaris Kim pikirkan, setidaknya Sungmin tidak repot-repot keluar membelikan makan siang untuk perempuan itu atau untuk orang lain, jika Sungmin tidak repot-repot membelikan orang lain makan siang maka Kyuhyun tidak akan cemburu, Kyuhyun seperti mau menyembuhkan luka dengan membuang sedikit uangnya, atau itu hanya sekedar pengingkaran terhadap kenyataan.

Selama pekan ini Kyuhyun tidak melihat pergerakan lebih dari Sungmin dan arsitek perempuan itu, mereka tidak pulang bersama ataupun pergi bersama, Kyuhyun merasa lega karena itu berarti Sungmin hanya secara kebetulan membelikan makanan untuk arsitek Yoon bukan karena mereka sedang pendekatan.

Tapi menghindarkan Sungmin dari membelikan makan siang untuk orang lain tidaklah cukup karena kenyataannya Sungmin ada di proyek yang sama dengan arsitek Yoon jadi akan ada banyak kesempatan mereka untuk bersama dan Kyuhyun tidak bisa mencegah itu untuk terjadi, seperti contohnya minggu ini Sungmin harus pergi ke Busan untuk memulai pekerjaan lapangan dengan tim proyek Busan dan dia harus berada di Busan selama beberapa hari atau mungkin beberapa minggu, bersama para aristek 'lain' dalam proyek Busan. Dan sebagai direktur Kyuhyun tidak bisa begitu saja menarik Sungmin dari proyek tersebut terlebih lagi ini proyek besar pertama Sungmin, Kyuhyun tidak mungkin tega memupuskan impiannya untuk terlibat dalam proyek penting ini.

Di Busan Sungmin dan arsitek lain melakukan meeting di salah satu ruangan luxury room, pemerintah setempat tidak akan membuang-buang uang untuk menyewa tempat tinggal semewah itu tapi itu adalah kamar hotel yang disewa sendiri oleh sang Direktur.

Iya, Kyuhyun rela ikut turun tangan untuk proyek Busan ini dan memesan sebuah luxury room dengan alasan sebagai tempat meeting para arsitek GDS selama mereka melakukan pekerjaan lapangan di Busan, dia memanfaatkan waktu luangnya jika tidak ada panggilan meeting ke Amerika, tujuannya untuk mengawati seseorang, memastikan seperti apa perkembangannya dalam proyek besar yang baru pertama kali dilakukannya ini. Setidaknya itu alasan yang dia cari untuk meyakinkan dirinya.

"Proyek yang akan dilakukan pertama kali adalah underwater building, mereka sangat memusatkan perhatian terhadap bagian ini karena belum pernah ada underwater building di Korea sebelumnya, jadi pastikan semuanya berjalan sesuai dengan yang direncanakan, arsitek Lee dan arsitek Yoon kalian bertanggung jawab atas bagian ini, jangan sampai aku mendengar ada keluhan di masa yang akan datang nanti, jika hal itu terjadi.... Kalian..." Kyuhyun hanya menatap kedua arsitek tanpa melanjutkan ucapannya.
"Kenapa dia menatapku seperti dia mau mencabik-cabik tubuhku", arsitek Yoon berbisik pada Sungmin yang duduk di sebelahnya, dia sudah hafal dengan sifat bossnya, tahu persis kalimat apa yang akan diucapkan bossnya walaupun dia tidak tahu kenapa bossnya itu menatap dengan tatapan setajam itu. Arsitek Yoon hanya berpikir mungkin dia ingin memperingatkan mereka bahwa mega proyek Busan ini mempertaruhkan nyawa mereka, jadi kalau terjadi kesalahan mereka bisa mati.

Sungmin sendiri yang tidak pernah melihat sisi dingin Kyuhyun seperti ini, baru pertama kali ini dia melihat Kyuhyun begitu dingin, tatapan matanya tajam seperti sorot matanya berubah, tidak terlihat seperti biasanya, dia terlihat 'menakutkan'.

Setelah rapat selesai semua pegawai beranjak keluar.

"Memangnya apa yang akan direktur lakukan kalau kita sampai melakukan kesalahan?" Sungmin bertanya dengan berbisik pada arsitek Yoon, mereka masih ada di lobi luxury room milik Direktur.
"Tentu saja kita akan mati," Aristek Yoon tidak bisa terlihat santai, direktur memang terkenal menakutkan.
"Kenapa??"
"Dia akan memecat kita"
Sungmin tahu itu salah satu sanksi yang pasti akan diterima setiap pegawai jika melakukan kesalahan dan dipecat dari GDS pasti akan sangat mengecewakan tapi... Sampai membuat semua pegawai terlihat 'ketakutan' rasanya berlebihan, kan?
"Memang sayang sekali kalau sampai kita dipecat.. kita mungkin tidak akan menemukan perusahaan sebaik GDS," Sungmin bermaksud menjelaskan bagaimana bagusnya fasilitas GDS yang diberikan padanya sebelum arsitek Yoon menimpalinya.
"Jangan berharap kau akan menemukan perusahaan lain yang bisa kau masuki, kau bahkan tidak akan bisa berdiri lagi di dunia arsitektur ini, kalau Direktur Cho memecatmu kau akan mati, dia akan menghancurkan karirmu sampai kau tidak terlihat lagi di dunia ini".
Sungmin membelakak seakan yang diucapkan arsitek Yoon adalah hal yang mustahil.
Direktur sebaik dia? Akan melakukan itu??
"Tapi...hanya karena satu kesalahan kita akan dihancurkan selamanya? Tidak ada lagi kesempatan untuk berkarir lagi?"
"Yang dimaksud direktur dengan kesalahan itu bukan sekedar kita salah menggaris sketsa atau salah mengukur tanah, tapi jika kita membuat kecacatan bangunan bisa mengakibatkan kefatalan, kaca dalam air bisa pecah dan menenggelamkan seisi bangunan, fondasi bangunan yang tidak kokoh bisa mengakibatkan bangunan rubuh, kita yang merancang sebuah bangunan jika bangunan itu bermasalah dan merugikan bahkan menghilangkan nyawa banyak orang maka bukan hanya nama GDS jadi buruk tapi kita juga berhutang nyawa jadi pantas jika nyawa kita juga dipertaruhkan dalam membuat sebuah bangunan".
"Iya...aku mengerti", selama ini Sungmin tidak pernah membangun bangunan besar jadi tidak ada resiko sebesar itu juga.

Sungmin berjalan di koridor hotel untuk kembali ke kamarnya, dia masih mengobrol dengan arsitek Yoon, sebelum kemudian dia menghentikan pembicaraan karena ada telpon masuk.

"Ya?" Sungmin tahu itu nomor direktur jadi dia tidak menyebutkan namanya secara langsung.
"Aku sudah memesan makan malam di restoran lantai atas hotel, temui aku 10 menit lagi," sambungan langsung diputus dan meski Sungmin mau memprotes diapun tidak bisa, takut arsitek Yoon tahu dia memiliki kedekatan dengan direktur, Sungmin masih berpikir jika pegawai lain tahu dia dekat dengan direktur makan tidak akan baik dimata mereka, Sungmin tidak mau hanya dianggap menumpang direktur untuk bekerja di GDS tanpa memiliki keahlian.
"Maaf arsitek Yoon, aku tidak bisa makan denganmu, aku sudah ada janji dengan temanku," Sungmin tersenyum canggung sambil memasukkan ponsel ke saku celanan.
"Kau punya teman disini?"
"Iya..hehe..permisi". Sungmin pergi masuk kamarnya.
"Bagaimana...kalau aristek Yoon makan malam denganku saja?" Yang Yang merayu arsitek Yoon.
"Bukankah kau mau pergi ke Haeundae untuk mencari perempuan? Bersenang-senanglah.." Arsitek Yoon tersenyum lalu masuk ke kamarnya.
"Dia dengar apa yang kita bicarakan?" Yang Yang menoleh pada Pinchit.
"Kau memang playboy... Bagus kalau arsitek Yoon menolakmu."
"Tapi mana mungkin kita bisa pergi ke Haeundae sekarang, boss ada disini, mana bisa kita main-main..ck..lagipula kenapa boss datang kesini? Biasanya boss hanya akan mengecek proyek jika sudah selesai."

*****

Sungmin datang ke sebuah restoran memakai kemeja dan celana panjang semi formal tanpa jas, karena dia pikir dia mau makan dengan direktur di restoran tidak pantas jika memakai baju kasual seperti kaos. Dan benar juga, Kyuhyun pun memakai kemeja tanpa jas. Kemeja yang tadi dipakainya saat meeting, hanya saja sekarang 2 kancing bagian atasnya dibuka dan lengannya digulung setengah membuatnya tampil lebih maskulin.

Membuat Sungmin berpikir Kyuhyun memang laki-laki hot dan tak heran jika setiap perempuan di dekat mejanya melirik dan memperhatikannya.

"Aku heran kenapa kau tidak mengajak seorang perempuan makan tapi justru mengajakku makan hehe.." Sungmin duduk di depan Kyuhyun.
"Kenapa harus mengajak perempuan? Tidak ada peraturan kalau dinner di restoran harus berpasangan dengan perempuan".
"Hmm.. Memang..hanya saja sangat disayangkan", Sungmin meletakan serbet di pahanya dan bersiap makan, menu yang terhidang begitu spesial, tidak tahu direktur itu memang suka mentraktir orang atau dia hanya suka membuang-buang uang.
"Apa maksudmu?" Kyuhyun memotong daging dipiringnya lalu memasukkanya dalam mulut.
"Kau pria yang tampan dan lihat..semua perempuan menginginkan untuk bisa duduk di depanmu," Sungmin berbisik, "dibandingkan aku yang duduk disini, bukankah lebih baik perempuan cantik seperti mereka? Kau buang-buang waktu makan denganku, beberapa arsitek lain bahkan pergi ke Haeundae untuk kencan dengan perempuan,"
"Aku tidak punya pacar dan aku sudah pernah bilang kan, aku tidak suka kencan sembarangan, itu bukan tipeku".
"Hmmm..aku tahu, karena itu aku berbaik hati menemanimu, jika tidak aku juga akan kencan haha".
Sungmin hanya berseloroh tapi Kyuhyun tahu Sungmin memang straight jadi dia menganggapnya serius, "kau mau pergi kencan?" Kyuhyun seketika berpikir tentang arsitek Yoon.
"Hm?" Sungmin mengunyah potongan asparagus, "tidak, aku sibuk...ini proyek pertamaku dan aku tidak mau gagal atau setidaknya aku tidak mau mengecewakan,"
Kyuhyun tersenyum mengangguk, "itu bagus, dedikasi tinggi itu penting."

Kyuhyun dan Sungmin makan malam berdua, duduk berhadapan berdua tapi tidak terlihat aneh sama sekali, dua laki-laki makan dan bicara tentang bisnis berdua itu sering dilihat orang, selagi tidak ada skinship maka orang juga tidak menganggapnya aneh. Tapi bagi sekretaris Kim yang sangat tahu isi hati direktur Cho dia tidak melihatnya sama seperti orang lain, direktur Cho tidak pernah terlihat sesenang itu saat bersama seseorang. Sekretaris Kim tidak sengaja datang ke restoran untuk makan juga tapi karena dia datang ke Busan menemani direktur jadi diapun tidak bisa cari teman makan, jadi hanya bisa makan sendiri sambil mengamati keduanya.

"Apa kelebihan orang itu? Kenapa dia baru bersikap seperti itu pada orang itu? Kalau dia memang tertarik dengan laki-laki.... Kenapa tidak sejak dulu dia tertarik dengan laki-laki?".

Sekretaris Kim hanya bisa menganalisa sendiri karena dia tidak mungkin mewawancarai bossnya, dia tidak heran dengan fenomena gay tapi justru heran karena bossnya lebih memilih single dibanding mencari pasangan sebelumnya. Lagipula gay sudah bukan hal asing lagi di kalangan pengusaha kaya atau kaum jetset, diantara mereka memang banyak yang gay namun harus menutupinya dari khalayak ramai demi status sosial. Dengan terbuka mereka mencari pasangan di bar-bar kelas eksklusif, sementara para pria penjaja cinta secara implisit berkeliaran di bar menunggu seseorang menjamah mereka.

"Tapi mungkin selera dia bukan laki-laki murahan yang bisa dibayar sekali pakai, mungkin...selera dia kottminam seperti idol".

Kalau boleh dibilang Kyuhyun banyak melirik idol, tapi hanya sepintas lalu karena dia tidak berminat dengan orang-orang dari dunia entertainment, itulah makanya saat dia bertemu Sungmin pertama kali dia berpikir apakah Sungmin yang berwajah kkotminam itu idol.

Begitu tahu Sungmin tertarik dengan arsitektur membuat Kyuhyun semakin bersemangat apalagi Sungmin menyukai karya-karya buatan arsitek GDS dimana Kyuhyun sebagai salah satu arsiteknya.

Menyukai laki-laki straight itu sulit, karena tidak bisa mengungkapkan perasaan secara terbuka jadi Kyuhyun harus melakukan banyak cara untuk bisa mencapai tujuannya. Setidaknya untuk hanya dekat dengannya.

#######

Continue Reading

You'll Also Like

291K 14.1K 94
Riven Dixon, the youngest of the Dixon brothers, the half brother of Merle and Daryl dixon was a troubled young teen with lots of anger in his body...
208K 9.5K 59
Orm Kornnaphat's feelings for Lingling Sirilak have undergone a transformation over time. Initially, at the age of 11, Orm held an unromantic, platon...
331K 13.8K 178
"Baby, why am I so lonely?" Started 11/4/2019 - 7/17/22 1/3
32.3K 302 40
Her name Alexa Due too Unfortunate events Alexa was left without her mother and father at a young age. Lava girl and shark boy knew they had to step...