M I N E ᴶᵁᴺᴳᴴᴼᴾᴱ (SELESAI)

De Gookie-

16.7K 1.8K 92

Setiap orang punya kisah. Termasuk Hoseok. BxB. M Jangan salah lapak ingat. Mai multe

MINE
MINE
MINE
MINE
MINE

MINE

1.7K 273 13
De Gookie-

warnιng! тypo вerтeвaran
вхв
.
нal ιnι тιdaĸ вerĸaιтan dengan apapυn. мaaғ jιĸa тerdapaт, naмa,ѕιғaт,тeмpaт yang ѕaмa
.
тerdapaт υnѕυr 17+
.
dejυng
.
2018
.

M i N E
─━━━━━━━━━━━━━━━─

“Dia tidak bekerja lagi?” Jungkook melemparkan tatapan menuntutnya pada Rm yang mengangguk kecil. Setelah itu rahangnya tampak mengeras seiring sebelah tangannya melonggarkan ikatan dasinya. “Kenapa?”

“Aku menerima laporan jika kemarin malam adalah malam terakhir kalinya ia bekerja. Dan malam itu ia habiskan denganmu, Tuan.” Jelas Rm dengan suara rendah penuh kontrol.

“Kau sudah mencaritau siapa dia?” kini Jungkook  meraih segelas wine yang berada di atas meja bar yang terdapat dalam rumahnya. Menuangkannya kedapan gelas dan meneguknya hingga habis.

“Ya, tapi tidak begitu banyak.”

“Apa itu?”

Rm berdem pelan, "Jung hoseok, 23 tahun. Tinggal di sebuah apartement kumuh di pinggiran kota. Namun memiliki sebuah rumah sederhana di dekat Incheon. Disana ada seorang pria bernama Jin, hyungnya dan juga Kim Taehyung, adiknya dari ayah tiri. Ayah dan Ibunya sudah meninggal pada saat Hoseok berumur 14 sejak saat itu ia di besarkan oleh jin yang sudah remaja” Jelas Rm singkat.

Dahi Jungkook mengernyit, “Itu saja?”

“Ya, Tuan. Seperti yang kukatakan, tidak banyak informasi mengenai dia karena latar belakang sosialnya yang tidak begitu baik. Beberapa kalangan hanya mengenalnya sebagai partner seks yang mengagumkan dan mereka tidak mau bersusah payah mencari tau latar belakang Hoseok. Jika mereka ingin maka hanya tinggal menghubungi Yoongi.”

“Lalu dimana dia saat ini?” sambungnya.

“Ada yang mengatakan jika ia kembali ke Incheon, namun setelah aku periksa dia tidak ada lagi disana. Beberapa orang mengatakan jika ia telah kembali meninggalkan rumah siang ini.”

Jungkook  kembali memijat pelan dahinya. Pria itu kembali menginginkan hoseok. Belum pernah selama ini ia menggunakan seseorang untuk beberapa kali bercinta. Biasanya ia akan membuang orang itu begitu saja dan tidak lagi mau memakainya. Tapi kali ini berbeda. Ia sangat menginginkan Hoseok dalam dekapannya.

“Rm.” Panggilnya.

“Ya?”

“Cari lebih banyak lagi informasi mengenai Hoseok. Lakukan apapun untuk mencari dia dan segera bawa kehadapanku.”

“Baik, Tuan.”

Jungkook mengangguk sekali, “Kau boleh pergi.” Suruhnya.

Rm tampak memandang ragu. Namun tatapan itu dapat di lihat oleh Jungkook.

“Kenapa?”

“Maaf, sebelumnya Tuan. Tapi, apa malam ini kau tidak ingin pergi mencari wanita/pria seperti biasanya? Kupikir biasanya tugasku akan selesai setelah itu.” Jawan Rm penuh sopan.

Jungkook mendengus dan kembali meneguk wine miliknya, “Tidak! Jung Hoseok telah membuatku tidak berselera untuk menatap wanita/pria manapun lagi. Aku hanya menginginkan dia, Rm. Maka itu kuharap kau bekerja dengan cepat.”


─━━━━━M━i━N━E━━━━━━─

Hoseok berjalan cepat memasuki sebuah Bar dimana tempat ia bekerja seperti biasa. Tapi kali ini, tempat itu bukan lagi tempatnya untuk mengumpulkan pundi-pundi uang. Ya. Kemarin ia telah resmi keluar dari sana atas persetujuan Yoongi. Namun, karena ulah kai ia harus kembali memohon pada Yoongi untuk mempekerjakannya kembali dan sedikit melakukan negosiasi pada pria itu.

Batas waktu membayar uang pinjaman yang di lakukan kai hanya tinggal beberapa jam lagi. Malam ini ia harus segera membayarnya dan jika itu tidak ia lakukan maka ia dan adiknya akan kehilangan rumah itu begitu saja. Uang yang kai pinjam bukanlah sedikit dan dia harus segera mendapatkannya siang ini. Tadi malam ia sudah pergi kesana untuk mencari Yoongi, sayangnya pria itu memiliki kesibukan lain hingga Hoseok terpaksa menundanya pagi ini.

“wonu!” Hoseok melambaikan tangannya pada seorang pria bertubuh tegap. Pria itu adalah kaki tangan Yoongi selama ini.

Wonu membalas lambaiannya dan menyuruh Hoseok mendekat. Suasana Bar saat ini cukup sepi meski masih ada beberapa pengunjung disana dengan pasangan masing-masing. Ada yang dalam keadaan mabuk dan ada juga yang dalam keadaan habis bercinta. Tapi Hoseok tidak memperdulikan hal itu karena urusannya lebih penting saat ini.

“Dimana Yoongi hyung?” tanya Hoseok langsung.

Wonu membulatkan bibirnya, “yoongi? Yatuhan, aku lupa mengatakan padanya jika kau ingin bertemu. Maafkan aku, seokie. Tapi Yoongi sudah pergi meninggalkan Seoul beberapa jam yang lalu.” Jawabnya penuh sesal.

“A-apa? Yatuhan…” Hoseok meremas rambutnya frustasi. Wajahnya semakin tampak pucat saat ini, “w-wonu, apa kau tau kemana dia pergi?”

“Ya. yoongi pergi ke Paris.”

Paris? Aku tidak mungkin dapat mengejarnya….

“Hoseok, ada yang bisa kubantu? Wajahmu begitu pucat.” Tegur Wonu.

Hoseok menggeleng pelan. Ia menggigit bibir bawahnya kuat saat merasa sebentar lagi akan segera menangis. Tanpa menunggu lama ia segera meninggalkan Bar itu. Bagaimanapun ia tidak mau ada yang melihatnya menangis.

Hoseok berjalan gontai menyusuri jalanan ramai penuh sesak. Semua orang berjalan cepat, saling berlomba satu sama lain mengejar waktu. Ya, Times is money. Begitulah anggapan mereka. Tapi saat ini, bagi Hoseok waktu adalah neraka. Semakin berjalannya waktu maka semakin cepat ia menghantarkan diri pada nerakanya. Waktunya masih tersisa tapi ia tidak dapat melakukan apapun. yoongi satu-satunya orang yang mungkin dapat membantunya kini tidak bisa di harapkan. Pria itu saat ini tengah melakukan perjalanan jauh.

Hoseok menyeka sebelah pipinya saat air matanya menetes membasahi. Bayang-bayang wajah kedua orang tuanya melintas tak terkendali. Wajah marah Taehyung kemarin dan Jin turut membuat kepalanya terasa nyeri hingga akhirnya, ia merasa bumi berputar begitu cepat dan semuanya menjadi gelap.

─━━━━━M━i━N━E━━━━━─

Hoseok pov

Bau apa ini? Bau ini sangat mengganggu indra penciumanku. Tunggu, aku kenal bau ini. Ini seperti bau rumah sakit. Ya Tuhan, apa yang terjadi? Kenapa kedua mataku sulit untuk terbuka dan kepalaku begitu sakit. apa yang terjadi padaku?

Aku terus berusaha membuka kedua mataku yang begitu berat. Melawan rasa nyeri yang melanda pada kepalaku. Perlahan ada secercah sinar menelisik pupil mataku hingga aku kembali menutup kedua mataku. Sinarnya begitu tajam. Tapi aku masih tidak bisa begini terus. Kucoba lagi membuka kedua mataku dan sinar itu tidak ada lagi. Perlahan aku dapat membuka kedua mataku dengan sempurna.

Dan hal pertama yang aku daparkan adalah wajah seorang pria. Dia…

“Kau sudah sadar?”

Mataku terus mengerjap beberapa kali. Apa ini bukan mimpi? Mengapa pria ini ada disini? Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Baru saja aku membuka kedua mataku, kini yang aku temukan adalah Jeon Jungkook yang berdiri tegak dihadapanku. Menatapku dengan mata tajamnya dan sepertinya, ia menggunakan kepalanya untuk menutupi sinar lampu yang menyilaukam ku tadi.

Dan tempat ini….

“Rumah sakit?!”

Tubuhku terlonjak begitu saja saat melihat selang infus beserta jarumnya yang menancap pada tubuhku. Jika saja dia tidak menahan kedua bahuku, mungkin saja jarum itu akan melukaiku.

“Jangan terlalu banyak bergerak. Kau belum pulih dan itu hanya sebuah jarum.”

Suara lembut mendayunya mengembalikanku dari rasa takut yang sempat menghampiriku. Kutatap wajahnya penuh cemas. “Kenapa aku disini?”

“Kau pingsan di jalanan dengan perut kosong.” Jawabnya tenang dan kembali menarik kedua tangannya. Melipatnya di depan dada.

“Pingsan?”

“Ya.”

“Apa kau yang membawaku kesini?”

“Bukan.”

Sebelah alisku terangkat. “Lalu?”

“Rm, anak buahku yang menemukanmu.”

Aku mengangguk mengerti. Rm, aku mengenal pria itu. Pria yang selalu menemani pria ini kemanapun selain ranjang tempat kami bercinta. Tunggu, kenapa wajahku terasa panas seperti ini?

“Kau baik-baik saja?”

Aku kembali tersentak dari lamunanku dan menoleh padanya. Ada semburat kecemasan dalam wajahnya. Apa itu untukku?

“Sebaiknya aku memanggil dokter untuk memeriksamu. Dan ini sudah terlalu malam tapi kau belum memakan apapun juga. Kupikir_”

“Apa?!” mataku sontak mencari sebuah jam di sekitar sini. Dan jantungku berdetak begitu cepat saat jam dinding menunjukkan pukul 9 malam. Taehyung dan jin hyung, apa yang akan terjadi pada mereka? Kusingkap selimut rumah sakit ini dan kucabut paksa selang infusnya hingga ada sebercak darah segera mengotori pergelangan tanganku.

“Hoseok, apa yang kau lakukan?”

Geraman pria ini tidak kuhiraukan lagi. Satu-satunya yang ada dalam otakku hanya pergi menemui mereka dan memastikan mereka baik-baik saja. Para rentenir itu pasti sudah datang kesana dan membuang barang-barang kami. Ya Tuhan, kumohon lindungi Taehyung dan Jin Hyung. Kuseret langkahku secepatnya agar segera keluar dari rumah sakit ini. setelah berhasil, aku memanggil-manggil taxi dengan kedua tanganku yang melambai-lambai di pinggir jalan. Aku tidak lagi peduli jika nanti akan ada mobil yang menerjangku. Aku harus segera sampai dirumah sebelum terjadi sesuatu pada Mereka.

Tapi mengapa malam ini semua taxi seakan memiliki penumpang hingga tidak ada satupun yang mau berhenti untuk mengangkutku. Demi Tuhan kepalaku kembali terasa nyeri dan ini sangat menyakitkan. Sebelah tanganku berusaha meremas bagian samping kepalaku untuk sekedar meredam rasa nyerinya. Sial! Itu tidak membantu.

“Taxi!!” teriakku lagi ketika ada sebuah taxi yang melaju kearahku. Terima kasih Tuhan! Kali ini ia berhenti. Aku menggapai pintu taxi ini dan saat hampir sedikit lagi jemariku menyentuhnya, tubuhku tertarik kebelakang. Ada seseorang yang menarik ujung sikuku hingga aku menghadap padanya, “Apa yang kau lakukan?!” teriakku murka pada Jungkook.

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu.” Rahangnya mengeras dan tatapannya menggelap kearahku. Suaranya terdengar berat dan tidak selembut subelumnya. “Kau sedang sakit saat ini dan kau malah melarikan diri?”

“Aku harus pulang, Jungkook” Jelasku tanpa bersikap formal. Persetan!

“Tapi_”

“keluargaku membutuhkanku!!” jeritku, “Akan ada banyak lintah darat yang mendatangi rumahku dan akan mengusir keluargaku dari sana. Aku harus melakukan sesuatu!”

Dia menatapku lama dan tidak berekspresi. Tatapan itu lagi. Tapi tangannya tidak mengendur sedikitpun mencengkram tanganku. Aku melirik kebelakang dan menemukan taxi yang kupanggil telah pergi meninggalkanku. Seketika tubuhku melemas dan jika saja ia tidak menahan tubuhku mungkin aku akan jatuh di atas aspal yang berdebu.

“Hoseok, kau tidak apa-apa?”

Kudengar dia memanggil namaku namun tenagaku tidak cukup kuat untuk menyahut. Aku hanya bisa menatap lurus kedepan tanpa suara. Rasanya aku telah di hempaskan kedasar bumi hingga tubuhkh terasa remuk dan tak berbentuk.

─━━━━M━i━N━E━━━━─
1539 word

Continuă lectura

O să-ți placă și

Save Me De phii

Fanfiction

124K 13K 42
Jung Hoseok, seorang lelaki manis yg diculik dan di jual pada Kim Taehyung disebuah lelang ilegal Hoseok dengan tubuh mungilnya harus menerima berbag...
121K 18.6K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
15.4K 913 26
- hoseok bottom×all idol aku hanya seeorang siswa biasa yg mendapatkn beasiswa "hey jung tunggu?! " "kau mengganggu jeon"
20.8K 2.2K 14
Rasa sepi, rasa terperih yang pernah ada. Menakuti, dan mendiamimu hingga mati. Rasa sepiku tak pernah habis, tak pernah pergi. Masih selalu beriak d...