The Story of my Life

By azizahnvtsr

779K 57.1K 4.6K

Bukan,ini bukan cerita tentang Skylar kecil. Ini cerita tentang Skylar yang sudah beranjak dewasa. Skylar y... More

1. Prologue
2. Audition
3. Who's laughing now?
4. Boot camp & knot ring
5. Am i a jerk magnet?
6. The cute boy say what?
7. You're my drug
8. Journey
9. First week.
10. #Seorge
11. Gossip
12. You&i
13. Letters to Skylar.
14. Catch my breath
15. Quality time
16. She will be loved
17. Sorry,i can't be perfect
19. The perfect colab.
20. It's not over.
21. It's time to shine.
22. I will,Niall Horan.
23. They got served
24.
25
The Vow
Hi! Please read:)

18. The fight

23.8K 2K 338
By azizahnvtsr

Setelah bertemu dan bermanja-manja dengan Louis di samping panggung,akhirnya aku harus kembali ke backstage untuk mempersiapkan diri,sebentar lagi aku akan tampil untuk lagu kedua,dan kali ini aku akan berdandan nge-rock.

Karena lagu yang akan kubawakan adalah lagu dari Paramore yang ngerock dan keren itu.

Aku berjalan ke backstage bersama Niall,sedangkan Louis kembali ke tempat duduknya yang memang khusus untuk keluarga itu. Sebetulnya,Louis dan yang lain mendapat ijin untuk menemaniku di backstage,tapi Louis lebih suka menonton ku secara langsung dari depan, jadinya hanya Niall yang akan menemaniku di sini.

Aku baru saja membuka pintu,tapi aku sudah di kejutkan oleh kehadiran seseorang yang sangat tidak ingin kulihat saat ini.



Bahkan aku tidak mau melihatnya sampai kapan pun.




"Well..well..well.. ini dia si anak yang terbuang.. Skylar--tanpa nama belakang yang jelas--."



Aku berusaha mengacuhkan suara dari mulut busuk milik gadis pirang di depanku ini.

Aku terus melangkah masuk dan menutup pintu ruangan itu,setelah sebelumnya meremas tangan Niall untuk meyakinkan bahwa aku tak apa-apa. Niall terlihat tak suka dengan kehadiran musuh ku ini.

Yeah...
Aku juga tidak suka akan kehadiran nya,tapi mau bagaimana lagi? dia punya hak yang sama dengan Niall untuk berada di sini.

"Apa kabar,Skylar honey? ayah kandung mu masih tidak mau mengakui mu? ia masih membuangmu?" darahku mendidih ketika mendengar ucapannya itu,tapi aku berusaha untuk tidak terpancing.

Aku menarik Niall untuk duduk di sofa yang berada di pojok ruangan,sedikit jauh dari tempat gadis jalang itu duduk,namun tetap saja aku harus melewatinya dulu.

Tapi tak apalah,aku akan melewati dia agar dia tidak mengira bahwa aku takut padanya.


"Ah...Jadi Skylar,sahabatku tersayang yang sudah mulai terkenal kini sudah mulai sombong dang melupakan ku?"

Kali ini ucapannya sukses membuatku bertambah kesal.
Aku paling tidak suka di bilang sombong.

Jadi aku,berbalik dan menghadap musuh ku yang tengah berdiri sambil menyilangkan tangan di depan dada itu.

Ia menatapku dengan tatapan nya yang seperti dulu, tatapan penuh rasa meremehkan dan penuh benci.

Aku benar-benar tidak memahami jalan pikiran nya. Aku bahkan tidak pernah melakukan apapun padanya,tapi kenapa dia bisa sebenci itu padaku?

"Who are you? aku rasa aku tidak mempunyai sahabat seperti mu,jangankan sahabat,aku bahkan tidak merasa punya kenalan sepertimu." Jawabku sok polos.

Aku bisa merasakan Niall di belakangku yang sedang menahan tawa nya,membuatku puas pada diri sendiri.

"Wah...Skylar yang sekarang benar-benar penuh percaya diri ya.." Ucapnya sambil tersenyum sok simpati,membuatku tak kuasa untuk menahan diri agar tidak memutar bola mata.

Dari ujung mataku,aku bisa melihat semua orang yang ada di ruang ganti (maksudnya Supergirls dan penata rias mereka) ini menatap aku dan gadis pirang di depanku dengan intens, seakan kami ini artis sinetron.

"Tidak perlu ketus begitu,Skylar honey. aku kan hanya ingin menanyakan kabarmu...." ia memasang wajah sedih,lalu tersenyum licik lagi. "Bagaimana kabarmu? apakah ayah angkat mu bertambah aneh? apakah ayah kandung mu masih membuangmu dan tidak mengakui mu sebagai anaknya?"

Ucapan gadis jalang ini benar-benar membuatku murka.

Dia harus diberi pelajaran!

"Skylar,jangan ditanggapi. ia hanya ingin membuatmu marah." bisik Niall yang berdiri di belakangku. tapi aku terlanjur marah,dan aku harus membalas mulut orang tak punya hati ini.

Aku menatap gadis di hadapan ku yang tersenyum sok manis,aku menatap badannya yang semakin membesar,dan tersenyum semanis mungkin padanya.

"Aku baik-baik saja. terima kasih sudah bertanya. dan kau sendiri? bagaimana kabar janin yang kau kandung? Apa sudah menemukan ayah kandungnya dan tidak asal menuduh sahabatku sebagai ayahnya,Britney?" ucapanku sukses membuat wajah Britney memerah. Entah karena malu atau karena marah.

"Dan bagaimana kabar sekolah? Kudengar kau bukan lagi menjadi miss popular disana? Semua orang sudah tau betapa busuknya dirimu ya? Bagaimana rasanya dijauhi? Menyenangkan kan?" Ucapku sok polos lagi. Aku tau aku mungkin terdengar jahat ketika aku menyebutkan soal kehamilan Britney,tapi aku tidak tahan lagi,gadis ini perlu di beri pelajaran agar ia tau bahwa perkataan nya itu menyakitkan.

Dan omong-omong,ucapanku barusan itu benar-benar terjadi. Britney bukan lagi gadis popular yang selalu di ikuti dan di kerumuni semua orang. Mungkin karena mereka sudah lelah jadi pembantu Britney,mungkin mereka sudah muak padanya,dan mungkin juga mereka menghindari Britney karena aib nya itu.


Kulihat ia mau membuka mulutnya,tapi keduluan oleh si pirang lain nya yang kini berdiri di hadapanku pas.

"Jaga mulutmu,dasar anak haram! Adikku tidak hamil!" Aku menatap mata Rose dalam-dalam,rasanya aku ingin menampar wajah nya itu,namun remasan tangan Niall di tanganku membuatku kembali fokus.

"Supergirls,ayo bersiap di backstage." terdengar suara Andrew,membuat semua anggota supergirls bersiap meninggalkan ruang ganti,tapi Rose tidak bergerak,dia hanya menatapku tajam,dan aku tidak berniat untuk mengalihlan tatapan ku darinya.

Aku tidak boleh membuatnya mengira bahwa aku takut padanya .

"Rose,ayolah.." panggil Kylie,Rose menoleh ke Kylie,lalu menatapku lagi,kali ini dia menunjuk wajahku.

"Ini belum berakhir!" Serunya,dan aku memasang senyum licik ku.

"Oh,Rosemary darling.. dari awal aku tidak mempunyai kepentingan apapun untukmu. tidak ada yang perlu di akhiri." ucapku,ia mendesis dan berbalik,lalu keluar dari ruangan ini.

Ia bahkan tidak menyuruh Britney untuk mengikutinya,kali ini Britney menatapku tajam.

"Dari mana kau tau kabar itu?" desis nya. aku mengibaskan tangan,berusaha untuk cuek.

"A little birdy told me." ucapku acuh,aku lalu membalikkan badan dan menghadap Niall yang menatapku dengan perasaan yang campur aduk. aku bisa melihat sorot kagum,khawatir,bingung,dan bangga sekaligus dari matanya.

"It's ok,Niall. jangan khawatir. Sekarang,aku jauh lebih berani." Aku berjinjit untuk membisiki nya dan mencium pipinya,membuat Niall tersenyum .

"Aku----"

"Kau hanya cemburu,Skylar. Kau cemburu karena Asa lebih memilihku dari pada kau. Kau cemburu karena Asa menyentuhku,Kau cemburu karena saat ini,aku mengandung anak Asa. kau hanya cemburu,aku jadi kasihan padamu." Ucapan Britney memotong ucapan Niall,dan sanggup membuat pipi Niall memerah.

Uh oh... apakah dia marah?

"Listen here,little brat. hamil di luar nikah sama sekali bukan hal yang patut untuk di banggakan." ucap Niall penuh amarah.

Britney menatap Niall ,lalu menatap ku,dan ia tersenyum meremehkan lagi.

"Jadi kau sekarang suka nya sama yang jauh lebih tua daripada kau,ya? tidak kusangka,kau suka dengan type yang seperti ini.. kau depresi karena Asa meninggalkan mu?" ejekannya membuat darahku kembali mendidih. Bahkan aku merasakan Niall yanh berdiri di belakangku akan segera beranjak dan menerjangnya,tapi aku dengan cepat menghentikan perbuatan Niall itu.

Aku tidak mau dia mengotori tangannya karena Britney.

Britney bermulut pedas,dan aku harus balas bermulut pedas.

"Listen,slut. jangan pernah menghina keluargaku dan Niall. dan jangan menaruh harapan terlalu tinggi bahwa aku depresi karena Asa meninggalkan ku. aku malah bersyukur dia melakukan itu,karena sekarang aku bisa bersatu dengan orang yang benar-benar mencintaiku. dan kalaupun Niall lebih dewasa daripada aku,memangnya kenapa? toh kami saling mencintai,dan dia selalu menjagaku. Dan satu yang lebih penting,dia sangat menghargaiku dan menjagaku,Dia tidak akan membuatku hamil di luar nikah sepertimu,sweetheart." Aku tersenyum semanis mungkin padanya. "dan jangan kau kira bahwa aku bodoh,bukan Asa yang menghamili mu,Asa bahkan siap menuntut mu ke jalur hukum jika kau terus-terusan menuduh Asa. memangnya,sejak kapan hanya melakukan kissing kau bisa hamil? dasar gadis bodoh." Dan dengan begitu,aku menarik Niall keluar ruangan,mungkin aku akan meminta ruang ganti yang baru. lebih baik aku di rias di ruangan Kevin dan George daripada aku harus berhadapan dengan wanita jalang ini terus.



"Kau kira aku akan mempertahankan anak itu,Skylar? jangan bodoh. aku tentu saja menggugurkan anak sialan itu. aku tidak mau anakku menjadi anak haram sepertimu."


Ucapannya membuat langkahku terhenti.

Ya Tuhan..
Britney benar-benar tidak punya hati..
Dia benar-benar ratu tega.
Bagaimana mungkin dia tega membunuh janin nya sendiri?


"Setidaknya,Skylar mempunyai ibu yang tegar,berani,bertanggung jawab,dan mencintainya. bukan seperti kau yang pengecut dan tega membunuh anakmu sendiri." dan aku pun ditarik keluar ruangan itu oleh Niall.

"Kau tak apa,babe?" ucapnya khawatir setelah kami keluar ruangan,ia menuntunku duduk di kursi yang ada di sekitar situ dan menarik kepalaku agar bersandar di dada nya.

Aku pun bersandar di dada Niall dan mendengarkan detak jantungnya yang seperti melodi indah bagiku.

"Aku tak apa,Ni. aku hanya shock ketika dia bilang bahwa dia menggugurkan kandungannya.. aku hanya..tidak bisa mengerti kenapa ia bisa setega itu dan membunuh bayi yang bahkan tidak mempunyai salah apa-apa..." gumamku. Niall mengecup puncak kepalaku dan mengelus bahuku,berusaha untuk membuatku tenang kembali dari amarah yang memuncak.

"Itu karena dia belum siap,princess. dia masih tujuh belas tahun.."

"Ibu ku mengandung ku saat berusia tujuh belas.." Gumamku . Niall terdiam seolah tau betul bahwa aku akan melanjutkan kalimatku tadi.

"Aku hanya sedikit berpikir,bagaimana jika bayi itu adalah diriku? bagaimana jika saat itu ibu menggugurkan aku?" ucapku lirih.

"Princess,ibu mu orang hebat,aku tau itu karena kau sendiri orang hebat. Ibumu wanita kuat,sepertimu. Dan kau ingat ucapan Anna waktu itu? Ibu mu mencintai mu dan dia tidak ingin melakukan hal yang membahayakan nyawamu. ibu mu dan Britney berbeda. ibu mu tidak akan pernah membunuh hasil cinta nya dengan Robert.. ia mencintaimu,princess." ucapnya lembut,aku mendongak dan menatap mata birunya yang selalu ku cinta itu.

"Jadi menurutmu.. Britney tidak mencintai anaknya?" tanyaku,aku benar-benar penasaran dengan jalan pikiran Britney.

"Kurasa,dia juga seorang perempuan,dia pasti suka jika ia mengandung,tapi saat ini waktu yang tidak tepat. dan bayi yang dikandung Britney itu,bukan karena cinta,tapi karena kecelakaan.." jawabnya.

Aku terdiam,dan menyetujui ucapan Niall.

"Sudah... tidak usah di pikirkan lagi. sekarang,bagaimana jika kau bersiap untuk penampilan mu selanjutnya? daripada memikirkan Britney,membuatku darah tinggi saja." aku tertawa mendengar ucapan Niall itu,aku mengecup bibrnya cepat dan tersenyum.

"Kau benar. ayo kita memanggil Tessa dan menyuruhnya merias ku di ruangan lain saja." aku berdiri dari dudukku dan menarik Niall agar ia juga berdiri. ketika ia sudah berdiri,ia merangkulku dan kami pun berjalan menuju ruang tempat Tessa berada.

"By the way..tadi kau keren sekali deh,aku bangga sekali kau bisa berani begitu. aku jadi makin cinta padamu." ucapnya merayu,aku tertawa lebar mendengar rayuan nya.

"Kau bisa saja." ucapku sambil mencubit perutnya,membuat Niall mengaduh kesakitan sekaligus tertawa.

"Tapi terima kasih ya pujian nya. sebenarnya aku juga merasa sangat keren tadi." ucapku,ia tertawa dan sekarang ini,ia ganti mencubitku.

"Aku mencintaimu,putri ku yang datangnya naik kura-kura sehingga lama sekali baru sampai." Ucapnya sambil tersenyum,membuatku tersenyum semakin lebar.

"Aku juga mencintaimu,ksatria ku yang suka makan."

Dan aku mengatakan itu dengan sungguh-sungguh.

Aku benar-benar mencintainya.


****

"Skylar,dua menit lagi ya!" Aku mendengar suara Andrew dan memberinya ibu jariku,ia tertawa dan kembali melakukan aktivitas nya.

"Doakan aku ya." Aku menoleh ke Niall dan dia langsung memutar mata.

"Tidak bisa,aku sudah terlanjur mendoakan Rose." Ucapnya sarkas,aku hanya tertawa.

Tapi tawa ku terhenti ketika mendapati Britney yang berjalan di sebelah kakaknya.

Kakak beradik itu menatapku dengan tatapan membunuh. Serius deh,jika tatapan bisa membunuh,maka aku akan mati saat ini juga.

"Kuharap kau keluar malam ini." Ucap Britney padaku sambil tersenyum sinis.

"Sayang sekali.. Santa tidak akan mengabulkan permintaan anak nakal." Ucapan itu keluar dari mulut Niall, membuatku terkikik geli.

"Dengar,Sky. ucapan mu padaku sama sekali tidak berpengaruh untukku. Aku bisa jauh lebih licik daripada kau." Desis Britney yang disambut senyuman licik Rose,membuatku memutar mata.

"Ah.. Kalau masalah itu,tidak bisa diragukan lagi. Kau memang jauh lebih licik daripada siapapun." Ucapku,dengan nada yang mengejek. Niall hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Aku menatapnya dan memberinya senyum cheeky ku,membuatnya semakin tertawa.

"Skylar,you're up."

Dan aku mencium pipi Niall lalu beranjak ke belakang panggung. Sebelum aku naik,aku sempat mendengar ucapan Britney.

"Aku harap kau tampil jelek." Ucap nya,aku menoleh padanya dan tersenyum.

Ucapan nya sama sekali tidak berpengaruh padaku.
Entah kenapa,tapi rasanya aku mempunyai kepercayaan diri yang lebih besar sekarang.
Mungkin ini karena energi positif yang di berikan oleh Niall,Louis dan yang lain.

Aku tersenyum pada Britney dan berkata "Terima kasih atas dukunganmu. Sebagai gantinya,lagu ini akan kunyanyikan khusus untukmu." Dan aku pun melanjutkan langkahku ke panggung. Sebelum pintu panggung terbuka,aku berdoa dalam hati.

Ketika sudah waktunya aku masuk,dan ketika intro lagu ku berkumandang,aku pun langsung melompat ke panggung dan mulai bernyanyi.


I don't mind letting you down easy
But just give it time
If it don't hurt now then just wait, just wait a while

You're not the big fish in the pond no more
You are what they're feeding on

So what are you gonna do when the world don't orbit around you?
So what are you gonna do when the world don't orbit around you?

Aku bernyanyi sambil berjalan ke tengah panggung,dan sesekali menunjuk kearah kamera dan tersenyum ke arah kamera.

Ain't it fun living in the real world
Ain't it good being all alone

Where you're from
You might be the one who's running things
Well, you can ring anybody's bell to get what you want

You see, it's easy to ignore a trouble
When you're living in a bubble

Aku menyanyi dan melihat kearah samping panggung dimana Britney menatapku penuh kebencian,saat ini kakaknya tidak berada di sampingnya.

So what are you gonna do when the world don't orbit around you?
So what are you gonna do when nobody wants to fool with you?

Ain't it fun living in the real world
Ain't it good being all alone

Ain't it good to be on your own
Ain't it fun you can't count on no one
Ain't it good to be on your own
Ain't it fun you can't count on no one

Ain't it fun living in the real world

Dan aku menyanyi sambil menatap ke arah Britney. Aku bahkan menunjuknya dan mengedipkan sebelah mataku padanya,bermaksud untuk menyindir.


Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world

Aku mengalihkan pandangan ku dan kembali berjalan ke depan panggung,mendekati para penonton,mengulurkan tanganku untuk menyentuh tangan yang terulur ke arahku.

Ain't it fun
Ain't it fun
Baby, now you're one of us
Ain't it fun
Ain't it fun

Ain't it fun

Ain't it fun living in the real world
Ain't it good, ain't it good being all alone

Ain't it fun living in the real world
('Cause the world don't orbit around you)
Ain't it good, ain't it good being all alone (oh)

Dan kemudian,aku menepukkan kedua tanganku,aku juga mengajak semua penonton untuk bertepuk tangan dan menyanyi bersama ku.

Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
(Down to your mama)
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
(Don't go crying to your mama)
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
(Oh, this is the real world)
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
(Don't go crying to your mama)
This is the real world
This is the real world

Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world
Don't go crying to your mama 'cause you're on your own in the real world


Aku mengakhiri senandungku,dan suasan studi menjadi ramai oleh jeritan dan tepuk tangan semua penonton,juga dewan juri.

Cheryl dan Demi bahkan memberiku standing ovation lagi...

Aku sampai tidak mempercayai ini semua..


"Skylar! You are so rock and roll! I love your clothes,your voice,your styles,i love everything about you! Kau sangat asyik dan kurasa kau sudah siap menjadi Superstar!" Seru Demi di tengah-tengah senyumnya,membuatku tersenyum lebar.

"Oh my god thankyou so much!" Jawabku girang.

"Aku tidak salah memilihkan lagu kan,Sky?" Canda Cheryl ketika kini giliran nya berkomentar,aku tertawa dan menggeleng "Kau tidak pernah salah,coach." Jawabanku membuat Cheryl dan juri lain tertawa,bahkan para penonton ikut tertawa.

"Tentu saja aku tidak pernah salah. Singkat saja,kau sangat keren! Dan aku akan membunuh juri lain jika malam ini keluar. Sudah begitu saja." Aku tertawa mendengar ucapan Cheryl dan berterima kasih,lalu saat ini giliran Olly Murs yang memberiku komentar.

"Well... Malam ini kau penampil terbaik. Dua penampilan mu benar-benar luar biasa." Ucap Olly, aku tersenyum senang dan berterima kasih padanya.

Lalu giliran Louis sebagai komentator terakhir.

"Tadi kau membawakan lagu pertama dengan indah,dan sekarang kau membawakan lagu ini dengan penuh semangat dan sangat keren. Ini terasa seperti,kau bisa menyanyikan dan membawakan lagu apapun dengan bagus. You are born entertainer.. Dan kurasa Cheryl tidak akan membunuh kami malam ini karena kau layak masuk ke babak selanjutnya."

"Terima kasih banyak,uncle Louis." Ucapku girang dan sopan. Kemudian,setelah MC mempersilahkan aku turun,aku pun turun dari panggung dengan wajah puas dan berseri-seri.

Saat aku melihat wajah Britney yang menatapku masam,aku jadi semakin tersenyum puas.

"Kau tadi dengar kata mereka,Britney darling?" Ucapku.

"Bitch." Ucapnya dan kemudian ia berbalik,meninggalkan aku.

"Dia harus beli kaca.." Aku mendengar suara Niall yang juga memelukku dari belakang,membuatku tertawa.

"Yeah..dia tidak punya kaca dirumah. Mungkin kita bisa mengkado dia kaca?" Candaku,Niall tertawa dan mengecup pipiku.

"Selamat ya. Kau benar-benar hebat."

"Aku tidak hebat jika tidak ada campur tanganmu." Ucapku tulus,ia tersenyum dan aku pun membalikkan badan agar aku bisa memeluk Niall.


****

"Sky... Kau melihat charm bracelet ku tidak?" Aku menoleh kearah George yang sibuk mengobrak-abrik meja rias,ia bahkan mengobrak-abrik sofa yang ku duduki bersama Niall ini.

Saat ini,aku dan Niall sedang santai di ruang rias yang memang sekaligus berfungsi sebagai ruang tunggu peserta ini. Tadi kan aku tampil pertama,Sedangkan George tampil terakhir,setelah penampilan Kevin.

Saat ini yang sedang tampil adalah Supergirls,lalu akan tampil bintang tamu acara ini,yaitu Alice Cole,bintang yang sedang naik daun saat ini. Baru dilanjutkan dengan penampilan Kevin dan George.

"Aku tidak melihatnya. Memang kenapa?" Tanyaku.

"Kau melihatnya tidak,Ni?" George tidak menjawab pertanyaan ku dan malah bertanya pada Niall. Ya,mereka sekarang sudah semakin dekat. Sejak kecelakaan itu,Niall mencoba untuk percaya padakudan George. Ia bahkan mencoba untuk berteman dengan George dan ternyata mereka memang benar-benar jadi teman. Mereka benar-benar nyambung dan klop saat mengobrol,itulah kenapa mereka bisa jadi teman.

"Aku tidak melihatnya." Ucap Niall. George menghela napas dan membanting diri di sofa sebelah Niall.

"Oh god.. Bagaimana ini?" Serunya muram. "Aku kehilangan jimat keberuntungan ku itu,dan rasanya aku tidak percaya diri jika aku tidak memakai gelang itu...." Ucapnya,ia terlihat seperti ingin menangis..

Aku jadi tak tega..

"George,kau pasti akan baik-baik saja. Kau pasti akan tampil bagus walaupun tanpa gelang itu,percaya lah pada diri mu sendiri." Ucapku memberi semangat.

"Tidak bisa,Sky.. Aku benar-benar harus memakai itu jika aku ingin sukses tampil nanti." Ucapnya lirih.

"Mate,apakah gelang itu berasal dari dukun?" Tanya Niall dengan wajah seriusnya,aku memutar mata sedangkan George memukul lengan Niall pelan.

"Tentu tidak! Tapi..itu pemberian ayahku dan aku selalu merasa lebih percaya diri jika memakai gelang itu.." Jawab George.

"Itu hanya sugesti mu.. Kau pasti akan baik-baik saja walaupun tidak memakai gelang itu." Ucap Niall,mengutip ucapanku tadi.

George hanya diam,dan aku memutuskan untuk mencairkan suasana dan setidaknya membuat kepanikan nya berkurang.

"Kau bisa meminjam jimat keberuntungan ku yang selalu di beri Niall." Ucapku,aku menatap Niall yang kini menatapku bingung.

"Ni,beri dia jimat keberuntungan yang selalu kau beri untukku." Niall menatapku,mungkin mencerna ucapanku,dan ketika kalimat ku tadi berhasil ia cerna,ia menatapku horror.

"Ewh,Sky. Aku tidak mungkin mencium George. Aku masih normal." Ucap Niall dengan nada horror nya,membuat ku dan George tertawa. Aku tersenyum puas ketika melihat George tertawa.

George ini temanku,sahabatku.. Tidak,dia bahkan saudara seperjuangan ku. Aku menghabiskan waktu disini bersama nya. Makan bersama,berlatih bersama,aku tidak mungkin membiarkan dia sedih seperti ini.

"Akhirnya kau tertawa juga.. Dengar,George. Kau harus berusaha tampil bagus,walaupun kau tidak memakai jimat mu itu,aku yakin kau akan tampil bagus. Kau harus percaya pada dirimu sendiri,tidak perlu terlalu percaya pada jimat. Niall saja tidak selalu memberiku jimat nya,tapi itu tidak masalah karena dengan atau tanpa ciuman nya,akh akan selalu berusaha sekuat tenaga." Ucapku mantap.

"Ah..jadi kau berharap bahwa akuselalu memberimu ciuman ku sebagai jimat mu,princess?" Goda Niall,aku mendelik horror namun kemudian tertawa melihat tingkah konyol nya ini. George pun ikut tertawa melihat sikap kami berdua.

"Kalian pasangan terbodoh dan termanis yang pernah kulihat." Ucap George ketika tawa nya reda.

"Dan,terima kasih,Skylar Tomlinson. Kurasa kau benar,aku akan berusaha sekuat tenaga ku." Ucapnya mantap.

Bertepatan dengan itu,pintu terbuka dan menunjukkan sosok Kevin.

"Crew sudah memanggil kita,G. Ayo kita ke belakang panggung!" Aku,Niall dan George langsung bangkit dari duduk kami.

Aku dan Niall pun menonton penampilan Kevin dan George dari samping panggung, memberi mereka siulan,teriakan penyemangat,dan semua hal yang kami berdua lakukan untuk mendukung kedua teman ku.

Jika aku boleh memilih,aku ingin mereka berdua dan aku saja yang akan lanjut ke babak semi final.

Tapi itu bukan keputusan ku,ini keputusan semua rakyat UK dan keputusan juri.


****

Setelah semua peserta sudah tampil,ini waktunya untuk melihat hasil nya.

Aku,Kevin,Supergirls dan George berdiri berjajar di atas panggung, menunggu nama kami di panggil sebagai tanda bahwa kami berhasil lolos ke babak selanjutnya.

"Peserta pertama yang berhasil masuk ke babak semi final adalah......Kevin!" Aku melihat ke sebelahku,ke arah Kevin yang tadinya berdiri namun sekarang ia sedang melakukan sujud syukur. Ia pasti sangat senang karena ia bisa masuk ke babak semi final,tidak mudah masuk ke babak ini.. Apalagi dari berapa puluh ribu peserta hingga hanya tersisa empat..


Dan sekarang akan tersisa tiga...


"Selanjutnya adalah....." Aku menunduk dan berdoa dalam hati agar nama ku lah yang ia sebut sebentar lagi.

"Supergirls!" Aku tersentak kaget dan mendapati para gadis dari Supergirls yang sedang berpelukan sambil berteriak senang.

Aku bahkan bisa melihat sosok Britney di samping panggung yang menatapku dengan pandangan merendahkan nya itu.

Oh god tolong bantu aku..

Aku benar-benar tidak mau pulang malam ini..


Aku tersadar ketika merasakan tangan seseorang yang mengenggam ku erat. Aku pun mendongak dan mendapati George yang juga menunduk sepertiku.

Baru kusadari sekarang hanya sisa aku dan George disini...

Oh ya Tuhan..

Kenapa aku selalu menjadi urutan terakhir bersamaan dengan sahabatku? Pertama Acacia,sekarang George..


Aku menarik napas dalam,mencoba untuk bersikap ikhlas dan tabah.

Jika aku boleh jujur,penamilan George tadi tidak seperti biasanya. Ia tidak percaya diri seperti biasanya,mungkin ia masih memikirkan gelang nya itu dan itu sebabnya dia menjadi tidak maksimal.

Tapi itu menurutku,aku tidak tau lagi menurut penonton di rumah.
Ini keputusan mereka,bukan keputusan ku.

Jadi,aku hanya menarik napas dan mencoba untuk ikhlas menerima keputusan ini.

Aku mempunyai 50% kesempatan untuk bertahan,dan 50% untuk pulang.



"Peserta terakhir yang masuk ke babak selanjutnya adalah...." Pembawa acara itu menatap aku dan George bergantian.

Ia menarik napas dan kemudian membacakan hasilnya lagi.




"Skylar Tomlinson!"



*****

A/n:

Vote comment nya yaaaa;;)

Semoga kalian suka ya:*

Bye thank you so much❤️

QOTD: apa yang kalian pikir tentang Britney?

****

Continue Reading

You'll Also Like

157K 13.5K 77
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
108K 789 24
KUMPULAN CERPEN : 1. KENANGAN INDAH ITU TERULANG KEMBALI 2. DECEMBER 12TH 3. SEJARAH KYOTO 4. BEGITULAH 5. AFTER THE SUNSET 6. RIANA 7. MY BEST BEST...
5.7K 461 12
Event Cerpen November Semua orang boleh mengikuti event ini. Event diadakan tanggal 1 sampai 20 November. Pendaftaran ditutup. Tema cerpen adalah...
1.3M 18.3K 46
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...