Cigarette & Baby (HyunMin)

By Riyomi2309

6.6K 640 48

Tentang Mama Seungmin yang cantik, Papa Hyunjin yang tampan, Adik Jaemin yang manis. Kau baru akan menyada... More

Si Cantik Kim Seungmin Umma
selamat datang adik bayi

Papa Baby

1.7K 175 16
By Riyomi2309

Happy Reading

Mereka lalu kembali ke rumah, Hyunjin mengambil motor sport nya beserta dua helm di tangan nya, tak lupa mengambil jaket untuk nya dan sang istri.

“Pakailah ini dulu Baby .”

Seungmin langsung memakai jaket dan helm nya, setelah itu ia menaiki motor Hyunjin, agak kesusahan mengingat perut nya yang buncit.

Saat di perjalanan Seungmin melihat sebuah kotak kecil yang sangat ia kenal di saku jaket Hyunjin, mood nya tia-tiba saja turun drastis saat melihat benda itu, ROKOK.

“Hyunjiniee, tangan ku dingin .”

“Jinjja? Ah maafkan aku lupa membawakan sarung tangan untukmu, kau masukan saja tangan mu di saku jaket ku  Baby Min .”

Baiklah, saranghaeee~”

Seungmin lalu memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku jaket Hyunjin, ia menyeringai licik saat menemukan benda laknat, menurut nya.

Ia lalu menarik rokok laknat itu dan langsung melempar nya, masa bodo jika Hyunjin mencarinya.

Ia berdoa semoga rokok itu di temukan orang gila saja atau orang yang membutuhkan mungkin, setelah selesai membuang rokok milik Hyunjin, Seungmin lalu mendekap tubuh Hyunjin dengan amat sangat erat.

membuat Hyunjin sedikit heran, namun ia hanya mengangkat bahu nya tak perduli.

Mungkin saja sang istri ingin bermanja, kkkkk kau salah besar Hwang Hyunjin ssi.























Seungmin melambaikan tangan nya pada sang suami tercinta saat ia telah sampai di depan gerbang, ia tersenyum penuh misteri.

Membuat satpam yang tadinya akan menegur Seungmin mengurungkan diri .

Pukk

Sebuah tepukan di bahu Seungmin membuat namja manis itu menolehkan kepalanya dan menemukan sahabat nya di sana.

“Oh, Bangchan  . tumben kau baru berangkat ? dan jalanmu aneh .”

Seungmin mengerling  menggoda saat melihat bagaimana Bangchan berjalan, sungguh lucu, seperti penguin.

“Salahkan saja Kim Woo ‘shit’ Jin itu, ia memperkosaku saat di mobil, aku tak mau mempunyai anak lagi. Sudah cukup dua Miin~”

Bangchan mempoutkan bibir nya saat bercerita pada Seungmin, membuat Seungmin menggeleng-gelengkan kepala nya .

“Kau sendiri yang mau di nikahi bocah mesum itu, berarti kau sudah siap untuk di jamah setiap saat kan ?”

Bangchan akhirnya terdiam, namun bibir nya tetap saja mempout lucu.
Seungmin dan Bangchan akhirnya sampai di kantor guru, mereka di sambut oleh para guru yang memang tidak mengajar di jam pertama.

Seungmin lalu membuka buku catatan tugas nya, ia mengangguk paham saat kelas yang akan ia ajar hari ini tidak ada yang memiliki tugas, namun sepertinya ia nanti harus memberikan tugas, sebelum ia cuti melahirkan tentu saja.

Ding
Dong
Ding
Dong

Bell tanda pergantian mata pelajaran di bunyikan, Seungmin menyiapkan buku-buku nya dan bergerak menuju kelas pertama nya di hari ini, XII sains 3.

Sesekali Seungmin menundukan kepala nya saat berjumpa guru-guru lain di jalan.

Cklek~

“Good Morning class .”

“Good Morning Mister Kim .”

“Do You have task for today ?”

“Aniya saeeemm .”

Seungmin mendengus saat mendengar jawaban murid-murid nya,  walaupun Bahasa Inggris tidak di utamakan di Korea Selatan, ia berpikir bukankah lebih baik jika saat pelajaran bahasa inggris juga menggunakan bahasa Ratu Elisabeth tersebut ?.

namun Seungmin mencoba tak peduli, asal ia memberi pelajaran, murid nya bisa mengerjakan tugas, nilai-nilai mereka bagus, dan ia mendapat gaji.

Ia akui murid nyalebih pandai mengerjekan tugas tertulis daripada lisan.

Hah, okay, open your packet book page 78 , collected within 45 minutes .”

Seungmin lalu berkeliling untuk melihat bagaimana siswa-siswa nya itu mengerjakan.

Seungmin membiasakan murid-murid nya belajar di rumah ,dan ia akan memberika soal esok hari nya.

Barulah ia menjelaskan, dengan begitu para murid nya akan mengetahui soal mana yang kiranya mereka tak mampu, dan otomatis akan bertanya pada guru nya.

Dengan begitu angka mencontek dapat di tekan seminimal mungkin.

Seungmin lalu berhenti pada bangku yang di tempati seorang namja manis nan imut namun sedikit centil, dan cerewet.

Lee Felix, namja itu nampak kebingungan.

Padahal ia baru mengerjakan 3 soal dari 10 soal yang di berikan Seungmin.

Seungmin duduk di bangku samping Felix yang kosong.

"Fel, kenapa baru mengerjakan dua heum? Bukankah biasanya kau yang paling cepat mengerjakan ?”

“Uhh, itu saem, semalam aku tak belajar. Mianhae .”

Felix menunduk dalam-dalam, padahal selama ini Felix selalu berkoar-koar jika Seungmin adalah guru favorit nya, sehingga ia lebih mudah mengerti dalam belajar.

Seungmin tersenyum maklum, ia lalu mengusap rambut Felix dengan lembut.

Apa yang kau kerjakan hingga tak belajar ? bukankah bahasa inggris itu pelajaran favoritmu ?”

“Err, aku menemani Changbin yang sedang sakit saem . ia tak ada yang menemani karena ia hanya tinggal sendiri. Aku berangkat saja masih merasa terbebani saem .”

“Aisshh, kau ini. Changbin akan baik-baik saja, mungkin ia hanya kelelahan saat pertandingan basket kemarin lusa, jadi ia menjadi drop. Jangan khawatir yang berlebihan okay, nah nanti kau tanyakan saja semuanya pada saem .”

Felix mengangguk, ia menatapSeungmin dengan lega.














































Kandungan Seungmin sudah memasuki bulan kesembilan, tandanya ia akan melahirkan sebentar lagi. Belakangan ini ia sering meminta izin untuk tidak mengajar dan hanya menitipkan tugas, dan dengan baik hati nya Bangchan mau mengantar semua tugas yang ia berikan pada murid nya ke rumah nya.

Malam ini Seungmin sedang mengkoreksi tugas-tugas murid nya ditemani suami dan putra nya yang asyik menonton kartun Larva.

Sesekali gelak tawa terdengar saat ada adegan yang mereka rasa lucu.
Sampai akhirnya Hyunjin berdiri, membuat Seungmin juga mengalihkan pandangan nya ke Hyunjin.

“Mau kemana Hyunjinie ?.”

“Aku mau mencari angin segar dulu Baby Min .”

Seungmin tak bodoh, yang di maksud angin segar oleh Hyunjin apalagi jika bukan Rokok?.

Seungmin hanya mengangguk, dapat ia Lihat Hyunjin yang menyingkir ke taman, rumah mereka sebagian berdinding kaca, sehingga dari ruang tv Seungmin langsung dapat melihat Hyunjin yang duduk di kursi taman yang tak jauh dari ruang tv itu.

Jaemin yang merasa kehilangan teman menonton langsung saja berlari ke arah Hyunjin, Seungmin tak mau peduli, biar saja Hyunjin yang menjawab semua pertanyaan dari bibir putra nya itu.

Hyunjin menyelipkan rokok nya di kedua belah bibir nya itu, ia hendak menyalakan rokok nya dengan korek sebelum sebuah suara menginstrupsinya.

“Appa biar Jaemin saja yang menyalakan rokok Appa .”

Hyunjin tersentak kaget, dengan segera ia menjatuhkan rokok nya, walaupun ia seorang perokok, ia tak ingin putra nya juga mengikuti jejak nya.

“Mwo,? Kenapa Jaemin ada disini? Larva nya sudah selesai kah ?”

“Jaemin tak ada yang menemani, umma tidak suka Larva, jadi biar Jaemin yang menyalakan rokok Appa .”

Seungmin yang mendengar itu tersenyum miring.

rasakan kau Hwang Hyunjin, memang nya enak ketahuan anakmu begitu? Semoga saja kau benar-benar berhenti merokok .’

Hyunjin memandang Seungmin, dapat ia lihat bibir istri nya yang mengulum senyum aneh.

Sang istri itu masih saja sibuk mengoreksi pekerjaan murid-murid nya, Hyunjin menggaruk tengkuk nya kikuk.

“Ah, Jaemin, Appa hanya bermain tadi. Jangan di tiru ne, nanti bibir Jaemin bisa terbakar .”

“Jinjja? Tapi kenapa Appa melakukannya ? janji jangan lakukan itu lagi ya,,Jaemin juga janji tidak akan melakukan nya kok .”

“Baiklah, Appa janji akan benar-benar berhenti merokok .”
Jaemin tersenyum senang, begitu pula dengan Seungmin yang kali ini tersenyum manis mendengar penuturan Hyunjin.
























Hari ini hari minggu, Hyunjin dan Seungmin sudah berjanji pada Jaemin untuk mengajak putra mereka berpiknik di taman pohon Maple, sebenarnya itu juga sebagian dari ngidam Seungmin, entah ngidam nya bayi atau ngidam nya Seungmin, Hyunjin tak mau ambil pusing. Mumpung ia tak ada jadwal operasi atau konsultasi di hari minggu, ia manfaatkan saja libur kali ini dengan baik.

Jaemin juga mengusulkan agar kakek nenek nya juga di ajak,Ayah dan Ibu Hyunjin tentu saja, karena orang tua Seungmin sampai saat ini masih menetap di Amerika.

Seungmin memang keturunan Amerika omong-omong.

Setelah selesai memasukkan semua perlengkapan piknik ke bagasi mobil, mereka masuk ke mobil untuk menjemput orang tua Hyunjin.

Jaemin mengobrak-abrik tempat penyimpanan Vcd di dashboard mobil Ayah nya, ia lalu mengambil salah satunya yang menarik perhatian nya.

Tertulis 4L Move, Jaemin tenang –tenang saja saat melihat tarian-tarian yang erotis, dan tak punya adat(?) itu.

“Appa, appa tau tidak dimana rumah Nuna nuna itu?”

“Memang nya kenapa Baby Jaem?”

“Jaemin mau membelikan baju mereka Appa, mereka cantik tapi baju nya sobek-sobek, bagaimana jika mereka kedinginan ?”

“Biarkan saja sayang, mereka tidak suka memakai baju .”

Seungmin menjawab dengan enteng, tangan nya masih membolak-balik majalah yang berisi rsep-resep makanan untuk ibu hamil itu.

Jika kalian bertanya mengapa Seungmin tak memarahi anak nya yang menyetel hal seperti itu, jawaban nya karena pasti Jaemin hanya akan meng ‘oh"’ kan dan mematikannya, namun hari lain ia akan melihat lagi.


Sama persis seperti Appa nya.
Tak lama kemudian, merka sampai di Rumah utama keluarga Hwang, Seungmin tak keluar karena perut nya yang mengganggu pergerakan bebas nya.

Sedang Jaemin masih saja menikmati tontonan ‘Nuuna tak pakai baju’ itu.

Umma Hyunjin masuk ke mobil dan duduk di samping Seungmin, sedang Tuan Hwang, Appa nya Hyunjin duduk memangku Jaemin, sampai akhirnya Tuan Hwang memekik saat melihat tampilan di Tv yang ada di mobil Hyunjin.

“Astaga, siapa yang menyetel ini? Tak baik mempertontonkan hal ini pada anak kecil, Seungmin ah, kenapa kau membiarkan anakmu melihatnya ?”

“Appa, aku sudah lelah memperingatkan mereka .coba tanya saja pada Hwang Muda di samping Appa itu .”

Hyunjin menyengir pada sang ayah, yang di hadiahi satu geplakan di kepala nya.

“Anak kecil seharusnya di beri tontonan tentang agama, lagu anak-anak, pendidikan. Bukan seeprti ini, Jaemin jangan melihat seperti ini lagi ne  .”

“Tapi kata Appa ini menyenangkan, saat umma ngambek biasanya Appa mengajak Jaemin menonton ini dari laptop Appa, ah tadi bahkan Appa membawa satu ke dalam mobi. Tunggu, Jaemin putarkan ne .”

Wajah Hyunjin menjadi pucat pasi, ia melihat dari spion atas(?) dimana Seungmin yang hanya melihat datar padanya.

Jaemin mengeluarkan vcd tanpa cover, dan menyetelnya.

“Baby Jaem, lebih baik jangan kau putar ya .”

Hyunjin berusaha mematikan nya, namun tatapan memelas Jaemin dan tatapan datar Seungmin menciutkan nyalinya.

Daaaannnn Munculah banyak wanita cantik yang berlenggak-lenggok di red carpet hanya dengan menggunakan pakaian dalam, dan fokus utama nya ada di seorang wanita dengan kulit sexy nya, yuppp musuh besar Seungmin, walaupun mereka tak pernah bertemu, Adriana Lima.

Mendadak aura gelap menguar dari tubuh Seungmin, membuat semua yang ada di mobil itu bergidig takut, kecuali Jaemin tentu nya.

“Umma, Appa selalu melihat ini saat umma marah, Appa bilang umma menyeramkan jika marah, jadi lebih baik melihat ahjumma ahjumma cantik ini .”

Mata Seungmin menyipit tajam, belum sempat ia memarahi Hyunjin, perut nya malah bergejolak aneh.

Sama seperti saat ia akan melahirkan Jaemin dulu.

“Arggghhhtt”

Semua menatap ke arah Seungmin, wajah namja manis itu pucat sepucat kertas.
Badan nya juga dingin.

“Min ,apa kau akan melahirkan ? Hyunjin ah cepat tepikan mobil nya dulu .”

Umma Hyunjin mengelus perut Seungmin dengan pelan, Hyunjin menuruti perkataan sang umma.

“Ssshh.....Hyunjin .”

Hyunjin mendekat ke arah Seungmin, sang Appa beralih ke posisi supir, sedang bangku nya tadi di tempati oleh umma Hyunjin.

“Min, sabar sayang. Appa kita ke rumah sakit sekarang .”

Tuan Hwang menurut, ia lalu mengendarai mobil Hyunjin dengan cepat namun tetap hati-hati.

Jaemin mengerjapkan matanya, bingung dengan kondisi yang terjadi saat ini.
“Halmoeni, umma kenapa ?”
“Dongsaengmu akan keluar sayang, berdoa pada Tuhan ya, agar dongsaeng mu dan umma baik-baik .”

Jaemin mengangguk patuh, bibir nya mulai berkomat kamit, berdoa.

Seungmin membelalakan matanya saat rasa sakit semakin melanda perut nya, ia butuh pelampiasan. Di lihat nya rambut sang suami yang nampak ‘menggoda’ untuk di jambak, tanpa berpikir panjang.

Grppp

“ARRGGGHHT MIN  INI SAKIIITTT.”

“SAKIT KATAMU? AKU LEBIH SAKIT PABBO, KAU ENAK TINGGAL MENGELUAR MASUKKAN PENISMU DI HOLE KU, SEDANG AKU JUGA HARUS MENGANDUNG, PERUTKU TERSAYAT, DAN MERASAKAN SAKIT YANG TERAMAT, AKU MEMBENCIMU Hwang HYUNJIIINNNNN .”

“YA YA YA , JANGAN JAMBAK LAGI MIN, SAKIT .”

“AAAARRRGGGGTTT AKU BENCI KAU HYUNJINNN. Hufff hufff Appo .KUBUNUH KAU Hyunjin PABBO .”

CRAWSSS

“AWW, SEUNGMIN  SAYANG KENAPA KAU MENCAKAR WAJAH TAMPANKU?”

“PERSETAN DENGAN WAJAH TAMPAN MU ITU ,AKU LEBIH SAKIT. HAH HAH HAH....., AKU BUTUH BIUS SEKARANG .”

“APPA CEPATLAH, SEBELUM ANAK TUNGGALMU INI MATI MENGENASKAN .”

“KAU MEMANG HARUS MATI DI TANGANKU HYUNJINNNNN, AKU TAK MAU ANAK KETIGA, LAIN KALI GUNAKAN KONDOM .”

Begitulah isi jeritan di mobil itu, Nyonya Hwang menutupi telinga cucunya agar ia tak mendengarkan suara-suara nista dari kedua bibir orang tuanya itu.
Sementara Tuan Hwang, harus berkonsentrasi agar mereka sampai dengan selamat menuju rumah sakit.

Setelah sampai di rumah sakit, para suster langsung membawa Seungmin ke ruang operasi, Woojin sudah bersedia di sana.
Hyunjin menemani Seungmin karena ia ingin memberikan semangat, sesadis apapun Seungmin saat marah, ia tetaplah istri tercintanya.


Di saat seperti ini, ia jadi teringat kata-kata Appa nya ‘Kau baru akan menyadari betapa berharga dan penting nya istrimu di saat ia berjuang melahirkan darah dagingmu ke dunia ini .’

















Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1M 83K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
42.7K 4.9K 12
❝han jisung, mari berpisah❞ pada akhirnya hyunjin menyadari, bahwa jisung sangat berharga untuknya.
422K 8K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
Selcouth By Jung

Fanfiction

674 89 7
Seonghwa adalah asing, tidak familiar, bagi Mingi, Mingi bukanlah akrab bagi Seonghwa, tidak tahu tentangnya, tapi mereka memiliki perasaan bahwa ini...